Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Alvin dengan teman-temannya masih di berdiri di depan IGD rumah sakit sedang berdiskusi panjang tentang bagas teman geng mereka dari sekolah yang berbeda.
"yud, tadi lo darimana sama si bagas" ujar Tama kepada Yudi teman satu sekolah bagas
"gak tahu Tam, tadi gue sama anak-anak masih santai di basecamp sebelah lo, terus pas lo pulang gue ikutan pulang, gak tahu kenapa motor gue rada gak enak jadi gue pulang bareng si Toni. " jelas Yudi. "pas di pertigaan bundaran kita melihat bagas motornya kayak gak terkendali gitu dan tiba-tiba motornya nabrak pembatas jalan sebelah bundaran" jelas Yudi kembali.
"bener Tam, setelah itu lo dan yang lain lewat" timpal Toni.
.
mendengar penjelasan 2 orang tersebut membuat Alvin semakin yakin kalau motor yang di pakai bagas ada masalah.
saat teman-temannya sedang berdiskusi tentang kecelakaan yang menimpa bagas, Gilang yang melihat sekitar sedikit kaget melihat dokter salsa, dokter klinik sekolahnya melihat mereka dengan raut wajah heran dan bingung.
.
"eh guyss.. kok gue kayak ngelihat dokter salsa ya" ujar Gilang masih dengan mode menatap dokter salsa.
mendengar kata dokter salsa Tama dan Alvin langsung menoleh ke tempat yang di bilang Gilang dan mereka semua terkejut melihat dokter salsa yang berjalan menuju tempat mereka.
.
"kalian di sini pada ngapain? " tanya dokter salsa menatap Alvin dengan tajam.
"lagi ngantar temen dokter, tadi temen kita ada yang kecelakaan lalu lintas" jawab Tama dengan sopan.
"siapa? " tanya salsa lagi.
"siapa yang siapa dokter? " bukan menjawab tetapi Tama malah bertanya kembali kepada dokter salsa.
"siapa yang kecelakaan lalu lintas" tanya dokter salsa sedikit kasar.
"namanya bagas dari SMA Elit dokter" sambung Tama.
mendengar kata bagas, Salsa tidak ingin menarik kesimpulan buruk terlebih dahulu, yang salsa lakukan saat ini adalah membubarkan mereka agar pulang kerumah masing-masing.
"oh, teman kalian kan udah masuk di IGD, mending pada pulang sekarang, besok sekolah" ujar salsa membubarkan mereka semua.
mendengar ucapan dari dokter salsa mereka semua pergi tetapi tidak dengan Alvin, Alvin menatap dokter salsa mengisyaratkan ingin berbicara sebentar.
"Tam, bawa motor gue dulu" ujar Alvin menyerahkan kunci motornya kepada Tama.
"lah pulang lo gimana Vin? " tanya Tama dengan Heran.
"Gue nanti gampang, udah pulang sana" usir Alvin kepada mereka semua.
.
melihat semua temannya udah pulang, Alvin menatap bundanya dengan sedih.
"Bun.. " panggil Alvin.
"masuk mobil, bunda antar pulang" mendengar kata bunda antar pulang Alvin tersenyum dengan senang dan bangga.
.
di mobil alvin ingin membuka pertanyaan tetapi lagi-lagi Alvin takut untuk memulai, Alvin bingung kenapa bundanya terkesan diam dan seperti tidak mau menatapnya
"bunda kenapa? " ujar Alvin
"Bunda kok diam saja, bunda marah sama Alvin karena pulang malam ya? " ujar Alvin yang tidak di tanggapi oleh salsa.
.
Alvin terdiam saat salsa tidak menjawab semua pertanyaan nya, salsa hanya fokus menyetir dan tak lama kemudian mobil salsa sudah berada di gerbang depan rumah megah Alvin
"udah sampai" ujar salsa.
Alvin hanya diam saat salsa mengucapkan kata itu, Alvin masih bingung dengan bundanya yang hanya diam sepanjang jalan tanpa mau berbicara dengannya.
"bunda masuk dulu yuk" ujar Alvin
"yuk bunda masuk sebentar" ajak Alvin kembali karena Alvin masih merasa kalau bundanya marah karena Alvin ketahuan pulang malam.
.
tak tega dengan rengekan Alvin akhirnya salsa memasuki gerbang rumah Alvin mengantar Alvin sampai depan pintu rumahnya.
"Bunda, duduk sini dulu saja, Alvin buatin minuman" ucap Alvin sedikit senang melihat bunda kesayangan di rumahnya kembali.