Seorang wanita muda,harus melewati hari yang memilukan ketika ia di perkosa oleh seorang pria dan membuat nya hamil.
Hari - hari yang menyedihkan mulai ia hadapi,cibiran orang - orang sudah seperti makanan hari - hari untuk nya dan anak nya.
tapi semua tidak membuat ia patah semangat,ia terus berjuang demi Buah hatinya.
akan kah ada hari bahagia baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 - Rumah Istirahat
Adam dan Rio yang sedari tadi ada disana,tapi tidak turun dari mobil.mendengar pertengkaran Tiara dan Bu Sri.
Mereka pergi setelah melihat Leo datang ke rumah Tiara.
Adam lalu menyuruh Leo untuk membawanya ke rumah Istirahat nya. karena sudah beberapa bulan ia tidak kesana,kesibukan bekerja dan keluar kota akhir - akhir ini,karena Adam memang mengunakan rumah itu hanya ketika ia lelah bekerja dan memang letak nya tidak jauh dari kantor nya.
•
•
•
•
"Selamat siang Den Adam,lama ada tidak datang kesini." Sapa Seorang wanita paru baya yang memang bekerja sama Adam beberapa tahun ini,bernama Bi Een.
"Iya Bi,banyak kerjaan di kantor,tolong siapkan kamar ku,aku mau istirahat."Saut Adam.
"Baik Den." Jawab Bu Een dan berjalan menuju ke kamar Adam. sementara Rio duduk di ruang tamu memainkan ponsel nya.
Adam pun masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. saat keluar dengan berbalut dengan handuk di pinggang nya,ia membuka lemari pakaian. sementara Bi Een masih membersikan kasur dan Menganti sprey karena agak berdebu,meski tiap Minggu Bi Een selalu Menganti nya.
Adam mengambil celana dalam di lemari dan melihat sebuah Celana dalam tidak tahu milik siapa berada di lemari nya,dan jelas itu bukan milik nya,karena ini milik perempuan.
"Bi,ini celana dalam siapa?,kenapa ada di lemari ku,apa ada yang datang?." Tanya Adam sembari membuang celana dalam itu di tempat tidur.
Bi Een menghentikan Aktifitas nya dan mencoba mengingat celana siapa itu.
"Gak ada yang datang kok Den,Celana dalam Ini bibi temukan beberapa bulan lalu di lipatan selimut tempat tidur Den Adam,setelah Den Adam pergi,Bibi pikir punya teman Den Adam,jadi Bibi simpan,sampai lupa Bibi mau kasi Tahu Den Adam karena sudah kelamaan." Jawab Bu Een.
Adam pun terdiam dan memikirkan,kenapa bisa ada di tempat tidur nya,bahkan di dalam lipatan selimut nya.
Saat terdiam nya Adam,tiba - tiba ia mendengar suara wanita,ia pun berjalan keluar dari kamar dan melihat Tessa sedang berada di pintu,namun di tahan Oleh Rio.
"Ada apa?." Tanya Adam.
Rio menoleh dan Tessa lansung masuk menghampiri Adam.
"Dam,aku mau mengajak mu Bicara sebentar." Ucap Tessa.
"Bicara Apa?,kalau bukan soal kerjaan,aku tidak Bisa,Aku sedang sibuk,sebaiknya kau pergi." Jawab Adam dan menepis tangan Tessa yang memegangi pergelangan tangan nya.
"Aku gak akan pergi,sebelum kamu mau bicara dengan aku Dam." Teriak Tessa dan membuat Adam berhenti melangkah dan membuang nafas dengan Berat.
"Silakan keluar Nona Tessa." Suruh Rio.
"Nggak Mau." Jawab Tessa.
Adam membalikan badan dan mengajak Tessa untuk di teras rumah nya.
"Dam,aku tahu kalau wanita itu bukan pacar mu kan?,dan aku senang mengetahui nya." Ucap Tessa kegirangan.
"Apa maksud mu?." Tanya Adam.
"Gadis itu,yang kau bawa ke pesta,dia bukan pacar mu kan,aku melihat nya sedang hamil,dan aku bertanya pada tetangga nya,mereka bilang dia seorang janda. kau tak mungkin melepaskan ku dan menyukai Janda kan,yang bahkan sedang hamil besar." Ucap Tessa.
"Dari mana kau tahu dia hamil." Tanya Adam.
Tessa pun jadi salah tingkah,namun ia tak ingin memberi tahu Adam dari mana ia tahu,karena tahu,Adam akan marah ketika mengetahui kalau ia mengikuti Adam sejak tadi.
"Itu tidak penting." Jawab Tessa.
"Dam,aku minta maaf kalau aku terlalu dekat dengan Glen,sampai membuat mu cemburu,aku memikirkan mu dua tahun ini,tapi kau menghindari ku, aku janji akan menjaga jarak dengan nya jika kau memberiku kesempatan,saat aku tahu kau dan wanita itu tak punya hubungan apa pun,aku sangat senang Dam,tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita. " Ucap Tessa dengan wajah bahagia.
Adam pun terdiam sejenak,rasa cinta nya pada Tessa yang masih ada membuat nya sedikit bahagia mengetahui Tessa menginginkan kembali hubungan yang beberapa waktu telah pupus.
Namun,ada rasa tak ingin jika Glen kembali menganggu hubungan nya Tessa seperti dulu.
Adam berdiri dari duduk nya dan akan meninggalkan Tessa.
"Dam,kalau kau pergi,aku akan melukai tubuh ku." Ucap Tessa mengeluarkan sebuah silet. namun Adam tidak perduli.
"Auw....."Teriak Tessa dan Adam yang mendengar lansung menghampiri,begitu juga dengan Rio yang keluar dari rumah.
•
•
•
Adam mengobati Tessa,sementara Tessa terlihat senang dan tersenyum melihat Adam yang masih perduli pada nya.
"Jangan lakukan ini lagi." Ucap Ada dengan Tegas.
"Asal kau mau beri aku kesempatan." Jawab Tessa.
Adam menghela nafas. "Aku belum bisa menerima mu kembali seperti dulu,tapi aku beri kau kesempatan untuk membuktikan kalau kau memang menginginkan hubungan ini dan ingin memperbaiki nya." Ucap Adam.
Tessa yang mendengar tentu saja kesenangan,dan ingin memeluk Adam,namun Adam menahan nya. "Jaga sikap mu." Ucap Adam dan Tessa mengangguk dan mengurungkan niat nya.
•
•
•
•
Karena ada Meeting di kantor,Adam dan Rio kembali ke kantor,sementara Tessa kembali pulang.
"Bos,apa Anda benar memberinya kesempatan?." Tanya Rio saat dalam perjalanan,sembari fokus menyetir.
"Mau bagaimana lagi,dia melukai diri nya sendiri,kita lihat saja seperti apa dia nanti." Jawab Adam. Rio pun terdiam.
Di ruangan kerja Adam,Adam melamun dan masih memikirkan celana dalam siapa itu.
Saat sedang melamun,tiba - tiba Rio masuk.
"Bos,semua sudah hadir untuk meeting." Ucap Rio.
"hm.baiklah."Balas Adam.
"Oh iya,kapan terakhir kita ke rumah ku,setelah tadi kita baru kesana?".Tanya Adam.
"Saat Acara Peresmian Anak perusahaan Jolanda." Jawab Rio.
"Lalu kenapa aku bisa sampai disana?." gumam Adam dalam hati.
"Ada apa Bos?." Tanya Rio.
"Tidak apa - apa,nanti saja bicara nya,ayo kita ke ruang meeting." Ajak Adam dan Rio mengangguk.
