Kitab Emas Warisan Kake
Watu masih menunjukan jam 11,Siang terik matahari begitu terasa panas membakar kulit membuat sebagian orang enggan keluar rumah, Tapi keadaan panas itu tak bertahan samapi sore hari karena tiba tiba saja angin dingin datang dari arah selatan serta membawa awan hitam yang menggulung serta suara gemuruh guntur menutup terik nya sinar matahari siang itu.
Sementara di tempat lain tepat nya di hutan arah utara desa tempat Arya mencari kayu bakar pesanan juragan katmo arya yang sedang mengikat kayu bakar yang iya kumpulkan di hutan itu merasakan desiran angin yang terasa begitu dingin menerpa kulit yang terasa menusuk ke dalam tulang nya.
"Kenapa cuaca tiba-tiba berubah seperti ini.?" Tidak seperti biasa nya dan awan gelap seperti akan datang badai saja.!" Ucap Arya yang merasakan desiran angin dingin di kulit nya dan melihat cuaca yang tiba-tiba berubah.
Arya tiba tiba merasakan kecemasan yang tidak iya pahami hati nya mulai di hinggapi rasa gelisah jantung nya berdebar debar tidak menentu dia pun duduk sambil meraih botol plastik dan meneguk air di dalam nya yang iya bawa sebagai bekal dia mencari kayu bakar setelah meminum air itu arya termenung.
"Ada apakah gerangan ya sampai perasanku ini merasakan tidak enak begini.?" Apakah ada sesuatu di desa ku atau kah sesuatu telah terjadi pada nenek ya?"
Arya bergumam pada diri sendiri cukup sebentar dia beristirahat lalu bangun dari duduk nya berniat kembali mencari kayu bakar yang memeng masih kurang bagi nya, Karena baru dapat satu ikatan saja yang biasa nya arya selalu membawa kayu bakar itu sampai empat ikat akan tetapi langkah nya terhenti karena merasakan kecemasan dan gelis dalam hati nya makin menjadi.
"Apakah sesuatu terjadi pada nenek?" Aahhh sudah lah jangan berpikir buruk semoga nenek selalu baik baik saja di rumah." Doa nya mendoakan sang nenek tercinta.!
"Apa sebaik nya aku segera pulang saja yah.?" Arya pun memutuskan untuk pulang karena dalam hati nya semakin dilanda kecemasan dan kegelisahan yang tak pernah Arya rasakan sebelum nya!.
Angin semakin dingin dirasakan oleh Arya Seolah olah membawa satu berita buruk bagi dirinya, Arya memanggul kayu bakar yang iya kumpulkan dan di ikat iya bergegas meninggalkan hutan itu dengan langkah tergesa gesa arya berjalan!.
Beberapa meter Arya meninggal kan hutan itu guntur terdengar menggelegar mengagetkan Arya yang berjalan setengah berlari itu," Dari kejauhan Arya melihat seorang lelaki paruh baya yang berlari kearah nya, Arya pun semakin mempercepat langkah kaki nya agar cepat sampai pada lelaki paruh baya tersebut.
Jantung arya semakin berdebar saat jarak mereka semakin dekat, Karena Arya mengenali lelaki itu Arya merasakan bahwa lelaki paruh baya itu membawa satu kabar penting untuk nya.!
Setelah mereka berhadapan lelaki paruh baya itu mengatur napasnya yang terengah engah terlihat jelas kalau pria paruh baya itu telah berlari dengan jarak yang cukup jauh, dengan napas yang masih setengah tersengal dia berbicara pada Arya.
"Arya sebaik nya kita cepat kembali ke rumah ada sesuatu yang sangat penting arya."
"Deg"!!
"Sebenar nya ada apa ini pak.?" Tanya Arya pada pria setengah baya itu, Dengan wajah penasaran dan rasa was was seketika menyelinap dalam hati nya."
"Sudah lebih baik kita cepat kembali Arya." Dengan suara yang masih setengah tersengal tangan pria itu pun menarik tangan Arya dan mulai berjalan dengan tergesa gesa," Arya tak lagi banyak tanya iya pun berjalan mengikuti lelaki paruh baya dengan pundak yang masih memanggul kayu bakar.
Karena hati nya kini di hinggapi rasa cemas yang makin menjadi tanpa terasa langkah kaki nya mulai mendahului lelaki paruh baya itu sampai tertinggal di belakang nya,"Hingga tak terasa dengan langkah yang sedikit berlari akhirnya mereka berdua sampai di desa mereka tinggal arya langsung menuju ke rumah nya.
Jantung nya seketika terasa mau copot saat menyaksikan keadaan rumah nya yang sudah begitu banyak orang dia langsung menjatuhkan kayu bakar yang iya bawa," Dengan langkah gontai kaki nya terasa lemas dengan napas masih terengah engah dia mencoba melangkah dan menguatkan hati nya namun saat Arya sampai di ambang pintu dia melihat sang nenek terbaring lemas dan napas yang lemah matanya setengah terpejam dan menggumamkan nama arya dengan lirih nya!.
Arya pun bergegas dan langsung menjatuhkan kedua lutut nya di lantai sebelah ranjang tempat nenek nya berbaring," Matanya terasa panas karena menahan air mata nya agar tidak mengalir membasahi kedua pipinya.
"Ne nek maafkan arya nek," Nenek ke kenapa nek.?" Sambil meraih tangan sang nenek dia berkata dengan lirih perlahan mata nenek nya terbuka dan tangan kiri nya mulai terangkat untuk membelai rambut cucu tercintanya itu dan berkata lirih dan memaksakan bibir nya untuk tersenyum."
"Arya maafin nenek ya karena nenek sampai sekarang belum bisa membahagiakan kamu nak selama ini kamu selalu hidup dalam kesusahan dan kemiskinan nak." Dengan napas yang berat dan air mata mengalir ke sudut mata tua nya sang nenek meminta maaf pada arya.
"Nenek ngga boleh bicara seperti itu nek arya bahagia nek asalkan nenek selalu sehat nek." Dengan suara yang tercekat karena menahan tangis agar tidak pecah, Hatinya merasakan firasat bahwa sang nenek akan pergi, Perlahan pundak nya mulai bergetar halus Arya tak tahu harus mengucapkan kata kata apa lagi pada sang nenek.
"Nak ini kamu simpan dengan baik baik jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab ya nak." Dengan gemetar kedua tangan nya memegang buku bersampul warna emas dan menyodorkan nya pada Arya," Dengan wajah yang masih memperlihatkan rasa sedih dan takut akan kehilangan sang nenek nya kedua tangan Arya pun menerima buku tersebut.
"Ini adalah buku yang kake titipkan pada nenek nak buku ini sudah saat nya kamu pelajari semua isi yang ada dalam buku ini dan kamu harus mengamalkan nya dengan baik ya nak.!" Ini buku apa nek.?" Tanya Arya penasaran.!" Nanti juga kamu akan tau sendri nak lebih baik kamu simpan dengan baik ya.!"
Dengan napas yang semakin berat dan memegangi dada nya sang nenek menjelaskan asal buku yang ber sampul emas itu pada sang cucu tercinta nya agar menyimpan nya dengan baik baik dan kembali berucap," Nak kamu harus kuat seandai nya nenek tidak lagi ada di sisi kamu," Dan kamu harus melanjutkan hidup kamu dengan baik ya nak kamu harus tetap ada di jalan yang benar ya nak.!"
"Nek nenek tidak boleh berbicara begitu nenek pasti akan sembuh dan sehat kembali nek.!"Dengan menggenggam tangan sang nenek arya tersedak mulai meneteskan air mata nya kembali yang iya tahan itu pun jatuh tak mampu lagi iya tahan.
Perlahan napas sang nenek mulai melemah dan sentuhan hangat tangan yang keriput termakan usia itu pun perlahan mulai mengendur dan jatuh dari kepala arya, Seketika itu juga Arya langsung menatap wajah sang nenek yang tersenyum dan mata yang sudah terpejam rapat dada nya yang semula naik turun dengan perlahan kini terhenti untuk selama nya.
Arya seketika bangkit dan memeluk tubuh tua sang nenek yang tak lagi bernyawa sambil menangis sesenggukan." Nenek nenek jangan tinggalkan arya sendirian nek.!" Arya tidak ada siapa siapa lagi selain nenek dan arya harus bagai mana nanti nek.?"
Sambil menggoyangkan tubuh keriput sang nenek nya itu arya sudah tak dapat membendung kesedihan yang mendalam dalam hati nya air mata yang iya tahan pun pecah mengalir membasahi kedua pipinya, Kini rasa sepi putus asa hinggap di hati," Sesaat jiwa nya terasa melayang pikiran nya kosong Arya tak mampu lagi mengucapkan kata kata di depan jasad sang nenek yang sangat iya cintai itu!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments