NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan

Wanita Simpanan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta Paksa / Pelakor
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ucum_alattas

Kehidupan Raisya Atmaja hancur dalam sekejap. Kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya, dan tunangan tercintanya yang harus terbaring koma dengan keadaan yang memperihatinkan. Perusahaan keluarganya yang tiba-tiba hancur, keadaan tunanganya Jhonatan Silver yang kian memburuk dan membutuhkan uang yang begitu banyak membuat Raisya terpaksa menerima tawaran menjadi simpanan Farel Wiratman, laki-laki yang sudah memiliki istri seorang model terkenal, Salsha Dawal.


Farel Wiratman merasa ia menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya. Ia bersumpah hanya akan mencintai Salsha Dawal namun, semua sumpahnya seakan sirna ketika ia melihat Raisya yang sedang tertawa di sebrang jalan, tepat di depan mobilnya. Gairah yang tidak pernah bisa muncul bahkan ketika bersama sang istri seketika bergejolak ketika melihat Raisya di depanya. Antara cinta dan gairah, farel harus memilihnya. Ketika cinta dapat mengalahkan logika, maka gairah dapat menghalalkan segala cara. Farel dengan cara kotornya mengikat raisya dalam belenggu gairah yang berbumbu dosa yang nyata.


Mampukah Raisya keluar dari hubungan dosa itu dan kembali merajut kebahagian bersama dengan orang terkasihnya, ataukah ia akan tetap berada di dalamnya dengan ribuan dosa dan rasa bersalah yang menggerogoti hati dan nalurinya sebagai wanita?


“Stop! biarkan aku pergi!” Raisya Atmaja.


“Sampai kapan pun kau tidak akan pernah bisa jauh dariku. Ingat kau pemuas nafsuku! Dan aku membayar mahal tubuhmu itu, jadi jangan berfikir untuk pergi dari tempat ini! dan jangan harapkan cinta dalam hubungan ini!” Farel Wiratman.


“Bukankah kau bilang cinta itu bukan tentang gairah saja, tapi mengapa kau menghianatiku?” Salsha Dawal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucum_alattas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Tertangkap

Ruangan Serba putih itu terasa sunyi, hanya suara pendeteksi jantung dan alat-alat lainya yang terdengar. Beberapa perawat dan dokter mulai berhamburan keluar, membiarkan sosok laki-laki yang tetap setia menutup matanya di bawa keluar.

“Jhonatan.” Raisya menatap sendu brankar yang berisi kekasihnya. Sosok itu tetap setia menutup matanya, tanpa memberikan jawaban pasti pada sang kekasih yang setia menantinya.

Netra hijau itu memerah menatap sosok yang sangat ia rindukan dikerumuni beberapa perawat dengan alat-alat yang tetap setia menempel di tubuhnya.

Mencoba tetap tegar, Raisya berjalan bersama petugas untuk mengiringi perjalanan sang kekasih, berjuang melawan malaikat kematian.

“Nona, anda bisa tunggu di sana.” Perawat dengan kulit manis itu menunjuk kursi tunggu tepat di depan ruang oprasi.

Raisya menggigit kedua bibirnya mencoba menghalau rasa sesak di dadanya. Anggukan kepala ia berikan, membuat perawat manis itu tersenyum dan menutup pintu kaca itu.

Netra hijau itu menatap pintu kaca dengan nanar, perlahan gambaran para dokter dan perawat yang mengerubungi tubuh kekasihnya hilang dalam sekejap, tertutup korden hijau.

Kepalanya mendongak, menghalau liqud bening yang dihasilkan netra hijaunya. Dengan pasrah kakinya melangkah menuju ruang tunggu.

Langit yang awalnya cerah berubah menjadi galap, seakan mewakili perasaan wanita bernetra hijau itu. semakin deras rintik air yang dikeularkan, semakin besar pula liquid bening yang keluar dari matanya.

Raisya mengusap kasar pipinya, kemudian mengeluarkan nafas dari mulut. Tangan ringkihnya mencoba memukul dadanya yang terasa sesak.

Drt... Drt.... Drt...

Getaran dari sakunya tidak mampu membuat perhatianya teralih sama sekali. Rasa sesak di dadanya terlau besar, sehingga membuat tubuhnya tak mampu bekerja dengan baik. Sekedar melihat gawainya, ia tak mampu.

*****

Zakiel manatap hp-nya penuh rasa khawatir. Sejam yang lalu ia melihat beberap laki-laki berbadan besar mendobrak rumah yang ia berikan untuk Raisya.

Rasa khawatirnya semakin tinggi melihat Raisya yang tidak bisa ia hubungi. Pikiran negativ mulai memenuhi otaknya.

“lo kemana Sya. Sumpah, gua khawatir.”

Zakiel menghempaskan tubuhnya ke sofa. Matanya menatap ruangan yang berantakan. Suara geraman terdengar dari bibir tipisnya.

“Jangan-jangan lo ketangkap sama suruhan tua bangka itu.”

****

Farel terdiam di kamarnya. Ucapan neneknya tentang perselingkuhan membuatnya merasa tidak nyaman.

“Bukan Salsha Nek, tapi Farel yang selingkuh.”

Fakta itu hanya mampu ia pendam rapat-rapat. Rasa bersalah semakin bersarang di dadanya. Bagaimana bisa ia berubah menjadi laki-laki bajingan? Bukan hanya Salsha yang ia sakiti, tapi nenknya juga akan merasa sakit hati jika mengetahui fakta ini.

“Apa yang harus aku lakukan.” Farel mengusap wajahnya kasar.

Fisik dan batinya lelah. Hatinya mulai tidak bisa di ajak kompromi. Gairah yang ia rasakan untuk Raisya kini berubah menjadi rasa cinta. Ia sadar, ia bukan hanya menginginkan tubuh Raisya, tapi hatinya juga.

Kehilangan Raisya membuatnya hilang logika dan melupakan segalanya. Bahkan rasa khawatir, marah, dan cemburu hanya dapat ia rasakan ketika bersama Raisya.

Lantas perasaanya untuk Salsha selama ini bagaimana? Apakah itu juga cinta? Bagaimana bisa ia mencintai dua orang sekaligus? Ia harus memilih.

Bayangan Salsha yang tersenyum melintas di otaknya. Hatinya semakin bimbang antara meninggalkan atau tetap bertahan meskipun dengan kebohongan.

Drt... Drt... Drt....

Farel menatap gawainya yang bergetar dengan datar. Wajah datar itu berubah seketika, melihat pesan yang terpampang di sana.

Tuan, kami mendaptkan jejak Nona Raisya.

Andres.

Tangannya dengan serampangan meraih gawai itu dan melakukan panggilan.

“Di mana?”

“Di kota xxx ”

“saya akan kesana.”

“Maaf Tuan, tapi rumah itu sekarang kosong. Saya duga, Nona sedang keluar. Tapi saya yakin Nona Raisya tinggal di sana.”

“Saya akan ke sana.”

Tut!

Farel segera bangkit, berjalan dengan cepat. Meraih barang-barang yang diperlukan, Langkahnya terlihat sangat cepat, bahkan para pelayan yang melihatnya menganga tidak percaya.

Maria yang hendak memanggil Farel tercengang melihat ia yang berlari.

“Farel, kau mau keman?”

Farel berlari, mengabaikan berpasang-pasang mata yang menatapnya. Bahkan teriakan dari Maria, ikut ia abaikan.

Brak!

Membuka pintu dengan kasar, segera ia nyalakan mobil dan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

Jalanan sore terlihat padat dengan berbagai kendaraan. Ia mendengus dan menggertakkan gigi, melampiaskan rasa kesalnya.

“Brengs**, kenapa harus macet di saat yang tidak tepat.”

Dengan tidak sabar, ia memencet klakson beberapa kali, membuat beberapa pengendara di depanya menatapnya tajam. Tatapan tajam dari berbagai sudut tidak membuat tanganya berhenti, bahkan sebaliknya.

Dug... dug...

Farel menatap seorang laki-laki dengan seragam polisi menggedor kaca mobilnya. Ia berdecak kesal namun, tetap membuka jendelanya.

“Maaf Pak, bisakah anda tidak membuat keributan.”

“Apa maksud Anda, saya membuat keributran? ” Farel memicingkan mata tidak suka.

Polisi itu menghela nafas, berusah sabar menghadapi sosok laki-laki yang amat terkenal di negaranya.

“Maaf, dengan anda memencet klakson terus-menerus, itu sudah kategori mengganggu ketenangan.”

“Suka-suka saya lah. Orang ini mobil saya!”

Pengendara lain yang mendengar perkataan dan nada tajam Farel menatap tidak suka.

“Eh, Pak, kalau sperti itu, kenapa tidak buat jalan sendiri. Ini jalanan umum, jangan berbuat semaunya. Ikuti aturan yang ada! Jangan mentang-mentang kaya, semaunya!”

ucapan pria yang mengendarai motor besar itu dianguki oleh orang banyak.

Merasa tersudut, segera ia tutup jendela mobilnya. Beberapa suara sorakan orang masih dapat ia dengar. Dalam hati ia bersumpah akan mengingat orang-orang itu dan memberikan pelajaran.

Akalnya seakan mati, bahkan ia tidak sadar jika ia yang salah di sini. Sungguh farel telah kehilangan logikanya dan sifat bijaksaanya hilang tak tersisa.

******

Raisya memejamkan matanya, merasa lelah dengan takdir yang menimpanya. Harapanya Cuma satu, Jhonatan bisa sembuh, bahkan ia akan menukar apa pun demi kesembuhan Jhonatan.

Hening, rumah sakit besar itu terasa sepi, mengingat waktu yang menunjukkan hampir dini hari. Suara denting jam terdengar jelas, menambah kesan sepi yang semakin nyata.

Merasa membutuhkan udara segar, segara ia bangkit meninggalkan ruangan pengap itu sejenak.

Kaki jenjang itu melangkah dengan pelan. Setiap langkah yang ia lalui menimbulkan beberapa kenangan manisnya dengan keksaih dan keluarga.

Drt... Drt... Drt....

Getar ponsel itu menghentikan langkah kakinya. Raisya terdiam, ingatan wajah khawatir Zakile memasuki memorrynya setlah melihat Id dari si penelfon. Dengan tetap berjalan, ia angkat panggilan itu.

“Raisya, lo kemana aja?”

Raisya terperanjat mendengar nada frustasi Zakile. Apa yang terjadi?

“Gue ada urusa penting. Maaf ya gak kasih kabar.”

“Lo, kalau mau kemana-man itu ngomong! Gue khawatir. Lo sekarang di mana?”

Raisya terdiam mendengar pertanyaan Zakiel. Apa ia harus memberitahu semuanya? Apa ini waktu yang tepat?

Sedangkan Zakiel yang mendengar Raisya terdiam mencoba memahami posisinya.

“Di mana saja lo sekarang. Gue mohon lo hati-hati. Saran gue jangan pulang dulu. Tadi ada beberapa pria yang obrak-abrik rumah, cari lo.”

Raisya menegang mendengar penuturan Zakiel. Apa ia sudah ketahuan? Matanya menatap sekeliling, melihat tempat yang begitu asing menambah keteganganya. Ia tidak sadar sudah berjalan sejauh ini. ia harus kembali ke rumah sakit, tempat itu yang paling aman saat ini.

“lo tenang aja, gue akh”

Bruk!

Tubuh Raisya terjatuh, netra hijaunya tertutup. Laki-laki di belaknganya menyeringai, mencabut jarum suntik yang tertancap di leher jenjang itu.

“I found You.”

_________

**Hallo pembaca setia, Author kembali lagi dengan bab yg cukup menenangkan dan menggantung. Pengen cepet baca bab selanjutnya? spam chat dan vote ya😍😍😍😍

Bab selanjutnya lebih menegangkan lagi. Apakah ada adegan yang hot di bab selanjutnya? ada dong,,,, kita bakal lihat sikap kejam, sekaligus rasa takut kehilangan Farel nanti.

Mana suara yang dukung Raisa sama Farel?

atau Faisya sama Zakiel?

atau Raisa sama Jhontan?

Bingung nentuinnya, 😢😢😢😢😢**

1
Gandhy Putri
nah kaan dia disini ibunya farel. dan mafia disini ya si max
Gandhy Putri
tuh kan nenek farel gk mungkin bodoh dan percaya begitu aja tanpa mencari tau.. pasti ada campur tangan ibunya farel dalam masalah ini, diakan benci banget ma farel.. apa alex orangnya ibunya farel yaa
Retno Dwi
Luar biasa
Abdullah Yakub
kasihan x dgn pribadi seperti farel itu.egois dan nafsu ya sulit untk dia kendalikan
Maria Magdalena Indarti
ada ya orang2 gilaaa spt Lawson itu
Maria Magdalena Indarti
raisya sdh cinta sm Farel
Maria Magdalena Indarti
kok nenek mudah di tipu
Maria Magdalena Indarti
Jesika jangan dibunuh Farel
Maria Magdalena Indarti
raisha alergi obat
Maria Magdalena Indarti
ulah max ya
Maria Magdalena Indarti
pasti Max yg ksh tahu nenek Maria
Maria Magdalena Indarti
saleha parah
Maria Magdalena Indarti
wah.... penuh dendam
Maria Magdalena Indarti
kasian
Maria Magdalena Indarti
knp baru skrg cr tahu. harusnya sth selingkuh diawasi
Maria Magdalena Indarti
masa kecil miris shg jd spt ini
Maria Magdalena Indarti
brp pun kehormatan tak ternilai . apalagi 3 M
Maria Magdalena Indarti
ooh ternyata Shalsa yg selingkuh kukira Jonathan's
Maria Magdalena Indarti
wow...... seruuu critanya kalau Jonathan ada selingkuh
Maria Magdalena Indarti
latar belakang yg gelap tanpa kasih sayang Farel bikin dia jd kejam.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!