NovelToon NovelToon
Pegawal Pribadi

Pegawal Pribadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Penama

seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Muchen yang mendengar perkataan Mira merasa terharu dan merasakan adanya kehangatan di dalam hatinya. Meskipun saat ini kemampuan otaknya meningkat karena peluruh dan peningkat energi akan tetapi dia masih menyetujui saran dari Mira, "Iya Bu aku mengerti, aku pasti akan datang"

"Iya, ibu akan menunggu kamu di asrama setelah sekolah, ya sudah kamu sana pergi belajar" Ucap Mira sambil tersenyum

Muchen mengangguk lalu kembali ke kelas.

Sepanjang pagi Muchen tidak pernah bersantai dia belajar dengan keras. Meskipun kini otaknya berfungsi dengan cepat tapi masih banyak materi yang perlu dia pelajari.

Kelas terakhir di siang hari baru saja selesai.

Tapi sekolah di hebohkan dengan kedatangan Glen bersama anak buahnya, mereka berpikir apakah ada masalah lagi.

Glen langsung berjalan ke kelas Muchen. sementara Muchen yang melihat Glen langsung terseyum dingin. Lain hal dengan Clara yang melihat Glen, dia merasa sangat marah dan kesal akan kedatangan Glen. Sebagai ketua kelas tentu saja dia tidak akan membiarkan orang lain menganggu teman sekelasnya. Dia baru saja mau berdiri tapi langsung di tarik duduk oleh Muchen

Clara melihat Muchen dengan aneh, sementara Muchen yang melihat itu terseyum lembut ke arah Clara, kemudian Muchen berdiri dan menatap Glen dengan dingin sambil berkata, " Ada apa? Kita bisa bicara di luar, jika kalian menganggu belajar teman sekelasku kalian semua harus membayarnya!"

"Kamu ! Kalau kamu merasa hebat ayo ikuti aku untuk bertarung dengan seseorang " Ucap Glen yang memandang Muchen dengan dingin.

"ehm?" Muchen tersenyum ringan

"Muchen di luar telah dibangun panggung pertarungan dan ada banyak wartawan juga di sana " Ucap Andi sambil melihat ke arah lapangan belakang.

Kemudian Muchen melirik sedikit dan memang dia bisa melihat sebuah panggung pertarungan dan di atasnya ada orang yang memakai pakaian seni bela diri yang melakukan salto belakang. Di atas panggung juga ada tulisan yang tertulis dengan jelas 'seni bela diri Carver terkenal di seluruh dunia

Glen adalah pemimpin klub beladiri di bagian Sekolah Menengah atas di kota Wister dan juga dia bertanggung jawab untuk merekrut siswa yang memiliki seni bela diri untuk keluarga Carver. Dan dari keuntungan jabatannya dia bisa membangun panggung pertarungan di sekolah.

Beberapa hari lalu adalah hari ujian simulasi di seluruh kota jadi tidak bisa dilakukan pada saat itu. Jadi hari ini dia bisa mendirikan panggung pertarungan tujuannya ada dua yaitu pertama adalah agar ayahnya bisa mengalahkan Muchen dengan satu pukulan untuk mengembalikan reputasi nama baik keluarga Carver dan yang kedua adalah untuk melakukan pertunjukan dan merekrut siswa baru yang berbakat untuk keluarga Carver.

Muchen terdiam sejenak kemudian dia mengangguk,"Baik aku akan pergi denganmu"

"Muchen " tiba-tiba Clara memanggil nama Muchen

Muchen terkejut, dan berbalik ke arah arah, "Ada apa?"

"Jangan pergi" Ucap Clara dengan nada khawatir.

"Bisa aku artikan ini adalah bentuk sebuah perhatianmu padaku?" Muchen terseyum tipis

"Ha, aku cuman tidak mau teman sekelasku terluka, Apa yang kamu pikirkan?" Ucap Clara dengan wajah merah padam

"Hei, tenang saja aku tahu batas kemampuanku" Ucap Muchen sambil tersenyum lalu dia berjalan keluar.

"Ayo kita pergi menyemangati teman kita " Ucap Andi yang berteriak keras kepada teman sekelasnya

Seluruh teman sekelas merespon dengan sangat antusias kemudian Mereka pergi mengikuti Muchen dari belakang.

"Clara ayo kita juga melihatnya" Ucap Bella sambil merangkul lengan Clara

"Hmm" Clara mengangguk tapi entah kenapa jantungnya berdetak kencang

Muchen telah tiba di tepi lapangan dengan banyaknya suara sorakan , di bawah panggung pertarungan sudah dipenuhi oleh banyak orang selain siswa kelas 3, siswa kelas 1 dan 2 juga datang menonton dan ada juga beberapa media yang datang Meliput.

"Ehm, Naiklah" Glen melihat Muchen dengan ekspresi datar. Dia sangat percaya akan kekuatan ayahnya. Dengan satu pukulan saja pasti ayahnya bisa mengalahkan Munchen. Itu sudah pasti terjadi

"Muchen dia bukannya ayah Glen ?" Tanya Andi kepada Muchen

"Itu ayahnya " muchen terkejut. Dia tidak menyangka Ayah Glen langsung turun tangan.

"Muchen keluarga Carver benar-benar tidak tahu malu . Glen tidak bisa mengalahkan mu sekarang mereka menyuruh Ayah Glenn untuk melawan mu. Muchen, Vincent adalah Putra terhandal dari Tommy Dia memiliki kemampuan bela diri yang tinggi. jika kamu tidak bisa mengalahkannya Jangan memaksakan diri " Nasehat Andi kepada Muchen

Mereka tidak tahu saja kalau Muchen sekarang sudah mempunyai kekuatan super yang mungkin manusia biasa tidak punya

Muchen kemudian berjalan menuju panggung pertarungan, dia melihat ke bawah penuh dengan orang, bahkan Muchen bisa melihat beberapa pemimpin sekolah.

Muchen berpikir tampaknya hari ini keluarga Carver bertekad untuk mendapatkan kembali nama baik mereka.

Di atas panggung ada seorang pria paruh baya gagah berani yang menggunakan seragam bela diri. Di seragam tersebut tertulis karakter "Carver"

Vincent tersenyum ramah kepada Muchen ," Hehe, anak muda Apakah kamu yang mengalahkan Putraku hanya dengan tiga pukulan saja?"

" Semua orang juga sudah tahu, kenapa kamu menanyakannya lagi ?" Ucap Muchen dengan acuh tak acuh

Wajah Vincent seketika menjadi tidak enak dilihat tapi dia bisa masih tersenyum ringan,

" Haha, karena anakku tidak bisa mengalahkan mu maka Izinkan aku melihat kemampuanmu bagaimana kalau kita berhenti saat sudah mencapai titik terakhir?"

"Terserah saja" Ucap Muchen dengan singkat

"Hem, siapa suruh sombong"Ucap Glen yang masih bisa mendengar perkataan muchen.dia sangat percaya diri akan kemampuan ayahnya yang bisa mengalahkan Munchen

Sementara itu dibawa area pertandingan Clara merasa semakin khawatir. Dia tidak menyangka bahwa lawan Muchen adalah seorang pria paruh baya yang tampak terlihat telah berlatih bela diri selama bertahun-tahun. Clara takut muchen terluka

"Akh, Clara kamu membuat tanganku sakit" Ujar Bella

"Eh!" Clara terkejut dan langsung melihat ke bawah Dia sedang memegang tangan Bella dengan erat , "Bella maafkan aku, aku tidak sengaja"

"Clara Sepertinya kamu cukup peduli dengan Muchen. Apakah kamu mulai menyukainya?" Tanya Clara

"Aku Bagaimana mungkin aku menyukainya bagaimanapun juga aku adalah ketua kelas. Apakah salah jika aku peduli dengan teman-teman sekelasku!" Clara menjelaskan dengan tergesa-gesa

"Hmm, Iyah juga, baiklah. Tapi ngomong-ngomong keluarga Carver benar-benar tidak tahu malu mereka bahkan mencari pria paruh baya untuk bertarung dengan Muchen, aku yakin pasti kali ini Muchen tidak akan menang tapi Clara jangan khawatir masih ada media dan kita semua di sini, dia pasti tidak akan berani menyakiti Muchen" Ucap Bella

"Hmm" Clara hanya menganggukkan kepalanya

"Baik, waktunya hampir tiba, mari kita mulai " Ujar Vincent sembari menatap Muchen

"Baik" Ucap Muchen dengan suara dingin

Vincent kemudian melangkah maju dengan satu kepalan tangan yang kuat

Sedangkan Muchen tetap berdiri diam di tempatnya, saat berjarak beberapa inci dari muchen Vincent langsung mengarahkan kepala tangannya ke arah Muchen.

"Hah" Vincent terkejut dia sudah siap untuk menghajar muchen Tapi saat dia melihat lebih teliti lagi ternyata dia hanya memukul udara karena Muchen sudah tidak ada di tempatnya lagi.

Saat ini Vincent begitu marah satu pukulan sudah dia gunakan. Berarti dia sudah tidak bisa mengalahkan muchen lagi dengan satu pukulan. Hasil yang dia inginkan sudah tidak ada lagi bahkan jika serangan kedua berhasil mengalahkan Muchen itu sudah tidak ada gunanya sama sekali.

Vincent kemudian segera membalikkan badan tetapi saat itu dia bisa melihat Muchen di belakang yang membuat wajah lucu untuk dirinya. kemudian Muchen langsung menendang kaki Vincent, saat Vincent akan berdiri Muchen kembali menendang dada Vincent dengan keras sehingga Vincent langsung terlempar keluar dari arena pertarungan dan jatuh dengan keras di tanah

Dua pukulan! Vincent di kalahkan dengan cepat

1
Candra Apih
hebat abis operasi bisa langsung pulang
StAr 1086
coaa ngikuti dulu
Teddy Aktadi
Luar biasa
Anthy: trima kasih sudh di bca
total 1 replies
Sara la pulga
Kebayang terus!
Anthy
terima kasih sudah di baca
Anthy: terima kasih
S. M yanie: semangat...
total 2 replies
Taro
Langsung kebawa suasana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!