Pendekar Pengendara Petir

“Junior Gou, berhati-hatilah! Kudengar Hutan Seribu Ilusi ini bagaikan pedang bermata dua.” He Fei melanjutkan wejangannya.

“Tunggu dulu! Bagaimana maksudnya pedang bermata dua itu?” tanya Gou Long, ingin memahami.

“Hutan Seribu Ilusi, adalah hukuman terberat bagi yang melanggar peraturan sekte tingkat tinggi.”

“Dahulu, murid-murid yang tidak bisa diatur oleh sekte, diasingkan ke hutan itu, setelah masa pengasingan berakhir, kebanyakan dari mereka menjadi gila, bahkan ada yang merosot ilmu silatnya.”

“Itu dari satu sisi, kemudian di sisi lainnya, keluar dari hutan itu menjadi pribadi yang sangat kuat dengan pengalaman bertarung yang sangat banyak.”

“Seakan-akan telah menjalani hidup selama ribuan tahun,” begitulah, He Fei menjelaskan panjang lebar.

Ye Xuan dan Gou Long mendengarkan sejak tadi. “Kalau bisa memperoleh keuntungan seperti itu, bukankah sebentuk berkah?” Keduanya serentak menyahuti, memperlihatkan sorot wajah penuh keheranan.

“Permasalahannya, yang bisa keluar dan mendapatkan berkah belum pernah ada selama ratusan tahun, menurut cerita yang aku dengar, orang terakhir berhasil keluar dengan mendapatkan berkah yaitu Patriark Generasi Ketiga Sekte Naga Langit.”

He Fei kembali melanjutkan ceritanya, yang didengarkan oleh Ye Xuan dan Gou Long dengan mulut terbuka dan terkagum-kagum, sampai akhirnya He Fei bertanya, “Jadi, apakah Junior Gou tetap akan patuh pada hukuman pengasingan selama dua bulan di Bukit Seribu Ilusi?”

“Atau junior bisa minta pertolongan Penatua Zhou untuk keringanan hukuman, kita masih memiliki dua hari jeda sebelum Junior Gou benar-benar akan menjalaninya.” He Fei menasihati, serta memberi saran yang cukup bagus untuk menjadi bahan pertimbangan bagi Gou Long.

Tersenyum dan menepuk kedua tangannya Gou Long menjawab, “Hal ini junior rasa ... tidak perlu melibatkan Penatua Zhou, setelah junior dengar cerita dari Senior He tadi, berpetualang di Hutan Seribu Ilusi sepertinya sangat menarik, lagi pula junior yakin akan sanggup bertahan,” ucapan yang penuh dengan keyakinan.

“Junior kalian ini, selalu dikelilingi oleh keberuntungan loh! Ha ha ha.” tutur Gou Long, dan diakhiri dengan tawa yang terbahak-bahak.

Bergaul dengan Ye Xuan seharian, sedikit banyak sifat Ye Xuan yang heboh dan sering membanggakan diri ikut menular pada Gou Long.

He Fei dan Ye Xuan melihat semangat junior mereka, ikut tersenyum simpul, He Fei kembali berkata, “Permasalahan di perpustakaan, menyebabkan kalian mendapatkan larangan tidak boleh mengunjungi perpustakaan, sampai waktu yang ditentukan. Tanda pengenal murid kalian, juga disita.”

He Fei menatap Ye Xuan sejenak, “Kalau untukmu, tidak perlu dikhawatirkan. Aku ucapkan selamat menjadi kacung sekte!” ejeknya senang, mengalihkan tatapan pada Gou Long. “Tapi, untuk Junior Gou, apa kau sempat mengambil beberapa Kitab Ilmu Pedang atau Ilmu Pukulan selama di perpustakaan?”

Gou Long lantas menjawab, “Junior belum sempat memilih Ilmu Pukulan, juga Ilmu Pedang apa pun dari perpustakaan, tapi para Senior tidak perlu khawatir.” Mengeluarkan Kitab Ilmu Pedang Angin dan Petir, memperlihatkan Kitab itu pada kedua seniornya. “Junior memiliki Kitab ini untuk berlatih,” ucap Gou Long.

Dia juga bercerita, Kitab ini dimenangkan dari pelelangan di Kota Xia Yu atas saran dari Penatua Zhou.

Melihat Kitab itu, He Fei dan Ye Xuan sama-sama membaca dan membolak-balikkan tiap lembaran Kitab tersebut.

Puas melihat, Ye Xuan lantas berkata, “Ini adalah Jurus Ilmu Pedang yang Junior Gou mainkan ketika berlatih denganku pagi tadi, tapi gerakan Junior Gou sangat kaku. Aku baca beberapa lembar tadi, harus kuakui Kitab ini tidak berguna bagi kami, tapi berbeda denganmu–”

“Ya! Rasanya Kitab ini sangat cocok dengan Junior Gou, malahan kalau setiap jurusnya Junior Gou ubah dengan menggunakan pukulan pun rasanya masih sangat cocok denganmu.” He Fei menyambung ucapan dari Ye Xuan.

“Ada baiknya sekarang coba Junior Gou latih Kitab ini dulu, latihlah jurus-jurus pedangnya! Aku yang akan membimbing!” ajak Ye Xuan, melemparkan ranting kayu sebagai pengganti pedang ke arah Gou Long.

Gou Long menyambut ranting pohon tersebut, mulai memainkan setiap jurus Ilmu Pedang Angin dan Petir. Gou Long berusaha fokus, dan memainkan semua gerakan yang pernah terproyeksi di dalam pikiran.

Ketika gerakannya kaku dan tersendat, Ye Xuan dengan sigap memberi arahan dari samping. Setiap arahan ini sangat bermanfaat bagi Gou Long. Selama satu jam lebih Gou Long berlatih Ilmu Pedang. Dia hanya berhasil menguasai jurus pertama dari Ilmu Pedang Angin dan Petir.

Beristirahat sejenak, He Fei yang mengambil alih, sebelum mulai berlatih dia menjelaskan, “Junior Gou! Kalau berlatih pedang harus menggunakan sarana berupa pedang. Sekarang kita anggap tangan sebagai pedang, gunakan setiap gerakan tangan seperti menggerakkan pedang.”

“Tangan adalah pedang hidup, yang langsung kita bungkus dengan tenaga dalam kita, seperti ini.” He Fei membungkus tangannya dengan Ilmu Tangan Pasir Besi lalu menggerakkan seperti gerakan pedang.

“Baik! Sekarang coba Senior He perhatikan, benarkah seperti ini?” coba mempraktikkan, Gou Long mengempos tenaga dalam ke kedua lengan.

Lengan Gou Long seperti memakai seperangkat armor dari elemen petir, cahaya keperakan terang menyelimuti lengannya. Cahaya itu juga sedikit meruncing di ujung lengan, seperti pedang dari cahaya.

“Nah! Iya seperti itu, bagus sekali Junior Gou! Kau sungguh berbakat dan cerdas!” puji He Fei.

“Sekarang, bergeraklah dengan Ilmu Meringankan Tubuhmu yang luar biasa itu, seperti tadi pagi kau mainkan, coba setiap tusukan dan tebasan ubah menjadi pukulan atau totokan dengan ujung jari!” He Fei mengajarkan dengan sepenuh hati.

Dia memang pribadi yang bijaksana, serta pemahaman luas terhadap Ilmu Silat, sekali berlatih dengan Gou Long tadi pagi. He Fei langsung bisa menyarankan Gou Long untuk mengerakkan kaki dengan Ilmu Meringankan Tubuh, dan tangan dengan Ilmu Pukulan.

Berkat bimbingan dari kedua seniornya selama dua jam lebih, pemahaman Gou Long terhadap ilmu silat menjadi lebih baik, gerakannya menjadi lebih fleksibel dan juga tidak kaku, memang begitulah adanya. “Tidak ada prajurit yang lemah di bawah panglima yang hebat.”

Dengan bimbingan senior yang baik, hal-hal rumit mudah diatasi.

Gou Long terus berlatih setiap pemahaman baru yang diperolehnya dengan giat, dia tidak ingin melupakan sensasi dari pemahaman ini. Keasyikan berlatih, Gou Long tidak sadar, kedua senior masih tetap memerhatikan latihan.

“Junior Gou! Sudah cukup, beristirahatlah! Tidak baik terus-menerus berlatih, akan merusak otot dan daging.” Akhirnya Ye Xuan menyuruh Gou Long berhenti.

Gou Long mematuhi perintah seniornya, padahal dengan tingkat vitalitas tubuh, kalaupun dia berlatih dua puluh empat jam tanpa istirahat pun, bukan sebuah masalah.

Mereka kembali ke gubuk masing-masing, malam itu dihabiskan Gou Long untuk menghafal kembali teori dari Ilmu Pedang Angin dan Petir, Karena jurus ketiga sangat menguras tenaga dalam, Gou Long tidak mencoba gerakan jurus ketiga.

Setelah merasa cukup, dan sudah hafal seluruh isi dari Ilmu Pedang Angin dan Petir. Gou Long duduk bersila dan berkultivasi, memulihkan seluruh tenaga dalam yang terkuras dari tubuh.