Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GENGSI
Setelah serangkaian Acara dari pembukaan, pembaca Do'a, pembacaan Ayat suci Al-Qur'an, ceramah singkat dari Pak Ustadz, dan pembacaan Do'a untuk si jabang bayi agar selalu di berikan kesehatan Samapi lahiran nanti.
Kini Mereka sedang menikmati Makanan yang sudah di hidangkan oleh Koki Profesional " Silahkan Jeng di cicipi makanannya " Kata Bu Erina kepada teman arisannya
" Iyah jeng, Ini juga mau di cicipi " jawabnya sambil senyum-senyum
" Jeng, selamat ya sekarang menantu Jeng sudah hamil "
" Hehehe... iya Terimakasih ya Jeng, Aku cukup bahagia karena Allah sudah mengabulkan Do'a aku selama ini " jawab Bu Erina
Teman-teman Bu Erina ikut bahagia dengan kehamilan Wenda karena mereka sangat tau betul bagai mana Bu Erina yang sudah ingin sekali memiliki Cucu.
" Semoga Anak dan ibu nya selalu di berikan kesehatan ya Jeng "
" Amin.. Terimakasih jeng Atas Do'a nya " Bu Erina tersenyum bahagia karena Akhirnya dirinya akan memiliki seorang cucu dari menantu kesayangan nya, Setelah menunggu bertahun-tahun Akhirnya Bu Erina akan menggendong cucu juga.
" Kalo begitu silahkan di Nikmati hidangannya Jeng " Kata Bu Erina kepada Para teman-temannya
Sedangkan Wenda ia sedang duduk di Sopa dengan Handphone yang ia genggam, Wenda merasa Bosan apa lagi tubuhnya merasa pegal karena harus pura-pura hamil.
" Honey " Panggil Karan yang berjalan kearah Wenda
" Iyah Baby " Jawab Wenda yang langsung Menaruh handphone miliknya
" Aku mau ijin memberikan air Do'a ini untuk Kanaya, dia harus meminum air Do'a ini agar Anak yang ia kandungan selalu sehat Sampai melahirkan Nanti " kata Karan kepada Wenda
Wenda memutarkan bola matanya malas " Apa tidak bisa kamu suruh orang lain yang mengantarkannya? " Kata Wenda " Atau jangan-jangan.."
Karan langsung menghentikan ucapan Wenda " Jangan punya pikiran yang tidak-tidak, Jika aku menyuruh orang lain bagai mana jika Mamah Curiga apa kamu tidak lihat jika di sini sedang sibuk " kata Karan
" Hm... " Wenda membuang Napasnya pelan " Yasudah jangan lama-lama habis itu langsung balik lagi ke sini karena aku tidak ingin bosan sendirian di sini " kata Wenda
" Iyah Honey cuman sebentar ko cuman mau ngasih ini saja " Ucap Karan meyakinkan Wenda padahal dirinya sangat merindukan sosok Kanaya apa lagi sudah beberapa bulan ini Karan hanya bisa melihat Kanaya dari kejauhan karena ia tidak ingin melanggar janjinya kepada Sang Istri.
Karan begitu semangat ingin bertemu dengan Kanaya namun...
" Siapa yang harus di bawa ke rumah sakit? " tanya Karan Di ambang Pintu
Kanaya dan Mbak Sari langsung menoleh kearah suara " Tuan " Ucap mereka bersamaan
" Jawab!! " bentak Karan " Siapa yang harus di bawa ke rumah sakit? " Karan menatap Mbak Sari lalu ia menatap Kanaya dengan tatapan yang sangat tajam
" Ini Tuan " Mbak Sari sangat takut dengan Karan
" Ini apa? " tanya Karan
" Kucing kesayangan saya Tuan, Mbak Sari menyarankan jika kucing kesayangan saya harus di bawa ke rumah sakit karena ia terkena Flu " Jawab Kanaya Bohong tidak mungkin Kanaya berkata jujur.
" Benar itu Sari? " Karan menatap sari
" Be..benar Tuan, Kucing Nona Kanaya harus di bawa ke rumah sakit hewan karena Sedang Flu " Mbak Sari terpaksa ikut berbohong karena ia tidak ingin memancing kemarahan Karan.
" Aku anggap kalian berkata Jujur " Kata Karan
" Maaf Tuan, Tuan ke sini ada Apa? " Tanya Kanaya yang mengalihkan pembicaraan
" Ini, Saya ke sini ingin memberikan Air ini Untuk Anak kita agar Anak kita selalu sehat di dalam kandungan mu " kata Karan yang memberikan botol Aqua kepada Kanaya
Kanaya tersenyum lalu ia mengambil Botol Aqua yang di berikan oleh Karan " Terimakasih Tuan " Jawab Kanaya " Saya pasti akan meminumnya "
Karan melihat Penampilan Kanaya yang cukup seksi menurutnya, Dress berwarna putih yang panjangnya di atas lutut dengan lengan panjang dan rambut yang ia Gulung ke atas yang mengisahkan anak rambut membuat Kanaya tidak seperti wanita hamil bahkan ia malah seperti ABG pada umumnya.
" Kenapa dia begitu imut bahkan dia seperti anak ABG tidak seperti Wanita hamil pada umumnya " gumam Hati Karan
" Tuan "
" Ah iya " jawab Karan yang tersadar dari lamunannya
" Apa ada lagi yang ingin Tuan sampaikan soalnya Aku ingin makan mie rebus bersama Mbak Sari " kata Kanaya jujur
" Mie rebus? " Karan Mengerutkan keningnya, di dalam ia memakan makana enak bahkan Yang memasaknya pun bukan koki kaleng-kaleng tapi di sini Istri mudanya malah hanya makan mie rebus!
" Iyah Tuan, kebetulan Aku sedang ingin makan mie rebus jadi Tadi aku meminta Mbak Sari untuk membuatkan nya " Jawab Kanaya
". Itu makanan tidak layak makan dan itu juga tidak bagus untuk kesehatan Kamu dan juga Anak kita " tegur Karan
Lagi-lagi Kanaya merasa senang karena Karan bilang kalo ini adlah anak kita " Ini juga bawaan anak kita Tuan "
" Hm.. jangan di ulangi lagi, Cukup sekali ini saja kamu memakan mie instan stelah ini jangan pernah kamu memakannya lagi " Tegur Karan yang langsung di Anggukan oleh Kanaya
Karan melihat perut Kanaya namun.. " Saya tidak bisa lama-lama, Karena di dalam masih banyak tamu " Pamit Karan padahal dirinya ingin sekali mengelus perut Kanaya namun ia gengsi makanya dirinya memutuskan untuk kembali ke rumah Utama.
" Iyah Tuan " jawab Kanaya sambil tersenyum " Hati-hati di jalan " Ucap Kanaya kepada Karan
Mbak Sari Menggelengkan kepalanya " Orang dia jalan tinggal ke sana saja masa harus hati-hati sih Non " Kata Mbak Sari tidak habis pikir dengan Kanaya
" Ya siapa tau saja kan Mbak pas Tuan Karan jalan terus tiba-tiba menginjak eenya Ciki " Elak Kanaya yang langsung duduk di kursi meja makan
Setelah kepergian Karan, Kanaya terus saja senyum-senyum ia terus terngiang-ngiang dengan ucapan Karan " Anak kita " gumam Kanaya senang
Mbak Sari yang memperhatikan Kanaya yang sedang senyum-senyum sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya " Non, Mie nya jangan di aduk-aduk nanti Tidak enak " Tegur Mbak Sari " Lagian Non ini kenapa sih Ko senyum-senyum sendiri seperti itu "
Kanaya tersenyum " Aku lagi bahagia Mbak "
" Bahagia? " Mbak Sari Mengerutkan keningnya
Kanaya menganggukkan kepalanya " Iyah Bahagia " Jawab Kanaya
" Kalo Mbak boleh tau kamu bahagia karena Apa? Apa karena kedatangan Tuan Karan? " tanya Mbak Sari
" Ada deh Mbak ingin tau aja Hihihi "
" Heum.. terserah kamulah yang penting kamu makan mie nya jangan hanya di Kocek saja " Tegur Mbak Sari
" Iyah Mbak " Jawab Kanaya yang langsung menikmati Mie Rebus yang di buatkan oleh Mbak Sari tadi.
Kenapa harus di spasi dan sebagian pakai huruf besar thor?