Nathan menjadi duda setelah menikah untuk ke dua puluh kalinya. Semuanya berakhir di saat malam pertamanya. Dia tak bisa melakukan kewajibannya pada istrinya hingga membuatnya mendadak untuk kesekian kalinya.
Jovita seorang gadis yang menikah dengan Deon karena suatu perjodohan dan tanpa ikatan cinta di antara mereka. Di malam pertamanya setelah menikah, Deon bersama wanita lain untuk menghabiskan malamnya.
Karena sering diabaikan oleh Deon, Jovita akhirnya mencari kesenangan sendiri. Secara tak sengaja dia bertemu dengan Nathan.
Awalnya hubungan mereka hanya teman biasa. Namun Nathan menaruh rasa pada Jovita yang mempunyai paras mirip seperti Cinta Pertamanya yang telah meninggal.
Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka? Apakah mereka bisa bersatu atau hanya sekedar menjadi teman saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 23 Identitas Jovi
Nathan kembali mengingat jika keluarga Sanjaya merupakan salah satu pengusaha sukses di tempatnya dan tentu saja ia juga merupakan salah satu kompetitornya.
“Apa Jovi adalah salah satu putri dari keluarga Sanjaya ?” Nathan yang masih duduk di kursinya meskipun yang lainnya sudah pada pulang kerja, kembali memikirkan identitas Jovi. “Mungkin saja identitas keluarga itu tersedia secara online.” Nathan tiba-tiba teringat jika setiap perusahaan pasti mempunyai company profile yang diedarkan secara online sebagai informasi umum mereka.
“Baiklah... aku akan coba melihatnya.” Nathan menggeser laptopnya yang masih menyala di mejanya mendekat ke tubuhnya. “Tak-tak...” Nathan menjentikkan jemari lentiknya dan mengerikan kata Sanjaya.
Seketika keluar informasi mengenai perusahaan Sanjaya berikut data keluarga mereka.
“Apakah Jovi adalah salah satu putri mereka ?” Nathan yang penasaran dan hanya ingin mengetahui identitas Jovi saja, men-skip banyak informasi mengenai keluarga itu dan langsung membaca informasi mengenai silsilah keluarga mereka.
“Deon Mandala, putra pertama keluarga Sanjaya. Niko Pratama, putra kedua, dan Shaheer Alamsyah putra ketiga.” Nathan membaca keturunan keluarga saya yang hanya ada tiga orang dan kesemuanya adalah lelaki. “Jadi, Jovi bukanlah putri dari keluarga Sanjaya. Lalu kenapa dia tinggal di sana ?” kembali penasaran pada identitas Jovi.
Nathan kembali membaca nama ketiga putra dari keluarga Sanjaya.
“Tunggu... Deon Mandala...bukankah dia adalah teman ku di bangku kuliah ?” Nathan terkejut saat melihat foto Deon yang ia yakin adalah teman satu kuliahnya meski beda jurusan.
Nathan yang semakin penasaran terus menggerakkan mouse dan men-scroll hingga ke bawah untuk mencari informasi tentang Deon.
“Pernikahan megah putra pertama keluarga Sanjaya dengan putri dari keluarga Arlen di duga adalah pernikahan bisnis.” Nathan membaca informasi terbaru mengenai keluarga Sanjaya. “Jadi Deon barusan menikah, dan itu berlangsung kemarin.” meneruskan membaca informasi terbaru.
“Tunggu.... lalu siapa keluarga Arlen yang menjadi istri Deon ?” Nathan semakin penasaran saja. Ia pun memperbesar foto pernikahan Deon untuk melihat siapa mempelai wanitanya. “Ini... ya benar wanita ini adalah Jovi, wanita yang kemarin aku tabrak dan bawa ke rumah sakit. Nathan terbelalak kaget melihat Foto Jovi bersanding dengan Deon sebagai mempelai wanita pria itu.
Gleg
Nathan menelan ludah yang terasa pahit setelah mengetahui kenyataan yang ada jika wanita yang di temuinya dan mirip dengan cinta pertamanya ternyata berstatus sebagai istri orang lain. Ia terlihat kecewa dengan fakta yang ada yang membuat harapannya untuk mendekatinya sirna sudah.
“Tunggu... kemarin adalah hari pernikahannya. Tapi Kenapa gadis itu malah keluar malam-malam di hari pernikahannya dan terlihat berantakan ?” Nathan tiba-tiba menemukan ada sesuatu yang tidak beres pada Jovi. “Apa yang sebenarnya terjadi semalam pada Jovi ? Mungkinkah dia... dia ada masalah dengan Deon ?” pekik Nathan mencoba menarik benang merah dan membuat kesimpulan setelah mengaitkan semua hal berikut informasi terbaru mengenai mereka berdua.
Sepuluh menit kemudian Nathan menutup laptopnya dan membereskannya.
“Sebaiknya aku pulang dulu.” Nathan melihat ke arah luar jendela yang menunjukkan waktu sudah malam.
Nathan berdiri dari tempat duduknya dan mengambil tas kerjanya kemudian keluar dari kantor dan pulang menuju ke rumah.
Beberapa saat kemudian ia tiba di rumah. Di dalam kamar pria itu duduk setelah berganti baju dan bersandar ke dinding.
“Aku yakin gadis itu... pasti ada masalah dengan Deon, entah apa itu.” Nathan kembali mengingat Jovi yang menangis di bahunya. “Mungkin besok aku akan mencari tahunya sendiri.” Nathan merasa lelah dan menyelesaikan banyak tugas di kantornya.
Ia pun mengesampingkan Jovi sebentar dan beristirahat.