NovelToon NovelToon
Cinta Di Kota Kecil

Cinta Di Kota Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Irh Djuanda

Kevin Darmawan pria berusia 32 tahun, ia seorang pengusaha muda yang sangat sukses di ibukota. Kevin sangat berwibawa dan dingin ,namun sikapnya tersebut membuat para wanita cantik sangat terpesona dengan kegagahan dan ketampanannya. Banyak wanita yang mendekatinya namun tidak sekalipun Kevin mau menggubris mereka.

Suatu hari Kevin terpaksa kembali ke kampung halamannya karena mendapat kabar jika kakeknya sedang sakit. Dengan setengah hati, Kevin Darmawan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, Desa Melati, sebuah tempat kecil yang penuh kenangan masa kecilnya. Sudah hampir sepuluh tahun ia meninggalkan desa itu, fokus mengejar karier dan membangun bisnisnya hingga menjadi salah satu pengusaha muda yang diperhitungkan di ibukota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota baru

Kota baru menyambut Alya dengan gemuruh kendaraan dan lampu-lampu jalanan yang temaram. Ia turun di sebuah terminal tua, koper tuanya digenggam erat, tubuhnya menggigil namun matanya penuh dengan tekad.

Ia berjalan pelan, menyusuri trotoar yang basah oleh hujan, mencari tempat untuk berteduh. Di sudut jalan, Alya menemukan sebuah kedai kopi kecil yang masih buka. Lampu hangat dari dalam kedai menarik perhatiannya.

Dengan langkah ragu, ia masuk ke dalam. Seorang wanita paruh baya, pemilik kedai, menoleh saat mendengar pintu berdering.

"Selamat malam, Nak. Mau pesan sesuatu?" sapanya ramah.

Alya mengangguk pelan, menghampiri meja kasir. Suaranya hampir tak terdengar saat ia berkata,

"Bolehkah saya... hanya duduk sebentar? Saya akan pesan nanti."

Wanita itu menatap wajah Alya yang basah dan pucat, lalu tersenyum penuh pengertian.

"Tak apa, Nak. Duduklah dulu. Kalau butuh bantuan, bilang saja."

Alya mengucapkan terima kasih lirih, lalu memilih meja di sudut, dekat jendela. Ia duduk memeluk tubuhnya sendiri, mencoba mengusir rasa dingin yang menggigit tulangnya. Tak lama, wanita tadi datang membawa secangkir cokelat panas dan sepotong roti.

"Ini untukmu. Tidak perlu bayar. Kau butuh ini lebih daripada aku butuh uang malam ini," katanya sambil tersenyum.

Alya menahan air matanya. Ia menerima cokelat itu dengan tangan gemetar, mengangguk penuh rasa syukur.

"Terima kasih banyak, Bu..." lirihnya.

Wanita itu hanya menepuk pundaknya lembut sebelum kembali ke balik meja kasir.

Malam itu, di sudut kedai kecil, Alya menemukan sedikit kehangatan di dunia yang terasa sangat dingin.

**

Keesokan paginya, Alya berjalan kembali menyusuri jalanan kota. Ia mulai mencari pekerjaan. Dengan ijazah SMA seadanya dan tanpa pengalaman, ia tahu ini tidak akan mudah. Namun Alya tidak menyerah.

Satu demi satu ia memasuki toko-toko, menawarkan diri untuk bekerja. Sebagian besar menolaknya dengan sopan, sebagian lainnya bahkan tidak mau repot-repot melihatnya.

Hingga akhirnya, sebuah toko bunga kecil di pojok jalan menarik perhatiannya. Di depan toko bertuliskan "Bloom Garden", dengan hiasan pot-pot mungil di jendela.Dengan napas dalam-dalam, Alya mendorong pintu kaca dan masuk.

Seorang pria muda, mungkin berusia akhir dua puluhan, sedang menyusun buket bunga di meja. Ia mendongak, menatap Alya dengan tatapan ramah.

"Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

Alya mencoba memberanikan diri.

"Maaf, saya sedang mencari pekerjaan. Apakah di sini... butuh pegawai?" tanyanya dengan suara ragu.

Pria itu terdiam sebentar, menatap Alya dari kepala hingga kaki, memperhatikan koper lusuh yang dibawanya.

"Kau pernah bekerja di toko bunga?" tanyanya lembut.

Alya menggeleng pelan.

"Tapi saya bisa belajar. Saya cepat belajar dan saya mau bekerja keras," tambahnya cepat, takut pria itu akan langsung menolak.

Pria itu tersenyum tipis.

"Aku suka orang yang mau berusaha," katanya.

Ia mengulurkan tangan.

"Namaku Andy. Aku pemilik toko ini."

Alya menyambut uluran tangan itu dengan sedikit canggung.

"Alya," jawabnya pelan.

"Baiklah, Alya. Aku memang butuh bantuan. Kalau kau tidak keberatan mulai dari hal-hal kecil dulu, seperti menyapu, merapikan bunga, dan melayani pembeli, kau bisa mulai hari ini."

Alya hampir tak percaya dengan apa yang ia dengar. Matanya berbinar.

"Saya bersedia! Terima kasih banyak, Pak Andy!."

Andy terkekeh kecil.

"Panggil saja Andy. Tidak usah terlalu formal."

Alya mengangguk cepat, perasaannya membuncah antara lega dan haru. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasakan secercah harapan di hatinya.

**

Sementara itu, di rumah besar yang kini terasa hampa, Kevin duduk di ruang kerjanya, mengingat kembali pertengkaran mereka yang berujung kepergiannya Alya dari rumah itu.

Bayangan Alya terus menghantuinya. Tatapan terakhir gadis itu, suara lirihnya yang penuh luka...

Kevin menyesal. Penyesalan yang membuat dadanya terasa sesak setiap waktu.

"Maafkan aku, Alya..." gumamnya pelan.

Tak berapa lama Soraya masuk dan menghampiri Kevin yang sedang termenung. Soraya mencoba menghiburnya dengan sedikit kenakalannya. Tangannya langsung melingkar dileher pria itu.

"Ada apa,hm? kau masih memikirkannya?." ucap Soraya lembut.

Kevin terhenyak,ia memegang tangan Soraya lalu melepasnya,

"Aku salah... Aku salah telah mengusirnya. Seharusnya aku tidak melakukannya. " Kevin merasa terbebani dengan sikapnya.

Soraya kembali menghiburnya,

"Sudahlah...gadis itu bukan anak kecil lagi. aku yakin dia baik-baik saja."

Kevin menatap nanar,sementara Soraya merasakan perubahan sikap Kevin itu. Tak seperti biasanya tatapan pria itu kian lembut dan tulus namun bukan untuknya. Selama ini Soraya selalu bersikap baik sebab ia sangat menghargai dan tentunya menyukai Kevin lebih dari sahabat.

"Aku harap begitu.Besok aku akan ke luar kota untuk beberapa hari ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan." ujar Kevin.

Soraya mengernyit,

"Benarkah? Boleh aku ikut bersamamu?."

Kevin menggeleng,

"Sebaiknya tidak.Kau akan merasa bosan nanti."

Soraya terdiam sejenak, mencoba menyembunyikan kekecewaannya dengan senyum manis. Ia tahu, dari caranya Kevin berbicara, pria itu tidak benar-benar ingin ditemani. Ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang tidak sanggup Kevin bagi padanya.

"Kalau begitu, hati-hati di jalan," ucap Soraya akhirnya, suaranya sedikit bergetar.

Kevin mengangguk, mengambil jaketnya dan berjalan keluar tanpa banyak kata. Soraya hanya bisa menatap punggungnya yang menjauh, dengan perasaan berat yang tak bisa ia kendalikan.

***

Keesokan harinya,tanpa berpamitan Kevin berangkat pagi-pagi sekali. Kali ini Kevin tak sendiri. Ia ditemani sopir pribadinya menuju kota kecil tujuan bisnisnya. Karena perjalanan cukup memakan waktu, Kevin memilih diam sepanjang jalan, menatap kosong ke luar jendela. Hujan tipis kembali turun, membasahi kaca mobil dan membuat suasana makin sendu.

Hampir di sepanjang jalan,Kevin hanya menatap jalanan tanpa berbicara sepatah katapun. Bane merasa keheranan, tapi ia tetap fokus menyetir, hanya sesekali melirik lewat kaca spion.

Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya memasuki kota kecil yang menjadi tujuan. Hujan sudah reda, menyisakan bau tanah basah yang menusuk hidung. Kevin meminta Bane menghentikan mobil di pinggir jalan.

"Aku turun di sini. Kau cari tempat parkir saja dulu," ucap Kevin singkat.

Bane mengangguk patuh.Lalu Kevin berjalan menuju sebuah Kedai, ia menanyakan sebuah alamat rekan bisnisnya berada.

Kevin mendorong pintu kayu kedai itu dengan perlahan. Aroma kopi dan kayu basah menyambutnya. Seorang wanita paruh baya yang duduk di balik meja kasir menoleh.

"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya ramah.

Kevin menghampiri, menyebutkan nama seseorang yang menjadi tujuan bisnisnya.

Wanita itu mengangguk paham.

"Oh, Pak Dimas. Kantornya di seberang taman kota, bangunan merah bata. Anda tinggal jalan lurus ke sana."

Kevin mengangguk, mengucapkan terima kasih, lalu segera melangkah keluar. Hatinya sedikit lega, setidaknya ia tak perlu berlama-lama di tempat asing ini.

Namun, saat ia menyeberangi jalan kecil menuju taman kota, langkahnya terhenti. Dari kejauhan, di antara lalu lalang orang-orang, ia melihat sosok gadis muda yang sangat dikenalnya yaitu Alya.

Kevin tersadar,namun sosok Alya langsung menghilang dari pandangannya.Kevin merasa pikirannya dipenuhi oleh sosok Alya.

"Tidak...Tidak mungkin Alya disini." gumamnya.

Kevin berpikir,bagaimana mungkin gadis itu berada dikota ini. Dalam benaknya Alya kembali ke desanya. Desa Melati,dimana sebelum Kevin membawanya.

Kevin berdiri mematung di trotoar, dadanya berdegup kencang. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling taman, berharap menemukan kembali sosok Alya. Namun kerumunan orang yang berlalu-lalang membuatnya ragu apakah tadi ia benar-benar melihat Alya atau hanya bayangannya saja?

Dengan langkah cepat, Kevin menyeberangi jalan, matanya liar mencari di antara kios-kios kecil, bangku taman, dan deretan pohon. Tak ada tanda-tanda gadis itu.

"Bisa saja aku salah lihat...," gumamnya, mencoba menenangkan diri.

Tapi ada rasa tak tenang yang menggelitik hatinya. Ada firasat kuat bahwa Alya memang berada di kota ini.

Mengabaikan niat awalnya untuk menemui rekan bisnis, Kevin malah berjalan menyusuri jalanan sempit di sekitar taman. Setiap kedai kecil, setiap toko, bahkan gang sempit tak luput dari pandangannya. Ia tak peduli lagi soal pekerjaan. Ada sesuatu yang lebih penting: menemukan Alya.

Sementara itu, di Bloom Garden, Alya tengah sibuk membantu Andy menyusun buket pesanan pelanggan. Pipinya bersemu merah karena semangat dan kerja keras. Andy, yang memperhatikan dari meja kasir, tersenyum kecil.

"Kau cepat belajar, Alya," pujinya.

Alya tersipu, membungkuk sedikit.

"Terima kasih, Andy. Saya senang bisa bekerja di sini."

Andy hendak menjawab, tapi suara bel pintu yang berdering membuat mereka berdua menoleh.

Seorang pria berjas hitam, dengan tatapan tajam namun lelah, masuk. Alya tak langsung mengenalinya sampai pria itu melangkah lebih dekat, dan tatapan mereka bertemu.Jantung Alya seakan berhenti berdetak.

"Tuan Kevin..."

Tubuh Alya menegang, sementara wajah Kevin seolah membeku. Keduanya saling memandang dalam keheningan yang canggung, dunia seolah berhenti berputar.

Andy, yang tidak mengerti apa yang terjadi, hanya bisa melirik bingung ke arah Alya.

"Alya..." lirih Kevin akhirnya, suaranya serak.

Alya menggenggam erat pinggiran meja, mencoba menahan getaran di tubuhnya. Campuran rasa marah dan takut melihat kehadiran pria itu.

1
Al Fatih
Qta ikuti sj terus Mak...,, bingung juga mau komen ap
Irh Djuanda: emang kenapa kak?
total 1 replies
Al Fatih
Aq deg degan ...,, entah apa yg apa yg akan terjadi kedepannya....,, melihat Alya dan Andi....,, tuan Kevin....,, koq kamu jadi jahat sih...,, padahal perasaannya ku mengatakan sebenarnya kau orang baik, hanya saja.....
Irh Djuanda: hehehe /Smile/
Al Fatih: Bukan aq yg bilang yaaa 😅
total 3 replies
Al Fatih
Penasaran dgn kelanjutannya
Al Fatih
Tuan Kevin....,, tak sadarkah dirimu...,, apa yang kau lakukan itu semakin menambah luka d hatinya Alya. Dan rencana2 licikmu ini malah akan semakin membuat Alya dan Andy semakin terikat....
Al Fatih
Lho ...,, tuan Kevin ..,,koq jadi begitu dirimu....,, sebenarnya dirimu benar2 cinta dan sayang sama Alya.... atwkah hanya obsesimu semata.
Cinta datang tanpa qta sadari,, dia tumbuh d dlm hati dlm kelembutan dan kasih sayang...,, bila kau memaksanya utk tumbuh dan d sertai dgn ancaman atwpun kebohongan ,, cinta itu akan berbalik menjauhimu.... Jangan lakukan sesuatu yang akan semakin membuatmu menyesal lebih dalam lagi tuan Kevin.
Al Fatih
Ceritanya bagus,, alurnya perlahan tapi pasti....,, pasti bikin penasaran d bab selanjutnya
Irh Djuanda: hahaha gimana makannya?yang ada martabaknya hancur
Al Fatih: Emang ga enak lho Kaka d kejar sama waktu,, yg enaknya aq mengejar mu sambil bawa martabak manis yuuuuk makan bareng 🤭😅
total 3 replies
Al Fatih
Apa .....,, apa maksudnya ini....,, apakah Alya malah membuka hatinya utk Andi ...,, Sebenarnya ga ap2 sih...,, Andi seperti nya orang yang baik ...,, hanya sj...,, walaupun kaku,, dingin dan agak gengsian gitu...,, aq maunya Alya sama tuan Kevin...,, coba sj kalo aq masih sendiri,, aq mau koq sama tuan Kevin...,, hanya sj skrg aq sudah punya soulmate,, udah punya buntut 4 lagi...,, kan ga mqkn...,, walaupun alasan sebenarnya apa mau juga tuan Kevin sama aq....,, qta kan beda dunia 🤣🤣🤣.
Tapi,, ga ap2 sih biarlah semua mengalir apa adanya,, biar waktu yg akan mengajarkan kedewasaan,, kebijaksanaan dan kesabaran serta keikhlasan utk Alya dan tuan Kevin. Karna aq yakin...,, mau kemana pun kaki melangkah,, dia tetap tau dimana rumahnya,, kemana pun hati akan berselancar,, dia akan tetap tau dimana rumah utk kembali.
Irh Djuanda: tunggu aja kak, tiap hari bakal up ya kak
Al Fatih: iya Kaka othor,, habisnya aq ga punya pilihan lain selain menunggu mu utk update 😊😉
total 3 replies
Al Fatih
Itulah definisi mulutmu harimaumu tuan Kevin. Sungguh kata2 mu kmrn ketika Alya hendak pergi dari rumahmu itu bagaikan silet yg menghujam jantung nya Alya....,, sakit..,, Jadi,, tolong kasih waktu yg lebih lama buat Alya menyembuhkan hatinya.
Al Fatih
Itulah definisi mulutmu harimaumu tuan Kevin. Sungguh kata2 mu kmrn ketika Alya hendak pergi dari rumahmu itu bagaikan silet yg menghujam jantung nya Alya....,, sakit..,, Jadi,, tolong kasih waktu yg lebih lama buat Alya menyembuhkan hatinya.
Irh Djuanda: /Facepalm/
total 1 replies
Al Fatih
Alya ..,, gadis yg baik,, semoga selalu d kelilingi sama orang2 baik. Nah orang jahat seperti sora2 harus terpental jauh dari hidupnya Alya. Nah...,, Rio dirimu masuk kelompok yg mana nih....,, yg akan slalu merasa nyaman d sekitar Alya,, atw harus terpental jauh k planet mars.
Al Fatih
Ketika tuan Kevin sudah tidak mengawasi Alya lagi,, Soraya malah mulai menebar ancaman. Banyak praduga,, perkiraan,, kira2 si sora2 mau ngapain...,, tapi pada akhirnya harus bersabar menunggu part selanjutnya 🤭
Al Fatih: okay Kaka othor
Irh Djuanda: iya sabar ya kakak /Good//Ok/
total 2 replies
Al Fatih
Apakah nanti akan ad drama cinta segitiga 😅. Tapi apapun itu tuan Kevin,, tak acungin jempol utkmu yg sudah berani mengutarakan isi hati....,, nanti apapun hasilnya,, d terima yaaa,, jangan marah ya tuan Kevin. Btw,, tuan Kevin berhati hatilah....,, Soraya sedang mempersiapkan rencana jahatnya utkmu,, aq berdoa semoga dirimu terlindungi oleh Kaka othor dari segala niat jahat bin licikny Soraya dan si Rio....
Irh Djuanda: /Kiss/
Al Fatih: Jangan gitu lah Kaka,, aq kan jadi malu ahaiiiii🤭.
Aq nulis perasaan ku setelah membaca bab nya Kaka,, apa yg aq rasa,, itu yg aq tulis. Jadi benar2 aq baca itu d waktu yg para bocil ga d sampingku ,, jadi ketika aq menuliskan curahan hatiq ga rebutan hp qta nya 🤣
total 3 replies
Al Fatih
Tuan Kevin.....,, sabar....,, jangan macam2 lho yaa,, kalo mau deketin Alya....,, minta maaf dulu,, kmrn tuh mulutnya terlalu lemes omongannya,, trus sikapmu juga kayak kulkas 16 pintu,, duingin bngt.
Trus,, pelan2 dekati alyanya...,, jangan maksa2....,, ntar Alya kabur lagi.
Irh Djuanda: hehehe
total 1 replies
Al Fatih
Apa yg akan d lakukan sama si sora2 yaa,, Jangan smpe hal yg mengerikan utk Alya yaa Kaka othor....,, walaupun kayaknya memang sora2 pengen berbuat jahat sama Alya 😭
Irh Djuanda: /Facepalm/
Al Fatih: aq sabar lho Kaka,, in syaa Allah....,, saking sabarnya aq jadi subur 🤣
total 5 replies
Al Fatih
Hati2 sj tuan Kevin.....,, Soraya sudah mengeluarkan pesan2 utk "perang" tuh.....,, Soraya mqkn ga akan menyakiti mu,, tapi dia pasti akan menyakiti Alya. Jaga Alya baik2 meskipun dari jauh.
Al Fatih: Kebetulan pas lagi bisa komen Kaka 😅
Irh Djuanda: hehehe
total 2 replies
Al Fatih
Tuan Kevin....,, apakah kau menyesalinya....,, atwkah hanya perasaan bersalah yg hanya bersifat sementara,, Krn tuan Kevin kan blm ketemu si sora2....,, sapa tau ketemu Soraya....,, Alya d lupakan lagi....
Al Fatih
Maumu itu sebenarnya apa sih tuan Kevin. Pengen Alya menjauh dari hidupmu....,, tapi....,,tanpa kau sadari,, kau malah penasaran dgn segala hal yg berhubungan dgn Alya.
Al Fatih
Koq sudah abis sj sih ceritanya Kaka.....,, boleh nambah lagi ga....
Tapi,, Alya jangan mau d ajak pulang sama tuan Kevin yaaa,, Krn masih ad si ular Soraya d rumah.
Irh Djuanda: /Good//Heart/
Al Fatih: maafkan aq kaka....,, penasaran akunya....
total 3 replies
Al Fatih
haish......,, sudah pergi jauh2 malah ketemuan lagi. Jangan mau kalo d ajak pulang yaa Alya.
Al Fatih
Semangat Alya.....,, kamu pasti bisa....,, bukankah dulu dirimu baik2 saja kan sebelum ketemu bang Kevin. Jadi penasaran isi suratnya kakek Daniel itu apa yaaa🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!