NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 32. Mata batin nya terbuka lagi.

Setelah sekolah selesai, Jingga menonton Putri yang sedang berlatih untuk mengikuti kompetisi lomba renang antar sekolah yang akan di gelar beberapa bulan lagi. Putri terpilih karena kemahiran dan keahlian nya dalam berenang, dan juga sering memenangkan lomba renang saat masih duduk di sekolah dasar.

"Jingga, doain aku ya." Ujar Putri.

"Pasti dong.." Sahut Jingga, Putri pun masuk ke area kolam.

Jingga duduk di kursi dan menonton Putri yang berlatih renang bersama pelatihnya, yang Jingga takutkan adalah asap hitam itu masih mengerumuni Putri. Tapi Jingga tidak tahu bagaimana cara mencegah agar kejadian naas tidak terjadi pada Putri, dia menjadi sedih melihat teman nya itu.

"Kasihan, sebentar lagi anak itu mati." Ujar seorang yang tiba tiba ada di sebelah Jingga.

Jingga melirik ke arah anak laki - laki yang duduk di sebelah kanan nya dan mengikuti arah tatapan orang itu yang rupanya sedang menatap Putri.

"Kamu kenal Putri?" Tanya Jingga, seketika anak laki - laki yang Jingga tanyai menatap Jingga dengan tatapan terkejut.

"Kamu bisa lihat saya!?" Tanya orang itu, Jingga pun mengernyit heran.

"Jingga! Kamu ngomong sama siapa?" Ujar teman kelas Jingga yang duduk di sebelah kiri Jingga.

"Sama di.. Hah? Kemana orang nya tadi?" Ujar Jingga, anak laki - laki itu hilang tiba - tiba.

"Kamu jangan nakutin, ih.. Dari tadi di sebelah kamu nggak ada orang." Ujar teman kelas Jingga.

Jingga pun tertegun, apa dirinya baru saja berbicara dengan hantu? Kemampuan nya melihat dan berinteraksi dengan hantu kembali?

'Astagfirullah..'

Jingga menoleh ke sana kemari mencari sosok anak laki - laki seusianya yang tidak terlihat lagi keberadaan nya.

Sampai akhirnya Putri selesai latihan, tak terjadi hal apapun yang Jingga takutkan, Jingga menghela nafas lega. Akhirnya mereka pun pulang, untung nya Raka juga memiliki kelas ekstra jadi dia masih bisa pulang bareng Raka.

"Jingga, aku duluan ya.." Ujar Putri melambaikan tangan nya.

"Iya, dadah.." Sahut Jingga.

"Hati - hati di jalan, Jingga." Ujar Putri.

"Iya.. Kamu juga." Sahut Jingga, mobil Putri pun menjauh.

'Hidup, mati, sakit, sehat, semua sudah di tentukan oleh Allah. Maaf Putri, aku nggak bisa bantu kamu.' Batin Jingga setelah mobil Putri pergi.

"Kamu bisa bantuin dia sebenernya." Tiba - tiba suara dari anak laki - laki yang Jingga lihat di kolam kembali terdengar.

Jingga pura - pura tidak dengar dan tidak melihat sosok hantu anak laki - laki di sebelahnya, ia lantas berjalan pergi tapi hantu anak laki - laki itu tiba - tiba berdiri di hadapan Jingga. Sedikit terkejut tapi Jingga tetap pura - pura tidak melihat nya.

"Hm, bukan nya tadi dia bisa lihat aku?" Gumam si hantu anak laki - laki itu.

Jingga berjalan menuju ke gedung sebelah tapi seperti biasa, ketika di lorong koridor yang mulai sepi.. Jingga merasa aura suram menyelimuti koridor itu.

"Kamu takut, ya?" Lagi, sosok hantu anak laki - laki yang seusia Jingga itu tiba - tiba berada di sebelah Jingga.

"Di situ ada roh jahat yang selalu merasuki orang yang suka bengong." Timpal nya lagi.

Jingga pura - pura tidak dengar dan melanjutkan langkahnya ke depan tapi sosok hantu anak laki - laki itu menghadang di depan Jingga seolah menghalangi Jingga agar tidak lewat ke sana.

"Mending kamu jangan lewat situ, bahaya orang seperti kamu bertemu mereka." Ujar sosok anak laki - laki itu.

Jingga tak menggubrisnya dan terus pura - pura tidak melihat dan mendengar hantu itu, sampai akhirnya karena kesal di cueki Jingga, sosok hantu anak laki - laki itu tiba - tiba muncul di depan wajah Jingga dengan bentuk mengerikan nya sampai Jingga terkejut dan berteriak.

"AAA!!" Jingga langsung menutup matanya dan berbalik badan.

"Nah kan, kamu bisa lihat aku. Aku yakin kamu bisa lihat aku, kenapa kamu berpura - pura tidak melihatku?" Tanya sosok hantu anak laki - laki itu.

"Suka - suka aku, lah!" Ujar Jingga, dia kesal sekarang karena di takuti.

"Sebenarnya aku sering berdiri di sekitar kamu, lho.. tapi kamu tidak melihatku, kenapa sekarang kamu bisa melihatku?" Tanya sosok itu.

"Mana aku tahu, aku juga tidak ingin melihatmu!" Sahut Jingga, ketus.

"Ngomong sama siapa, lu?" Tiba - tiba Raka muncul di belakang Jingga.

Raka celingukan mencari siapa gerangan orang yang mengobrol dengan Jingga, tapi tidak ada siapapun. Raka pun menatap Jingga dengan tatapan heran sekarang, sementara Jingga dia terkejut sekaligus bingung mau beralasan apa sekarang.

"Lagi ngomong sendiri aja bang, hehe." Sahut Jingga, sementara hantu anak laki - laki itu cekikikan menertawakan Jingga.

"Jangan nakutin gue lu, ayo cepetan balik." Ujar Raka, Jingga mengangguk dan mengikuti Raka.

Hantu anak laki - laki itu muncul di mana pun Jingga lewat, sampai Jingga heran sendiri apa maksudnya hantu anak laki - laki itu terus mengikutinya dan muncul di segala tempat.

"Ikut boleh?" Tanya hantu anak laki - laki itu.

Jingga tak menjawab dan hanya diam, karena sekarang dia sedang bersama Raka.

"Di depan sana nanti, ada pohon kelapa tua. Dan di pohon itu ada nenek jahat yang suka mengikuti anak - anak seperti kamu, hati - hati ya.." Ujar hantu anak laki - laki itu.

Jingga menatap hantu itu, ia tak tahu apa maksud nya hantu itu memberi tahu ada apa di sana, tapi dia jadi penasaran dengan ucapan hantu anak laki - laki itu yang berkata bahwa dirinya bisa menyelamatkan Putri.

Jingga mengenakan helm nya, lalu duduk di boncengan motor. Mereka pun keluar dari area sekolah, yang ajaibnya Jingga kini kembali bisa melihat makhluk - makhluk yang berada di sekitar jalanan itu.

Jingga melihat pohon kelapa tua yang di maksud oleh hantu anak laki - laki itu dan ternyata di sana ada wewe gombel dengan wajah mengerikan dan bagian depan dadanya yang begitu besar dan menjuntai panjang, Jingga pun berpura - pura menunduk agar tidak melihat nya.

'Ya Allah, kemampuanku melihat mereka ternyata balik lagi. Padahal almarhum pak de Ali udah nutup mata batinku, tapi ternyata bisa terbuka kembali.' Batin Jingga.

Dan sesampainya di rumah, Jingga semakin merasa bahwa rumah Delima sangat seram. tapi ia tak melihat hantu - hantu seperti yang dia lihat di sekolah, seolah hanya seram saja.

"Jingga!" Bentak Raka, sampai Jingga terkejut.

"Astagfirullah!" Jingga mengusap dadanya.

"Jangan bengong, lepas helm nya terus masuk sono! Bilang mama, gue mau main ke tempat Ilham." Ujar Raka, lalu melesat pergi lagi dan hanya meninggalkan tas sekolah nya saja di lantai garasi.

Jingga membungkuk mengambil tas sekolah Raka tapi tiba - tiba ia melihat sepasang kaki berwarna biru pucat menggantung di belakang nya, Jingga pun menelan ludah nya dan tetap berpura - pura tidak melihat.

Ia mengambil tas Raka dan saat Jingga berdiri sosok nya tidak ada, Jingga lalu masuk ke dalam membawa dua tas.

"Mama pergi ya, bi?" Tanya Jingga pada Rokayah, si pembantu baru.

"Iya, non." Sahut Rokayah.

Jingga meletakkan tas sekolah nya di dekat sofa lalu ia duduk di meja makan untuk meminum air, saat Jingga sedang minum, matanya menatap ke kamar Riki.. Jingga pun bangun dan berjalan menuju ke kamar Riki, sampai tiba - tiba sebuah mainan mobil - mobilan berjalan sendiri dan menabrak kaki Jingga.

Jingga pun terkejut dan melihat dari arah mana mainan mobil itu muncul, rupanya dari kolong lemari hias yang berdiri di depan kamar Riki. Jingga mengambil mainan itu dan roda mainan itu pun berputar seolah baru saja ada yang menarik tuas nya.

"Non Jingga, kenapa berdiri di situ?" Tanya pelayan tua yang berdiri di tangga sambil membawa pakaian yang sudah selesai di jemur.

Jingga pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, sembari ia melatakkan mainan mobil yang menabrak kakinya tadi di meja makan, Jingga pun berjalan pergi menaiki tangga dan bertatap muka dengan pelayan tua itu.

"Cuma mau liat Riki, bi. Tapi kayaknya Riki nya lagi istirahat." Ujar Jingga, lalu dia naik ke atas dan masuk kedalam kamar nya.

Jingga berdiri di balik pintu kamar nya sambil tatapan nya menelisik setiap sudut kamar itu, entah mengapa perasaan nya sangat tidak nyaman di sana.

'Ada apa ya Allah..' Batin Jingga.

BERSAMBUNG...

1
Susilawati
lanjut thor
Susilawati
jgn2 benar nih si Airlangga berkhianat atau mungkin kah Delima nya sendiri yg berkhianat.
baguslah Ilham nggak bilang kalo jingga tinggal di rumah nya, seperti nya jingga akan aman di sana
Irkham Maulana
kalo udah punya perjanjian dengan iblis maka seluruhnya sudah sama seperti iblis pula...hanya wujudnya saja yang manusia..hati jiwa dan pikiranya sudah sama kaya setan
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
icha amelia
selamat idul adha
Ratna Jumillah: Selamat Idul Adha juga kak..
total 1 replies
lellytasya
k crazy up dong pokoknya love,,,, love,,,,lah
Ratna Jumillah: Akan Othor usahakan ya kak.. 😊💪🏼
total 1 replies
YNa Msa
buah Delima pura" baik x sm Jingga karena Mau d Jadikan Calon Tumbal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!