Bukan Simpanan

"Zi....mama ada menghubungi mu?" tanya Pras saat mereka sudah masuk kantor

"Tidak!" jawab Zizi cepat

"Coba cek ponsel mu"

Zizi segera mengambil ponselnya di kantong blazer dan ternyata ada tiga Miss call dari calon mertua nya itu.

"Astaga,mode silent pak! pasti ini kerjaan Zean semalam dia memainkan ponsel saya" jawab Zizi segera mengaktifkan kembali nada dering nya

"Mama meminta kamu siang ini ke butik tante Sari"

"Siang ini pak?" tanya Zizi

"Iya...."

"Tapi laporan untuk Minggu ini belum selesai pak,ini sudah jam satu lagi"

"Besok saja!! biar saya antar kamu sekarang sekalian kita makan siang terlebih dahulu agar kuat menghadapi kenyataan hidup" Ujar Pras

"Maksud bapak?"

"Agar kamu kuat saat mama meminta mu untuk bergonta-ganti pakaian nanti" alasan Pras

"Tidak terlambat pak?" tanya Zizi

"Tidak,tadi saya sudah katakan sama mama pukul tiga karena kita banyak pekerjaan" jawab Pras membuat Zizi sedikit lega

Pras dan Zizi keluar dari ruangan menuju Lift

"Siang pak" sapa Nita sang resepsionis

"Siang....Nit jika ada yang mencari saya katakan pada nya kalau saya sedang keluar untuk meeting"

"Kembali lagi ke kantor pak?" tanya Nita

"Belum tau" sahut Pras lalu segera pergi

Zizi mengikuti langkah kaki Pras dari belakang.

"Enak ya Si Zizi, hubungan percintaan nya dengan adik pak Pras membuat nya jadi anak emas, kemana-mana selalu ikut dengan pak Pras" gumam salah satu pegawai

"Aku yakin Zizi tidak bisa bekerja hanya mengandalkan kecantikan dan kekuasaan kekasih nya saja" ketus karyawan lain

"Husfff jangan asal bicara, siapapun akan seperti Zizi jika memiliki relasi,lagi pula kita tidak tau bagaimana kinerja Zizi jadi jangan banyak komentar" sahut karyawan lain nya membela Zizi

***

"Kenapa lama sekali?" tanya Bu Indah

"Banyak pekerjaan ma"jawab Pras

"Mama sudah hubungi Bara tapi dia bilang tidak bisa datang karena masih ada jadwal operasi kamu saja lah Pras yang mewakili Bara"

"Maksud Mama?" tanya Pras terkejut

"Badan kalian tidak begitu jauh beda,hanya besar kamu beberapa senti saja, nanti saat fitting bisa di rombak lagi lah, untuk mengambil dasar nya saja" jelas Bu Indah

"Mana bisa begitu ma"

"Bisa,nanti tante Sari yang akan mengurus semua nya" kekeh bu Indah membuat Pras mengikuti kemauan mama nya ini

"Warna nya yang mana sayang?" tanya Bu Indah pada Zizi

"Terserah mama saja,aku menurut"

"Kamu memang calon menantu terbaik mama" puji bu Indah pada Zizi

"Yang ini saja Sar,tapi aku mau di mix pake mutiara ya" pinta bu Indah lagi

"Oke...."

"Pokoknya kamu buat gaun yang terbaik karena ini pernikahan besar,aku ingin menantu ku terlihat cantik"

"Tenang saja ndah, menantu mu sudah cantik tinggal di poles sedikit saja"puji Sari

"Ma,kalau di kampung nanti jangan yang begini ya ma gaun nya takut nya orang kampung bingung" ucap Zizi

"Tenang saja sayang,mama sudah bedakan gaun untuk akad nikah nya,gaun ini saat resepsi di Jakarta"

"Iya ma,maaf"

"Kenapa minta maaf sayang, tidak masalah mama mengerti"

Ini yang di sukai oleh Zizi pada keluarga Bara tidak banyak menuntut padahal dia orang kampung tapi toleransi nya kuat,mama Indah tidak pernah memaksakan kehendak nya pada Zizi dan Zizi pun juga pandai menyesuaikan diri di keluarga Bara.

"Sudah ma?" tanya Pras

"Sudah tapi mama mau mengajak Zizi untuk bertemu Wo"

"Mama saja yang atur Zizi banyak pekerjaan ma,lagi pula untuk pemilihan warna pasti sudah di pikirkan oleh pihak Wo" ucap Pras

"Mana tau Zizi ada request"

"Tidak ma, sesuatu hati mama sesuai juga untuk aku" sahut Zizi lembut

"Baiklah kalau begitu biar mama dan papa saja nanti yang ke sana, untuk di rumah kamu apa sudah ada nak,apa perlu di bawa dari sini?" tanya Bu indah

"Tidak perlu ma, hajatan di kampung berbeda dengan di kota" jawab Zizi cepat dan di anggukki Bu Indah.