Takdirnya telah dicuri. Chen Kai, dulu jenius nomor satu di klannya, kini hidup sebagai "sampah" yang terlupakan setelah Akar Spiritualnya lumpuh secara misterius. Tiga tahun penuh penghinaan telah dijalaninya, didorong hanya oleh keinginan menyelamatkan adiknya yang sakit parah. Dalam keputusasaan, dia mempertaruhkan nyawanya, namun berakhir dilempar ke jurang oleh sepupunya sendiri.
Di ambang kematian, takdir mempermainkannya. Chen Kai menemukan sebuah mutiara hitam misterius yang menyatu dengannya, membangkitkan jiwa kuno Kaisar Yao, seorang ahli alkimia legendaris. Dari Kaisar Yao, Chen Kai mengetahui kebenaran yang kejam: bakatnya tidak lumpuh, melainkan dicuri oleh seorang tetua kuat yang berkonspirasi.
Dengan bimbingan sang Kaisar, Chen Kai memulai jalan kultivasi yang menantang surga. Tujuannya: mengambil kembali apa yang menjadi miliknya, melindungi satu-satunya keluarga yang tersisa, dan membuat mereka yang telah mengkhianatinya merasakan keputusasaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemajuan Pesat
Satu minggu berlalu dalam sekejap.
Bagi Chen Kai dan Ling'er, kehidupan telah berubah total. Halaman kecil mereka di sebelah timur kini menjadi rumah yang sesungguhnya. Setiap hari, seorang pelayan akan mengantarkan makanan bergizi—nasi, daging, dan sayuran segar—beserta jubah murid dalam yang bersih untuk Chen Kai.
Energi spiritual di halaman ini jauh lebih padat daripada di gubuk kumuh mereka. Chen Ling, yang sekarang makan dengan baik dan hidup di lingkungan yang hangat, terlihat jauh lebih sehat. Pipi cekungnya mulai terisi, dan tawa kecilnya terkadang terdengar saat Chen Kai mengajarinya membaca.
Namun, bagi Chen Kai, ini adalah minggu pelatihan paling intens dalam hidupnya.
Dia membagi waktunya dengan disiplin yang kejam. Pagi hari, dia akan berlatih 'Sutra Hati Kaisar Naga Abadi' di halaman rumahnya, menyerap energi fajar yang paling murni. Tubuhnya, yang dulu kurus kering, perlahan mulai terisi dengan kekuatan.
"Fondasi sampah!" Kaisar Yao menggerutu di benaknya hampir setiap hari. "Kau melewatkan usia emas untuk membangun fondasi. Meridianmu sempit dan rapuh. Kita harus membangunnya kembali dari awal!"
Di bawah bimbingan Kaisar Yao, Chen Kai tidak hanya berkultivasi, tetapi juga menghabiskan berjam-jam setiap hari untuk melunakkan tubuhnya. Dia melakukan serangkaian gerakan aneh dan menyakitkan yang disebut 'Sembilan Gerakan Penempa Naga', sebuah teknik penyempurnaan tubuh dasar dari Sekte Naga Abadi. Gerakan itu merobek serat ototnya dan meregangkan meridiannya hingga ke batasnya, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Tetapi Chen Kai menahannya tanpa keluhan. Setiap kali rasa sakitnya hampir tak tertahankan, dia akan memikirkan wajah pucat Ling'er dan tatapan arogan Chen Wei.
Sore harinya, dia akan pergi ke ruang alkimia Tetua Liu.
Ruangan yang dulu berantakan itu kini tertata rapi. Tetua Liu telah membersihkannya, seolah-olah menyambut seorang tamu terhormat. Tumpukan ramuan sampah dikirimkan secara teratur, dan Chen Kai akan menghabiskan berjam-jam di depan tungku, memurnikan semuanya.
Awalnya, Tetua Liu akan mengawasinya seperti elang, matanya tidak pernah lepas dari setiap gerakan Chen Kai, mencoba mencuri rahasia tekniknya. Tapi dia segera menyerah. Teknik Chen Kai terlalu halus, terlalu cepat, dan terlalu aneh. Itu benar-benar di luar pemahamannya.
Sekarang, Tetua Liu hanya akan menunggu di luar dengan penuh semangat. Setiap kali Chen Kai keluar, pucat dan kelelahan tetapi membawa beberapa tetes esensi murni, Tetua Liu akan menyambutnya seperti kakek yang penyayang.
"Kerja bagus, Nak Kai! Kerja bagus!" serunya, sambil dengan hati-hati menyimpan esensi itu. "Ini, ini, ambil ini. Ini adalah 'Pil Pengumpul Roh' tingkat rendah. Ini akan membantumu memulihkan Qi lebih cepat."
Chen Kai akan menerima pil itu tanpa basa-basi. Dia tahu kesepakatan 50-50 mereka sangat menguntungkan Tetua Liu. Esensi dengan kemurnian 95% itu bisa dijual dengan harga sepuluh kali lipat dari harga esensi biasa.
Hubungan mereka murni transaksional, dan itu cocok untuk Chen Kai.
Pada hari ketujuh, di dalam kamarnya, Chen Kai duduk bersila. Di depannya ada tiga 'Pil Pengumpul Roh' yang diberikan Tetua Liu.
"Pil sampah. Kotorannya setidaknya tiga puluh persen," Kaisar Yao mencibir. "Tapi untukmu sekarang, itu lebih baik daripada tidak sama sekali."
Chen Kai mengambil satu pil dan menelannya. Dia segera mengaktifkan 'Sutra Hati Kaisar Naga Abadi'. Energi obat yang hangat menyebar di perutnya, tetapi Kaisar Yao tiba-tiba berteriak, "Sekarang! Gunakan Mutiara Hitam!"
Chen Kai segera memfokuskan kesadarannya pada mutiara di dantian-nya. Mutiara itu bergetar.
Wusss!
Daya hisap yang kuat muncul. Energi obat dari 'Pil Pengumpul Roh' ditarik paksa ke dalam mutiara. Di dalam ruang gelap itu, energi obat itu berputar dan ditekan. Asap hitam yang mewakili kotoran dikeluarkan, lalu diserap oleh ruang gelap itu sendiri.
Sesaat kemudian, energi obat yang jauh lebih murni dan lembut mengalir keluar dari mutiara, menyatu dengan Qi Chen Kai.
Chen Kai merasa seluruh tubuhnya bergetar. Efek dari satu pil ini, setelah dimurnikan oleh Mutiara Hitam, setara dengan efek sepuluh pil!
"Mutiara ini... bisa memurnikan pil?" Chen Kai terkejut.
"Tentu saja bisa, bodoh," jawab Kaisar Yao. "Fungsi utamanya adalah 'Kekacauan'. Ia melahap segalanya, memurnikan segalanya, dan mengembalikan esensi. Gunakan sisa pilnya. Kita akan menerobos malam ini."
Tanpa ragu, Chen Kai menelan dua pil lainnya. Dia mengulangi prosesnya. Energi murni yang sangat besar membanjiri meridiannya.
Dia merasakan dantian-nya membengkak. Qi di dalamnya berputar semakin cepat.
KRAK!
Sebuah penghalang tak kasat mata di dalam tubuhnya pecah.
Energi spiritual di seluruh halaman bergegas masuk ke kamarnya, membentuk pusaran kecil.
Chen Kai membuka matanya. Cahaya keemasan pucat melintas di pupilnya.
"Tahap Kondensasi Qi... Tingkat Keempat!"
Dia berhasil menerobos. Hanya dalam satu minggu, dia telah melompat dari tingkat ketiga ke tingkat keempat. Kecepatan ini, jika diketahui orang lain, akan mengejutkan seluruh Klan Chen.
"Lumayan," Kaisar Yao terdengar sedikit puas. "Teruslah berlatih 'Sembilan Gerakan Penempa Naga'. Tubuhmu masih terlalu lemah untuk menahan kekuatanku yang sebenarnya. Kau juga perlu senjata."
"Senjata..." Chen Kai teringat pada kapak tumpulnya. Itu bagus untuk membelah kayu, tapi tidak untuk bertarung.
Saat itulah, ketukan terdengar di pintu halamannya.
Chen Kai menstabilkan napasnya, menyembunyikan fluktuasi Qi dari terobosannya, dan berjalan untuk membuka pintu.
Di luar berdiri seorang murid pelatnas yang tampak gugup, seseorang yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
"Kakak... Kakak Senior Chen Kai?" murid itu bertanya dengan hati-hati, tidak yakin bagaimana harus memanggil mantan sampah klan ini.
"Ya?"
"Ini... ini pesan dari Tetua Liu. Beliau berkata bahwa Pesta Perburuan Klan akan diadakan lusa. Semua murid di bawah usia dua puluh tahun, termasuk... termasuk Anda, diwajibkan hadir." Murid itu menyerahkan sebuah gulungan kecil.
Chen Kai mengambilnya. "Terima kasih."
Murid itu buru-buru membungkuk dan pergi, seolah takut terlalu lama berada di dekatnya.
Chen Kai menutup pintu dan membuka gulungan itu. Itu adalah pengumuman resmi. Pesta Perburuan Klan diadakan setiap tahun di 'Pegunungan Binatang Buas' di perbatasan wilayah klan. Ini adalah ujian bagi generasi muda.
Mereka akan berburu binatang iblis, dan peringkat mereka akan ditentukan oleh jumlah dan kualitas inti iblis yang mereka kumpulkan. Hadiah untuk sepuluh besar sangatlah besar—pil langka, teknik kultivasi, dan akses ke 'Kolam Pembasuh Roh' klan.
Tahun lalu, Chen Wei memenangkan tempat pertama.
Chen Kai meremas gulungan itu di tangannya.
Ini bukan lagi ujian. Ini adalah ladang pembantaian yang telah disiapkan Chen Wei untuknya. Di dalam pegunungan, jauh dari mata para tetua, kecelakaan mudah terjadi.
"Hmph. Jadi mereka merencanakan ini," Kaisar Yao terdengar geli. "Sekelompok anak-anak bermain perang."
"Mereka mungkin anak-anak, tapi mereka berada di tingkat kultivasi yang lebih tinggi dariku," kata Chen Kai dengan serius. "Chen Wei sudah berada di puncak Kondensasi Qi tingkat keenam tiga tahun lalu. Siapa yang tahu levelnya sekarang? Mungkin tingkat ketujuh atau kedelapan."
"Jadi apa?" bentak Kaisar Yao. "Kau adalah pewaris Kaisar Naga Abadi! Kau punya teknik kultivasi terbaik, teknik pemurnian tubuh, dan Mutiara Hitam. Jika kau bahkan tidak bisa mengalahkan bocah sombong itu, lebih baik kau mati saja."
Chen Kai menatap ke luar jendela, ke arah pegunungan yang menjulang di kejauhan. "Aku tidak akan mati. Tapi aku butuh keuntungan lebih."
"Kalau begitu pergi ke Tetua Liu," saran Kaisar Yao. "Kau sudah memberinya begitu banyak keuntungan. Saatnya menagih bayaran. Kau butuh pedang yang layak. Dan kau butuh informasi."
Chen Kai mengangguk. Dia menyimpan gulungan itu.
"Ling'er," panggilnya lembut ke kamar sebelah. "Kakak akan keluar sebentar. Kunci pintunya dan jangan bukakan untuk siapa pun sampai aku kembali."
"Baik, Kakak! Hati-hati!"
Chen Kai berjalan keluar dari halaman kecilnya, jubah barunya berkibar di malam hari. Dia tidak lagi berjalan dengan kepala tertunduk. Tatapannya dingin dan fokus.
Pesta Perburuan. Dia tahu ini adalah jebakan Chen Wei.
Tapi baginya, itu adalah kesempatan. Kesempatan untuk mendapatkan sumber daya, menguji kekuatannya, dan mungkin... untuk menyelesaikan beberapa hutang lama.
awas kalo sampai putus d tengah jalan critanya aku cari penulisnya wkwkwkw
ga terlalu cepat op
pelan berdarah tapi pasti
saya suka
byk bintang untuk penulis