Diandra, gadis cantik yang dibesarkan di panti asuhan. Balas budi membawanya pada perjodohan, yang tidak diharapkan oleh suaminya.
Mampukah Diandra menaklukkan sang suami yang hatinya telah dipenuhi oleh dendam pada wanita karena sebuah perselingkuhan?
Simak, perjalanan cinta Diandra yang diwarnai tawa dan air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senjata Makan Tuan
Angga telah bersiap, begitu pun dengan Aditya yang juga telah berada di unit hunian milik sahabat nya itu. Kedua nya kini duduk di sofa sambil bercengkerama, menunggu Diandra yang tengah bersiap. Cukup lama kedua nya ngobrol, namun yang di tunggu-tunggu tak kunjung menampakkan batang hidung nya.
"Istri lu lama banget sih bro, lihat gih.. jangan-jangan dia pingsan di dalam kamar," ucap Aditya asal.
Sedangkan di dalam kamar nya, Diandra nampak tengah kebingungan hendak memakai baju yang mana. Dia yang terbiasa memakai t-shirt dan celana panjang, kini harus memilih diantara dress mana yang harus dia kenakan.. pasal nya sang mama mertua yang telah menyiapkan semua pakaian nya ketika dia pertama kali masuk ke villa milik sang mama mertua di hari pernikahan nya waktu itu, dan bu Dewi tidak memperbolehkan Diandra membawa pakaian satupun milik nya dari panti.
"Baju-baju ini semua nya bagus dan pasti nya juga sangat mahal, tapi kok semua nya terlihat nempel di tubuh ku ya.. dan panjang nya juga hanya selutut?" Gumam Diandra sambil mematut diri nya di cermin, dengan menempelkan baju itu ke badan nya satu persatu.
"Enggak apa-apa deh, aku coba yang warna peach ini aja. Yang ini seperti nya lebih panjang dari yang lain," lirih nya sambil melepas pakaian nya hendak segera berganti.
Tepat di saat bersamaan, Angga tiba-tiba masuk. "Aaa,,," Diandra terpekik kaget dan buru- buru menutup tubuh nya yang hanya memakai daleman itu dengan dress yang hendak di pakai nya.
Sedangkan Angga pun tak kalah panik, dia langsung mengunci pintu nya dan menempelkan ibu jari nya ke bibir, "ssst,,, jangan berteriak, nanti Aditya curiga." Ucap Angga dan kemudian membalikkan tubuh nya menghadap pintu, "cepatlah pakai pakaian mu, aku tak akan melihat nya," ucap nya dengan suara bergetar, sungguh dada Angga kini berdebar kencang.. dia sempat melihat dengan jelas tadi, body mulus nan seksi milik sang istri yang hanya tertutup daleman saja.
Diandra yang awal nya kaget, kini sudah bisa menguasai keadaan. Senyum simpul terbit di sudut bibir nya, dan dengan sengaja dia berlama-lama mengenakan pakaian nya.
"Sudah belum?" Tanya Angga nampak tak sabar.
"Kak, ini susah ritsleting nya.. bantuin dong?" Pinta Diandra dengan suara mendayu.
"Ck,,," Angga berdecak kesal, tapi mendekat juga kearah istri nya.
Diandra langsung memunggungi sang suami, "ini kak, ritsleting nya di belakang.. jadi susah kan?" Ucap nya membela diri.
Sejenak Angga terpaku di buat nya, punggung putih nan mulus milik sang istri itu seakan melambai meminta di belai manja. Susah payah Angga menelan saliva nya, dengan tangan gemetaran akhirnya Angga berhasil melakukan tugas nya dengan baik. " Sudah, ayo keluar," titah nya tanpa menoleh pada sang istri.
"Kakak duluan aja, nanti Didi nyusul. Didi belum nyisir rambut," tolak nya halus sambil mengibaskan rambut nya yang masih agak basah. Aroma wangi shampoo menguar memenuhi kamar itu, dan tercium oleh indera penciuman Angga.
Angga memejamkan mata, menikmati wangi aroma shampoo tersebut untuk beberapa saat lama nya. Hingga suara merdu Diandra membuyarkan lamunan nya, "kak, kalau mau nunggu Didi di dalam.. kakak duduk aja dulu," ucap Diandra sambil menunjuk ranjang tempat tidur nya.
"I,, iya.." balas Angga tergagap, "aku tunggu aja, kalau aku keluar duluan nanti Ditya malah curiga bahwa kita tidur pisah kamar," ucap nya sambil mendudukkan diri nya di kasur empuk tempat tidur sang istri. "Nanti kalau jalan, kita mainkan sandiwara lagi," titah nya kembali dengan dingin.
"Hem,," Diandra menanggapi nya hanya dengan gumaman sambil menyisir rambut nya. "Ayo kak, Didi udah selesai," ucap nya setelah beberapa saat, sambil berlenggak lenggok mematut diri di depan cermin.
Sekilas Angga melirik istri nya dan dia dapat menangkap bayangan wajah gadis ingusan yang saat ini telah sah menjadi istri nya itu, Diandra terlihat sangat cantik dengan polesan makeup tipis dan lipstick berwarna pink yang menambah kesan seksi di bibir nya.
Body Diandra yang terbalut dress sepanjang lutut dan menempel sempurna di badan nya, membuat istri belia Angga itu kelihatan sedikit lebih dewasa dari wanita seusia nya. Kembali Angga menelan saliva, melihat kesempurnaan makhluk Tuhan yang sedang berlenggak lenggok tepat di hadapan nya itu.
"Kak, ayo.." panggil Diandra hendak menuju pintu.
"Tunggu," cegah Angga, "kita keluar barengan," pinta Angga sambil menggandeng tangan istri nya, mereka berdua segera keluar dari kamar dan menghampiri Aditya.
Sejenak Aditya terpana melihat kecantikan istri sahabat nya itu, dan buru-buru membuang pandangan nya kearah lain, "ayo berangkat," titah nya seraya beranjak dari tempat duduk nya dan langsung berjalan menuju pintu.
Keluar dari lift, Aditya sengaja berjalan di depan menuju baseman dan tak ingin melihat sepasang pengantin baru yang jalan bergandengan tangan itu. Meski dia bisa menebak, bahwa sahabat nya pastilah tengah memainkan sandiwara dengan bersikap mesra pada istri nya jika di depan nya.
Ketiga nya menaiki mobil sport milik Angga, dan Aditya yang berinisiatif untuk membawa kendaraan nya. "Kalian duduk lah di belakang," titah Aditya sambil melirik Angga.
Angga pun nurut dan membukakan pintu mobil untuk sang istri, kemudian dia masuk melalui pintu di sisi lain.
Sepanjang perjalanan Aditya sengaja memancing dengan sering melirik ke belakang melalui pantulan kaca spion, agar sahabat nya itu memainkan sandiwara nya dan bersikap mesra pada istri nya.
Dan benar saja, saat melihat bahwa Aditya melirik ke belakang, buru-buru Angga mengambil tangan sang istri dan menaruh nya di pangkuan nya.
Diandra terkejut dan menatap sang suami menuntut jawab, dan Angga memberikan kode melalui tatapan mata nya yang menunjuk kearah Aditya. Diandra tersenyum dan mengerti bahwa dia harus memainkan peran nya, "baiklah,, kali ini aku akan berperan sebagai gadis nakal yang akan terus menempel dan menggoda mu suamiku, tapi nanti saat di rumah aku akan kembali cuek hingga kamu akan merasa penasaran dan tak bisa memejamkan mata barang sejenak," gumam Diandra dalam hati, sambil bergelayut manja di lengan sang suami.
Sengaja Diandra menempelkan dada nya yang montok padat dan kenyal di lengan suami nya, dan dengan tatapan sayu tepat ke dalam netra hazel milik sang suami.
Angga di buat tak berkutik, jantung nya semakin tak berirama. Berkali-kali dia menarik nafas panjang, mencoba menetralisir degup jantung nya. "Sialan, senjata makan tuan ini nama nya. Kenapa juga gadis ingusan ini mesti nempel kayak gini sih, bikin jantung gue mau copot saja," gerutu Angga dalam hati.
Aditya yang melihat ulah Diandra pada suami nya dari pantulan kaca spion dibuat tersenyum geli, apalagi Aditya melihat wajah sahabat nya yang sudah memerah seolah menahan sesuatu. "Tahan terus sampai ubanan,,, dan makan tuh gengsi lu yang gede!" gumam nya dalam hati, dan ingin rasa nya dia tertawa keras.. menertawakan kebodohan sahabat nya itu.
.tp ak ky blum bca yng ini ap sudh lupa soalny..hp kmren rusk.ini hp bru jd crta yng sudh prnh ak bca mlah d ulang tp klo dh inget crtanya ak lwti..tp klo kluarga alamsyah smua sudh ak bca..