Pewaris Dawson

Sesampainya di kediaman pribadi vano ella pun mendudukan vano di sofa bed ruang tamu dan bergegas mengambil kotak P3K untuk mengobati luka vano.

Vano hanya diam, dia masih teringat akan perkataan dom yang membuat jiwa iblisnya bangkit.

Ella pun mengalihkan wajah vano agar menatap ke arahnya.

" Sini aku obatin dulu lukanya " ucap ella lembut sembari mengobati luka vano.

Walapun sudah babak belur tapi tidak sedikit pun mengurangi kadar ketampanan vano.

" Shhhh perih sayang " rengek vano manja.

" Iya tahan bentar ya, nanti infeksi kalau gak di obati " timpal ella dan meniup luka vano pelan.

Vano yang di perlakukan seperti itu tak kuasa menahan debaran yang terus bergejolak di dadanya apalagi jarak wajah gadisnya yang begitu dekat. Di tatapnya mata indah itu dan beralih ke bibir cherry yang membuatnya meneguk ludah kasar.

" Damn it... " Batin vano sekuat tenaga menahan hasratnya mengingat bibirnya yang sobek akibat pukulan dom.

" Kamu gak marah aku udah pukulin sahabat kamu " tanya vano sinis.

" Enggak " jawab ella singkat.

" Kenapa " ujar vano heran.

" Ya karena aku yakin pasti kakak punya alasan yang kuat buat lakuin itu" jawab ella yang terus fokus mengobati wajah vano.

Vano pun tersenyum senang dan melupakan bibirnya yang sedikit robek.

" Awh ssshh " ringis vano.

" Kamu gak nanya kenapa sahabat kamu si dodom itu aku hajar seperti tadi " timpal vano kemudian.

Ella hanya menggeleng pelan dan tersenyum menatap manik hitam vano.

" Aku bakal nunggu sampai kakak siap untuk cerita " jawab ella lembut.

" Selama di jerman sejauh apa hubungan kalian ?? Tanya vano dengan wajah yang berubah datar.

" Kami cuma sahabatan, gak lebih " jawab ella.

" Yakiiin cuma sahabatan" ujar vano sembari menyipitkan matanya penuh intimidasi menatap ella.

Ella pun menatap vano dan mengelus ragang tegas kekasihnya. Ella tau kalau kekasihnya ini cemburu dan ella tidak ingin ada yang memanfaatkan situasi ini.

" Mau denger penjelasan aku, tapi janji ya denger sampai selesai dan jangan marah " ujar ella lembut.

Vano pun hanya mengangguk dan menepuk pahanya.

" Duduk sini sayang " ucapnya lembut.

Ella pun hanya menurut dan duduk di pangkuan vano, vano pun membenamkan wajahnya di dada ella sembari merengkuh pinggang ramping gadisnya.

" Ayo cerita " ucapnya.

Ella pun bercerita sembari mengusap lembut kepala kekasihnya.

" Aku kenal sama dom ketika masuk SMP di jerman, aku termasuk anak yang introvert, aku gak mudah dekat dengan orang lain dan kesulitan untuk berteman, aku terlalu takut untuk memulai pertemanan mengingat aku bukan asli warga negara itu. Sampai suatu hari aku di gangguin sama anak  di sekolah ku karena wajah cantik dan  warna mata yang aku miliki membuat banyak laki-laki yang menyukai aku. Banyak cewek yang iri  dan membenci ku. Waktu itu aku sendirian di kelas saat jam istirahat sembari membaca novel yang aku bawa dari rumah, tiba-tiba aku di tarik kedepan kelas dan mereka pukulin aku, kemudian dom datang dan menyelamatkan aku dari mereka, sejak saat itu aku dekat dengan dom, dia juga sering main kerumah untuk mengerjakan PR atau hanya sekedar bermain. Se iring berjalan waktu aku pun mulai merasa nyaman saat bersamanya, aku menjadi ketergantungan akan sosok dom, sampai aku anggap dia seperti kakak aku sendiri karena kak rai gak ada di dekat ku jadi akupun merindukan sosok seorang abang, apalagi dom selalu jagain dan ngelindungin aku. Beberapa tahun kemudian dom pun memiliki perasaan yang berbeda terhadap aku, dia terang-terangan bilang kalau dia sayang dan cinta sama aku layaknya seorang pria bukan sebagai kakk. Akupun bingung menanggapinya sedangkan aku gak memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat. Dom udah mnyatakannya berkali-kali tapi selalu aku tolak. Dia ngelakuin segala cara buat dapetin hati aku dan aku juga udah coba tapi tetap gak bisa, aku hanya bisa menganggapnya sebagai sahabat gak lebih. Lama kelamaan aku ngerasa dia terobsesi sama aku, aku pun mulai menjauh dan menjaga jarak. Aku gak mau persahabatan aku rusak. Sampai akhirnya daddy izinin aku buat pulang ke indonesia. Aku pun merahasiakan kepulangan ku dari dom. Bahkan opa menutup semua informasi aku di sana. Waktu tadi aku lihat dia di parkiran, jujur aku kaget kenapa dia bisa tau kalau aku sekolah disini " jelas ella panjang lebar.

Vano hanya diam mencerna semua cerita ella.

" Dia pernah ngerasain ini ?? Tanya vano mengusap bibir bawah ella.

Ella pun sontak menggeleng cepat.

Vano pun tersenyum senang. Dia lebih percaya kekasihnya dari pada si dodom itu tapi entah kenapa hatinya tetap tidak rela dengan apa yang di ucapkan dom padanya hari ini.

" Jadi aku yang pertama ?? Goda vano.

Ella pun menganggung malu.

" Jadi bener  kamu gak punya perasaan sama dia " selidik vano penuh penekanan.

" Ngak " jawab ella singkat.

" kalau sama aku suka gak "

" Suka "

" Sayang gak "

" Sayang "

" Cinta gak "

" Cin.. eh.. kakak godain aku ya ??

" Sayang.. kamu cinta gak sama aku"

" Cinta "

" Buktinya "

" Hah "

" Buktinya apa kalau kamu cinta dan sayang sama aku "

" Aku bingung, cara buktiin nya gimana "

Vano pun terkekeh melihat kepolosan gadinya.

" Cium "

" Iiih malu bee "

Deg

Vano pun salting saat di panggil bee, ini udah yang kedua kalinya ella memanggilnya bee.

" Ulangi "

" Apa "

" Kamu manggil aku apa "

" Yang mana "

" Ulangi atau cium "

" Hishhh apa sih kak nyebeliinnn banget "

" Ayo "

" Ngak mau "

" Sayaang.. mau aku cium sampai gak bisa nafas "

" Bee " lirih

" Gak denger sayang "

" Beeee ..."

" Lagi."

Ella pun menarik nafas dalam.

"BEEEEEEE...." Teriaknya di depan telinga vano.

Vano pun tertawa terbahak-bahak melupakan rasa sakit di bibir dan wajah nya melihat wajah sebal ella. Dia pun kembali merengkuh pinggang gadinya dan memeluknya erat, di kecupnya puncak kepala ella.

" I love you my sunshine "

" Love you more my Arez "

Mereka pun hanyut dalam perasaan bahagia nya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Di uks

Dom selesai  di tangani dokter yang sedang bertugas. Dom pun sudah sadar dan duduk bersandar di tempat tidur UKS. Dom kaget saat melihat 3 pentolan sekolah menghampirinya.

" Gue gak tau lo ada masalah apa sama vano, tapi gue ingatin sama lo, jauhi adik gue. Kalau lo gak mau hidup lo hancur " sarkas rai.

Dom hanya tersenyum miring.

" Kenapa gue harus jauhin adek lo, gue jauh-jauh kesini untuk dia " jawab dom santai.

" Gue tau apa tujuan lo dan gue bisa lihat kalau lo bukan orang baik, gue bisa lihat obsesi di mata lo dan jangan harap lo bisa dapetin apa yang lo mau " ujar rai dan keluar dari uks.

" Mending lo ikutin saran dari rai kalau lo gak mau berhadapan sama 2 singga jantan nya ella, dan jauhi ella, karna si bos gak akan biarin lo deket-deket kekasihnya. " sarkas baim.

" Lo salah pilih lawan bro " ucap ken seraya menpuk pundak dom dan berlalu pergi.

Dom mengepal kan tanganya dan tersenyum smirk.

" Kalian gak tau apa yang bisa gue lakuin buat dapetin apa yang gue mau, que milik gue, hanya milik dominic arthur" ucapnya penuh penekanan.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=©©©£\=\=\=\=\=\=\=\=\=