Sequel MENIKAH MUDA cerita hanya Fiktif belaka,jika ada kesamaan tempat ,nama,itu hanya kebetulan semata.Karena cerita ini cuma halu si Othor yang labil.Kalau nggak suka mending SKIP saja nggak usah koment yang nggak ada manfaat..🙏
Abia Kiradzki Mahardika gadis 20th yang terlihat berbeda dengan penampilan yang tertutup dan misterius.
Di pertemukan dengan seorang dosen muda bernama Harraz Al'Gifari dengan wajah tampan namun punya sifat terkesan dingin.
Kehidupan keduanya berubah kala sebuah insident yang merubah hidup mereka.
Apa yang terjadi antara mereka berdua,ikuti kisahnya..
Luv u sekobon..💜💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Belajar Ngaji.
"Assalamualaikum .." ucap Bia saat masuk ke area musholla kecil di ndalem kyai Said.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab semua yang ada di dalam musholla.
Umi dan dua kakak ipar Bia pun tersenyum melihat menantu baru di rumah itu.
Berbeda dengan mba-mba ndalem dan juga ada beberapa Ustadzah yang ikut jamaah bersama dengan umi Kalsum di ndalem kyai Said mereka terpaku dengan paras Bia yang cantik dengan memakai telekung tanpa cadarnya .
"Ayo sayang,dekat dengan mba Aisyah."ucap umi Kalsum.
Bia pun mengangguk dan bersikap sopan dengan membungkuk kan setengah badannya melewati beberapa syaf para mba-mba ndalem dan para Ustadzah.
Umi Kalsum langsung memimpin sholat magrib dengan ber jama'ah.
Bia merasa khusuk dengan ibadah nya kali ini.Rasanya damai ,walaupun kadang daddynya pernah menjadi imam sholat .ereksi namun,saat ini hal berbeda dengan suasana saat ini.Dia berada di rumah mertuanya.
Setelah sholat pun Umi Kalsum memberikan sedikit nasehat pada mba-mba ndalem dan juga para Ustadzah dan anak juga menatunya.Mereka mendengarkan dengan seksama .Rasanya sudah lama Bia tak mengikuti majelis ta'lim.Rasanha kini damai mendengar ucapan sang ibu mertua.
Setelah selesai melakukan sholat magrib dan mendengar sedikit wejangan mereka pun saling berjabat tangan dan terakhir Bia mendekati sang ibu mertua.Sementara para Ustadzah dan para mba-mba ndalem sudah membubarkan diri guna menyiapkan makanan untuk makan malam.
Beruntung hari ini masih banyak makanan yang Masyaallah banyak karena memang pihak dari keluarga Bia memesan makanan sekalian untuk para santri makan malam.Tidak lupa juga orang-orang di sekitar pesantren tak ketinggalan merasakan berkahnya acara mantu sang anak kyai yang sangat di segani itu.
"Umi..."tegur Bia menyodorkan tangannya pada sang ibu mertua.
Umi menyambut uluran tangan menantu barunya dan mencium sayang menantunya bahkan memeluk.
"Umi senang dengan adanya kamu bertambah anggota keluarga kita."ucap Umi Kalsum.
"Bia ucapkan banyak terimakasih sama umi yang sudi terima Bia seadanya.Bia terus terang fakir ilmu umi,jadi Bia minta bimbingan umi juga mba Aisyah juga mba Husna bahkan si cantik Maira.."ucap Bia dengan mengusap lembut wajah Maira si gadis kecil yang selalu nempel padanya.
"Alhamdulillah,umi juga nggak akan nolak kamu jadi menantu kami,bagian dari keluarga ini.Terima kasih juga kamu sudah mau menerima Ayaz yang kaku dan dingin itu."ucap Umi Kalsum.
"Iya ,mamang Gus Arraz itu terkenal dosen killer dan kayak es balok. Alhamdullilah Gus Arraz bisa terima Bia yang seperti ini.Jadi, kalau seandainya nanti sifat Bia yang di bilang Gus Arraz bar-bar Bia minta maaf ya umi, Insyaallah Bia akan sedikit demi sedikit Bia perbaiki."ucap Bia.
.
.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.." enam orang laki-laki masuk ke dalam ndalem
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," mereka saling salaman dengan umi dan juga Bia pada sang Kyai Said juga pada suaminya .
Harraz tersenyum lebar melihat paras cantik istrinya.Bia juga meminta ijin untuk membuka niqab nya jika di dalam ndalem yang berisi para saudara suaminya dan Harraz tidak masalah jika selama di ndalem Bia memakai Khimar karena takutnya sewaktu-waktu ada tamu ndalem yang melihat auratnya selain dirinya dan termasuk 18 golongan yang halal untuk melihat sehelai rambutnya.
"Bagaimana ndok' rasanya disini,kerasan to?" tanya Kyai Said dengan mengistirahatkan tubuh nya di atas sofa.
"Alhamdulillah Abah,Bia kerasan.Apalagi ada umi."ucap Bia
"Aduh ,umi merasa tersanjung nih..."gurau Umi Kalsum
Terlihat dua wanita yang berstatus Mak mertua dan menantu itu makin akrab.Karena karakter Bia yang mudah menyesuaikan diri dari lingkungan nya .
Harraz merasa bersyukur Bia telah hadir dalam hidupnya.Walaupun dia harus ekstra.
"Dek, kekamar sebentar.."ucap Harraz mengarah pada Bia.
Mendengar ucapan Harraz sontak membuat para kakak nya meledeknya.
"Cie cie penganten baru,sudah nggak tahan tuh..."
"Jangan dulu kali Yaz nunggu sholat isya.."
"Nanggung bang,mau isya.."
itulah celetukan Zafri,Zidan dan Umay yang meledek Harraz.
"Ngeres otak kalian..!!" ujar Harraz berjalan menuju kamarnya di ikuti oleh Bia sang istri.
"Gus,mau nga_ngapain ngajak aku kekamar.Banyak orang masih di depan."ujar Bia.
Harraz mendekat ke arah istrinya yang masih bersandar di balik pintu.
Pletak..
"Aisssttt...sakit ihhh.." ringis Bia mengelus elus keningnya karena sentilan dari Harraz
"Otak kamu Travelling nya terlalu jauh,sini duduk.." ucap Harraz duduk di atas karpet berbulu yang ada di kamarnya.
Bia pun duduk di depan sang suami sedikit jauh.
"Ada apa Gus?" tanya Bia sedikit ragu.
"Bisa nggak manggil saya jangan pake Gus ,apalagi mas Gus emang saya Agus,panggil dengan panggilan yang benar.Misal sayang, bebeb atau apalah.
Mendengar ucapan Harraz tentu saja membuat Bia bergelak namun,saat melihat ekspresi suaminya yang berubah datar pun akhirnya dia menghentikannya.
"Sorry ,baiklah..aku panggil mas,Aa,Abang, saja yah,atau Habibi," ucap Bia
"Boleh mas tapi, suka dengan sebutan A'a kayaknya gimana gitu."ucap Harraz
"Baiklah,Bia panggil A'a aja oke..?" tanya Bia meminta persetujuan
Harraz pun mengangguk mengiyakan,karena bagaimanapun dia juga mempunyai darah Sunda dari uminya.
" Kita ngaji yah,sambil menunggu waktu Isya.A'a pengen liat adek ngaji."ucap Harraz.
"Tapi, Bia nggak pandai a' nanti kalau salah A'a marahin lagi."
"Su'udzon mulu otak kamu dek, a'a cuma ingin nyimak saja nanti kalau ada yang salah A'a kasih tahu.Nggak akan Aa omelin lah.."ucap Harraz.
"Baiklah,huftt ... Bismillah..."
"Baca ta'awuz baru basmallah dek."ucap Harraz pada istrinya.
"A'a udzubillahimminasyaitoonirojiim...
Bismillahirrahmanirrahim...
Debaran jantung Bia kini berdebar kencang.Baru kali ini dia baru pertama kalinya mengaji di depan suaminya.Bia pun mulai membaca surat Al Mulk dia melihat suaminya dari ujung matanya.Dia menunggu reaksi sang suami namun,tak ada sepatah katapun keluar dari bibir suaminya untuk menginterupsi apa yang dia baca.Sampai dua ayat dia mulai rileks membacanya sampai ayat ke sepuluh tiba-tiba Harraz mengusap kepala Bia pertanda untuk menghentikan bacaannya.
"Alhamdullilah bacaan kamu cukup baik,tinggal belajar lagi untuk memperbaiki maharujul hurufnyamasih sering ketuker,nanti kamu bisa belajar tahsin ya,biar lebih baik lagi pembacaannya."ucap Harraz dengan mengelus kepala Bia dengan lembut.
Bia mendengar ucapan dan komentar dari suaminya merasa senang setidaknya ada yang membimbing nya lebih baik lagi.Dia bertekad untuk menjadi lebih baik.Dia paham posisi nya saat ini adalah sebagai menantu Kyai besar dan menjadi seorang istri anak Kyai yang pastinya nantinya akan menjadi contoh orang banyak.
Bersambung..
Jangan lupa dukungannya nya yaaa