NovelToon NovelToon
Hidden Rich Twins

Hidden Rich Twins

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cahyaning fitri

No boomlike, baca pelan-pelan. Anak kecil di harap menyingkir....

IG : Abiyu686


Halwa Callista adalah seorang wanita muda, memiliki paras yang sangat cantik dan memiliki sejuta kemampuan. Dia adalah seorang pengusaha wanita di Belanda. Dia terpaksa menyembunyikan identitasnya karena ingin mengungkapkan sebuah rencana pembunuhan terselubung kepada saudara kembarnya bernama Salwa Callista Mereka berpisah sejak bayi karena perceraian kedua orang tuanya. Salwa Callista sendiri terbaring koma tidak berdaya di Rumah Sakit karena sebuah kecelakaan yang sangat tragis.

Untuk mengungkapkan misteri tersebut, Halwa Callista terpaksa berpura-pura menjadi saudari kembarnya, istri dari Dimas Sanjaya dan ibu dari anak berusia lima tahun bernama Noah.

Siapakah yang bertanggung jawab atas kecelakaan saudari kembarnya sampai terbaring koma di Rumah Sakit?

Baca dan ikuti kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Pelajaran Untuk Dimas

"Salwa?" panggilnya. Halwa menghampiri Reyhan di depan gerbang sekolah.

"Sedang apa Anda di sini?" tanya Halwa. Reyhan terlihat kaget melihat bekas luka-luka di tubuh sahabatnya.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi?" khawatir Reyhan mengamati luka di sekujur tubuh Halwa.

"Aku hanya terjatuh," elaknya.

"Ck, kau pikir aku ini anak kecil yang bisa di bohongi?" tanyanya. "Siapa yang melakukan ini semua? Apakah suamimu yang melakukan ini semua?" tanya Reyhan.

"Ini bukan urusan Anda," ucap Halwa. "Ada keperluan apa Anda datang kemari?" tanya Halwa.

"Tunggu disini!" suruhnya. Kemudian Reyhan mengambil sesuatu dari dalam mobilnya, ternyata ia mengambil kotak P3K. "Biar aku obati, Duduklah!" perintahnya.

"Ck,"

Halwa menyerahkan tangannya untuk diobati oleh Reyhan. Seketika jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Reyhan mengoleskan salep ke tangan Halwa dengan telaten. Halwa bisa melihat ketulusan di mata Reyhan, tapi, ketulusan itu bukan buatnya melainkan untuk Salwa.

"Terima kasih," ucapnya. Reyhan tersenyum manis.

"Kenapa akhir-akhir ini kau sering terluka? Apakah Dimas yang melakukan ini lagi?" tanya Reyhan.

"Apa? Jadi sebelumnya Dimas sering melakukan ini kepada saudara kembarnya?" batin Halwa. "Memori ku hilang saat kecelakaan, bisakah Anda ceritakan! Apakah suamiku sering melakukan kekerasan kepada diriku?" lirihnya. Reyhan menatap sahabatnya dengan perasaan iba.

"Seberapa besar memori mu hilang? Jika kau butuh sesuatu aku akan membawamu ke Dokter spesialis," tawarnya.

"Tidak, aku tidak mau! Aku hanya ingin tahu saja, Bolehkan?" tanya Halwa.

Reyhan menceritakan semuanya kepada Halwa, sesuai dengan apa yang sering Salwa dulu keluhkan kepada Reyhan sebagai sahabat. Dia juga mengingatkan Salwa, masa-masa sekolahnya dulu. Hingga mereka akhirnya berpisah setelah tamat sekolah dan bertemu kembali setelah Reyhan selesai kuliah.

"Terimakasih banyak, karena Anda sudah menjaga Salwa dengan sangat baik," ujarnya.

"Apa?" Reyhan bingung.

"Maksud saya, Anda sudah menjaga saya dengan baik. Jasa-jasa Anda tidak akan saya lupakan!" ucapnya penuh penekanan. Membuat Reyhan tertawa terbahak bahak.

"Apanya yang lucu?" tanya Halwa.

"Semenjak kau kembali, Kenapa kau selalu memakai bahasa formal? Seakan-akan kita sedang berada di dalam sebuah kantor," ujarnya. Reyhan kembali tertawa.

"Ish, Apanya yang lucu?" manyun Halwa. "Sudah ah, aku mau menjemput Noah. Sekali lagi terima kasih Tuan Reyhan," pamit Halwa. "Bye." Halwa berlalu pergi meninggalkan Reyhan. Reyhan benar-benar merasakan keanehan dengan sahabatnya ini.

Dimas pulang dari kantor, dia langsung melajukan mobilnya ke rumah mertua untuk menjemput Anita. Ternyata Anita sudah menunggu di depan rumah. Dia tidak mampir, karena tubuhnya terasa sangat lelah. Mereka pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Ditengah perjalanan, mereka di hadang oleh empat orang bertubuh besar dan sangar. Mereka menyuruh Dimas untuk keluar dari mobil, Dia pun keluar. Tidak ada angin, tidak ada hujan, mereka semua menghajar Dimas dengan brutal. Anita yang melihat kejadian itu, berteriak ketakutan. Dia menyerahkan semua barang-barang dan perhiasannya, namun orang-orang bertubuh besar itu tidak membutuhkan itu semua. Karena mereka adalah orang pilihan yang sudah dibayar hanya untuk menghajar Dimas.

Setelah Dimas babak belur dan jatuh tersungkur, barulah mereka pergi meninggalkan Dimas dan Anita begitu saja. Anita langsung membantu suaminya untuk berdiri. Banyak luka memar di wajah suaminya.

"Sayang, Ayo kita ke Rumah Sakit!" ajak Anita. Anita memapah tubuh suaminya masuk ke dalam mobil. "Biar aku saja yang menyetir mobilnya!" tawar Anita.

Anita membawa suaminya ke Rumah Sakit. Tim medis dengan cepat mengobati pasiennya. Setelah membayar biaya Rumah Sakit, Anita pun membawa suaminya pulang ke rumah.

"Apa tujuan orang-orang itu menyerang kita, Sayang?" tanya Anita kepada suaminya.

"Entahlah, aku tidak tahu!" jawab suaminya sambil memegangi bekas-bekas luka yang masih perih dan nyeri.

"Rasanya aneh sekali, Sayang! Mereka tidak merampok atau membegal apapun dari kita," jelas Anita.

"Kau benar juga, Apa tujuan mereka?" heran Dimas.

"Apakah ini semua ulah dari Salwa?" tanya Anita.

"Mana mungkin dia, Aku kenal betul Salwa," ujar suaminya.

"Tapi, Sayang, kau harus ingat! Kemarin dia mengancammu! Kau masih ingat kan, Sayang?" tanya Anita.

"Tapi, tidak mungkin dia! Dia mendapatkan uang dari mana untuk membayar semua preman-preman itu?" ucap suaminya. "Kau kan tahu, semenjak dia kembali aku tidak pernah memberikannya nafkah?" ucap suaminya.

"Benar juga, Lalu siapa yang berani melakukan itu kepada kita?" tanya Anita.

"Entahlah, mungkin saingan bisnis ku!" jawab Dimas.

"Masa sih, Sayang?" tanya Anita.

"Sudahlah, sebaiknya kita pulang!" ucap suaminya.

Mobil mereka sampai di depan rumah. Anita membantu suaminya masuk ke dalam rumah. Halwa sampai terkejut melihat keadaan Dimas dengan muka babak belur. Dia hendak menolong, tetapi mendapat tatapan tajam dari madunya. Dia pun mundur selangkah supaya dirinya aman. Seketika, Halwa menyeringai senang.

"Hmm, ini pasti kerjaan asistennya," batin Halwa.

Halwa kembali ke kamar putranya, ternyata Noah sedang belajar. Halwa membantu putranya untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Halwa menyuruh Noah langsung beristirahat.

Halwa merasakan tenggorokannya kering. Dia pun ke dapur untuk mengambil minuman. Ia melihat Dimas, berjalan tertatih menuju dapur. Saat melihat Dimas akan terjatuh, Halwa berusaha untuk menangkap tubuh Dimas agar tidak terjatuh ke lantai. Dia membantu suaminya untuk duduk di kursi.

"Apakah Mas membutuhkan sesuatu?" tanya Halwa.

"Tidak perlu berbasa-basi! Aku tahu, kau pasti sangat senang melihat keadaan ku seperti ini!" ujarnya.

"Kenapa Anda selalu berfikiran negatif kepada saya?" tanyanya. Dimas hanya terdiam.

"Baiklah, Jika Anda tidak membutuhkan bantuan saya, Saya masuk ke kamar," pamitnya. Dimas hanya menatapnya malas.

Keesokkan paginya

Setelah mengantarkan Noah ke Sekolah. Dia berencana ingin pergi ke Salon untuk melakukan perawatan. Sudah lama juga dia tidak melakukan perawatan. Dia mendatangi salon paling terkenal di kota J. Sesudah mendaftarkan diri, dia ingin merubah total penampilannya. Dia ingin menjadi sesuatu yang berbeda, karena dia mempunyai rencana tersendiri untuk Dimas.

Halwa merubah tatanan rambutnya agar lebih cantik dan segar. Dia juga melakukan perawatan untuk tubuh dan seluruh anggota tubuhnya. Dia rela mengeluarkan uang sampai ratusan juta agar terlihat lebih cantik dan menarik. Keluar dari salon, dia terlihat sangat berbeda. Setiap mata memandang, pasti tidak akan berkedip, karena sekarang Salwa terlihat luar biasa cantik.

Hari ini dia ingin berbelanja baju, namun waktunya sangat tidak memungkinkan untuk menjemput Noah. Halwa pun mendial nomor Reyhan untuk menjemput Noah di Sekolah. Reyhan yang memang sudah bucin dengan Salwa, mengiyakan permintaan wanita yang sangat dia puja.

Halwa membeli banyak baju di butik terkenal, dia juga memborong tas dan sepatu branded dengan uangnya sendiri. Karena tidak mungkin dia meminta kepada Dimas. Dia yakin, Dimas sengaja tidak memberikan dirinya nafkah lahir, karena Dimas sengaja ingin membuatnya menderita.

to be continued....

*************************************

Please kasih like dan dukungannya...🙏🙏

Vote dan Bunga juga boleh....💕💕💕

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Bintang 1016
Luar biasa
Miausaus
ijin baca ka
Fransiska Musilah
huek .... nurul /Puke//Puke/
Fransiska Musilah
nurul...
bukalah mata htimu.jangan egois !
Te Yandes
Luar biasa
gempi
h
Anonymous
ok
Vonny Vanessa
Luar biasa
Ibu Dewi
y lucu bsnget aku sangat ingin punya anak kembar tpi alloh tida memberi ki anak kembar hehe nasib
Bella Hikmah
seru sekali
Ibu Dewi
ah aku jdi msles baca nys klo cerita nya begini salwa di sakiti sekaranh halea juga dama bosen jdi nya malah emosi baca nya juga
Ira
ok
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹
Yulia Setiawan
Luar biasa
Yeti priawartini
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Anonymous
keren
Sri Wiwin
buat salwa bahagia ama reyhan
Itoh
tidak menarik ceritanya terlalu berbelit²
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!