NovelToon NovelToon
The World Emperor System

The World Emperor System

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Petualangan / Tamat / Contest / Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur
Popularitas:11.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: SiPemula

Season 1. [Benua Nebula ~ Benua Sihir]
Part 01 ~ Part 97

Season 2. [Benua Zhongjian ~ Benua Kultivator]
Part 98 ~ Part 179

Season 3. [Alam Immortal]
Part 180 ~ ???

°°°

Apa jadinya jika jiwa seorang tentara yang mati di zaman modern berpindah ke dunia lain dan memasuki raga seorang Pangeran?.

Reinar Alfonsius, tentara muda yang gugur dalam sebuah misi. Namun karena surga ataupun neraka menolaknya, jiwa Reinar tidak masuk ke alam penghakiman. Jiwa Reinar justru bertransmigrasi ke dunia lain dan memasuki raga seorang Pangeran yang baru saja meregang nyawa.

Pangeran Reinar Alfonsius, putra kedua Kaisar Denis Alfonsius. Pangeran lemah yang di benci keluarganya, namun terkenal akan kebaikannya. Banyak rakyat menyukai dan mencintai keberadaan sang Pangeran. Namun nasib buruk menghampiri Pangeran Reinar saat sedang berlatih di hutan.

Terkaman binatang buas, dan tubuhnya yang terlempar ke sana kemari, membuat sang Pangeran meregang nyawa. Saat raga Pangeran Reinar di tinggalkan jiwa aslinya, jiwa yang berbeda masuk ke raga Pangeran Reinar.

Dengan rupa, usia, dan nama yang sama, jiwa Reinar Alfonsius yang merupakan seorang tentara, menyatu dengan raga Pangeran Reinar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengusir Utusan Kekaisaran

Sudah lebih dari lima menit Reinar menyusuri sungai, akhirnya dia menemukan sumber dari kekeringan yang dialami kota Touloun. Tumpukan ribuan batu membendung aliran sungai, dan samar-samar Reinar masih merasakan aura iblis yang tersisa di tempatnya berada.

“Dari sisa aura yang tertinggal, aku tidak perlu mencari tahu siapa pelakunya.” Kata Reinar.

[Di sekitar tempat ini aku tidak menemukan keberadaan iblis. Kemungkinan pelaku yang membendung sungai adalah iblis yang telah tuan taklukkan.]

“Iblis itu makhluk licik, kemungkinan ada dari mereka yang berhasil kabur.” Kata Reinar.

Tak ingin membuang banyak waktu, Reinar mulai menghancurkan batu-batu yang menghalangi aliran sungai. Reinar menciptakan ratusan bola api seukuran kepala manusia, dan dia arahkan bola apinya pada tumpukan batu yang menjadi target serangannya.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk menghancurkan seluruh bebatuan, dan Reinar harus rela kehilangan lima puluh persen MP-nya.

Begitu tumpukan batu yang membendung sungai hancur, air dengan deras mengalir menuju aliran sungai yang melewati kota Touloun. Bibir Reinar melengkung membentuk sebuah senyuman saat melihat keberhasilan usahanya.

Melihat air yang sudah mengalir dengan normal, bukannya langsung kembali ke kota Touloun, Reinar justru berkeliling memastikan keamanan aliran sungai.

“Mereka sepertinya sengaja membendung aliran sungai untuk memancing manusia datang ke tempat ini. Begitu para manusia datang, mereka akan di tangkap dan di jadikan makanan oleh para iblis.” Gumam Reinar yang baru menyadari tujuan dari para iblis membendung aliran sungai.

“Seluruh aliran sungai sudah aman, kini saatnya kembali dan memberi kejutan pada mereka.” Reinar menyeringai lebar, dan dengan kecepatan penuh dia melesat menuju kota Touloun.

...*****...

Di waktu yang bersamaan, telah terjadi ketegangan di kediaman Walikota Kota Touloun.

Hugo, Xavier, dan Jeny, mereka yang merupakan utusan Kekaisaran Arkana. Dengan mengatasnamakan Kekaisaran, mereka ingin menduduki kota Touloun dan menggantikan posisi Walikota yang baru terpilih.

“Ini aneh, kenapa kota yang katanya akan segera runtuh tapi justru sedang melakukan pembangunan secara besar-besaran.” Kata Jeny yang tengah berada di kediaman Walikota.

Setelah meninggalkan Reinar, mereka bertiga langsung pergi ke kota Touloun dan mendatangi kediaman Walikota.

“Tuan, saat ini Walikota sedang tidak berada di tempat. Mohon untuk tuan-tuan sekalian sabar menunggu.” Kata prajurit keamanan kota yang bertugas menjaga kediaman Walikota.

Mereka bertiga terdiam sambil menatap satu sama lainnya. “Kami adalah utusan Kekaisaran Arkana. Tanpa kehadiran walikota sekalipun kami tetap akan melakukan apa yang menjadi tugas kami.” Kata Hugo dengan menunjukkan wajah seriusnya.

“Tuan, apa maksud anda?.” Tanya prajurit dengan tatapan kesal kearah Hugo.

“Ini bukan urusan mu.” Kata Hugo dengan begitu tenang.

“Saya harap tuan-tuan tidak melakukan apa-apa sebelum kehadiran Walikota.”

Hugo yang tidak sabaran, dia lalu berdiri dan mencengkeram leher prajurit yang ada di depannya, dan melemparkan prajurit itu sampai menghantam tembok. “Kota ini mulai detik ini berada di bawah kekuasaanku atas nama Kekaisaran Arkana. Anggap saja Walikota kalian telah mati, dan aku adalah Walikota ini mulai....” Hugo menjeda kata-katanya saat merasakan seseorang menyentuh pundaknya.

Beberapa prajurit penjaga yang melihat siapa sosok di belakang Hugo, mereka segera berlutut dan menundukkan kepala. Tindakan yang di lakukan prajurit penjaga justru membuat Xavier dan Jeny karena mereka merasa sedang di hormati, tanpa mereka tahu adanya sosok lain di belakang mereka.

“Aku masih hidup, kenapa harus di anggap mati?.” Kata sosok di belakang Hugo yang seketika membuyarkan apa yang sedang Xavier dan Jeny rasakan.

Sosok di belakang Hugo terdiam, kemudian dia menarik tangannya yang sedang menyentuh punggung Hugo.

“Apa kalian ingin membunuhku?. Bukannya kalian tadi hampir mati sebelum aku tolong?. Apa ini balasan untuk penolong kalian?.” Kata sosok di belakang Hugo dengan begitu tenang.

Merasa mengenali suara yang ada di belakangnya, Hugo segera membalikkan badan yang diikuti kedua temannya.

“Re Reinar!.” Kata serempak Hugo dan kedua temannya dengan kedua bola mata melotot lebar melihat kearah Reinar, sosok yang semula berdiri di belakang Hugo.

“Aku memang Reinar, tapi aku juga walikota di kota ini, dan mohon maaf telah membuat utusan penting seperti kalian menunggu kehadiran ku.” Kata Reinar dengan senyum sinis yang begitu merendahkan lawan bicaranya.

Tubuh Hugo, Xavier dan Jeny seketika gemetaran begitu tahu akan sosok Walikota yang ingin mereka singkirkan.

“Sejak awal aku sudah bilang kepada kalian bertiga untuk kembali saja ke Kekaisaran kalian, tapi kalian bersikeras datang, dan bahkan ingin merebut paksa jabatan ku. Asal kalian tahu, kota ini tak akan tunduk pada Kekaisaran kalian, dan kalian tahu bukan aturan di benua ini?.” Reinar menjeda kata-katanya dan menatap bergantian tiga orang yang ada di depannya.

“Sebuah Kerajaan ataupun Kekaisaran, mereka dilarang menyerang kota yang tak tergabung dengan suatu Kerajaan atau Kemaisaran. Jika masih bersikeras untuk menyerang, maka Kerajaan atau Kekaisaran itu akan menjadi musuh seluruh kekuatan di benua ini.”

Hugo dan yang lainnya terdiam. Mereka tidak menyangka jika ada yang tahu tentang peraturan itu di kota Touloun, salah satu kota yang begitu terpencil.

“Siapa sebenarnya Reinar ini?.” Kata Hugo dalam hati.

Hugo merasa mengenali garis wajah Reinar, begitu pun dengan Xavier dan Jeny, mereka merasa wajah Reinar tidaklah asing, dan terasa cukup familiar.

“Tunggu dulu!. Reinar, bukannya itu nama Pangeran kedua, jangan-jangan?.” Hugo menatap Reinar, dan tatapannya bertemu dengan mata biru Reinar yang seketika dia tahu akan kebenaran yang semula hanya ada di pikirannya.

“Pa Pa Pangeran....” Hugo segera jatuh berlutut di depan Reinar.

“Sialan, sepertinya dia mengenaliku setelah melihat warna mataku. Lagian kenapa juga keluarga Kekaisaran harus memiliki warna mata khusus yang hanya mereka miliki?.” Kata Reinar dalam hati.

Reinar tiba-tiba mencengkeram dan menarik pakaian Hugo. “Jangan teruskan apa yang ingin kamu katakan.” Kata Reinar lirih, tapi masih dapat Hugo dengar.

Hugo mengangguk, namun tubuhnya semakin gemetar mendapati kenyataan yang ada di depan matanya.

Pangeran kedua memang tidak pernah dianggap keberadaannya oleh Kaisar, tapi siapapun tahu akan sosok Permaisuri yang selalu berdiri di belakang Pangeran kedua. Siapa juga di Kekaisaran Arkana yang tidak tahu jika sosok Permaisuri lebih ditakuti daripada sosok sang Kaisar.

“Saudaraku, kenapa kamu berlutut dan diam saja diperlakukan seperti itu oleh Walikota rendahan kota antah berantah?.” Kata Xavier yang terang-terangan menghina sosok Reinar.

“Xavier lebih baik kamu diam!.” Bentak Hugo.

“Saudara Hugo, kenapa kamu membentak ku?.” Tanya Xavier yang merasa kesal setelah Hugo membentaknya.

“Seharusnya kamu sudah tahu sebelum bertanya.” Kata Hugo yang masih berlutut di depan Reinar.

Merasa ada yang aneh dengan Hugo setelah menatap Reinar, Xavier dan Jeny mulai mengamati Reinar dari ujung kaki sampai ujung kepala. Lalu saat mereka menatap mata Reinar, mereka segera tahu akan maksud perkataan Hugo, dan seketika mereka ikut berlutut.

Reinar bersikap tenang melihat tiga orang di depannya berlutut. Bahkan kini dia menjadi pusat perhatian seluruh prajurit keamanan kediaman Walikota.

“Lebih baik kalian segera meninggalkan kota ini, dan jangan sekali-kali kalian berani datang lagi!.” Kata Reinar tegas.

“Pangeran, kami akan segera pergi.” Hugo membalas perkataan Reinar.

“Pergilah, dan aku harap kalian merahasiakan keberadaan ku dari Kaisar kalian.” Ujar Reinar.

Hugo, Xavier dan Jeny mengangguk. “Kalau begitu kami akan pergi sekarang.” Kata Hugo dan segera dia dan kedua temannya pergi begitu saja.

“Jika saja mereka tahu kalau aku bukan Pangeran mereka yang sebenarnya, mungkin mereka tidak akan menuruti ku.” Reinar berkata dalam hati sambil melihat kearah tiga orang yang berjalan semakin menjauh.

Prajurit keamanan yang menjaga kediaman Walikota, mereka tidak mendengar percakapan Reinar dan kelompok Hugo. Untuk sementara waktu, identitas Reinar masih belum terungkap.

“Kalian panggil seluruh bangsawan, dan suruh mereka berkumpul di aula pertemuan!. Ada yang ingin aku bahas dengan mereka.” Selesai memberi perintah Reinar segera menuju kamarnya untuk sekedar membersihkan diri.

[Tuan masih punya kesempatan memanggil seorang bawahan. Apa tuan tidak ingin memanggilnya?.]

Suara Lilia terdengar di pikiran Reinar.

“Kira-kira seperti apa bawahan yang akan aku panggil?.” Tanya Reinar.

[Seperti biasa, tidak ada yang tahu bawahan seperti apa yang akan tuan panggil.]

“Aku memang butuh seseorang untuk menemaniku di kota ini, jadi mari panggil seorang bawahan.”

[Memanggil seorang bawahan.]

Beda seperti pemanggilan yang sebelumnya, kali ini yang muncul bukan hanya portal berbentuk lingkaran, melainkan sebuah portal dengan wujud pintu besar berwarna emas.

Saat pintu terbuka, keluarlah sosok wanita dewasa yang sangat cantik, menawan dan begitu anggun. Di punggung wanita itu terdapat sayap dan di tangan kanannya memegang sebuah tombak.

“Rhea memberi hormat pada tuan.” sosok yang membuat Reinar terkagum-kagum itu kini justru berlutut di depannya.

Reinar menerima penghormatan Rhea, dan diwaktu yang sama dia menggunakan skill appraisal nya untuk melihat identitas Rhea.

[Nama] : [Rhea]

[Umur] : [ ? ]

[Ras] : [Malaikat Langit]

[Level] : [ ? ]

[Level tuan masih terlalu rendah untuk melihat level Rhea.]

“Malaikat langit, bahkan aku masih terlalu lemah untuk melihat status levelnya. Hei... Hei... Hei... Seberapa kuat dia?.”

...*****...

...*Tbc*...

1
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
hakarrrrrrtrrrrrrtttt
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
dapat lagi
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
toko serbq ada pokoknya
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
aemangat dan tingkatkan kwkuatan kalian
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
lanjut
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
dapat satu
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
mencari dan terus mencari
NAYLA CANS
argust freya mll🗿
NAYLA CANS
argust freya ml🗿
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
tian ye
dana yang di korupsi
Luken
Luar biasa
(⁠。⁠☬ Nana luce ☬⁠。⁠)
hah agus?😂
(⁠。⁠☬ Nana luce ☬⁠。⁠)
wah tanda-tanda mau ngeharem nih
(⁠。⁠☬ Nana luce ☬⁠。⁠)
ya terus dari awal lu dapat bantuan dari siapa kalo bukan dari sistem
(⁠。⁠☬ Nana luce ☬⁠。⁠)
MC nya narsis juga ya😂
odonk tri
Luar biasa
ayik yafi
g seru dah
ayik yafi
sistem dh g guna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!