Dimanfatkan oleh sepasang suami istri, Aira tidak bisa menolak. Ia terdesak oleh keadaan, menukar masa depannya. Apakah pilihan Aira sudah tepat? Atau justru ia akan terjebak dalam sebuah hubungan rumit dengan pria yang sudah beristri?
Selamat datang di karya author Sept ke 23
Yuk, follow IG author biar tahu novel terbaru dan info menarik lainnya.
IG : Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gepeng
Wanita Pengganti Bagian 23
Oleh Sept
"Kamu pasti bercanda, kan?" tanya Nico yang masih belum percaya. Namun, saat ia melihat raut wajah Farel. Seketika ia menelan ludah.
"Gilaa kamu, Rel!" ucap Nico tidak percaya.
Farel mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian memijit pelipisnya.
"Tapi aku belum yakin, anak itu apa anakku," kata Farel kemudian. Membuat mata Nico membulat sempurna. Pria itu tambah shock dan hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Astaga, apalagi ini?" gumam Nico.
Nico jelas kaget, selama ini Farel itu setia. Laki-laki paling setia yang pernah ia kenal. Di antara teman-teman yang ia miliki, Farel salah satu spesies langka.
Sempat kagum pada sosok Farel karena rumah tangga mereka harmonis, tidak seperti kisahnya yang hancur lebur karena sama-sama player. Nico dibuat speechless, tidak bisa komentar lagi.
"Lalu perselingkuhan kamu ini, apa Nita tahu?"
Farel tidak mau cerita lebih dalam, ia memilih tutup mulut. Karena ini juga belum jelas.
"Aku balik dulu!" kata Farel kemudian.
"Hei ... Kita belum selesai bicara. Nita tahu nggak, kalau lo udah main di belakang dia?"
Farel melirik sinis, masalahnya adalah, yang menghadirkan Aira dalam hidupnya adalah Nita sendiri, dan itu yang membuat Farel kesal serta uring-uringan. Ia merasa Nita ini wanita aneh. Karena malah memintanya tidur dengan wanita lain.
Begitu wanita itu hamil, Nita juga tidak marah atau mengatakan hal penting padanya. Ia merasa Nita sudah banyak berubah.
***
Di tempat lain, apartment Nita.
Selepas kepergian Nita, Ijah mulai beraksi. Dia mematikan pintu depan terkunci kemudian langsung mengintimidasi Aira.
"Ira ... kamu hamil?"
Aira yang kala itu memasukkan makanan dalam kulkas, langsung terdiam sejenak. Ia menoleh ke belakang, dilihatnya Ijah berdiri sambil berkacak pinggang. Sudah mirip juragan kosan yang menagih uang sewa.
"Jangan bengong, apa benar kamu hamil anak tuan?" tanya Ijah yang sudah sangat penasaran.
Aira mengira, pasti Ijah tadi menguping.
"Emm ... itu ..."
"Genit juga kamu ya, gak tahu diri. Wajah aja yang kalem. Berani sekali menggoda suami majikan. Gak takut sama karma kamu? Hem?"
Aira tidak bisa menjawab, dia terus saja diam.
"Jijik aku lihat kamu!" omel Ijah. Ia merasa manusia paling suci dari pada Aira.
"Mikir dulu sebelum goda suami majikan!" omel Ijah sambl mondar-mandir.
Aira yang tidak mau terus dirundung oleh si Ijah, ia terpaksa ke kamar. Menutup pintu kamarnya. Terdengar Ijah masih ngomel di depan kamarnya.
Aira tidak mau mendengar semua makian itu, akhirnya ia memakai bantal untuk menutupi telinga. Dan berbaring sampai ketiduran.
Bangun-bangun hari sudah gelap. Karena lapar, Aira pun keluar. Tumben makanan masih utuh di dalam kulkas. Aira pun makan buah apel sambil berdiri. Dia tidak sadar, sepasang mata memperhatikan dari jauh.
Haus, Aira juga langsung minum jus dari botolnya. Kemudi mencari sesuatu untuk makan malam.
Ada ayam goreng, dan kali ini satu piring. Apa Ijah lupa? Atau permintaan maaf karena sudah marah-marah.
Sesaat kemudian.
Aira merasa kenyang, kemudian duduk sambil bersandar pada punggung kursi.
"Sudah? Kenyang?"
Suara itu membuat Aira kaget. Ia langsung menoleh ke belakang. Ada Ijah yang menatapnya dengan sinis.
"Gak tahu malu, kamu itu!" cibir Ijah yang belum puas menghina Aira.
"Maaf, saya tidak mau ribut-ribut," kata Aira.
"HEI!" sentak Ijah tanpa alasan.
Jelas Aira kaget.
"Gak malu kamu jadi pelakor? Sampai istri sah nampung kamu di sini? Aku jadi kamu sudah pergi jauh! Jangan rusak rumah tangga orang!"
Ijah terus saja mengoceh, sampai bawa-bawa orang tua Aira. Membuat wanita muda itu tidak tahan lalu memutuskan keluar dari sana.
"Bagus! Pergi sana! Jangan pernah muncul lagi!" teriak Ijah.
Tanpa baju hangat, hanya pakai daster dan sandal jepit, Aira keluar dari apartment. Ia melangkah tanpa arah, berjalan tanpa tujuan.
Sampai tidak sadar ia sudah sampai di jalanan sepi pinggir taman. Tidak lama kemudian, Aira merasa kaget. Ada bapak-bapak lari sambil menarik gerobak. Diikuti beberapa tuna wisma yang kocar-kacir ketakutan.
Takut, Aira malah ikut lari. Tidak tahu mereka dikejar apa. Dan di belakang mereka ternyata ada penertiban gepeng satpol pp kota. Alhasil, karena Aira ini hamil, tidak berani lari kencang. Sampai akhirnya ia harus terjaring razia. Itu karena penampilan Aira juga sangat meyakinkan. Persis seperti gepeng, tapi cantik alami. Mungkin gepeng pemula, pikir para anggota satpol pp yang membawa Aira ke dinas sosial.
Bersambung
Aira, kapan deritanya berakhir?
Fb Sept September
IG Sept_September2020
karepmu jane piye reeell jalok d santet opo piyee.....😡😡😡😡😡😡😡
waktu penyiksaanmu teko fareelll....gawe trsiksa dsek iku farel thoorr.....ben uring uringan mergo nahan rindu tpi airane moh ktmu gtuu 😀😀😀😀😀