The World Emperor System
“Woaaaa.... Ini sangat menyakitkan!.” teriak lantang seorang pemuda sampai membuat burung-burung di sekitarnya terbang berhamburan.
Baru juga berteriak, pemuda itu menyadari ada suatu keanehan. “Tubuhku masih utuh, bukannya ledakan bom sudah menghancurkan tubuhku?. Dan lagi apa sebenarnya yang terjadi?. Bukannya luka karena ledakan, aku justru merasakan luka yang terasa seperti terkena terkaman binatang buas.”
Tangan pemuda itu meraba bahunya yang terdapat luka bekas terkaman binatang buas. Luka di bahunya masih baru, dan luka itu terlihat cukup parah, terlihat dari darah yang masih merembes keluar dari luka di bahunya.
“Arrgghhhh....” pemuda itu kembali berteriak saat rasa sakit menyerang kepalanya, dan bersamaan dengan rasa sakit di kepalanya, sebuah ingatan aneh terngiang di ingatannya.
Tak tahan akan rasa sakit di kepalanya, pemuda itu akhirnya jatuh pingsan.
----------
Di tepian sungai yang mengalir membelah hutan yang begitu rimbun, seorang pemuda berusia belasan tahun beberapa kali mengerjapkan mata, setelah tersadar dari pingsannya. “Ingatan ini benar-benar nyata. Melihat apa yang ada di sekitarku, sepertinya aku benar-benar sudah mati dan terlempar ke dunia lain.” kata-kata pemuda itu terdengar begitu lirih, menandakan jika dia masih begitu lemah.
“Raga yang saat ini aku tempati memiliki nama dan usia yang sama persis denganku. Bahkan dalam ingatan yang aku terima, rupa pemuda ini tak ada bedanya dengan rupa ku saat di bumi.” si pemuda yang tak lain adalah Reinar. Seorang tentara muda yang mati karena sebuah ledakan bom. Namun bukannya menuju alam penghakiman, jiwa Reinar justru terdampar ke dunia lain dan menyatu dengan jiwa seorang pemuda.
“Seorang Pangeran lemah dari Kekaisaran Terkuat. Tidak di akui keluarganya, tapi di cintai banyak rakyat karena kebaikannya. Pangeran kedua Reinar Alfonsius, tenanglah di alam kematian, biarkan aku membalaskan rasa kecewamu, dan membuktikan ke mereka jika kamu bukanlah sosok lemah.” Reinar tersenyum saat dia menyelesaikan kata-katanya.
“Uhhh, benar-benar tubuh yang lemah.” Reinar mencoba berdiri, tapi tubuhnya begitu lemas tak bertenaga. “Dengan tubuh asliku, luka seperti ini tak akan menghambat ku.” Kata Reinar setelah bangkit dan berdiri tegak.
“Di dunia ini ada yang namanya sihir, dan tubuh yang aku tempati hanya memiliki elemen sihir cahaya. Sihir cahaya hanya sihir penyembuh, karena itu tubuh ini sangat lemah, di tambah pemilik asli tubuh ini jarang melakukan latihan fisik. Hah, benar-benar ketidak beruntungan di tempat baru.”
Saat sedang bergumam, Reinar tanpa sengaja melihat ada pemandangan aneh di pandangan matanya. “Sebuah panel?.” kebingungan segera melanda Reinar, namun itu hanya sesaat.
“Jangan bilang ini mirip dengan game yang sering aku mainkan?.” tanpa rasa curiga, Reinar menekan panel aneh yang ada di depannya. Tiba-tiba tabel transparan dengan beberapa tulisan muncul di depan Reinar.
[Nama] : [Reinar Alfonsius]
[Umur] : [17 Tahun]
[Ras] : [Manusia]
[Level] : [ 1 ] nex level [0/5]
[Job] : [ - ]
[Elemen] : [Cahaya] [ ? ] [ ? ] [ ? ] [ ? ]
[Strength] : [ 3 ]
[Agility] : [ 5 ]
[Vitality] : [ 2 / 4 ]
[Stamina] : [ 1 / 5 ]
[Mana] : [ 20 / 20 ]
[Point] : [ 0 ]
[Skill] : [ Appraisal ]
[Coin] : [1.000]
Reinar fokus menatap tabel transparan yang ada di depannya. Tabel itu berisi status awal yang dia miliki di dunia yang baru dia tempati, dan satu gambaran terlukis jelas di pikiran Reinar saat melihat statusnya. “Aku benar-benar sangat lemah.” Reinar meratapi statusnya yang sangat jauh dari kata kuat.
“Melihat tabel di hadapanku, aku merasa seperti di dunia game. Dari ingatan tubuh yang aku tempati, kehidupan di dunia ini sama persis dengan apa yang ada di dalam game yang sering aku mainkan. Sepertinya yang aku katakan pada Jenderal benar adanya. Bermain game di waktu luang bisa membantu kehidupan.”
Tanpa membuang waktu Reinar segera melakukan apa yang biasa di lakukan seorang pemula di dalam game yang tengah dia mainkan. “Dengan elemen cahaya seharusnya aku bisa memulihkan diriku sendiri. Tapi sayangnya aku tidak memiliki satupun skill untuk melakukan itu.” Reinar dengan langkah tertatih dia bergerak mencari makanan, sekaligus mencari sesuatu untuk mengobati lukanya.
Tak lupa sebelum melangkah, Reinar menghilangkan tabel statusnya karena cukup mengganggu arah pandangan matanya.
“Beruntungnya di hutan ini banyak buah-buahan matang dan siap di petik. Pohon buah di hutan ini juga sangat pendek. Setelah kesialan, sekarang aku mulai merasa beruntung.” buah berwarna merah berbentuk hati sudah berada di genggaman Reinar. “Bentuk buah ini sangat unik. Semoga saja tidak beracun.” Reinar melakukan gigitan besar pada buah di tangannya. Rasa manis dan segar segera memenuhi rongga mulut dan membasahi kerongkongannya yang kering.
“Manis dan menyegarkan. Entah kenapa aku merasa buah ini mirip buah apel.” Reinar terus memakan buah-buahan berbentuk hati, dan tanpa terasa dia sudah menghabiskan sepuluh buah. “Aku sangat kenyang.” Reinar mengelus perutnya yang terasa penuh.
Tanpa Reinar sadari, luka-luka di tubuhnya sudah sembuh saat dia selesai mengkonsumsi buah hati yang pertama. Reinar yang baru bersendawa, dia baru menyadari ada yang aneh dengan tubuhnya. “Luka di tubuhku sembuh, dan aku merasa tubuhku sedikit lebih bertenaga.” berpikir tentang keanehan tubuhnya, Reinar melihat pohon bunga hati di depannya tiba-tiba layu dan mati dalam hitungan detik.
“Jangan katakan jika buah yang baru aku makan adalah buah ajaib, dan buah itu juga yang menyebabkan perubahan pada tubuhku.” belum hilang kebingungan Reinar, tiba-tiba tubuhnya merasakan rasa yang teramat panas dari perutnya dan perlahan menyebar ke seluruh tubuh.
“Sialan, sepertinya buah yang aku makan juga beracun.” kata Reinar sambil memegangi perutnya. Saat Reinar menekan perutnya, tiba-tiba rasa panas di tubuhnya berganti dengan rasa yang mirip saat tersengat aliran listrik.
“Arrggghhh....” teriak Reinar terdengar begitu keras saat rasa panas dan sengatan aliran listrik terasa menggerogoti seluruh tubuhnya.
Setelah rasa panas dan sengatan listrik, kini Rein merasakan hawa dingin yang menusuk sampai ke tulangnya. Jutaan jarum tajam seperti menghujami tubuhnya saat hawa dingin menyerang tubuh Reinar. “Huaaaa....” kali ini teriakan Reinar terdengar semakin keras, seolah seluruh penghuni hutan bisa mendengar teriakannya.
Rasa panas, sengatan listrik, dan hawa dingin. Tiga siksaan itu silih berganti Reinar rasakan.
Satu hari berlalu, dan kini genap 1 minggu Reinar pingsan setelah mengalami siksaan yang begitu menyakitkan. Setelah sehari mengalami siksaan, Reinar jatuh pingsan, dan tepat di hari ketujuh tubuh Reinar mulai bergerak-gerak. Berkali Reinar mengerjapkan matanya, tapi tetap saja dia merasakan silau akibat berhari-hari jatuh pingsan.
“Uhhh.... Berapa lama aku pingsan?, dan apa aku sudah mati?.” kata Reinar sambil mengingat kejadian terakhir yang dia ingat. “Aku cuma ingat rasa sakit dan pingsan. Melihat tempat ini, sepertinya aku benar-benar cuma pingsan dan masih hidup.”
Reinar berdiri, dan kembali dia merasakan keanehan di tubuhnya. “Tubuh ini terasa berkali-kali lebih kuat. Pendengaran ku semakin tajam, dan mataku semakin terang saat melihat. Hutan yang kemarin-kemarin terlihat cukup gelap, kini terasa terang.” sebuah kalimat keluar dari mulut Reinar saat dia merasakan keanehan pada tubuhnya.
“Tunggu dulu!. Ini cuma perasaanku atau memang kenyataan. Sepertinya aku menjadi lebih kuat setelah siksaan yang begitu menyakitkan.” gumamnya sambil mengayunkan tangan, meninju udara kosong yang ada di depannya. “Otot-otot di tubuh ini juga terlihat lebih kuat, dan tubuh yang kurus kini berganti dengan tubuh ideal.” tiba-tiba Reinar tersenyum dan sekali lagi dia mengayunkan tangannya memukul udara kosong di depannya.
“Tubuh ini sekarang terasa jauh lebih baik dari tubuh asliku.” Rein mengepalkan tangannya. “Baiklah, sekarang saatnya menaikkan level. Jika dunia ini benar-benar mirip game, aku cukup membunuh binatang buas atau monster untuk menaikkan levelku, dan lebih baik aku memulai dengan membunuh mereka yang lemah.” kata Reinar saat dia melihat sosok hijau melintas di depannya.
“It's show time.”
----------
*Tbc*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
SweetiePancake
Bro sampah kekuatan ini benar benar memenangkan hati para rakyat😱😱😱
2024-06-17
1
system
namanya reinar juga thor okelah lanjut thor semangat
2024-05-25
1
TasyaGC
pantesan mati,umur 17th🤦♀️
2024-02-05
4