NovelToon NovelToon
PUSAKA NAGA API

PUSAKA NAGA API

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

Dirga. Dia adalah pemuda lupa ingatan yang tak pernah bermimpi menjadi pendekar. Tapi ternyata Dewata berpikiran lain, Dirga ditakdirkan menjadi penyelamat Bumi dari upaya bangsa Iblis yang menjadikan Bumi sebagai pusat kekuasaannya. Berbekal pusaka Naga Api yang turun dari dunia Naga, dia berkelana bersama Ratnasari memberantas aliran hitam sebelum melawan Raja Iblis.

Lalu bagaimana akhir kisah cintanya dengan Ratnasari? Apakah Dirga akan setia pada satu hati, ataukah ada hati lain yang akan dia singgahi? Baca kisah selengkapnya dalam cerita silat Nusantara, Pusaka Naga Api. ikuti kisah Dirga hanya ada di disni wkwk. kalau ada kesamaan atau tempat author minta maaf mungkin hanya sekedar sama aja cerita nya mungki tidak, ikuti kisahnya dirga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Kau akan tahu jawabannya setelah bisa memaksimalkan kekuatan yang ada di dalam tubuhmu, Dirga. Sekarang jangan banyak bertanya dulu, aku merasakan ada begitu banyak energi yang berkumpul di hutan sana!"

Dirga mengernyitkan dahinya. "Berarti kau tahu tentang Sarwana, Raja Kera penguasa jurang ini? Apakah energi dia yang kau maksudkan tadi?"

"Kenal sih tidak, tapi aku tadi sempat melihatnya ketika membawakanmu makanan. Dia memiliki kekuatan yang cukup besar menurutku. Tapi jika dinilai dari kekuatan manusia, kera itu sudah termasuk tinggi tingkatannya," jawab Hydra, lalu kembali melangkahkan kakinya.

Dirga masih begitu penasaran dengan jawaban hydra yang tidak menjawab satu pertanyaannya.

"Energi siapa yang berada di dalam hutan? Kenapa kau tidak menjawabnya?"

"Kalau kau ingin tahu jawabannya, kau harus segera menyatukan jiwamu dengan pedang Naga Api. Kalau tidak, maka salah satu dari merekalah yang akan memilikinya. Sekarang naiklah ke punggungku!"

Meskipun masih penasaran dengan pertanyaan yang belum terjawab, Dirga akhirnya melompat ke atas punggung Hydra. Dia percaya jika Naga besar itu tidak akan mungkin berbohong kepadanya.

Setelah Dirga berada di punggungnya, Hydra mengepakkan kedua sayapnya dan tubuh besarnya pun melayang. Embusan Angin yang keluar dari kepakan kedua sayapnya membuat debu mengepul berterbangan.

Pengalaman pertama di ketinggian lebih dari 10 meter di atas permukaan tanah membuat Dirga sedikit grogi. Tapi berbekal keyakinan bahwa tubuhnya akan tetap baik-baik saja meski jatuh dari ketinggian, Dirga malah semakin bersemangat, "Tunjukkan kecepatanmu, Hydra!" teriaknya.

"Berpegangan yang erat!" jawab Hydra.

Jarak 250 meter tentunya bukan jarak yang jauh, hanya dalam waktu tidak sampai dua detik, Hydra mendarat tepat di dekat pedang Naga Api yang masih menancap di atas batu.

Rambut Dirga sampai awut-awutan terkena terpaan angin yang sangat kencang. Sukmanya serasa lepas dari tubuhnya ketika Hydra menunjukkan kemampuan terbangnya.

Pemuda tampan itu melompat turun dari punggung naga setinggi 5 meter dan panjang dari kepala sampai ujung ekor sekitar 18 meter itu. Lututnya bergetar kuat serasa mau copot dari tempatnya.

"Kau kenapa?" Hydra terlihat penasaran.

"Ke-kenapa kau tidak bilang jika secepat itu?"Suara Dirga terdengar bergetar.

"Bukankah kau sendiri yang meminta agar aku menunjukkan kemampuan terbangku?" Hydra terkekeh melihat reaksi yang ditunjukkan Dirga.

Dirga tidak menjawab. Dia masih berusaha menstabilkan detak jantungnya yang berdebar kuat bagai genderang perang yang ditabuh tiada henti.

"Kalau kau sudah tenang, segera teteskan darahmu di gagang pedang Naga Langit!"

Suara Hydra yang tiba-tiba berubah membuat Dirga seketika mengalihkan pandangan matanya. Dia tidak lagi melihat sosok naga besar yang tadi ditungganginya, melainkan seorang pemuda yang seumuran dengannya.

"Kau siapa?" tanya Dirga. Saking terkejutnya, dia sampai tersurut dua langkah ke belakang.

"Ini aku, bodoh! Kau kira aku tidak bisa mengubah wujudku menjadi manusia?" wujud Hydra yang sudah berubah menjadi manusia terlihat begitu kesal.

"Kenapa kau tidak bilang, Naga sialan! Apa kau bikin jantungku mau copot?" Dirga tak kalah kesalnya.

"Sudahlah tidak perlu dibahas. Cepat teteskan darahmu di gagang pedang Naga langit!" perintah Hydra.

Dirga mengangguk dan berjalan mendekati pedang Naga Langit. Dia melihat ke bawah lalu mengambil sebuah batu kecil yang sekiranya cukup tajam untuk menyayat ujung jari telunjuknya.

Dalam satu sayatan kecil, darah pun merembes keluar dari ujung jari telunjuk Dirga yang sedikit terbuka. Setelah itu dia meneteskan darahnya di gagang pedang Naga Api sesuai arahan Hydra Dalam beberapa detik, tidak ada perubahan ataupun pergerakan apapun dari pedang pusaka tersebut. Tentunya itu membuat Hydra penasaran. "Aneh sekali?" ucapnya pelan.

Dirga diam saja karena memang tidak mengetahui proses apa yang akan terjadi setelah darahnya diteteskan di gagang pedang tersebut.

"Kau tunggu di sini! Aku akan masuk ke dalam," kata Hydra, sebelum tubuhnya melesat masuk ke dalam bilah pedang Naga Langit.

Tak berapa lama, Hydra pun kembali keluar.

Raut wajahnya terlihat kuyu dan tidak bersemangat.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi di dalam?" tanya Dirga merasa heran.

"Pedang Naga Api menolak darahmu, Dirga," jawab Hydra lirih.

"Syukurlah kalau begitu," jawab Dirga dengan begitu entengnya.

Hydra menatap Dirga dengan tajam, "Apa maksudmu?"

Ya ... Kalau aku memiliki pedang itu, maka aku sudah pasti akan diburu para pendekar yang berambisi memilikinya. Belum lagi tugas besar yang harus kutanggung pastinya."

"Jadi kau mau pedang itu jatuh ke tangan orang yang salah?" tanya Hydra. Kekesalan mulai muncul di pikirannya.

"Bukannya begitu! Berarti kan masih ada orang baik lainnya yang bisa memiliki pedang itu," sahut Dirga.

Hydra menggeleng pelan. "Kau tidak tahu apa yang akan terjadi jika pedang ini jatuh ke tangan orang yang memiliki jiwa kotor, Dirga."

"Bukankah pedang ini bisa menolak seperti halnya dia menolak darahku?"

"Karena di dalam tubuhmu ada dua jiwa yang saling bertentangan. Baik dan buruk. Kalau buruk sekalian buruk, baik sekalian baik. Tapi masalahnya, saat ini yang berdatangan di hutan sana semuanya mempunyai jiwa yang buruk.

Mereka berambisi memiliki pedang ini untuk menguasai dunia persilatan," jawab Hydra.

Dirga mengelus-elus bagian kepalanya pelan seraya berpikir, kenapa ucapan Hydra memilki kemiripan dengan ucapan Sarwana tentang baik dan buruk?

"Dan mencari orang yang tidak berambisi memiliki pedang ini sepertimu aku rasa akan sangat sulit, bahkan tidak ada. Belum lagi yang memiliki kekuatan sebesar dirimu," sambung Hydra.

"Baiklah. Lalu bagaimana? Bukankah dia sudah menolakku?"

"Kau tunggu sebentar!" Hydra kembali memasuki pedang itu, dan kali ini cukup lama.

Sementara itu tadi di dalam hutan, para pendekar yang juga mendengar ancaman Sarwana untuk menghabisi siapapun yang berani masuk lebih ke dalam hutan, membuat mereka gerah dan akhirnya bersatu. Jika kera besar itu masih hidup, tentu ambisi mereka untuk memiliki Pedang Naga Api dan menguasai dunia persilatan jelas akan terhambat. Satu-satunya jalan adalah menghabisi kera besar itu terlebih dahulu..

Tentang para pendekar lainnya, mereka berpikir akan saling membunuh satu sama lain jika berhasil membunuh kera yang dikiranya penjaga hutan tersebut.

Para pendekar itu juga tidak pernah mengira jika di dalam hutan itu terdapat sumber daya langka yang dicari seluruh pendekar yang ingin meningkatkan kemampuannya, Yakni Lumut Tundra. Andai mereka mengetahuinya, maka sudah pasti jurang Panguripan akan jauh dari kedamaian.

Selain Kelana Jati dan Darmawisesa, ada 5 pendekar lain yang memiliki kemampuan hampir sama dengan keduanya. Jika mereka maju satu-satu untuk melawan, bisa dipastikan akan mudah untuk dikalahkan.

Bukannya takut melihat 7 orang pendekar yang sudah mengepungnya, Sarwana justru tersenyum lebar. Tidak ada ketakutan sedikitpun yang bersemayam di dalam pikiran penguasa jurang Panguripan tersebut.

1
Redy Ryan Little
Mantap
🥀⃟ʙʀRos🥀
ijin Thor agak aneh cerita Nusantara tapi nama naga nya punya eropa,kenapa gak nama nya mambang dewa, atau samba, ataupun jamunada,knp harus hydra knp gak sekalian dragon aja Thor 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀: iya boleh juga ide nya kak, Bambang 🤭🤭🤭🙏🙏
Shinza elbahr: lebih bagus kalau naganya namanya "BAMBANG" 😅
total 2 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 2 gift 🌹 Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Jooosss 👍👍
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Awal cerita sudah bagus 👍 Novel ini sampai Tamat dan konsisten Up setiap hari. 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!