Alexa Snowy Williams, putri bungsu Azka Abraham Williams, pemimpin Organisasi Black Alpha setelah kematian Axelle Williams, meninggalkan negaranya dan mencari kehidupan baru setelah ia mendapati kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 6 tahun, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Membuang semua identitasnya, ia menata kehidupan baru dan mencari seseorang yang mencintainya dengan tulus, tanpa tahu siapa dirinya.
Mungkinkah Alexa akan menemui cinta sejatinya? Ataukah ia akan kembali kepada kekasihnya yang telah menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ULANG TAHUN
Michael dan Millie memasuki sebuah cafe yang berada persis di depan Perusahaan Thomas. Michael sengaja memilih tempat itu agar Neo bisa dengan mudah menjemputnya karena ia akan melakukan meeting di luar perusahaan setelah jam makan siang.
Mereka duduk bersebelahan dan persis di dekat pintu karena saat itu di dalam cafe terlihat begitu ramai. Seorang pelayan memberikan buku menu dan Millie begitu antusias melihat dan memilih, sementara Michael memindai sekeliling dalam cafe.
Matanya membulat ketika melihat Alexa duduk di ujung dan hanya seorang diri. Mata mereka tak sengaja bersirobok. Melihat Alexa, membuat jantungnya kembali berdegup kencang, berbeda dengan Millie kini, ia tak merasakan apa apa.
Sekelebat pikiran tentang bagaimana Alexa memasuki kediaman James, membuat Michael memalingkan wajahnya. Ia tak ingin berurusan dengan wanita yang merendahkan harga dirinya, terutama tubuhnya pada pria lain. Bagi Michael, Millie terlihat lebih baik karena ia sudah pernah menikah meskipun pada akhirnya bercerai.
Alexa yang melihatnya seperti itu, tak terlalu peduli. Ia memang tak ingin tersakiti lagi oleh karena cinta. Ia yakin kebahagiaan akan datang sendiri nantinya.
Ia menyelesaikan makan siangnya dan membayarnya di meja, setelah memanggil seorang pelayan. Ia pun berdiri dan berjalan ke arah luar. Ia harus melewati meja yang ditempati oleh Michael dan Millie.
Michael sangat berharap Alexa memanggilnya. Bukankah Millie saja begitu terpesona dengan penampilannya kini? Maka seharusnya Alexa pun demikian. James bukan apa apa jika dibandingkan dengan dirinya saat ini.
Namun, reaksi berbeda ditunjukkan oleh Alexa. Ia hanya diam dan berjalan melewati Michael begitu saja, bahkan tak menoleh ataupun mencuri pandang. Hati Michael terasa sakit melihatnya.
Ia mengharapkan Alexa menoleh padanya dan melihat bagaimana perubahannya. Namun malah dirinya yang terus melihat ke arah Alexa hingga wanita itu menghilang di balik pintu kaca yang menghubungkan dengan area luar.
"Mic, aku sudah memesankan makanan dan minuman untuk kita berdua. Mic .... Mic ... Mic!" ucap Millie yang akhirnya semakin lama memanggil Michael dengan agak keras karena pria di sampingnya itu tidak mendengarkan apa yang ia ucapkan.
"Ah iya. Maaf," Michael benar benar tak bisa tidak peduli. Hati dan pikirannya tak ada di cafe saat ini. Kalau saja ia tak bersama dengan Millie, mungkin ia akan langsung beranjak dan mengejarp Alexa. Namun, ia juga tidak tahu apa yang akan ia katakan pada wanita itu saat mereka berhadapan nanti.
*****
Alexa pun kembali ke kediaman Williams. Rencananya untuk ke perusahaan pun batal. Ia meminta bantuan pada Kak Axton untuk membawakan berkas berkas yang perlu ia tanda tangani.
"Sayang, Aunty Amel ingin bertemu denganmu. Ia merindukanmu," ucap Mom Mia yang sedang menata makan malam di meja makan.
"Aku akan menemui Aunty besok, Mom. Sepertinya aku juga harus segera kembali ke London. Ada hal yang harus kuselesaikan," ucap Alexa.
"Nanti saja, Snow. Kamu mendapatkan undangan dari Perusahaan Evans. Mereka merayakan acara ulang tahun CEO mereka."
"Apa aku harus pergi, Dad? Bukankah akan lebih baik kalau aku tidak ke sana."
"Tunjukkan pada mereka bahwa dirimu baik baik saja. Ingatlah! Kamu adalah seorang Williams dan tak boleh merasa terintimidasi oleh apapun," ucap Dad Azka.
"Aku tidak akan seperti itu, Dad. Hanya saja Alpenze membutuhkanku saat ini," ucap Alexa.
"James dan Claudia pasti bisa menanganinya. Kalau perlu, Dad akan mengirimkan Zero ke sana."
"Bukankah mereka mengundang Dad dan Kak Axton?" tanya Alexa.
"Hmm, tapi Dad sudah berjanji akan mengajak Mommymu untuk berlibur, sementara Brave (panggilan Dad Azka untuk Axton) akan pergi ke Auckland."
"Jadi maksud Dad, aku akan pergi seorang diri ke acara itu?"
"Tentu saja tidak. Dad akan meminta Zero menemanimu," ucap Dad Azka dengan senyum tipisnya.
"Baiklah," Alexa menyimpan undangan itu, tanpa membukanya. Setelah Axton kembali dari perusahaan, mereka pun makan malam bersama. Tentu saja Alexa kembali digoda oleh Axton karena adik perempuannya itu akan bertemu dengan mantan kekasihnya
*****
1 minggu berlalu, kini acara ulang tahun CEO Evans sudah berada di depan mata. Ya, tanpa melihat undangan pun Alexa sangat tahu tanggal berapa acara tersebut diadakan.
Berhubungan dengan Darren selama 6 tahun, ia sudah 6 kali merayakan ulang tahun pria itu. Bahkan Alexa selalu memberikannya hadiah yang luar biasa. Namun kali ini, ia tidak tahu akan memberikan hadiah apa.
Kediaman Williams terasa sepi. Dad Azka dan Mom Mia sudah berangkat untuk berlibur beberapa hari yang lalu dan Axton sudah berangkat ke Amerika kemarin siang. Alexa duduk seorang diri di sofa di dalam kamarnya. Ia menunggu Zero yang akan datang untuk menjemputnya.
tokk ... tokkk ... tokk ...
"Non, Tuan Zero sudah tiba," ucap sang pelayan.
"Aku akan segera turun, tunggu sebentar."
Alexa melihat tampilannya di cermin sekali lagi, kemudian mengambil tas yang berwarna senada dengan gaun yang ia kenakan.
Alexa keluar dari kamar tidur dan menuruni tangga. Zero menatapnya tak berkedip, karena penampilan Alexa yang selalu anggun.
"Jangan menatapku seperti itu, Kak. Lihatlah kamu juga sangat tampan," Alexa membetulkan sedikit letak dasi Zero, membuat pria itu tersenyum.
"Siapa yang tak akan terpesona melihatmu, hmm ....?"
"Dan siapa yang tak akan terpesona melihatmu?" balas Alexa.
"Tentu saja ada. Dia bahkan mengancamku untuk tidak menyukainya. Untung saja imanku ini kuat, meskipun aku harus selalu ada di dekatnya," ucap Zero sambil tertawa dan itu membuat Alexa tertawa juga.
Mereka pun berjalan bersama keluar, "Tenanglah, Kak. Aku yakin akan ada wanita baik yang sedang menunggu pangeran berkuda putihnya datang."
"Hmmm ... sudah pandai menggoda ya," Zero tersenyum. Hampir saja ia akan mengacak rambut Alexa, namun diurungkannya karena itu pasti akan mengacaukan penampilan Alexa yang sudah sangat cantik itu.
"Kak, aku belum menyiapkan hadiah untuknya," ucap Alexa saat mereka berada di dalam mobil.
"Perusahaan sudah menyiapkannya."
"Oya? Apa?"
"Surat kepemilikan apartemen yang kamu beli berdua dengannya," jawab Zero.
Alexa tersenyum. Ia tak terpikir akan hal itu. Sungguh ini akan menjadi acara yang sangat menyenangkan untuk Alexa. Ia ingin melihat wajah Darren saat menerimanya.
"Siapa yang memikirkan hadiah ini?" tanya Alexa.
"Tentu saja seseorang yang selalu mengetahui gerak gerikmu."
"Ahhh ... Dad," Alexa tak memiliki orang lain untuk ditebak.
Mereka sampai di depan sebuah hotel di mana acara diselenggarakan. Dengan menggandeng lengan Zero, keduanya terlihat sangat serasi, membuat orang orang yang melihatnya menjadi iri.
"Selamat ulang tahun," ucap Alexa saat ia sudah berdiri di hadapan Darren dan Sisca, yang terlihat perutnya sudah mulai membuncit.
"Al ..."
🧡 🧡 🧡