Mentri Pertahanan Jadi NPC Bocil

Mentri Pertahanan Jadi NPC Bocil

Mentri Gaming

Di sebuah ruangan rapat yang megah, para pejabat tinggi berkumpul dengan wajah serius. Di layar besar di depan mereka, sebuah peta digital menampilkan pergerakan militer yang sedang dikaji oleh para jenderal.

Menteri Pertahanan Aditiya Iskandar duduk di kursinya dengan wajah serius, tapi di bawah meja, tangannya sibuk memainkan HP.

Jari-jarinya bergerak lincah di layar, mengendalikan karakternya di CLO. Saat para jenderal berdiskusi tentang strategi pertahanan negara, di layar HP-nya, Aditiya justru sedang menyerang dungeon bersama party-nya.

"Pak Menteri, bagaimana pendapat Anda tentang strategi ini?" tanya salah satu jenderal.

Aditiya, yang sedang fokus menghindari serangan bos dungeon, merespons tanpa mengalihkan pandangannya dari HP. "Kita jangan terlalu frontal. Biarkan mereka maju dulu, kita serang saat mereka kelelahan."

Para jenderal mengangguk, menganggapnya sebagai strategi militer yang cerdas. Padahal, Aditiya sebenarnya sedang berbicara tentang bagaimana cara mengalahkan bos dungeon di CLO dengan teknik 'hit and run'.

Tiba-tiba, seorang staf mendekatinya dan berbisik, "Pak Menteri, Presiden ingin berbicara dengan Anda melalui panggilan video."

Aditiya langsung panik. Bos dungeon baru tersisa 10% HP!

"T-Tahan dulu, saya sedang… eh, sedang menganalisis data!" katanya sambil tetap fokus pada HP-nya.

Seketika, layar di depan ruangan berubah menjadi panggilan video dengan Presiden. Semua orang dalam ruangan berdiri dengan hormat.

Aditiya dengan cepat menyembunyikan HP-nya di balik dokumen dan berusaha memasang ekspresi serius.

"Pak Aditiya, bagaimana perkembangan strategi kita?" tanya Presiden.

Aditiya, yang masih setengah fokus ke HP-nya, asal menjawab, "Tenang saja, Pak Presiden. Kalau kita bisa menghindar dan menyerang saat waktunya tepat, kita pasti menang!"

Presiden terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Bagus. Saya suka pendekatan taktis seperti itu."

Para jenderal mengangguk setuju, padahal Aditiya sebenarnya sedang berbicara soal serangan terakhir di dungeon game-nya.

Tiba-tiba—BOSS DUNGEON KALAH!

Di layar HP Aditiya, muncul notifikasi "CONGRATULATIONS! RAID SUCCESS!". Ia hampir berteriak kegirangan, tapi buru-buru menutup mulutnya.

Salah satu jenderal menatapnya dengan kagum. "Pak Menteri, Anda tampak sangat bersemangat. Apakah Anda baru saja menemukan strategi baru?"

Aditiya tersenyum penuh kemenangan. "Tentu saja! Ini strategi terbaik yang pernah aku lakukan!"

Sementara itu, notifikasi "RARE ITEM DROPPED!" muncul di layar HP-nya.

Dalam hati, Aditiya berteriak: "YESSS!!! AKU DAPET ITEM LANGKA!!!"

Dan begitulah, di saat negara menghadapi krisis militer, Menteri Pertahanan Aditiya Iskandar malah sibuk farming item di game MMORPG.

Aditiya Iskandar, 60 tahun, adalah Menteri Pertahanan yang dihormati. Namun, di balik citra profesionalnya, ia adalah seorang hardcore gamer.

Game terbaru yang membuatnya kecanduan adalah CLO, sebuah MMORPG berlatar peradaban kuno dengan pedang dan sihir. Selama enam bulan terakhir, Aditiya menghabiskan waktu seharian bermain game ini, mencuri waktu di antara rapat kenegaraan, latihan militer, dan bahkan saat makan siang.

Malam itu, ia sengaja begadang untuk membeli item langka yang hanya tersedia di toko NPC selama event terbatas. Setelah mendapatkan itemnya, ia tidur dengan puas.

Saat aditiya tidur. Suara teriakan, pedagang berjualan, dan orang-orang berlalu-lalang memenuhi telinganya.

Bahkan ada suara yang sangat keras seperti orang memangil tepat di telinganya

"Nijar! Nijar! Nijar!"

Sampai aditiya pun ta tahal lagih dan membukakan mata (sambil berteriak) "BERISIK."

Alangkah kagetnya aditiya sedang berada di tempat aneh tapi sepertinya sedikit tida asing.

Lalu perempuan di sebelah aditiya yang dari tadi berusaha membangunkan aditiya pun berbicara "Kenapa kau tidur di dekat pintu toko saat mau buka. Apa kamu begadang tadi malam."

Aditiya mengusap wajahnya yang terasa… kecil? Ia menatap tangannya yang kini mungil, kulitnya yang lebih halus, dan kakinya yang menggantung dari bangku kayu.

"Lho? Kok pendek?" gumamnya.

Sebelum ia bisa mencerna situasi, seorang perempuan dewasa mengenakan celemek berdiri di hadapannya dengan tangan di pinggang.

"Ada apa denganmu, Nijar? Apa kau begadang lagi tadi malam?"

Aditiya berkedip. "Siapa Nijar?" pikirnya.

Tapi sebelum ia bisa menjawab, PLAK!

Perempuan itu mengetok kepalanya dengan sendok kayu.

"Aduh! Sakit!" seru Aditiya sambil mengusap kepalanya.

"Kalau kau tidak sehat, beristirahatlah di dalam! Kau menghalangi pelanggan!" katanya kesal.

Aditiya menatap sekeliling. Sebuah toko kelontong kecil, rak-rak berisi ramuan, pedang murah, dan berbagai barang kebutuhan petualang pemula. Di luar, ada petualang berpakaian zirah dan penyihir berkerudung berjalan-jalan.

"Tunggu… ini kan toko NPC di kota utama CLO?!"

Aditiya berlari ke cermin di pojok ruangan, dan hampir pingsan.

Wajah di cermin bukanlah wajahnya yang berusia 60 tahun… melainkan seorang bocah lelaki berusia 13 tahun, dengan rambut coklat dan mata biru.

"Aku… jadi Nijar Nielson?! NPC bocil pedagang toko kelontong?!"

Aditiya mulai panik. "Oke, oke… Ini pasti mimpi! Aku pasti ketiduran saat main!"

Untuk membuktikan teorinya, ia mencubit pipinya sendiri.

"Aduh!"

Ia lalu berdiri dan menabrak meja.

"Sakit lagi?!"

Terakhir, ia mengambil botol ramuan merah dan menenggaknya.

Gluk. Gluk. Gluk.

...

...

Tidak ada efek.

"Lho?! Mana efek heal-nya?! Kenapa HP-ku nggak nambah?!"

Perempuan tadi menatapnya tajam. "Nijar, kenapa kau minum potion itu?! Kau tahu berapa harganya?!"

Aditiya menelan ludah. "Jadi… NPC nggak bisa pakai item?! Aku nggak bisa pakai skill?!"

Ia mencoba membuka menu status, tapi tidak ada layar transparan yang muncul di depannya.

"GILA, AKU BENERAN NPC?!"

Aditiya akhirnya terduduk di lantai dengan ekspresi kosong.

Sebagai Menteri Pertahanan, ia biasa mengendalikan ribuan tentara.

Sebagai player, ia bisa mengalahkan boss dungeon sendirian.

Tapi sekarang…

Ia hanyalah bocil NPC yang bahkan nggak bisa pakai potion.

"Aku… tamat."

Aditiya, yang kini terjebak dalam tubuh bocil 13 tahun bernama Nijar Nielson, mencoba menarik napas dalam-dalam. Ia duduk di belakang meja kayu kecil di toko, mengamati toko kelontong yang biasa ia lihat dalam game. Ada rak-rak penuh dengan ramuan penyembuh, potions, dan beberapa pedang murah.

"Oke, oke… jangan panik. Ini cuma game. Aku cuma perlu berpikir jernih." Aditiya berusaha menenangkan dirinya, meskipun rasanya seperti mimpi buruk.

Di seberang meja, seorang wanita dewasa berusia 25 tahun dengan rambut panjang, Lizna Nielson, tampaknya sedang merapikan beberapa barang di rak. Lizna adalah kakak Nijar dalam cerita game, dan entah bagaimana, dia juga ada di sini, hidup dan nyata.

"Nijar, kamu lagi ngelamun lagi?" Lizna bertanya sambil menatap Aditiya yang kini ada dalam tubuh bocil.

Aditiya, yang berusaha keras tetap tenang, hanya bisa tersenyum kaku. "Aku... cuma berpikir."

Lizna mengerutkan kening. "Pikirin apa? Kamu kalau nggak jualan, cuma duduk aja. Pekerjaan mu itu bukan cuma nunggu orang datang beli barang, Nijar!"

"Aku bukan NPC, aku… Menteri Pertahanan!" hampir saja Aditiya berteriak, namun ia buru-buru menahan diri. "Tidak, tidak, aku bukan NPC, aku... cuma bingung."

Namun, yang semakin membuatnya bingung adalah kenyataan bahwa dia tak bisa menggunakan kekuatan apapun. Bahkan unuk membuka menu inventaris, ia merasa seperti terhalang oleh dinding tak terlihat.

"Jadi, sekarang aku harus jadi... pedagang?" gumam Aditiya dalam hati.

Saat itu, seorang petualang dengan pedang besar masuk ke toko. Dengan muka serius, dia bertanya, "Ada potion penyembuh, Nijar?"

Aditiya, yang masih berusaha menenangkan diri, dengan ragu menjawab, "Oh, tentu. Di rak kiri. Tapi…"

Tiba-tiba, tangan bocil itu bergerak tanpa perintah, dan ia secara otomatis menyodorkan potion murahan yang jelas-jelas tak akan membantu petualang itu dalam pertarungannya melawan monster kuat.

Petualang itu memandangnya dengan heran, lalu berkata, "Potion ini cuma buat cuci muka ya?"

Aditiya merasa malu, "Astaga, kenapa aku jadi NPC begini?! Ini benar-benar gila."

Lizna yang melihat kejadian itu hanya tertawa kecil. "Nijar, kamu harus belajar cara jualan yang lebih baik. Jangan kasih barang yang nggak berguna!"

Aditiya hanya bisa tersenyum kaku. "Aku... mencoba..."

Saat itu, ia menyadari satu hal: hidup sebagai NPC bocil ternyata lebih berat dari yang ia kira.

Bagaimana Aditiya menghadapi dunia game sebagai NPC bocil?! Bisakah ia kembali ke dunia nyata, atau takdirnya adalah menjual kentang dan potion selamanya?!

Terpopuler

Comments

Rodiat_Df

Rodiat_Df

bantu follow teman2. nanti saya follback 🙏

2025-02-19

2

HAESYE

HAESYE

terima kasih sudah mampir, semangat

2025-02-18

0

ARIES ♈

ARIES ♈

makasih udah mampir ya..🫰🏻

2025-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Mentri Gaming
2 Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3 Kembali ke Realitas
4 Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5 Misteri Nilai Sempurna
6 Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7 Eh? Pesta? Pesta apaan?
8 "Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9 skakmat
10 Jebakan Bocah Viscount
11 Boxing
12 Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13 Hari pertama
14 kantin yang penuh drama
15 Teori usang
16 reiner yang malang
17 "Oi berandal!..Ayo kita duel."
18 Teman baru
19 Rombongan Kekaisaran
20 Agenda Misterius Raja
21 Perubahan Raja
22 Usulan Kaisar
23 Seleksi petarung
24 Item Sihir
25 H-3 Seleksi
26 Mencari item sihir
27 item di pakai, defense +5
28 Bakat reiner
29 Mencari sekutu
30 Pulau penelitian
31 Konflik di Laut
32 Ulang tahun yang berbeda
33 Pagi Yang Kacau
34 Pengalaman mengerikan armand
35 Turnamen inti telah tiba
36 Rapat Darurat
37 Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38 pangeran kemiren telah tiba
39 Keerom yang kesal
40 Hebohnya panglima perang
41 Sejarah Pulau Misterius
42 Ketenangan Pangeran Muda
43 Kerajaan modern dan kekaisaran
44 keputusasaan
45 Turnamen bela diri di mulai
46 Tarian Petarung
47 Raja Yang Murka
48 Tujuan Mengerikan Raja
49 Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50 Hari Pertarungan
51 Semi final
52 Nijar Vs Rangga
53 Kenangan yang Terungkap
54 Pertarungan dua saudara
55 Aula Kekaisaran
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Mentri Gaming
2
Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3
Kembali ke Realitas
4
Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5
Misteri Nilai Sempurna
6
Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7
Eh? Pesta? Pesta apaan?
8
"Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9
skakmat
10
Jebakan Bocah Viscount
11
Boxing
12
Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13
Hari pertama
14
kantin yang penuh drama
15
Teori usang
16
reiner yang malang
17
"Oi berandal!..Ayo kita duel."
18
Teman baru
19
Rombongan Kekaisaran
20
Agenda Misterius Raja
21
Perubahan Raja
22
Usulan Kaisar
23
Seleksi petarung
24
Item Sihir
25
H-3 Seleksi
26
Mencari item sihir
27
item di pakai, defense +5
28
Bakat reiner
29
Mencari sekutu
30
Pulau penelitian
31
Konflik di Laut
32
Ulang tahun yang berbeda
33
Pagi Yang Kacau
34
Pengalaman mengerikan armand
35
Turnamen inti telah tiba
36
Rapat Darurat
37
Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38
pangeran kemiren telah tiba
39
Keerom yang kesal
40
Hebohnya panglima perang
41
Sejarah Pulau Misterius
42
Ketenangan Pangeran Muda
43
Kerajaan modern dan kekaisaran
44
keputusasaan
45
Turnamen bela diri di mulai
46
Tarian Petarung
47
Raja Yang Murka
48
Tujuan Mengerikan Raja
49
Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50
Hari Pertarungan
51
Semi final
52
Nijar Vs Rangga
53
Kenangan yang Terungkap
54
Pertarungan dua saudara
55
Aula Kekaisaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!