Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-23 [ REVISI ]
Arzeel membalas pelukan istrinya dengan erat, tangannya mengusap punggung Armeel agar tenang.
"Sssttt udah nggak papa sekarang,semuanya udah baik baik aja!"bisiknya lembut, Armeel mengeratkan pelukannya, gadis itu menangis sesegukan.
Hati Arzeel sakit melihat istrinya yang ketakutan begini, ini tidak bisa dibiarkan, mereka sudah melewati batas, mulai saat ini ia bersumpah akan membunuh siapa saja yang berani menyentuh istrinya.
Matanya beralih pada tiga orang yang terkapar diatas jalan itu,ia memberi kode pada bawahannya agar segera membawa mereka dari sana.
Gion mendekat kearah kedua gadis yang tengah terduduk disisi jalan,"Kalian nggak papa?"tanyanya, lalu menatap khawatir pada Gea, bisa Gion lihat wajah ketakutan gadis itu.
Gion mendekat lalu memberinya botol mineral,"Minum dulu!"ucapnya, ia juga memberikan botol lainnya pada Keyla.
Dengan tangan gemetaran Gea meraih air tersebut dan meminumnya.
Di mobil.
Selama perjalanan Armeel tak mau lepas dari suaminya, gadis itu sudah tidak menangis lagi hanya memeluk leher suaminya, Arzeel membiarkannya bahkan gadis itu ia dudukkan dipangkuannya.
"Berasa baikan?"tanya Arzeel lembut.
Armeel mengangguk,kepalanya ia benamkan didada bidang sang suami.
"Jangan pergi!"cicitnya, Arzeel tak menjawab ia hanya mengeratkan pelukan dipinggang istrinya.
Di mobil itu hanya mereka berdua duduk dibelakang dengan seorang sopir.
Arzeel mengelus punggung Armeel dengan lembut, saat melihat kebawah ternyata Armeel sudah tertidur.
Lalu Arzeel menelpon seseorang,"Mom, Arzeel minta tolong datang kerumah ya!" setalah mengatakan itu Arzeel memutuskan sambungan tersebut.
Sedangkan Gion pria itu disuruh untuk mengantar Gea dan juga Keyla.
Beberapa menit kemudian, mobil itu berhenti dirumahnya, Arzeel segera turun dengan Armeel yang tertidur digendongannya, ternyata Mommy nya sudah menunggu.
"Ya ampun, Zeel apa yang terjadi sama Armeel?"tanya nya panik saat melihat anaknya menggendong Armeel, dan lagi dahi Armeel yang terluka.
"Kau memukul menantu Mommy hah?"
"Bukan Mom,nanti saja Zeel ceritakan, tolong panggil Gabby, Zeel harus pergi karena ada urusan ini sangat penting jadi tolong jaga istri Zeel!"ucapnya menatap penuh harap pada Mommynya itu.
"Apa lebih penting dari istrimu?"
"Mom!!"
Wanita itu menghela nafas,"Yasudah pergilah tapi kamu harus segera kembali,Armeel biar sama Mommy dulu!".
Arzeel tersenyum diciumnya dahi sang Mommy, lalu beralih kedahi istrinya,"Zeel pergi dulu, ah satu lagi jangan beri tahu Bunda, Zeel nggak mau nanti Bunda khawatir" ucapnya, Mommy Sindi mengangguk.
Setelah membaringkan Armeel diatas ranjang pria itu segera keluar dari kamar lalu turun kebawah.
"Siapkan semuanya!"
...•••••...
Praaang!! Praaaang!!!
"Brengsek,sialan,sampah, kalian semua nggak berguna, Aahhkkkkk!!!"
Pecahan kaca ada dimana mana hampir memnuhi kamar yang temaram itu, Manda membanting apa saja untuk meluapkan emosinya.
"Kenapa selalu ada saja yang mengganggu rencanaku!"teriaknya dengan geram, urat urat dilehernya terlihat, Manda mendekati salah satu bawahannya yang bergetar ketakutan.
"Lemah!"gumamnya detik berikutnya sebuah pisau lipat menancap diperut pria itu, tidak hanya itu Manda berulang kali menusukkan benda tajam itu tepat dijantung pria yang sudah tidak bernyawa itu.
Beginilah cara Manda meredakan kemarahannya.
Para bawahannya yang melihat kemarahan sang Nona hanya bisa menunduk.
Ini untuk kesekian kalinya mereka gagal menjalankan tugas yang tidak seberapa itu.
Dirga Dewangga,pria tampan yang memiliki tubuh atletis dengan warna kulit yang sedikit gelap dengan luka memanjang kebawah dimata kirinya itu mendekati Manda,ia berjongkok didepan wanita itu, lalu diraih nya tangan itu dengan hati hati lalu membersihkan tangannya yang berlumuran darah itu dengan perlahan,"Apa ini sakit?"tanyanya lembut saat melihat tangan Manda yang tergores.
Manda tidak menjawab,"apa kamu sangat ingin membunuhnya?"tanya lagi sambil terus membersihkan noda darah itu
"Ya aku ingin membunuhnya dan juga membakar tubuhnya!"jawab Manda tatapanya lurus kedepan.
Dirga menghela nafas,"Apa sebegitu cinta nya kamu sama Dia,sampai kamu mau membunuh istrinya, setelah mantan tunangannya?"ucap Dirga matanya melirik gadis yang ada di atas ranjang usang itu.
Manda menepis tangan pria itu dan menatapnya marah,"Kau sedang mengasihaninya?"Ucap Manda.
Dirga menggeleng,"Tidak, hanya saja itu bukan lagi cinta Manda, tapi kamu terobsesi dengannya!"jawab Dirga menatap sendu wajah Wanita didepannya ini.
Rahang Manda mengeras, ia mencengkram kerah Dirga,"Cinta?"ucapnya, lalu terkekeh,"Tahu apa kamu tentang Cinta,pria sepertimu tidak akan mengerti apa itu cinta, karena kau tidak pernah jatuh cinta, dan asal kau tahu Dirga, Arzeel dia milikku bahkan sebelum dia bertemu dengan wanita itu!" Tunjuk Manda pada gadis yang selama ini selalu terbaring lumpuh diatas ranjang usang sana.
Lalu kembali menatap Dirga,"Aku yang lebih dulu mengenalnya, aku yang lebih dulu mencintainya dari sejak kami masih SMP, tapi saat SMA dia datang"Tunjuknya lagi pada sosok itu, Manda melepas kerah Dirga lalu beranjak menuju kearahnya, ya dialah Ayra, mantan tunangan Arzeel.
Ayra yang melihat Manda didepannya, tubuhnya gemetar, matanya berkaca kaca, tubuhnya tidak bisa bergerak.
'Arzeel, tolong aku, aku takut!'
Detik berikutnya air mata itu keluar saat Manda dengan kasar menarik rambutnya hingga membuat kepalanya sedikit terangkat, ia yakin jika ada beberapa rambutnya yang terlepas.
"Sejak Kamu muncul, Arzeel langsung jatuh cinta padamu, aku bertahan selama bertahun tahun menahan rasa sesak dadaku karena melihat kebersamaan kalian berdua!"ucapnya menghempas kepala Arya keatas kasur itu lagi dengan kasar.
Ayra yang merasakan seakan kulit kepalanya hampir lepas hanya bisa menangis tanpa suara.
"Dan setelah aku menyingkirkan dia lalu tiba tiba perempuan jalang itu mucul dan menghancurkan semua rencanaku untuk mendapatkan Zeel, bahkan Zeel memecatku, apa aku harus diam saja melihat mereka tertawa diatas penderitaanku?"tanyanya pada Dirga.
Pria itu tidak menjawab ia hanya menatap Manda datar,wanita itu menggeleng lalu terkekeh,"Tidak semudah itu, setelah dia merebut pria yang aku cintai jangan pernah harap hidupnya akan tenang lihat saja nanti!" lanjutnya.
Ia berjalan keluar dari kamar itu,namun ia kembali berhenti dan menoleh kearah Dirga,"Untuk saat ini jangan ada yang bertindak, karena aku memiliki rencana sendiri!"ucapnya dengan smirk menatap pria itu, lalu benar benar pergi dari sana diikuti dua orang pria bertubuh besar.
Dirga menatap kepergian wanita itu,"Cinta ya?"cicitnya menatap langit langit kamar itu.
"Kamu bahkan tidak memberiku kesempatan untuk memulainya Manda, kamu terlalu buta karena mencintainya!"
Dirga menghela nafas lalu menatap bawahannya,"Kalian dengar apa yang dikatakan Nonakan? jangan ada yang bertindak!"
Setelah mengatakan itu Dirga pun keluar dari sana, menyisakan Arya yang masih menangis dalam kebisuannya.
'Arzeel apa begitu cepatnya kamu melupakan aku hikss hiks, jika aku bebas dari sini apa kamu akan menerimaku lagi??'
...•...
...•...
...•...
...•...
Aduuhh kasihan banget sih jadi mbak Ayra, diculik dan disembunyiin beertahun tahun.
Jujur aku kasihan, tapi kalau nanti mbak bisa bebas jangan jadi pelakor ya😌
Lagi kerja, malah diajak Foto😖
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan