berkisah tentang perjalanan cinta wanita muda ,ternyata cantik saja tidak cukup menjamin kemulusan dalam menjalin sebuah hubungan percintaan, setelah mengalami jatuh bangun yang cukup berat dan menyakitkan, akhirnya hati wanita muda berlabuh di hati duda idaman
penasaran gak ma cerita nya???
yuk reading guys😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23 Waktu Berharga dengan Nyonya
"Hari ini sungguh melelahkan!"keluh Vevey yang merasa lelah,dan menopang wajahnya dengan kedua tangan di tepi ranjang pasien, Vevey pun tertidur dengan menopang wajahnya.
Bram, yang merasa sudah agak membaik terbangun dan kebingungan mencoba mengingat kembali apa yang terjadi.
di lihatnya Vevey masih memangku wajah dan terpejam.
"maaf,nyonya merepotkanmu." ujar Bram lirih dipandangnya Vevey yang tertidur, Bram tersenyum dan membelai rambut Vevey pelan
(sayang sekali aku terlambat menyadari jika nyonya begitu menarik,dan nyonya sudah menjadi milik tuan!,jika itu orang lain aku akan merebutnya! maaf tuan rasa ini tak bisa ku hentikan,aku kira ini hanya sebatas menganngumi, namun semakin cepat rasa ini tumbuh menjadi rasa ingin memiliki!, ini lebih menusuk dari luka di masalalu.)
Bram semakin terbawa suasana dan memberanikan diri ingin melabuhkan kecupan di kepala Vevey.
tiba-tiba handphone Vevey berdering,Vevey pun terkejut dan bangkit
"jeduk!"
"aaaaw!" teriak Bram yang hidungnya terbentur kepala Vevey.
"Bram!,kau sedang apa?, astaga hidungmu berdarah!" Vevey terkejut dan berteriak memanggil dokter.
"dok, dok, dok,!" teriak vevey kebingungan.
Dokter segera datang menghampiri Vevey.
"Dokter, tolong dokter hidungnya berdarah!" teriak Vevey panik,Bram masih menahan sakit.
"Haduch,kenapa bisa begini?" tanya dokter.
kemudian dokter mencondongkan tubuh Bram kedepan,agar darah tidak masuk ke tenggorokan dan memencet cuping hidung Bram.
"tolong bernafas dari mulut!" pinta dokter, setelah ditekan kurang lebih 10menit darah berhenti keluar.
"bisa tolong,jelaskan apa yang terjadi dengan pasien?" tanya dokter pada Vevey
"ah, tadi terbentur kepala saya dok!" ujar Vevey merasa salah.
"nona, kenapa anda begitu kejam pada pasien?,jika ada masalah tolong dibicarakan baik-baik!" ujar dokter salah paham.
"kami tidak ada masalah dokter, sungguh!" ujar Vevey menjelaskan.
"Silahkan di bicarakan baik-baik, saya tidak akan ikut campur untuk masalah keluarga!." ujar dokter sambil membersihkan sisa darah Bram.
"keluarga?" Vevey masih bingung maksud perkataan dokter.
"ya sudah,saya permisi dulu,! nanti saya akan periksa lagi,jika sudah membaik pasien boleh pulang,tolong anda sebagai istri lembutlah sedikit pada suami anda,status suami anda saat ini seorang pasien!" kata dokter berlalu meninggalkan Bram dan Vevey.
Vevey menengok ke Bram,
"is is istri?, su suami?dokter kami bukan suami istri!" Vevey menyangkal.
dokter tak mempedulikan,dan berlalu begitu saja.
"tenanglah nyonya!" Bram menenangkan Vevey
"Bagaimana Bram, keadaanmu sudah mendingan?" tanya Vevey kembali fokus ke Bram.
" sudah nyonya, maaf sudah merepotkan nyonya!" ujar Bram sambil menggosok hidung nya yang masih terasa nyeri.
"tidak repot Bram, maaf tadi aku tidak sengaja! tapi kenapa kau berada di atas kepalaku?" tanya Vevey heran.
" aaaaa, aaanuuu itu eee ,tadi saya seperti melihat kutu berjalan nyonya!" Bram menjawab asal.
"apa?, kutu?, astaga,kenapa bisa? aku sungguh menjaga kebersihan rambutku! mana mungkin ada kutu, ini pasti dari bekas pasien yang menempati tampat tidur sebelum kau pakai,aku harus segera cari obat kutu,akan ku basmi sebelum dia beranak Pinak!" Vevey bergumam panjang lebar yang mebuat Bram menahan tawa.
"apa kau menertawakanku?"tanya Vevey pada Bram.
"aahihihi nyonya kau sungguh cantik saat mengomel begitu...!" ujar Bram menahan tawa.
" kenapa baru sadar jika aku sangat cantik!,(pede) Bram, tolong jangan beritahu Tuanmu jika kau melihat kutu di rambut ku!!" pinta Vevey pada Bram.
Bram hanya menahan tawa.
(maaf nyonya, sebenarnya tidak ada kutu, aku hanya asal bicara saja, jika aku jujur mungkin tidak ada hal indah seperti saat ini ) kata Bram tertawa dalam hati.
" kau sepertinya sudah baikan?, mau pulang apa tinggal di sini bram?" tanya Vevey sinis Karna menahan malu sebenernya, jika dia kutuan dan terlihat oleh Bram.
" Pulang nyonya!" jawab Bram kembali memasang wajah kaku.
"Baik, akan ku panggil dokter dulu!" Vevey bergegas meninggalkan Bram dan menemui dokter yang berjaga di IGD.
"Dok, bisa periksa lagi sekarang? pasien minta pulang!" ujar Vevey pada dokter
Dokter segera bangkit dan berjalan ke Bram dan memeriksanya kembali.
" tidak masalah, pasien sudah boleh pulang,ingat untuk makan teratur jangan sampai terlambat! dan seperti yang sudah saya jelaskan tadi ya,ini saya beri obat jalan,ini resepnya, silahkan selesaikan administrasi dulu,setelah itu pasien boleh pulang!" jelas dokter.
"Baik dok terimakasih!" jawab Vevey menerima resep dan segera menyelesaikan administrasi kemudian menebus obat.
dan menyerahkan tanda pelunasan ke penjaga IGD.
"Ayok Bram, aku bantu,kita jemput mbak Zara sama Cindy dulu ya!" ujar Vevey sambil memapah Bram menuju pintu keluar RS.
Vevey mendudukkan Bram di bangku tunggu.
"Tunggu di sini bentar Bram, aku ambil mobil dulu!" kata Vevey kemudian berlari ke parkiran mengambil mobil ,dan memapah Bram masuk mobil.
"maaf, nyonya saya sungguh merepotkan Anda!" ujar Bram tak enak Hati.
" santailah,dulu saat aku di rumah sakit , kau juga yang mengurusku Bram!" jawab Vevey santai sambil memacu mobilnya ke kost depan RS.
"tunggulah dimobil, aku panggil Cindy sama mbak Zara." ujar Vevey turun dari mobil dan segera menelpon mbak Zara di depan gerbang kost yang sudah tertutup,Karna sudah pukul 11 malam.
"Halo mbak langsung aja mbak, kita akan kembali ke apartemen!" ujar Vevey singkat.
tak lama kemudian mbak Zara keluar dengan menggendong Cindy dan Langsung masuk kedalam mobil.
mereka pun segera Kembali menuju apartemen.
sampai apartemen.
"mbak, tolong bawa Cindy masuk dulu mbak, dan istirahatlah!, aku akan mengurus Bram dulu." pinta Vevey
"berapa sandi apartemenmu Bram?" tanya Vevey.
Bram memencet kata sandi Vevey mengamati dan menghafalnya.
"tidurlah setelah minum obat!, tapi makan dulu ,aku pesankan bubur dulu lewat layanan pesan antar!" ujar Vevey sambil memesan layanan pesan antar.
"Bram, apa kau ini masih anak-anak? mengatur jam makan saja tidak bisa.
jika keberatan dalam pekerjaanmu kau bisa katakan pada Tuanmu!, nanti biar aku saja yang katakan!m blablablabla ." Veevey mengomel panjang lebar.
Bram hanya terdiam dan sesekali mencuri pandang ke arah Vevey yangg sedang mengomel tanpa henti.
(rasanya sungguh bahagia, jika ada yg memperhatikan saat sakit begini)
"woywoywoy,apa kau tidak mendengarkan aku?" tanya Vevey kesal.
Ting tong ting tong...
"itu pasti buburnya sudah datang"
Vevey segera membuka pintu dan menerima pesanannya.
"sekarang, makan dan minum obat, setelah itu istirahat!" perintah Vevey memberikan bubur pada Bram kemudian menyiapkan obat yang harus diminum Bram.
"eh tunggu dulu ,ini minum obat yang sebelum makan dulu!" ujar Vevey mengulurkan 2 butir obat dan air putih hangat.
Bram hanya memandangi butiran obat yang di berikan Vevey.
"ayo!" ujar Vevey.
"Jangan bilang kamu tidak bisa minum obat tablet begini?" tanya Vevey menebak.
Bram nyengir tak berdosa.
" astaga, sungguh ada Bima 2 di sini!" ujar Vevey teringat adik laki-lakinya dan segera menghaluskan obat dengan sendok.
"ayo buka mulutmu!" pinta Vevey galak.
Bram menuruti perintah Vevey yang terlihat seperti emak-emak memarahi anaknya.
" bagaimana bisa aku mengurus anak sebesar ini?,cepat makan!" Vevey menyuapi Bram seperti anak kecil.
setelah menyuapi habis Vevey lanjut menghaluskan obat sesudah makan.
"minumlah,biar lekas sembuh!" ujar Vevey menyodorkan obat.
kemudian menyelimuti Bram.
"tidurlah Bram, istirahat,aku juga akan balik ke apartemen sebelah! kau bisa menelpon ku jika perlu sesuatu!" ujar Vevey berbalik
Bram menarik tangan Vevey.
" apa ada yg kau inginkan?" tanya Vevey.
"Nyonya, bisakah menemaniku sampai aku tertidur?" pinta Bram.
Vevey mengernyitkan dahi.
"tiba-tiba saja aku teringat ibuku.!" ujar Bram terlihat kedua matanya yang menahan pilu.
"Baik,ayo segera tidur!,aku nonton tv aja ya di situ!"ujar Vevey menujuk sofa.
Vevey menghidupkan tv dan mencari chanel siaran yang menarik.
"ah, warkop nih lucu !" Vevey membesarkan volumenya.
"nyonya, bagaimana aku bisa tidur jika nyonya terlalu keras menonton tv!" ujar Bram gemas.
"wah, maaf Bram iya iya maaf, aku kecilkan" ujar Vevey nyengir.
Vevey mengecilkan volume.
"ahhahahhahaah, ahahahahhaha," Vevey tertawa lepas,Karna tak bisa menahan tawa.
"maaf Bram aku tak bisa menahan tawa, jika kau tak bisa tidur kesinilah kau butuh hiburan biar cepat sembuh!, karna asam lambung itu kadang Karna pikiran!" ujar Vevey
Bram, menghampiri Vevey dan menonton TV bersama.
"ahahahahhah,ahahahhahahah,ahahhaha "
tawa lepas mereka berdua.
"ahahhahahah, ahahahahhah" Bram masih tertawa sampai mengeluarkan air mata.
"hey, sudah tidak lucu Bram!" ujar Vevey heran dengan yang ditertawakan Bram.
Vevey menoleh ke arah Bram yang masih tertawa
dengan mata berkaca-kaca , seperti melepas beban beratnya.
"hey kau tertawa sampai menangis? jangan-jangan kau kesurupan?" tanya Vevey yanng mulai khawatir.
"tidak nyonya, saya sangat bahagia!"ujar Bram menenangkan Vevey.
(andai bisa ku hentikan waktu, ingin rasanya ku hentikan waktu berharga ini dengan nyonya)
" Harus Bram, aku tahu kau sudah kehilangan kedua orang tuamu,kau kehilangan calon istrimu,itu pasti memberi luka yang dalam,tapi bukan berarti kau harus berlarut dalam kesedihan itu, setiap orang memiliki lukanya masing-masing, tapi masing-masing orang juga punya hak untuk mendapatkan kebahagiaan, carilah kebahagiaanmu Bram,jika belum kau dapat maka kau bisa menciptakan kebahagiaan itu sendiri." ujar Vevey menasehati Bram.
"Nyonya saat kau ditinggal menikah dengan mantanmu, aku tahu kau sangat terluka, namun hanya dalam waktu singkat Nyonya sudah baik-baik saja, seperti tidak terjadi apa-apa! bagaimana anda mengatasinya secepat itu nyonya?" tanya Bram.
"ohhh...saat aku umur 14th ibuku meninggal saat melahirkan Bella,saat itu aku mengerti ketika ada yang datang pasti ada yang pergi! bahwa hidup itu slalu ada dua hal dan slalu berpasangan. menangis dan tertawa, suami dan istri,suka dan duka,menyakiti dan disakiti, meninggalkan dan ditinggalkan,itu sudah aturan alam,hehehe tapi aku percaya hal semenyakitkan apapun itulah yang terbaik untuk kita!" ujar Vevey
"jadi begitu ya nyonya?,tapi nyonya ,sayang sekali, saat aku bisa membuka hati, justru aku jatuh hati pada orang yang tak boleh aku cintai!"
ujar Bram memandang Vevey.
"mengapa tidak boleh kau cintai? apa orang tuanya melarang?" tanya Vevey bingung.
" Bukan!, Karna dia sudah ada yang memiliki nyonya!" jawab Bram.
"waduh, apakah itu pacar orang apa istri orang?" tanya Vevey penasaran
"Dia sudah bersuami!" jawab Bram menunduk.
"Astaga Bram,apa seleramu emak-emak? apakah wanita lajang saat ini sudah habis?" tanya Vevey yang terkejut dengan selera Bram.
"Ahahhahahah, bagaimana ya?nyonya, cinta itu sungguh buta arah!! "ujar Bram.
"wah kau sungguh dibutakan cinta ya? hoammm..."tanya Vevey yang sudah mulai mengantuk dan menguap.
"nyonya, jika seandainya yang aku sukai adalah nyonya! bagaimana reaksi nyonya?" tanya Bram.
"hmmm, bagaimana mungkin kau menyukaiku?, kau tak mungkin berani mengkhianati Tuanmu Bram! pertanyaan macam apa itu?" jawab Vevey setengah mengantuk.
"Tapi seandainya jika kenyataannya seperti itu apa nyonya akan memukul saya?,atau membenci saya?" Bram semakin penasaran.
"mungkin akan ku pukul kau dengan panci kepalamu! agar kau cepat sadar! " jawab Vevey becanda meskipun matanya sudah setengah Watt.
"astaga nyonya, bagaimana bisa anda Setega itu?hahaha tapi jika harus seperti itu aku juga rela dipukul panci setiap hari! hahaha!"
ujar Bram yang merasa bahagia karna bisa sedekat ini dengan Vevey.
"Bram, kenapa kau sungguh bodoh mencintai wanita bersuami?, jika itu aku, aku juga tidak bisa membencimu, Karna setiap orang itu punya hak untuk mencintai, tapi aku juga tidak bisa membalas cintamu, Karna aku tidak akan. mengkhianati suamiku Bram, kau tahu suamiku seperti apa! aku paham mungkin karna kau jarang berinteraksi dengan banyak wanita, bukalah hatimu lebih luas Bram,kau akan menemukan wanita yang lebih baik dari wanita bersuami itu!" jelas Vevey.
"hmmm....!" Bram terdiam sejenak dan berpikir .
"nyonya bolehkah saya jujur?" tanya Bram menoleh ke Vevey.
"astaga nyonya!"
terlihat Vevey sudah tertidur pulas dengan megang remot tv.
Bram mendekati vevey dan mencolek-colek pipi Vevey ,tidak ada respon
" nyonya pasti sangat kelelahan." ujar Bram dipandanginya Vevey dari jarak dekat
dan membelai pipi Vevey lembut.
(maaf tuan,biarkan saya mengkhianatimu sedetik saja)
"cup" Bram melabuhkan kecupan dikening Vevey.
"maaf nyonya aku mencintaimu,aku akan mengatasi rasaku sendiri,semoga kau slalu bahagia bersama Tuan."
ujar Bram lirih.
Bram segera menggendong Vevey dan membawanya kembali ke apartemennya.
Karna Bram yang mencarikan apartemen sendiri untuk Vevey jadi tahu kata sandinya.
Bram membawa Vevey masuk dilihatnya mbak Zara dan Cindy sudah tertidur di kamar utama,
Bram membawa Vevey masuk ke kamar lain dan menidurkan Vevey ke tempat tidur.
Bram aturkan temperatur kamar Vevey kemudian menyelimutinya.
" mimpi indah nyonya,ini juga akan jadi mimpi indah untukku terimakasih.".
Bram kembali ke apartemenya.
Author:
astaga vey, kau sungguh tidak punya rasa waspada sekali...
biar bagaimanapun Bram itu laki2...
bagaimana jika ada yg merasuki kalian...
hahahaha.
maaf ya karna kelamaan update...
pingin tu sekali update bisa sampai 2/3 episode sebenernya...
tapi aku harus membagi waktuku dengan pekerjaan lain....
hihihi...
tak bosan mengingatkan like dan komenya 💞
keren yah
serta ibu dan istri yang baik👍👍
ayo tunjukkan taring mu sama pelakor
tapi ttp lembut pada istrinya
benar-benar mantap ceritanya
dia terlibat enggak sama orang-orang zelene itu
kalau mereka melihat matahari terbit namanya Sunrise bukan sunset.
terimakasih.
tapi cerita kakak ttp suka
Bram bram
10 tahun bukanlah waktu yang singkat Nathan, cobalah cintai istrimu yang tulus mencintaimu walaupun kalian sah karena perjodohan
cari perempuan untuk ngurus Bram heheh