MY AMNESIAC GIRL
BLAR !!!
Ledakan hebat membumbung tinggi di hadapan Li Mei yang berdiri di depan Istana Merah milik selir Haoran, selir kesayangan ayahnya, Zheng-mi goo.
Li Mei tak menyangka akan melihat peristiwa mengenaskan itu terjadi di hadapannya saat ini.
Saat itu dia dipanggil oleh seorang dayang yang bekerja untuk selir Haoran ke Istana Merah karena undangan selir Haoran yang mengadakan perjamuan makan malam tapi yang dia saksikan adalah kebakaran hebat yang terjadi di Istana Merah.
Bukan acara perjamuan pesta makan malam yang meriah dan menyenangkan. Namun, petaka besar bagi Li Mei.
Kebakaran itu menjadi pukulan keras bagi Li Mei karena ayahnya, Raja Zheng-mi goo yang menyaksikan peristiwa itu menjadi murka.
Dan menuduh Li Mei yang melakukan pemberontakan keji terhadap selir Haoran dengan alasan bahwa Li Mei cemburu pada kemewahan selir Haoran yang sangat berlebihan.
Terlihat sejumlah pasukan istana milik Raja Zheng-mi goo telah berbaris mengepung Li Mei yang berada di Istana Merah yang terbakar.
"TANGKAP PENJAHAT ITU !!!", titah Raja Zheng-mi goo.
Pada saat Raja Zheng-mi goo datang ke Istana Merah bersama pasukannya saat mendengar kabar kebakaran yang terjadi di Istan Merah, tempat selir Haoran tinggal.
Li Mei langsung menoleh ke arah ayahnya dengan tatapan sendu.
Terdiam tanpa mampu berbuat apapun atas tuduhan yang diarahkan pada dirinya meski dia akan membela dirinya tetap semua akan menjadi sia-sia.
"Kepung dia ! Dan penjarakan dia !!!", perintah Raja Zheng-mi goo.
"Aku tidak membakarnya, ayah !", teriak Li Mei.
"Anak durhaka !!! Tangkap dia !!!", ucap Raja Zheng-mi goo marah.
"Bukan aku pelakunya, ayah !!!", teriak Li Mei dengan mata berkaca-kaca.
"Kau telah membunuh selir Haoran, kesayangan ayah, Li Mei !!!", bentak Raja Zheng-mi goo.
"Aku tidak melakukan yang ayah tuduhkan ! Dan bukan aku pelakunya !!!", teriak Li Mei.
"Jangan mencoba membela diri mu karena kamu anak raja, Li Mei !", sahut Raja Zheng-mi goo.
"Bukan aku, ayah !!!", kata Li Mei lemas.
"Kau terlalu cemburu pada selir Haoran dan beralasan bahwa kau ingin membunuhnya dengan membakar Istana Merah !", sahut Raja Zheng-mi goo.
"Tidak, ayah ! Aku tidak berniat demikian... Aku hanya di undang kemari atas panggilan selir Haoran untuk menghadiri perjamuan makan malam di Istana Merah, ayah !", ucap Li Mei mencoba menjelaskan.
"Bohong !!! Bukti sangat jelas di hadapan mu bahwa kau lah dalang atas kebakaran Istana Merah dan menyebabkan selir Haoran mati, Li Mei !!!", sahut Raja Zheng-mi goo.
"Tidak..., ayah...", ucap Li Mei.
Li Mei hanya menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar tuduhan yang dilontarkan kepadanya atas kebakaran Istana Merah yang merenggut nyawa selir Haoran.
Kedua mata Li Mei tampak berkaca-kaca, mulai air matanya mengalir keluar.
"Kenapa ayah tega menuduhku demikian sedangka aku putri kandung mu, ayah...", ucap Li Mei.
"Dasar pembohong ! Bukti telah ada, Li Mei ! Bukan lagi hal khayalan yang terjadi saat ini ! Semua ini nyata !!!", sahut Raja Zheng-mi goo.
Kedua mata Raja Zheng-mi goo tampak memerah karena murka.
Li Mei hanya terdiam pasrah, berdiri di area Istana Merah yang dipenuhi oleh kobaran api yang membakar luas.
Sekali lagi Li Mei menggelengkan kepalanya pelan sembari menatap sedih ke arah ayahnya.
"Maafkan aku, ayah... Tapi aku bukanlah pelakunya... Suatu saat nanti semua akan terkuak kebenarannya...", ucap Li Mei dengan air mata berurai.
"Li Mei !", teriak Raja Zheng-mi goo.
SRET !
Li Mei menyayat tangannya hingga berdarah dengan sebuah pedang emas milik ibunya, Ratu Caihong yang telah lama meninggal dunia.
Darah Li Mei jatuh ke atas permukaan lantai Istana Merah.
"Selamat tinggal, ayah... !", ucap Li Mei dengan mata terpejam.
TES... !
TES...!
TES... !
Istana Merah menjadi penuh darah Li Mei kemudian muncul pusaran angin besar yang terjadi di istana milik selir Haoran.
WOSH !
WOSH !
WOSH !
Angin berhembus kencang di sekitar Istana Merah.
"Li Mei !!! Kembali kau !!!", teriak Raja Zheng-mi goo.
Pusaran angin kencang yang berasal dari darah segar Li Mei pemilik pedang emas Ratu Caihong berputar kuat hingga membentuk angin topan besar.
WOSH... !
WOSH... !
WOSH... !
Tubuh Li Mei tidak terlihat lagi keberadaannya, ditelan lenyap oleh pusaran angin topan darah Li Mei.
"Aku... Mengutuk mu... Li Mei... !!!", teriak amarah Raja Zheng-mi goo. "Kau akan hidup abadi !!!"
Kutukan Raja Zheng-mi goo kepada Li Mei disertai gemuruh suara petir dahsyat yang terjadi di sekitar Istana Merah yang berubah menjadi lautan api. Ketika Li Mei melarikan diri dari Istana Merah dengan melintasi waktu, menggunakan kesaktian pedang emas Ratu Caihong.
...***...
Hening...
Tiba-tiba suasana berubah hening, tidak ada tanda kehidupan.
TIT... !
TIT... !
TIT... !
Level di mulai menjadi nol...
Sistem mengaktifkan mode kenaikan level menjadi 100 persen jika berhasil menyelesaikan waktu misi tepat waktu.
Menguak kebenaran akan kebakaran Istana Merah.
LEVEL NAIK SERATUS PERSEN !
Berhasil melintasi waktu ke masa depan...
Kota Beijing, 30 Januari 2024.
Li Mei, usia 19 tahun, berkulit putih bersih, kemampuan di masa depan nol, menjadi penyanyi opera dengan kemampuan rendah, perlu latihan keras.
Dikutuk abadi oleh Raja Zheng-mi goo atas tuduhan kebakaran Istana Merah yang menyebabkan selir Haoran tewas.
Identitas baru...
Kedua mata Li Mei terbuka perlahan-lahan saat suara asing terdengar di telinganya menggema keras.
Mengerjapkan kedua matanya, terbaring terdiam tanpa berkedip.
Pandangan Li Mei tampak samar saat dia terbangun, tubuhnya terasa kaku dan sulit dia gerakkan.
Kepalanya pening hingga dia merasakan mual pada perutnya.
TIN... !
TIN... !
TIN... !
Suara bunyi klakson mobil meraung-raung di sekitar Li Mei.
Li Mei tidak menyadari jika dia terbaring di jalanan aspal yang gelap dan dingin oleh genangan air hujan yang turun saat itu.
"Hai, ada orang tertabrak !!!", teriak sejumlah orang yang berkerumun di sekitar jalan.
"Dia seorang gadis yang tertabrak !!!", teriak seorang wanita.
"Astaga ! Kasihan dia !!!", ucap beberapa orang yang melintas.
"Adakah yang mengenalinya !?'', kata seorang wanita tua.
"Betapa malangnya nasib gadis itu !?", ucap orang lainnya.
"Cepat ! Selamatkan dia !!!'', teriak yang lainnya lagi terlihat panik.
"Tolong dia ! Selamatkan nyawa gadis malang itu ! Kasihan dia !!!", kata seorang pria bertopi hitam.
Seseorang mengangkat tubuh Li Mei yang terbaring di atas aspal lalu segera membawanya berlari cepat.
TAP... !
TAP... !
TAP... !
Suara langkah kaki terdengar keras saat berlarian di tengah-tengah derasnya air hujan yang turun, entah kemana, Li Mei tidak dapat melihatnya dengan jelas.
"Tolong, minggir !!!", ucap seorang pria.
Pandangan Li Mei menjadi kabur dan dia mulai kehilangan kesadarannya penuh.
Tubuhnya yang basah oleh air hujan terasa dingin serta memucat membiru bahkan terasa sangat sulit bagi Li Mei untuk dia gerakkan.
Li Mei merasakan seseorang membawanya berlari dengan panik, samar-samar, dia melihat wajah seorang pria berwajah sangat tampan tapi dia tidak mengenalinya.
Siapakah pria yang tengah menolongnya itu, Li Mei benar-benar tidak mengenalnya.
Tak lama kemudian, terdengar suara deru mesin mobil yang menyala saat Li Mei berada terbaring di atas jok mobil bagian depan lalu mobil itu bergerak pelan, pergi meninggalkan area jalan yang dipenuhi oleh kerumunan orang-orang yang melintasi jalan utama Kota Beijing saat musim hujan tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
stumble guy
karya baru ya
2024-02-04
1
Bouyan
ini cerita luar biasa
2024-02-01
1