NovelToon NovelToon
Rania

Rania

Status: tamat
Genre:CEO
Popularitas:18.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dia Mardiana

Rania Anastyasa.W seorang gadis berumur 24 tahun. Sebenarnya dia adalah gadis yang sangat cantik tapi dengan alasan yang tidak diketahui, bundanya menyuruh dia berpenampilan culun dengan memakai kaca mata tebal. Rania mencoba mencari pekerjaan dikota. Atas rekomendasi pacar sahabatnya dia mandapatkan pekerjaan sebagai sopir pribadi seorang ceo di sebuah perusahaan.
Raditya Pratama Handoko 27 thn .Seorang ceo yang cuek dan dingin tempat Rania bekerja. Dia sudah dijodohkan tapi Radit tidak menyukai calon jodohnya tersebut.
Bagaimana kisah Radit dan Rania. Apa saja rahasia yang ada dibalik nama Rania? Apa alasan bunda Rania menyembunyikan identitasnya. Dan apakah Rania akan bertemu dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah di ketahui.
Daripada penasaran baca novel ini sekarang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27.Perjalanan Ke Bandung

Rania sedang menyiapkan sarapan pagi untuknya dan Sisi. Setelah selesai dia pergi kekamarnya untuk bersiap-siap berangkat kerja. Tidak lama kemudian dia dan Sisi sudah siap dan sarapan bersama.

''Mungkin hari ini aku akan telat pulang'' kata Rania mulai makan.

''Mmm, emang kamu ada urusan apa?'' tanya Sisi sambil menyuap nasi goreng buatan rania.

''Tadi pagi kak Davin telepon katanya hari ini akan mengunjungi proyek yang ada di Bandung'' jawab Rania.

''Ooh iya aku lupa. Semalam kak Davin ada memberi tahu. Tapi karna aku ngatuk jadi tidak terlalu mendengarkannya. Hehe'' ucap Sisi sambil tertawa.

''Kamu ngak usah menungguku pulang'' kata Rania.

''Iyaa, kamu hati-hati bawa mobil soalnya jauh'' ucap Sisi.

Mereka menyelesaikan sarapan masing-masing. Siap sarapan Rania dan Sisi langsung berangkat menuju tempat kerja mereka. Rania sampai dirumah Radit. Setelah mengeluarkan mobil dari garasi dia mulai mengelap kaca mobil yang berdebu.

''Hey antik'' sapa Rendi yang tiba-tiba datang.

''Pagi tuan'' ucap Rania dengan tersenyum paksa.

''Kamu sudah sarapan?'' tanya Rendi.

''Sudah tuan'' Jawab Rania masih mengelap kaca mobil.

''Kok manggil tuan terus, sekali-kali panggil sayang atau my honey atau my love'' kelakar Rendi sambil tersenyum usil.

Rania hanya diam tidak menanggapi ucapan Rendi. Dia sudah maklum dengan sifatnya.

''Kok kamu diam saya serius loh'' ucap Rendi lagi.

''Saya juga serius mengelap kaca mobilnya tuan'' jawab Rania asalan.

''Loh kok serius dengan itu, bukan dengan saya?'' kata Rendi pura-pura kecewa.

''Ehmm'' dehem Radit ketika sudah berdiri di belakang Rendi.

''Hehe, kak Radit'' kata Rendi ketika melihat Radit dibelakangnya.

''Kamu ngapain disini?'' tanya Radit.

''Mau nyapa antik'' jawab Rendi santai.

'' Kalau sudah selesai, sekarang kamu masuk kedalam'' ucap Radit.

''Tapi kak...'' kata Rendi

''Rania kita berangkat sekarang'' potong Radit tanpa menghiraukan perkataan Rendi.

''Baik pak'' kata Rania sambil membukakan pintu mobil untuk Radit.

''Permisi tuan'' kata Rania ketika Rendi masih berdiri disana.

Rania menyetir mobil meninggalkan rumah mewah Radit. Mereka terus menuju ke apartemen Davin karena dia berangkat langsung dari apartemennya. Sampai didepan apartemen Davin, ternyata Davin sudah menunggu di lobi. Setelah Davin naik mereka langsung berangkat ke Bandung.

''Sepertinya pak Gunawan dan Candra juga pergi meninjau proyek kali ini'' ucap Davin disela perjalanan.

''Iya bagus, karena ini proyek kerjasama kita dengannya. Jadi mereka harus melihat langsung perkembangannya'' jawab Radit.

''Oh ya Ran, kalau nanti kamu capek menyetir biar saya yang gantikan'' ucap Davin kepada Rania.

''Iya makasih pak'' jawab Rania.

''Saya juga tidak mau Sisi marah-marah kalau kamu sakit karena menyetir. Inikan perjalanan pertama kamu yang jauh setelah jadi sopir pak Radit'' jelas Davin.

''Iya pak'' kata Rania.

''Kok kamu irit sekali ngomongnya? Apa kamu belum sarapan?'' tanya Davin.

''Saya sudah sarapan pak'' jawab Rania.

''Apa jangan-jangan kamu takut di marahi Radit karena banyak ngomong kalau ada dia?'' kata Davin tanpa memedulikan tatapan Radit kepadanya.

''Tidak pak, saya cuma lagi fokus menyetir saja'' jawab Rania.

''Hmm ya udah kalau gitu'' kata Davin lagi.

''Pak, apa anda tidak apa-apa bertemu pak Gunawan dan Candra? Secara mereka oom dan kakak Cynthia. Apalagi setelah kejadian makan malam saat itu'' tanya Davin.

''Kalau mereka profesional. Mereka tidak akan mecampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan'' jelas Radit sambil duduk bersandar dengan menutup matanya. Sebenarnya dia memikirkan apakah Rania sanggup menyetir karena perjalanan kali ini cukup jauh. Apalagi tanganya masih sakit. Tapi karena tidak ada sopir lain jadi mau tidak mau terpaksa membawa Rania. Dia juga ingin istirahat selama perjalanan karena semalam kurang tidur. Dia menyelesaikan semua pekerjaan kantor untuk hari ini.

''Iya juga sih'' jawab Davin juga ikut bersandar di kursi mobil sambil main ponselnya.

Sedangkan Rania untuk menghilangkan rasa kantuknya selama menyetir dia lebih memilih memutar musik. Lebih kurang tiga jam mereka sampai ditempat tujuan. Setelah memarkirkan mobil Radit, Davin dan Rania keluar dari mobil. Tidak beberapa lama kemudian datang sebuah mobil yang parkir dekat dengan mobil mereka. Ternyata yang keluar Gunawan dan Candra.

''Selamat siang om, Can'' sapa Radit ketika melihat Gunawan dan Candra.

''Siang Dit, Vin'' jawab gunawan sambil melihat kearah Davin dan Rania. Dia agak terkejut ketika ada Rania disana. Dia baru ingat kalau orang yang disuruhnya menyelidiki Rania belum ada kabarnya.

''Siang kak Kadit dan pak Davin'' jawab Candra juga melihat Rania. Tapi karena tidak kenal dia hanya diam saja.

''Siang pak Punawan dan pak Candra'' kata Davin juga.

''Kalau gitu kita langsung kedalam melihat proyeknya'' ajak Radit.Dianggukan sama Gunawan dan Candra.

''Rania kamu juga ikut kami kedalam'' kata Radit yang tidak mau Rania menunggu di mobil.

''Tapi pak apa boleh saya pergi sebentar?'' tanya Rania.

''Kamu mau kemana?'' tanya Radit sambil menghentikan langkahnya.

''Mau menemui adik saya yang kebetulan tempat kuliahnya tidak jauh dari sini'' jawab Rania.

''Ya sudah tapi jangan lama-lama?'' kata Radit. Sebenarnya dia ingin menyuruh Rania istirahat. Karena dia sendirian yang menyetir dari Jakarta sampai Bandung.

''Terima kasih pak'' jawab Rania senang.

Radit baru kali ini melihat raut wajah senang Rania, sehingga dia tidak tega menolak keinginan Rania.

''Titip salam sama Angga ya Ran'' kata Davin sambil mengikuti Radit dan yang lain dari belakang.

Rania menganguk kemudian dia pergi menyetir mobil menuju kampus Angga. Tapi terlebih dahulu dia menghubungi Angga memberi tahu kalau dia mau kekampusnya.

Setelah sampai di parkiran kampus, ternyata Angga sudah menunggu Rania disana.

''Kakaaaakk'' teriak Angga ketika melihat Rania keluar dari mobil.

Rania berjalan menghampiri Angga dan memelukanya. Dia sudah rindu dengan adik satu-satunya itu.

''Gimana kabarmu dek'' tanya Rania ketika sudah melepaskan pelukannya.

''Baik kak, gimana kalau kita ngobrol dikantin aja. Sekalian kita makan siang disana'' ajak Angga yang senang bertemu kakaknya.

''Ok, kakak juga sudah lapar karena baru sampai disini langsung ketempatmu. Jadi belum sempat makan'' kata Rania.

Mereka berjalan menuju kantin. Disepanjang perjalanan kekantin banyak mahasiswa terutama mahasiswi yang memperhatikan mereka. Tapi kebanyakan mereka lebih melihat ke Rania. Penasaran siapa Rania dan juga pandangan mengejek mereka melihat penampilan Rania. Dengan pakaian kerjanya, kaca mata tebal dan rambut kucir kuda, berjalan dengan Angga yang termasuk salah satu mahasiswa populer dikalangan mahasiswi selain dia pintar, dia juga ganteng. Tapi rania tidak terusik dengan pandangan mereka. Dia malah dengan santai mengadeng tangan adiknya itu. Angga juga senang berjalan dengan kakaknya

Setelah tiba di kantin Angga dan Rania mencari tempat kosong. Setelah itu mereka memesan makan dan minuman.

1
Trisna
jangan-jangan Chintya anaknya pa Jaka
Trisna
baca judulnya saya kira Rania mau punya adik Dari Nella
Trisna
lanjuuuut.
gue penasaran dengan tragedi 25 tahun di masa lalu Gunawan dan Retno, kira-kira siapa ya di balik kejadian itu
Trisna
Woi Radit
Trisna
mari lanjuuuut
Trisna
penasaran dengan identitas Rania
Mamay Maimunah
ceritanya menarik, seru bangeettt .. sellu dibuat penasaran di setiap episodenya 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Astuti
semangat
Ventiani Riman
good
Anonymous
keren
Ryan Jacob
semangat Thor
Mommy JK 💜
Luar biasa
Nurul Qomariyah
bagus Kakak yang baik, beri AKU 1 kakak seperyi DIA.....HIIII
Anisa Tanjung
TPI aku GK suka akhir kyk gini ni lw nya dia tersiksa dlu. kan kasihan Candra anaknya
Nurwana
hmmmm sensi amat pak Radit....
Nurwana
seru Thor...
Elfrida Darti
sama Jaka tuh
Diana Taslim
Luar biasa
Anisa Tanjung
halaaah kek sinetron Indosiar
Anisa Tanjung
halaaaaah da jumpa Mala salah paham. au ah nening
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!