Transmigrasi Villains Mother

Keesokan paginya seperti biasa Ellena bangun pagi lalu menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya..

setelah masakan selesai keluarlah kedua anaknya yang sepertinya sudah mandi..... sedang berlarian kearah nya.

"Pagi mama Cia yang cantik!'' ujar Alicia bersemangat seperti biasa memeluk ibunya itu.

"Pagi juga putri mama yang cantik dan imut" ucap Ellena tersenyum membalas pelukan putri kecilnya itu.

"Pagi maa" ucap Alaric seakan tak mau kalah memeluk ibunya juga.

"Pagi juga tampannya mama!!" ucap Ellena memeluk mereka berdua, membuat pipi Alaric bersemu..

"Hmm anak mama udah wangi yah..." ucap Ellena disela-sela pelukannya.

"Cia wangi kalna udah mandi maa!!" ucap Alicia polos.

"Mmm begitukah?" tanya Ellena.

"Benal mah... Cia mandi duluan dibanding kakak Alic" ucap Alicia semangat membuat Ellena terkekeh dan Alaric memutar bola mata malas.

"Pantas saja anak mama ini keduanya sudah wangi.... hmm jika begitu ayo kita sarapan dulu!" ucap Ellena dan diangguki Antusias oleh keduanya.

Ketiganya berjalan kearah meja makan yang disana ternyata sudah tersedia banyak hidangan makanan dan yang paling kedua anaknya sukai adalah nasi goreng ketika sarapan.

Entahlah semenjak ibunya berubah mereka jadi suka dengan nasi apalagi nasi goreng yang ibunya buat setiap pagi untuk sarapan, mereka sangat menyukai nya.

Sebenarnya dulu mereka tak pernah makan nasi mereka hanya makan roti keras sebagai makanan pokok orang-orang dikerajaan ini, dan nasi atau beras tak begitu lumrah dan tak dikonsumsi oleh manusia di kerajaan ini entah mereka tak tau cara memasaknya atau apa karna padi disini dijadikan pakan ternak bukan untuk manusia.

Tapi Ellena yang pernah berada didunia modern tentu gak ada nasi gak makan karna ia sama sekali tak menyukai roti menurutnya roti ini gak bikin kenyang..

"Wah... makan naci goleng!" ucap Alicia antusias diangguki oleh kakaknya.

"Kalian suka nasi goreng hm?"tanya Ellena

"Cuka!!! Cuka cekali!" ujar Alicia Antusias.

"Aric juga suka!! suka semua yang mama masak!" ucap Alaric tersenyum.

"Syukurlah jika begitu!! hm ayo makan yang banyak!" ucap Ellena

"Ciap mama"ucap Alicia dan Alaric hanya mengangguk namun dalam matanya sama Antusias nya dengan adiknya.

Mereka makan dengan tenang sesekali si bungsu Alicia bercerita hal random membuat sarapan menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

"Yey!! Cia selesai duluan habis makannya!"ucap Alicia mengangkat piringnya yang sudah kosong dan disusul Alaric yang juga sudah habis.

Ellena hanya tersenyum hangat saat melihat anaknya makan dengan begitu lahap bahkan nasi goreng buatannya habis tak tersisa membuat bahagia tersendiri bagi Ellena.

Dikehidupannya yang dulu ia serba sendiri dan semuanya sendiri ia suka segala hal termasuk memasak ia sangat suka memasak bahkan di panti ia selalu disuruh memasak walau nanti ia hanya kebagian sisanya namun ia cukup senang karna memasak sudah menjadi hobby nya.

"Maa Aric bantu beresin yah!"ucap Alaric pada ibunya membuat Ellena yang sedang merenungi masa lalu pun menoleh.

"Iya mah Cia mau bantu mama juga" ucap Alicia tak mau kalah membuat Ellena terkekeh lucu sekali kedua anaknya ini.

Ellena benar-benar merasa sangat bersyukur mempunyai kedua anak menggemaskan yang mengisi hari-harinya ini, selain mereka Lucu mereka juga sangat baik dan menyayanginya.

"Tak perlu lebih baik Aric dan Cia main saja hmmm... ini biar mama saja yang membereskan nya!" ucap Ellena lembut membuat keduanya cemberut.

Padahal mereka kan ingin membantu ibunya dan tak ingin ibunya kesulitan...

Tapi ibunya selalu melarang mereka dan ibunya selalu menyuruh mereka bermain dan tidur siang saja dan ibunya yang mengerjakan pekerjaan itu, padahal kan mereka tak ingin ibunya kecapean..

"Tapi ma Aric ingin bantu mama!" ucap Alaric kekeh.

Alaric ingin membantu ibunya dan ingin berguna bagi ibunya...

"Hmm... yasudah bawa piring ini kedapur biar mana cuci piring nya hm!" ucap Ellena.. dan lihatlah wajah yang tadinya cemberut sekarang menjadi berbinar..

"Maa Cia juga mau bantu mama!" ucap Alicia tak mau kalah.

"Baiklah baiklah bawa piring kalian masing- masing ke kedapur biar mama cuci nanti piringnya!" ucap Ellena dan dengan senang hati mereka membawa piring mereka masing- masing kedapur sesuai yang diperintahkan ibunya...

Sesampainya Ellena didapur ia melihat anaknya yang sedang berdiri menunggu dirinya didapur...

"Maaa ini bawa kemana?" tanya Alaric.

"Bawa saja kedalam kamar mandi biar mama cuci nanti piringnya dikamar mandi..." ucap Ellena

"Maa Aric bantu cuci yah!!" ucap Alaric.

Ia sudah terbiasa mencuci piring karna sejak dulu pekerjaan rumah memang Alaric yang mengerjakannya... meski dulu Alaric mencuci piring hanya menggunakan air saja tak seperti sekarang ibunya mencuci piring menggunakan sesuatu yang wangi bernama sabun.

"Tidak usah lebih baik kalian main saja, mama saja yang mengerjakannya!'' ucap Ellena dan dengan terpaksa mereka iyakan.

Iya tau ibunya sangat-sangat baik hati tak membiarkan mereka mengerjakan tugas tugas rumah, tapi mereka kan ingin membantu ibunya.

"Kenapa masih disini hm... sana main mama mau cuci piring ini dulu!'' ucap Ellena melihat anaknya diam.

"Baiklah mah kami mau main dulu!'' ucap Alicia membuat Ellena terkekeh.

"Hm... sana bermain lah!" ucap Ellena lembut pada kedua anaknya.

"Baiklah kami mau main dulu diluar yah mah!" ucap Alaric.

"Hmm iya tapi ingatlah untuk hati-hati!! jangan terlalu dekat dengan Air sungai!!" ucap Ellena dan mereka pun mengangguk.

Mereka juga tak ada niat untuk mendekati sungai didepan rumahnya itu.. karna mereka tau pasti sungai itu dalam dan jika mereka sampai terjatuh kesungai itu yang ada mereka malah merepotkan ibunya .

"Baik mah!" ucapnya bersamaan.

Kedua anak itu keluar untuk bermain, sebenarnya Alaric tak terlalu menyukai bermain jadi ia ingin membantu ibunya saja untuk mengurus tanaman sayur ibunya.

"Cia kamu mainnya jangan jauh-jauh kakak kesana dulu yah!" ucap Alaric diangguki oleh Alicia.

"Yah kak Cia main nya dicini aja main macak- macakan!" ucap Alicia sembari menenteng mainannya yang terbuat dari tanah liat itu.

"Hm yasudah hati-hati kalo ada apa-apa bilang kakak oke!" ucap Alaric dan Cia pun mengiyakan lagi.

Alaric pun pergi dan Alicia memulai main-main nya dengan bonekanya tentunya.

"Ehh Ail nya kok abic!" ucap Alicia yang ingin mencampurkan tanah dengan air.

Alicia pun bangun matanya menatap air sungai dari kejauhan saat ia akan melangkah ia menggelengkan kepalanya ingat pesan ibunya untuk tidak mendekati sungai.

Namun saat matanya menyusuri sungai ia melihat sekelibat seperti manusia yang menyangkut dipinggir sungai itu Cia dengan rasa penasaran nya mendekati sungai itu namun tetap menjaga jarak!! setelah sampai ia membulat.

"Ahhkkk mayatttt"Teriak Alicia membuat Alaric dan Ellena mendekat.

*

*

*

*