NovelToon NovelToon
NIKAH DADAKAN DEMI PARASETAMOL

NIKAH DADAKAN DEMI PARASETAMOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anjay22

Amelia ,seorang janda yang diceraikan dan diusir oleh suaminya tanpa di beri uang sepeserpun kecuali hanya baju yang menempel di badan ,saat di usir dari rumah keadaan hujan ,sehingga anaknya yang masih berusia 3 tahun demam tinggi ,Reva merasa bingung karena dia tidak punya saudara atau teman yang bisa diminta tolong karena dia sebatang kara dikota itu ,hingga datang seorang pria yang bernama Devan Dirgantara datang akan memberikan pengobatan untuk anaknya ,dan kebetulan dia dari apotik membawa parasetamol ,dan obat itu akan di berikan pada Reva ,dengan syarat ,dia harus mau menikah dengannya hari itu juga ,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjay22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bulan madu kepuncak

Satu Minggu kemudian ,Pagi ini , langit masih malas-malasan. Kabut tipis menyelimuti halaman rumah keluarga Devan seperti selimut yang enggan dilepas. Amelia berdiri di depan cermin kamar, membetulkan kancing baju hangatnya yang agak kebesaran. Matanya sesekali melirik ke arah Bayu yang sedang asyik menyusun balok-balok kayu di lantai ruang tamu. Tiga tahun lebih usianya, tapi cara dia fokus menyusun menara itu bikin Amelia teringat pada Devan sama-sama keras kepala kalau sudah niat sesuatu.

“Udah siap?” tanya Devan dari balik pintu kamar, suaranya pelan, seolah takut mengganggu ketenangan pagi.

Amelia mengangguk, tapi tangannya masih berhenti di kancing terakhir. “Iya … siap-siap sedih, maksudnya.”

Devan masuk, membawa tas kecil berisi bekal camilan dan obat-obatan. Dia tersenyum kecil, lalu mendekat dan memeluk Amelia dari belakang. “Kita cuma pergi tiga hari, Amel. Bukan selamanya.”

“Tapi rasanya kayak selamanya buat Bayu,” bisik Amelia, suaranya serak.

Mereka berdua diam sejenak. Di luar, suara burung berkicau riang, seolah tak peduli dengan perasaan berat yang mengendap di dada Amelia.

Sebenarnya, ini ide ibunya Devan,Bu Ratna. Sejak minggu kemarin , Bu Ratna bersikeras bahwa Devan dan Amelia harus “Berbulan madu yang beneran”. Katanya, nikah di KUA terus langsung sibuk urus Bayu itu nggak adil buat mereka berdua. “Kalian harus punya waktu buat saling mengingat kenapa kalian memilih satu sama lain,” begitu katanya sambil menyuapi Bayu bubur kacang hijau.

Amelia ingin protes. Mereka sudah ,memilih satu sama lain dengan segala kekacauan, popok, dan malam-malam tanpa tidur. Tapi ia tahu, Bu Ratna bicara dari hati. Lagipula, menolak permintaan mertua yang baik hati dan selalu memanggilnya “nak” dengan suara lembut itu rasanya seperti menampar bidadari.

Jadi, mereka setuju. Pergi ke Puncak. Berdua saja.

Sebelum berangkat, mereka pamit pada Bayu. Anak itu sedang duduk di pangkuan Bu Ratna, tangannya memegang sendok plastik, matanya menatap Amelia dengan polos.

“Nak, Mama sama Abi pergi dulu ya. Nanti pulang bawa cerita seru, sama,…eh, sama boneka kelinci!” kata Amelia sambil berjongkok di depannya.

Bayu mengangguk pelan. Tidak menangis. Tidak merengek. Hanya bertanya, “Kelinci bisa lompat?”

“Bisa! Kelinci ini bisa lompat sampai ke bulan,” jawab Devan sambil pura-pura melompat kecil.

Bayu tertawa. Suaranya renyah, seperti lonceng angin di pagi yang tenang.

“Janji?” tanyanya lagi.

“Janji,” jawab Amelia, suaranya nyaris pecah.

Devan mengangkat Bayu, mencium keningnya, lalu menyerahkannya kembali ke Bu Ratna. “Jaga dia baik-baik, Bu”

“Sudah pasti. Kalian nikmatin waktunya. Jangan mikirin kami di sini,” jawab Bu Ratna sambil mengelus rambut Bayu.

Dan begitulah. Mereka pergi.

***

Mobil melaju pelan menyusuri jalan menuju Puncak. Udara semakin dingin, kabut semakin tebal. Amelia menatap jendela, melihat pemandangan hijau yang perlahan diselimuti awan rendah. Di sebelahnya, Devan menyetir dengan tangan kanan, tangan kiri sesekali meraih tangan Amelia.

"Kamu sudah pernah pergi kepuncak ?" tanya Devan dengan kembali konsentrasi menyetir ,

"Belum pernah mas ,Aku tidak ada waktu dan biaya untuk itu ."

Devan tersenyum mendengar jawaban Amelia ,"Sekarang kita punya waktu ,berdua disini ." ucap Devan dengan senyum yang penuh arti ,Amelia tersenyum malu -malu .

"Udara disini sejuk ya mas ? Beda sama udara dirumah ." Amelia menghirup oksigen sebanyak banyaknya seolah olah mengisi stock udara di paru - parunya .

"Ya ,begitulah ,makanya tidak heran puncak merupakan tujuan utama orang orang yang sudah penat dengan udara kota ."

Amelia tersenyum ,dia menikmati pemandangan yang mereka lalu .

“Ngomong-ngomong, kamu bawa baju hangat cukup nggak?” tanya Devan.

“Kayaknya iya. Tapi kayaknya juga nggak bakal cukup buat nutupin rasa bersalahku,” jawab Amelia, setengah bercanda, setengah serius.

Devan tertawa kecil. “Kamu nggak salah, Amel. Ini cuma liburan kecil. Bayu juga ngerti.”

“Dia ngerti karena kamu dan ibumu ngajarin dia jadi anak paling dewasa di usianya,” balas Amelia sambil tersenyum getir.

Mereka berhenti di warung teh pinggir jalan. Udara begitu dingin sampai uap napas mereka terlihat jelas. Devan memesan dua cangkir teh hangat dan pisang goreng. Amelia duduk di bangku kayu yang agak goyah, memeluk cangkirnya erat-erat.

“Saat ini anggap saja kita pacaran, dan kita ke Puncak bareng,” kata Devan tiba-tiba.

Amelia mengangguk. “Iya. sih ,aku dulu ingin kepuncak berdua dengan pasangan halalku , sekarang sudah terwujud ,walupun pergi karena disuruh ibumu.”

Mereka tertawa. Tapi tawanya terasa seperti selimut tipis di tengah hujan,hangat sebentar, lalu kedinginan lagi.

“Kamu ingat waktu pertama kali ketemu Bayu?” tanya Amelia , matanya menerawang.

“Waktu itu aku masih takut. Takut nggak bisa jadi ayah yang baik buat anakmu. Takut dia nggak suka sama aku.”

“Tapi lihat sekarang. Dia manggil kamu ABI tanpa diminta.”

Devan menghela napas. “Iya … dan itu yang bikin aku makin nggak tega pergi.”

kemudian Devan diam sejenak, lalu berkata pelan, “Tapi kita juga perlu waktu buat diri kita sendiri, Amel. Bukan cuma sebagai orang tua, tapi sebagai suami dan istri.”

Amelia menatapnya. Di balik mata Devan yang biasanya tajam, kini ada kelelahan yang samar dan kerinduan yang sama beratnya.

***

Sore tiba ketika mereka sampai di penginapan kecil di kawasan Cipanas. Kamar mereka menghadap ke kebun teh, dengan jendela besar yang bisa dibuka lebar. Amelia langsung membuka koper, mengeluarkan baju hangat, buku bacaan, dan foto Bayu yang diam-diam ia selipkan di saku jaket.

Devan melihatnya, lalu tersenyum. “Bawa foto juga, ya?”

“Iya,Kalau nggak, aku bisa mimpi buruk,” jawab Amelia sambil menempelkan foto itu di cermin lemari.

Kemudian Amelia mengecek ponsel. Ada pesan suara dari Bu Ratna.

#Nak, Bayu udah tidur. Tadi dia nanya, ‘Mama sama Abi udah ketemu kelinci belum?’ Aku bilang, ‘Belum, tapi nanti pasti ketemu.’ Dia senyum, terus peluk boneka kelinci yang lama. Tenang aja, di sini baik-baik aja. Kalian nikmatin waktu berdua #

Amelia memutar ulang pesan itu dua kali. Lalu menyimpan ponselnya, berbaring di samping Devan yang sudah setengah tertidur.

“Mas ?” bisiknya.

“Hmm?”

“ Mas ,Besok kalau kita pulang ,kita beli kelinci yang paling gede, ya,untuk Bayu ?”

Devan membuka matanya, lalu menggenggam tangan Amelia. “Iya. Yang bisa lompat sampai ke bulan.”

"Mas ,memang ada kelinci yang bisa loncat ke bulan ?"

"Ada ,nanti kita akan buktikan kalau ada kelinci yang bisa meloncat ke bulan ."

"Beneran mas ,aku jadi penasaran ,seperti apa kelinci yang bisa meloncat ke bulan." tanya Amelia dengan polosnya ,melihat kepolosan Amelia ,Devan hanya tersenyum .

"Iya ,kita sekarang istirahat dulu ,nanti malam kamu akan aku ajak melihat kelinci yang melompat kebulan ,Devan segera memeluk tubuh Amelia ,dan mereka tidur saling berpelukan ,mereka bersiap menghimpun kekuatan untuk menikmati malam pertama mereka.

1
Mar lina
Di tunggu
malam pertama nya
apakah Devan akan ketagihan dan bucin akut... hanya author yg tau...
MayAyunda: siap kak😁
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
MayAyunda: iya kak🙏
total 1 replies
Mar lina
aku mampir
MayAyunda: terimakasih kak
total 1 replies
Nii
semangat Thor
MayAyunda: siap kak
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut q ksih hadiah
kalea rizuky
siapa naruh cicilan mekar di sini/Shame//Sleep/
kalea rizuky
alurnya suka sat set g menye2
MayAyunda: iya kak 😁
total 1 replies
kalea rizuky
dr judulnya aaja unik
MayAyunda: biar beda kak 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!