Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
" Nayla.. kamu Nayla kan ?? " ucap pria tersebut sambil tersenyum padanya, senyum yang selama ini Nayla rindukan..
" kak Raka... " Raka tersenyum kembali saat tahu bahwa Nayla masih ingat padanya, sementara Nayla dia masih terpaku, dia merasa tidak percaya bahwa dia akan bertemu dengan mantan kakak kelasnya yang sedari dulu dia taksir.
" halo.. halo.. kamu baik baik saja Nay " ucap Raka sambil melambai lambaikan tangannya tepat dihadapan wajah Nayla.
Nayla mengerjapkan matanya dan mengembalikan kesadarannya, akhirnya dia tersenyum pada Raka.
" ehh... maaf kak.... kok kak Raka bisa ada disini sih ?? " pada saat Raka akan menjawab pertanyaan Nayla tiba tiba seorang gadis cantik datang dan langsung mengandeng lengan Raka dengan manja.
" sayang aku sudah selesai kita pulang yuk " ucap sang gadis sambil melihat kearah wajah Raka.
Raka tersenyum pada gadis itu, Nayla seperti mencoba mengingat siapa gadis tersebut.
" kamu Nayla kan ?? " ucap sang gadis setelah beberapa saat dia sadar ada orang lain disekitarnya.
" I.. iya ini kak Carisa kan?? " tebak Nayla dengan sedikit ragu, carisa langsung mengangguk dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
" iya aku Carisa, apa kabarmu ?? "
" kabar aku baik, terima kasih " ucap Nayla yang sedikit gugup, dia juga memperhatikan kedua pasangan ini mereka terlihat mesra, mungkinkah mereka berpacaran.
" sayang ini sudah siang sebaiknya kita pergi sekarang " ucap Carisa dengan manja pada Raka.
" Nay sorry banget kita nggak bisa lama, kita berdua harus pergi, kapan kapan kita bisa ngobrol lagi. " Nayla tidak berkata apapun dia hanya mengangguk saja.
" aku pergi dulu ya Nay " ucap Carisa dengan lembut dan penuh dengan kehangatan. Nayla terdiam dia masih memandang kedua punggung mantan kakak kelasnya tersebut.
" mereka terlihat dekat, apa mereka berpacaran ?? Setahu ku kak Raka dulu pindah keluar negri, dan menetap disana, lalu kapan dia kembali ke tanah air.
Melihat mereka yang dekat seperti itu aku yakin kalau mereka pasti ada hubungan spesial " ucap Nayla dalam hatinya, dia nampak lesu dan tidak bergairah dia menghela nafas panjang.
" hah.. ternyata cinta pertama ku gagal sebelum bertumbuh, sia sia rasanya menunggu dia selama ini, tapi aku harus kuat, harus semangat hidup tak hanya hari ini, baiklah kita kembali kerja kita hadapi masalah yang akan datang terutama bos yang rese dan cabul itu " begitulah Nayla sebentar lesu sebentar semangat, mood nya gampang sekali berubah, dia terlalu banyak energi positif didalamnya, dia melihat jam yang ada dipergelangan tangannya, dia langsung syok dan matanya membulat sempurna.
" astaga... ya ampun aku terlambat lagi.. " pekik Nayla, dia langsung berlari dengan kecepatan super jet menuju kantornya.
.
.
.
Saga tiba di perusahaan lebih dulu dari Nayla, dia berjalan menuju ruangan Nay yang berada tepat disebelah ruangan miliknya.
Saat dia berjalan dia berpapasan dengan salah satu pegawai wanita, pegawai itu sangat cantik dia sengaja seperti ingin diperhatikan Saga.
" tuan Saga anda sudah kembali " ucap pegawai itu dengan sopan.
" hemm... " Saga hanya membalas dengan deheman, itu memang sudah menjadi hal yang biasa ketika berhadapan dengan orang lain, dia akan selalu bersikap dingin dan angkuh, namun berbeda ketika bersama teman temannya, dan juga Nayla. Menyadari seperti ada sinyal yang tak biasa pegawai tersebut yang bernama nina langsung membalikkan tubuhnya menghadap Saga yang sudah berjalan dan hanya terlihat punggung nya saja.
" emm... tuan nona Nayla belum kembali tuan, tadi saya hendak memberikan file padanya, tapi dia tidak ada ditempat " saat mendengar nama Nayla disebut Saga langsung menghentikan langkahnya dan berbalik melihat kearah Nina.
" apa maksudmu dia belum kembali, apa dia keluar?? " degh... jantung Nina rasanya mau copot, ini pertama kalinya Saga merespon ucapannya, dan ini adalah suatu hal yang sangat amat langka bagi nya, menyadari adanya kesempatan tentu dia tidak akan menyia nyiakan hal itu.
" itu tadi saya melihat nona Nayla keluar dia makan di belakang gedung ini tuan " Saga mengerutkan keningnya, pasalnya Saga tidak pernah tahu bahwa dibelakang gedung ini ada kantin atau tempat makan, setahu dia kantin di perusahaan ini hanya ada dilantai tiga belas.
Dengan jarak yang masih sama dengan sebelumnya, Saga menatap tajam pada pegawainya tersebut dan tentu saja hal ini membuat si pegawai tak karuan.
" memangnya di belakang gedung sini ada kantin juga ?? "
" a..ada tuan.. tapi itu hanya kantin biasa, dan orang orang yang datang kesana biasanya para cleaning service, satpam, atau orang orang yang ingin berhemat tuan " ucap Nina dengan sedikit ragu.
" baiklah kalau begitu " nada bicara Saga semakin dingin dan datar, lalu Saga memutar kembali tubuhnya dan berjalan menuju ruangannya dan meletakan makanan yang tadi dia beli dari restoran untuk Nayla. Mengetahui kalau Nay sudah makan sebetulnya dia antara senang dan juga kesal padanya, senang karena dia sudah makan, tidak senang karena makanan yang dia bawa akan menjadi sia sia.
Lima belas menit kemudian Nayla sampai dilantai tiga puluh lima tempat dia bekerja sebagai asisten Saga, saat dia keluar dari lift ada seseorang yang menghampiri, dan Nay juga mengenali orang itu, dia adalah Nina.
" Nay kamu baru datang, kenapa terlambat, tadi pagi kamu datang terlambat dan sekarang istirahat juga datang terlambat, mentang mentang pacaran dengan pemilik gedung ini " ucap Nina dengan sinis, Nayla sedikit terkejut ketika Nina mengatakan kalau dia pacaran dengan pemilik gedung yang tak lain adalah Saga, kenapa dia bisa beramsumsi seperti itu.
" maaf kak.. tadi saya sempat nyasar saat mau ke gedung ini, saya lupa di lantai berapa nya " ucap Nay berbohong.
" oohh... begitu yang sudah cepatlah kerja dengan benar, tuan Saga dari tadi sudah datang dan sepertinya dia mencari kamu "
" oh..I ..iya kalau begitu saya pamit kak, permisi " ucap Nay sopan dengan sedikit membungkukkan punggung nya