Ah kita coba lagi buat novel silat kedua..
Kisah seorang pendekar dari Pulau Persik yang bernama Chen Si Lei atau Tang Si Lei yang berasal dari Kekaisaran Lotus Langit Selatan yang harus turun ke bumi untuk menjadi seorang Pendekar yang berjuluk Pendekar Rajawali Emas Sakti dan juga seorang Kaisar Tang Agung dari dinasti Tang.
Tang Si Lei memiliki dua orang kekasih abadi nya yang selalu ia cintai setulus hatinya dan jiwanya. Ia harus melewati rintangan dan tantangan kehidupan untuk bisa mendapatkan kembali kekuatan abadi nya dan menemukan kembali dua orang kekasihnya tercinta.
Cerita fiksi tema sejarah,romantis,action,pendekar,wuxia,xianxia,khayalan,fantasi, poligami dan petualangan ...
Semoga para sahabat online senang dan suka novel saya ini..apabila ada kesamaan atau kesalahan apa pun tolong di maklumi karena saya hanya penulis amatir biasa saja..saya harap komentar nya sopan dan kalau misalnya para sahabat suka like,komen,vote dan share..tapi kalau tidak suka tolong jangan di lihat dan jangan di baca....saya tidak memaksa...
sebelum nya terima kasih banyak untuk semua sahabat online..saya sayang kalian semua...🙂🥰😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertempuran Di Dalam Istana Kerajaan Bhutan.
Brrrrrrrrrrrrr !!
Chen Si Lei dan para selir nya mendatangi istana paling belakang yang ternyata istana milik Ketua Sekte Dua Lima yang menyamar sebagai seorang leluhur dari ayah dari Raja Bhutan, dan informasi yang di dapatkan oleh Chen Si Lei berasal dari Putri Gangga Dewi melalui tarian yang di persembahkan oleh Putri itu kepada Chen Si Lei yang cepat mengetahui maksud dari tarian Sang Putri Bhutan itu.
"Di sini kah tempat setan tua itu berada ?", tanya Chen Si Lei kepada Putri Gangga Dewi di sisi kanan nya.
"Iya,Koko ", jawab Putri Gangga Dewi lembut untuk Chen Si Lei dan tatapan mata cemas dan takut ke arah pintu tertutup di depan mereka.
"Jangan khawatir aku pasti menang dari setan tua jahat itu",kata Chen Si Lei yang sudah lenyap ke dalam ruangan tertutup itu .
Bressss! !
Bruakkk! !
Chen Si Lei mengerahkan tenaga sakti untuk membuka pintu itu yang langsung roboh dengan sekali terjang ,lalu Chen Si Lei berkelebat cepat masuk ke dalam Istana.
"Kalian di luar saling jaga satu sama lain ", perintah Chen Si Lei kepada para selir nya.
"Iya, Koko",jawab para selir nya patuh.
Chen Si Lei mengamati isi dalam ruangan yang di masuki oleh nya secara cepat serta menggunakan ilmu hawa mukjizat ular sanca sakti untuk menyerang pria bertubuh kurus kering yang sudah menghadapi dirinya dengan sikap yang seram sekali.
Brrrrrrrrrrrrr, syutttttt,trang !!
Pedang Chen Si Lei menyambar cepat menangkis serangan senjata dari arah lain yang di gunakan oleh wanita tua ber gigi serigala.
Wuttttt, trang, tranggg !!
Pedang Chen Si Lei di gerakkan ke samping kiri untuk melawan seorang sakti lain yang datang menggunakan senjata panjang untuk memukul tulang belakangnya.
Wushhh, plakkkkkk !!
Chen Si Lei menggunakan ilmu pukulan hawa sakti bunga persik untuk melawan seorang sakti dari arah kanan nya yang segera berguling ke tanah karena getaran dari hawa pukulan Chen Si Lei.
Wushhh, trang, tranggg, jlebbb! !
Chen Si Lei berkelebat cepat memutar pedang di sertai ilmu mukjizat piramida sakti dan membunuh seorang musuh dari atas kepalanya.
Syuutttttttt, plakkkkkk !!
Pria kurus kering terlempar dari Chen Si Lei yang cepat mengerahkan tenaga sakti mukjizat untuk melawan pria itu.
Wushhh, trang, tranggg, jlebbb !!
Pria itu terbelalak kaget karena sepak terjang Chen Si Lei sungguh hebat sekali sampai melukai rongga mulut pria itu.
Breettt!!
Brusss !!
Mulut pria kurus kering robek muncrat lah darah dari rongga mulut dan Chen Si Lei cepat menusukkan pedang ke tenggorokan pria itu.
Jlebbbb !!
Wuttttt, trang, tranggg !!
Chen Si Lei kini menghadapi dua orang musuh yang menggerakkan senjata hebat untuk menghadapi Chen Si Lei.
Wuttttt, wutt !!
Pedang Chen Si Lei menyambar cepat ke arah wanita sakti gigi serigala yang sangat mundur dari serangan Chen Si Lei.
Trangggggg !!
Senjata lain berdatangan dari arah dalam ruangan itu menerjang Chen Si Lei yang sudah berkelebat menyerang orang sakti yang mengerahkan ilmu pukulan maut.
Plakkkk !!
Dessssssss! !
Pria sakti terlempar oleh sambutan ilmu pukulan hawa sakti bunga persik Chen Si Lei sampai harus di bantu oleh wanita gigi serigala untuk mengeroyok Chen Si Lei bersama seorang sakti ber pedang sakti.
Wushhh, plakkkkkk, dess !!
Wanita gigi serigala ter pukul hawa mukjizat dari Chen Si Lei yang sedang hadapi dua orang sakti dengan pedang sakti.
Brrrrrrrrrrrrr! !
Wushhh, plakkkkkk, dess, trakk !!
Tiba-tiba berkelebat cepat seseorang masuk dalam Istana itu dari atas langsung membantu Chen Si Lei dengan hebat sampai wanita gigi serigala retak oleh hawa mukjizat dari seorang pria muda berusia dua puluh lima.
"Pendekar Rajawali Emas Sakti aku datang untuk membantu mu ", kata pria muda itu menjura hormat kepada Chen Si Lei.
"Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan ", kata kedua orang sakti bergetar hebat.
"Betul sekali dan kalian berdua harus mati oleh ku",kata Pangeran Makhota dari Kerajaan Bhutan sudah menerjang menghadapi seorang sakti.
Wuttttt, trang, tranggg, jlebbb !!
Chen Si Lei menggunakan hawa pedang sakti menyambar untuk menghadapi pria sakti ber pedang panjang yang sekali di terjang angin pedang Chen Si Lei telah di desak sampai akhirnya tewas tertusuk pedang Chen Si Lei.
Wushhh, plakkkkkk, dess !!
Gerakan cepat sepasang telapak tangan Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan di sambut baik oleh ilmu maut yang di gunakan oleh seorang sakti sesat sehingga Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan terhuyung -huyung terkena dampak ilmu itu.
Wushhh!!
Dessssssss !!
Chen Si Lei sudah bergerak sangat lincah menyerang orang sakti untuk menolong Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan dari kematian sampai orang sakti itu terkena hawa mukjizat ilmu piramida Chen Si Lei.
Wushhh !!
Crakkkkkk! !
Chen Si Lei menerjang saat orang sakti itu sudah terluka parah oleh racun ular sanca di sertai ilmu mukjizat piramida sakti dan Chen Si Lei sudah gunakan tebas leher orang sakti itu dengan pedang mukjizat nya.
"Ayo kita keluar dari Istana ini",kata Chen Si Lei cepat menarik tangan Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan yang sudah terluka parah pada tubuhnya.
Brrrrrrrrrrrrr !!
Bressssss !!
"Aghhhhhh !!", pekik kematian sekitar sepuluh orang musuh yang sudah di hadapi oleh para selir Chen Si Lei di luar ruangan tersebut.
Chen Si Lei sudah cepat menghantam hancur sekitar sepuluh orang musuh sakti begitu berhasil keluar dari ruangan bersama Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan dan sekaligus menyelamatkan nyawa para selir nya.
Brrrrrrrrrrrrr! !
"Paduka kami datang menghadap Paduka ", kata para pengikutnya yang sudah berhasil melakukan perintah nya.
"Bagus !Bunuh mereka semua yang masih berada di dalam Istana Kerajaan milik Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan !!",perintah Chen Si Lei kepada para pengikut nya,
"Siap Paduka hamba laksanakan !!", teriak para pengikut nya berkelebat cepat ke berbagai ruangan dalam Istana Kerajaan Bhutan.
"Xiao Chen ,Xiao Ling dan Xiao Qing ", panggil Chen Si Lei kepada tiga gadis Xiao.
"Siap Paduka ", sahut ketiga gadis kembar marga Xiao.
"Selamatkan Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan yang sudah terluka parah oleh pukulan hawa sakti orang tubuh kulit tipis ", kata Chen Si Lei menyerahkan tugas menyembuhkan luka Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan kepada tiga gadis Xiao
"Siap Paduka ", sahut ketiga gadis kembar marga Xiao.
"Koko ", Chen Si Lei membenarkan panggilan mereka untuk nya.
"Iya Koko ", ulang mereka bertiga serentak .
Brrrrrrrrrrrrr! !
Chen Si Lei sudah lenyap dari tempat itu untuk membantu para pengikutnya yang sudah masuk ke dalam Istana Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan.
Setibanya,Chen Si Lei di Istana Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan sekitar dua ratus orang sedang bertempur melawan pasukan musuh yang sudah berada di dalam Istana Kerajaan Bhutan sejak beberapa tahun terakhir dengan satu tujuan yang diinginkan yaitu menggulingkan tahta yang akan di turunkan dari milik Raja ke Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan.
"Pangeran kesepuluh itulah asal mula terjadi pertempuran di Istana Kerajaan Bhutan untuk ambil tahta sah milik Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan dengan bekerjasama dengan para kaum Persilatan di wilayah sekitar Bhutan.Aku harus cepat membunuh Pangeran Kesepuluh itu agar pasukannya mundur dari Istana ", kata Chen Si Lei berada di atas genteng salah satu kediaman Pangeran Bhutan.
Brrrrrrrrrrrrr !!
Wushhh!!
Bressssss !!
"Aghhhhhh !!"pekik kematian sekitar lima puluh orang penjaga Pangeran khianat itu oleh Chen Si Lei sekali terjang menggunakan ilmu pukulan hawa sakti bunga persik.
Wushhh, plakkkkkk !!
Chen Si Lei memukul orang yang sudah datang untuk melindungi Pangeran jahat yang berada di dalam kamar Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan.
Wushhh !!
Bressssss !!
"Aghhhhhh !!", teriak orang itu tergeletak hancur oleh ilmu mukjizat Chen Si Lei.
Wuttttt, trang !!
Pedang Chen Si Lei di gerakkan seperti putaran baling -baling yang tajam ke arah dua puluh lima orang di pintu kamar.
Crakkkkkk,crakkkkkk,crakk, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk !!
Sekitar lima orang terbelah dua terpotong pedang Chen Si Lei yang terus menerus mengejar para musuh lainnya.
Wuttttt !!
Crakkkkkk, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk !!
Lima orang lagi terbelah dari atas ke bawah tubuh dengan menggunakan ilmu sakti hawa gurun pasir neraka yang di miliki oleh Chen Si Lei dari kakek Dewa Langit Barat berikan ilmu pusaka nya.
Wuttttt !!
Bressssss! !
"Aghhhhhh !!", teriak sepuluh orang musuh tewas robek kulit nya oleh hawa panas pasir neraka dari pedang Chen Si Lei yang semakin sakti semakin ganas.
Bruakkkkk!!
Pintu kamar jebol oleh terjangan hawa ganas pedang Chen Si Lei yang tidak bisa berhenti minum darah musuh sebelum semua musuh habis.
" Tolongggg jaga aku dari Pendekar Rajawali Emas Sakti !!", teriak Pangeran Muda Kesepuluh ketakutan melihat Chen Si Lei menghabisi para pengawal sakti nya.
Wushhh, trang, tranggg, jlebbb! !
Chen Si Lei menghunuskan pedang yang bergerak sesuai keinginan hati tuan nya bisa bergerak lebih tajam dan meminum darah orang tua yang menghadang di depan pedang Chen Si Lei.
Wuttttt !!
Bressssss !!
"Aghhhhhh! ! ",pekik empat orang penjaga terakhir dari Pangeran pengkhianat itu tewas hancur berantakan oleh hawa pedang mukjizat Chen Si Lei.
"Matilah kau !!", desis Chen Si Lei mengayunkan pedang ke arah kepala Pangeran Kesepuluh dari Kerajaan Bhutan.
Crakkkkkk !!
Kepala Pangeran Kesepuluh dari Kerajaan Bhutan sudah di penggal oleh Chen Si Lei yang sudah membungkus kepala pakai baju musuh itu sendiri.
Brrrrrrrrrrrrr! !
"Berhenti kalian semua !!Lihatlah kepala siapa yang berada di tangan ku !!", hardik Chen Si Lei di atas genteng paling tinggi di kediaman Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan.
Semua pasukan musuh berhenti serentak melawan pasukan keamanan Kerajaan Bhutan yang di pimpin oleh Panglima perang Kerajaan Bhutan dan para pengikut setia Chen Si Lei yang sudah bersujud hormat kepada Chen Si Lei yang berada di atas genteng kamar tidur Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan.
Bluk!!
Chen Si Lei melemparkan kepala Pangeran Kesepuluh tepat di bawah sepasang sepatu dari kedua belah pihak baik pihak Kerajaan Bhutan maupun pihak dari para pemberontak yang terbelalak kaget dan kagum.
Para pasukan pemberontak Kerajaan Bhutan bersujud ketakutan dan tidak ada yang berani untuk melawan para pasukan keamanan dan keselamatan Kerajaan Bhutan yang sudah bergerak cepat untuk menghukum mati para pasukan kaum pemberontak Kerajaan Bhutan ,karena pimpinan mereka sudah mati.
"Tangkap mereka semua dan hukum mati mereka semua ", perintah Raja Bhutan sudah hadir di Istana Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan bersama para anggota keluarganya setelah mendapat laporan bahwa pemberontakan sudah musnah di tangan Pendekar Rajawali Emas Sakti dan para pengikutnya.
"Siap Paduka hamba laksanakan !!", sahut para pasukan kerajaan Bhutan.
Setelah para pemberontak sudah di hukum mati secara terbuka di hadapan para rakyat dari Kerajaan Bhutan sebagai saksi dan peringatan keras untuk tidak ada lagi masalah pemberontakan, karena barang siapa berani melakukan tindakan pemberontakan terhadap keluarga Kerajaan Bhutan, hukuman nya adalah mati secara mengenaskan.
Di dalam Istana Kerajaan Bhutan, sebuah pesta di gelar kembali oleh Raja Bhutan untuk merayakan hari kemenangan pasukan keamanan dan keselamatan dalam Kerajaan Bhutan dari para pemberontak serta hari pengangkatan Raja Bhutan baru yaitu Pangeran Makhota Kerajaan Bhutan naik tahta menjadi Raja Kerajaan Bhutan yang baru.
"Selain merayakan dua hal yang istimewa bagi Kerajaan Bhutan yang sudah kita rayakan bersama -sama adalah hari pernikahan Pangeran Si Lei dari Kekaisaran Tang dengan Putri Mutiara Dewi sebagai tanda bersatu nya kedua Kerajaan di mulai dari hari ini untuk selamanya ", kata Raja Kerajaan Bhutan baru.
Chen Si Lei kembali melangsungkan pernikahan persatuan antar dua Kerajaan sesuai perintah dari Kaisar Tang melalui surat perintah yang di kirimkan oleh dua orang utusan khusus Kekaisaran Tang dan wakil dari kerajaan Bhutan yang wajib dilakukan oleh Chen Si Lei sebagai seorang putra tunggal dari Kaisar Tang.
Di malam pernikahan yang berada di dalam kamar khusus Chen Si Lei dan Putri Mutiara Dewi pun di berikan juga ritual untuk melakukan malam pertama kembali dilakukan oleh Chen Si Lei dengan perasaan yang di matikan olehnya karena dia tidak bisa memberikan satu cinta lagi setelah Mung Fan nya telah tiada.
"Aku harus ingat gadis ini bukan Mung Fan tetapi istri pilihan Huang Ama untuk ku atas hadiah jasa ku yang sudah mempersatukan Kerajaan Bhutan dengan Kekaisaran Tang ", kata Chen Si Lei dalam hatinya.
Chen Si Lei melepaskan pakaian Putri Mutiara Dewi sehelai demi sehelai hingga terbuka polos yang memperlihatkan keindahan tubuh Sang Putri Bhutan selain wajahnya yang amat cantik jelita yang juga di lepaskan riasan nya oleh Chen Si Lei secara halus dan lembut.
"Astaga aku tidak bisa melakukan malam pertama pernikahan seperti yang lalu ,karena di otak ku bayangan Mung Fan selalu muncul dan juga dalam hati ku tak ada cinta terhadap siapa pun pilihan dari Huang Ama ", kata Chen Si Lei dalam hatinya mencoba untuk mencium bibir istrinya yang sudah di ketahui oleh Chen Si Lei sudah jatuh cinta mati terhadap nya sama halnya dengan para selir nya yang lain.
"Tunggu sebentar ",kata Chen Si Lei melompat dari tempat tidur.
Putri Mutiara Dewi tersenyum sabar meskipun putri ini bingung terhadap suami nya yang sangat tampan sekali juga gagah perkasa di medan perang serta di mana saja ,tetapi suaminya terlihat sangat gelisah saat ingin melakukan tugas sebagai suami terhadap istrinya yaitu dirinya Putri Mutiara Dewi.
"Aku punya banyak selir",ucap Chen Si Lei pada Putri Mutiara Dewi
" Apakah kau tidak keberatan dan cemburu ?", tambah Chen Si Lei seraya dekati putri itu lagi,
"Saya tahu dan saya tidak pernah cemburu serta saya sama sekali tidak merasa keberatan ", jawab Putri Mutiara Dewi tulus hati.
"Ada dua orang putri di Istana ku di Kekaisaran Tang dan ada dua orang putri di daerah lain yang sedang menunggu ku untuk melakukan hal sama. Apakah kau tidak merasa tersisihkan dan sebagainya ?",
"Saya adalah putri Raja Bhutan yang juga memiliki banyak harem ,hal itu sudah terbiasa bagi saya dan saya sangat bahagia sekali bisa menjadi salah satu dari wanita Anda ", jawab Putri Mutiara Dewi bersungguh hati.
"Aku sebutkan para selir ku : pertama Liu Ci Xian, kedua Xue Erl, ketiga Xiao Lin ,ke empat Xiao Zhao, kelima Shia Chu Chu, Ke enam Zhao Shao Ran, ke tujuh Xiao Chen, ke delapan Xiao Ling, ke sembilan Xiao Qing dan ke sepuluh adalah saudari mu Putri Gangga Dewi. Di Istana ku ada Putri Lan Shiang dan Putri Xiao Yin serta di Kerajaan Gurun Pasir Kuning ada Ratu Nila dan di Kerajaan Xi ada Song Hui Lan",kata Chen Si Lei jujur memberitahukan jumlah wanitanya.
"Paduka, Ayahanda Raja saya memiliki ratusan selir dan puluhan istri begitu juga para saudara Pangeran yang saya miliki. Anda baru memiliki lima belas wanita total bersama saya. Jumlah selir Anda masih belum apa -apa dengan para Raja dan Pangeran lainnya di seluruh dunia bahkan di Kekaisaran Tang jumlah wanita Kaisar Tang jauh lebih besar daripada kami di Kerajaan Bhutan ", kata istri ke lima belas dengan nada biasa saja.
"Oh Tuhan inikah cobaan untuk ku jika aku ingin menjadi seorang pemimpin di masa depan ?", ucap Chen Si Lei dalam hatinya merasa dunia sungguh berbeda dengan khayalan nya di Pulau Persik.
"Paduka Anda tidak apa-apa ?", tanya Putri Mutiara Dewi dengan nada cemas .
"Hmm aku baik -baik saja ", jawab Chen Si Lei dengan cepat.
"Baiklah aku selesaikan dengan cepat, maka aku bisa cepat melanjutkan misi ku lagi ", kata Chen Si Lei dalam hatinya seraya membaringkan putri di tempat tidur dan menciumnya mesra.
Putri Mutiara Dewi mempersembahkan diri nya seutuh nya untuk Pangeran Si Lei yang menjadi suaminya,pria nya dan junjungan nya sehingga dia menyerahkan kehormatannya untuk pria yang menjadi pemilik dirinya seumur hidup nya yang di mulai dari malam ini.
Keesokan harinya, Chen Si Lei sudah mempersiapkan diri untuk segera pergi dari Istana Kerajaan Bhutan di ikuti oleh para selir dan para pengikutnya yang sudah melangkah ke aula utama Kerajaan Bhutan untuk pamit kepada Raja dan Ratu Bhutan yang baru.
"Aku minta tanda kuasa untuk bisa melanjutkan perjalanan ku kembali",kata Chen Si Lei kepada Raja Bhutan.
"Iya aku berikan ", kata Raja Bhutan memberikan stempel resmi untuk Chen Si Lei.
"Terimakasih Paduka ", kata Chen Si Lei menerima surat resmi tersebut.
Lalu rombongan Chen Si Lei melanjutkan perjalanan menuju ke arah barat yang lebih jauh lagi ,sesudah Chen Si Lei dan rombongan nya keluar dari wilayah milik Kerajaan Bhutan dengan tetapi di ikuti oleh Kasim Ma dan pengawal pribadi dari Kaisar Tang untuk menjaga para wanita Chen Si Lei selama di perjalanan.
"Selanjutnya adalah wilayah Sekte Walet Barat mendekati wilayah sungai Gangga berbatasan dengan wilayah Kerajaan Nepal dan Kerajaan India kuno",kata Chen Si Lei mengingat kembali wilayah barat.
"Desa Tengkorak Hitam setelah kita lewati hutan dua bambu ", kata Kakek Dewa Langit Barat memberitahu junjungan nya.
"Hutan dua bambu juga ada banyak sekali penyamun sakti, kita harus waspada terhadap para musuh yang akan menghalangi jalan kita ", kata lima orang aneh duduk di batu besar.
"Markas besar Dua Puluh Lima Sekte Penguasa Barat sudah kita hancurkan,tapi para Ketua dari dua puluh lima Sekte Penguasa Barat masih belum ada tewas oleh kami",kata Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao dan Si Burung Jangkung Lauw Yi Chen serta Si Mata Satu Yu Erl dan Si Tangan Sakti melaporkan .
"Semua anak buah mereka serta markas besar mereka sudah hancur tapi mereka telah kabur lebih dulu dari penyerbuan kami",kata Dewa Langit Barat cerita secara singkat.
"Baiklah kita tunggu saja kabar dari tempat persembunyian mereka yang tentu bisa kita temukan dan kita hancurkan. Aku juga ingin cepat dapatkan pil emas dan sepuluh lambang shio dari dua belas shio yang sudah berhasil di temukan oleh murid dan ketua Sekte Gobi Pay ", kata Chen Si Lei ingin tahu manfaat dari lambang dua belas shio dan pil emas.
"Aku juga masih ingin tahu tentang empat pusaka dunia persilatan yang masih misteri dan pusaka apa yang ingin di dapatkan oleh Huang Ama di Pulau Laut Timur ", pikir Chen Si Lei merenung seraya minum arak khas Dali.
"Dari semua arak yang paling enak adalah arak bunga persik milik Bibi Wen Li Sa. Ah suatu hari nanti aku akan buat danau arak khusus untuk ku",sebuah ide yang cemerlang muncul di otak Chen Si Lei yang sudah ingin sekali memiliki banyak arak enak untuk di nikmati nya.
"Pendekar Rajawali Emas" aja.
..