Transmigrasi Ke Tubuh Anak Selir

Dua hari setelah kejadian dimana, mereka di hukum cambuk, oleh sang kaisar tinus. Rose memulihkan luka nya terlebih dahulu, baru kali ini, dia dihukum dengan cambukan seperti ini. Tapi anehnya, tubuh nya tak terasa sakit sedikit pun. Entah apa yang terjadi, dia merasa indra penciuman dan pendengaran nya, semakin kuat. Apakah gadis ini memiliki sebuah kekuatan, atau hanya ilusi nya saja. rose tak mengetahui banyak hal, tentang tubuh nya sendiri. karena dia masih belum bisa beradaptasi dengan baik, dan segel di dalam tubuh nya masih belum terbuka.

Rose berniat membongkar kebusukan ratu elli terlebih dahulu. sudah cukup hidup ratu elli yang penuh tipu muslihat itu. Dan kini saat nya membalas dendam dengan apa yang sudah terjadi kepada ibu nya dan juga dirinya sendiri.

"Malam ini, aku akan membuat rencana." gumam nya dengan nada penuh sorot kebencian. Rasa cambukan itu, tak membuat nya menjadi sakit. bahkan tubuh nya baik baik saja, hanya badan nya yang penuh dengan Luka, tapi tak terasa sakit.

Flashback...

 setelah acara hukuman cambuk selesai, derai air mata yang di rasakan oleh selir Merry, membuat rose merasa tak tega. walaupun wanita itu telah jahat kepada nya selama ini, tapi dia juga tak bisa membenci ibu kandung sang pemilik tubuh.

 "Maafkan ibu, ini pasti sakit sekali ya rose?" ucap nya yang juga menahan sakit di tubuh nya sendiri.

 Bibi Anti mengobati kedua nya dengan tatapan penuh prihatin. bahkan sesekali dia meneteskan air mata nya itu. Cukup sedih melihat pengorbanan sang selir, mengejar cinta sang kaisar. Tapi tak pernah terbalaskan. dan hanya bertepuk sebelah tangan.

"Ibu, apakah kau masih ingin mempertahankan posisi mu sebagai selir?" tanya rose dengan wajah serius nya

selir Merry yang tengah mengusap rambut anak nya, langsung menghentikan tangannya itu. Dan menatap ke arah putri nya dengan penuh kelembutan. setelah menjadi lebih sadar lagi, selir Merry sering mengunjungi rose, dan memperlakukan nya dengan sangat baik.

"Ibu masih mencintai nya nak." ucap nya dengan nada lirih, sambil tersenyum hambar.

"Bu, apakah ibu tak lelah. Di dunia ini, manusia juga bisa ada waktunya untuk berhenti. Apakah ibu tak lelah, melihat pria tua itu menikah terus menerus dan memperbanyak selir di istana ini?" cibir rose dengan nada penuh ketajaman.

Bahkan selir Merry merasa kaget, dengan tatapan datar anak nya itu. Baru kali ini, dia merasa bahwa apa yang diucapkan oleh rose ada benar nya. Dia sudah lelah mengejar cinta kaisar, tapi pria itu, selalu membela sang ratu. Bahkan tak pernah mengunjungi nya di kediaman paviliun nya.

 "Bu, aku tak masalah hidup sederhana dengan mu. Aku lebih bahagia bila kita memulai semua nya dari nol lagi. Kalau ibu malu, kita bisa berjuang bersama sama. Aku sudah memaafkan ibu, dan tolong kali ini pikirkan ucapan ku bu." ucap nya dengan nada penuh memelas.

 Seir Merry tertegun mendengar nya, bahkan air mata nya langsung jatuh begitu saja.

Dan rose tersenyum lebar saat melihat ibunya termenung, rencana nya berhasil, membuat sang selir Merry berubah perlahan. Tak mengharapkan cinta nya lagi, dan tak mengharapkan kepercayaan lebih dari dirinya sendiri. Sudah cukup kali ini, rose memiliki rencana tentang hidup nya itu.

"ibu akan memikirkan nya nak. terima kasih udah memaafkan ibu mu ini. Ibu sangat menyayangi mu." ucap nya yang menangis tergugu.

Back to topik....

Rose sudah menjelaskan semua nya dengan bibi anti. Bahkan bibi anti juga membantu nya menyakinkan para pelayan untuk bekerja sama dengan nya kali ini.

"Kami takut lady rose. sungguh ratu elli sangat mengerikan dari apa yang tak kelihatan."ucap para pelayan yang dikumpulkan oleh bibi anti. selama ini, sikap lemah lembut dari sang ratu, semua nya hanya omong kosong saja. aslinya ia sering menyiksa para pelayan, bila tak sesuai dengan keinginan nya. Bahkan tak segan segan dia menyakiti nya secara diam diam, tentu saja semua nya atas bantuan dari kasim song.

"tak masalah, aku tau itu. Aku akan melindungi mu, jadi apakah kalian berdua ingin bekerja sama dengan ku?" tanya rose dengan tatapan serius nya.

Mereka berdua saling memandang, ini adalah sebuah kesempatan untuk membalas dendam semua perlakuan sang ratu, kepada mereka selama ini.

"Baiklah, kami setuju." ucap kedua pelayan itu dengan serentak. Ini memang beresiko, tapi membalas sebuah dendam tak akan memiliki kesempatan lain, ini waktu nya untuk membuat sang ratu turun dari singgasana nya.

Bibi Anti, dan rose merencanakan untuk menjebak sang ratu. Mereka juga seharian ini, mengawasi gerak gerik sang ratu.

Kegiatan ratu, selalu mendampingi sang kaisar, bahkan hampir seharian dia selalu bersama dengan kaisar. hal itu, tak membuat rose dan yang lainnya menyerah. Dan kini, tinggal menunggu kesempatan, untuk mencari celah saat ratu dan Kasim song berduaan. Barulah mereka akan menjalani rencana tersebut.

Rose duduk santai di atas pohon, tanpa ada yang tau. bahkan bibi anti terlalu sibuk dengan tugas nya. Sehingga dia melupakan nona kecil nya, saat ini.

"Akhirnya sedikit bebas, aku tak menyangka bahwa tempat ini sangat sepi dan sangat nyaman. seperti nya, ini tempat yang akan aku sering kunjungi." ucap rose sambil memakan buah apel di atas pohon nya.

Tak lama, dia tiba tiba terdiam, ada yang datang. entah mengapa kepekaan nya dalam memantau semakin meningkat. Dia pun terdiam, sambil mengamati dari kejauhan.

Dari kejauhan, dia melihat siluet sang ratu bersama dengan kasim song. Mereka menuju ke tempat sebuah pondok kecil yang berada di belakang istana. seperti nya dewa berpihak dengan nya.

"Akhirnya. ayo kita mulai drama ini." ucap rose yang diam diam turun, dan selanjutnya dia akan menjalani misi kedua. Yaitu memanggil sang kaisar, untuk melihat kelakuan sang ratu tercinta nya.

Kedua pelayan yang tadinya dia ajak kerja sama, juga tak jauh dari sana. Mereka masih tetap setia memantau tugas mereka. Hal itu membuat rose merasa lega. sepertinya mereka bisa diajak kerja sama yang baik.

"Ratu dan juga Kasim song ngapain ke belakang ya?' bisik alah satu pelayan yang sedang memantau.

"Aku juga tak tau. Apa yang sedang mereka rencanakan."

"Ini adalah sebuah bukti yang bagus. Agar kaisar melihat perlakuan sang ratu selama ini."

"Bagus, aku suka kesetiaan kalian." ucap rose tiba tiba sudah berada di belakang mereka.

"Astaga, lady. Kami sangat takut tadi, kami kira siapa yang memergoki kami berdua." ucap salah satu pelayan itu dengan tatapan penuh kejutan.

"Kita tak memiliki waktu lagi, ayo salah satu diantara kalian, panggil sang kaisar."

"Baik lady."