GUYS jangan BOM LIKE ya🥹 nanti sistemnya ngira ada kecurangan
"Pria hanya jatuh cinta sekali, sisanya hanya melanjutkan hidup"
.
Lalu bagaimana dengan perempuan yang menyerahkan seluruh cintanya yang tulus kepada pria yang hanya menganggapnya sebagai patner?
.
.
Seorang pria yang begitu Mencintai tapi tidak berhasil mendapatkan wanita yang dia cintai, membuat Leo seakan hidup dalam sebuah kebohongan dia menikah dengan wanita yang tidak dia cintai
Sampai suatu hari di malam natal seorang pria memberikan sebuah jam padanya, sampai dia kembali ke masa lalu mendapatkan kesempatan untuk berjuang lebih keras mendapatkan wanita yang sangat dia cintai, Barbara.
Namun semakin dia berjuang dia mendapati istrinya di sampingnya, wanita yang sejak dulu tidak dia anggap malah membuat jantungnya berdebar
.
Namun satu hal yang Leonardo tidak sadari,jika cinta sejati hanya akan datang sekali dan dia... tidak menghargai keberadaan wanita itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 "Bersama Caenny II"
Di kamar Hotel.
Leonardo mencoba menghubungi Barbara seperti janjinya pada wanita itu, kesibukan nya sekarang membuat kedua orang itu menjadi tidak bisa bertemu
Begitu juga dengan Barbara yang sangat sibuk dengan karier nya jadi kedua orang itu memutuskan untuk menghargai waktu satu sama lain
Pria itu menghubungi telephone rumah Barbara seperti yang dia janjikan karena sudah malam dia berharap wanita itu sudah pulang kerumah
Sampai beberapa menit kemudian seseorang mengangkat panggilan pria itu namun seseorang itu bukanlah seorang yang di harapkan oleh Leonardo
“halo siapa ini?”. tanya seorang yang dia kenal dari sana, Liana mengangkat panggilan pria itu
“Tante ini Leo… Barbara belum pulang?”. Tanya pria itu dengan sopan, sedikit kecewa karena tidak bisa menyapa kekasihnya
“Belum Leo, sepertinya dia akan pulang larut… tante dengar kamu lagi di bandung ya?”
“Iya tante”
“Wah kebetulan sekali, beliin tante tas merek Ecce ya, tante dengar ada mall yang menjual di sana kalau di Jakarta sudah habis tante ketinggalan kemarin”. Wanita itu terdengar mengeluh di ujung sana
Leonardo menyanggupi permintaan wanita itu karena menurutnya dia memang harus memberi buah tangan pada calon mertuanya itu
“Jangan juga Leo, beli juga untuk Om dan Barbara mereka pasti akan sangat senang”. Ujar wanita itu dari seberang sana dengan sangat antusias
“Baik tante, tentu saya akan membawakan nya”.
Panggilan telfon di tutup bahkan sebelum Leonardo mematikannya pria itu berpikir sejenak, dia belum sempat menitip pesan pada Kekasihnya . Mungkin tante Liana sedang sibuk
Sementara itu Caenny yang berada di sebelah kamar pria itu tengah bersiap untuk pergi keluar, meski Santoso tidak bisa menemaninya tapi dia tetap ingin menggunakan waktunya selama berada di sana dengan baik
“Huftt… kapan lagi aku akan jalan-jalan di sini”. Gumam wanita itu bersemangat, akirnya Caenny memakai pakaian santai berupa training
Keadaan kota bandung yang juga sangat dingin menjadi pemicu wanita itu tidak ingin berpakaian tertutup dan hangat
Setelah semuanya beres wanita itu memutuskan untuk pergi menuju beberapa tempat yang sudah dia baca di buku majalah
“mau ke mana?”. Tanya seorang pria yang tiba-tiba berada di sampig wanita itu, Leonardo juga baru keluar dari kamarnya ternyata pria itu menatap Caenny dengan serius menelisik dari atas ke bawah “Ikut aku…”
“Kemana?”. Caenny mendecit karena pria itu bertindak seenaknya “saya mau jalan-jalan sendiri”
“Jangan bertingkah Caenny, kau itu perempuan nanti kalau kau kenapa-kenapa aku juga yang kena”. Leonardo berkacak pinggang “Kebetulan aku sudah menyewa motor, akan lebih nyaman menggunakan motor untuk keliling kota”
“Motor?”. Wanita itu menjadi bersemangat di bandingkan memakai mobil akan lebh seru jika pakai motor
Leonardo yang memang adalah anggota club motor juga lihai memakai motor, model motor yang di desain untuk satu orang saja membuat Caenny sedikit ragu untuk penumpang dengan pria itu
“apakah ini benar-benar bisa di gunakan?”. Tanya wanita itu ragu “kenapa bentuknya seperti ini?”
“Cih kau ini norak sekali, ini desain terbaik tahun ini”. Kesal Leonardo “Cepatlah naik, jangan membuang waktu ku”
Kan anda yang mengajak saya. Caenny duduk di belakang Leonardo “Bagaimana kalau saya jatuh, motor anda tidak ada pegangannya”
“Motor ini memang di desain seperti itu!, berpegangan pada ku”
Caenny berpegangan pada pundak pria itu, Leonardo menatap ke arahnya dengan tajam “Kau pikir aku ini ojek apa?”
“Lalu bagaimana? Anda bilang berpegangan pada anda”
“Pegang pinggang ku”.
Dengan berat hati Caenny akhirnya bersandar dan memeluk pinggang pria itu wajahnya bersemu merah karena mereka tidak pernah sedekat ini
Leoardo memajukan motornya mengelilingi kota, lampu kota yang indah dan orang-orang yang berlalu lalang disana semuanya membuat mereka kagum
“Wahh… uhu…”. Caenny nampak bersorai dari belakang sana, seperti orang yang baru keluar pertama kali Caeeny nampak seperti itu
Apa-apaan dia? Di bawa seperti ini saja, dia sebahagia itu. Leonardo bergumam senang, saat Caenny menikmati malam mereka
Dia menikmati pelukan Caenny dan juga tawa wanita itu dari belakang. Ck anggap saja ini sebagai tanda terimakasih ku, karena kau telah banyak membantu ku
“Pak leo!”. Panggil Caenny dari belakang sana “Di depan jalan sana ada penjual martabak yan enak, kita mampir kesana ya”
‘ya baiklah”
Leonardo akhirnya menuruti wanita itud ia merendahkan kecepatan motornya sampai di depan jalan yang di tunjuk Caenny benar-benar ada seorang penjual martabak
Dan tempat itu tampak sangat ramai pembeli membuat mereka harus mengantri
“kau tahu dari mana ada tempat ini?”
“Majalah dan koran, saat saya tahu kita akan ada kunjungan ke sini saya membaca beberapa artikel mengenai kota ini”
“Wah kau sangat..”
Karena Aku harus menikmati masa muda ku, aku ingin banyak belajar dan menemukan orang yang benar-benar mencintai ku kelak, aku tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi tidak akan. Gumam wanita itu
“Ini area alun-alun sebaiknya kita jalan kaki saja di sekitar sini”
“Hmm”. Ujar Caenny dia sudah mendapatkan pesanan nya lalu memakan makanan itu sambil menikmati jalanan di malam hari “Tidak mau?”
“aku tidak suka makanan manis”.
“Ini tidak terlalu manis, cobalah anda pasti suka”. Caenny mengambil sepotong martabak lalu menyuapkannya pada Leonardo, pria itu awalnya menolak
Tapi bau martabak itu terlalu menggoda hingga dia pun tidak bisa menolaknya lagi, benar kata Caenny martabak itu terasa enak dan tidak membuatnya enek
Kedua orang itu memutuskan untuk duduk di pinggir jalan dengan di terangi lampu kota yang tertuju pada mereka
Ini enak. Leonardo mengambil sepotong lagi saat Caenny menaruh makanan itu di antara mereka
“Lihat itu!”. Tunjuk Caenny kegirangan pada sebuah balon besar yang membuat pemiliknya kesusahan “bagaimana bisa dia memiliki benda yang lebih besar dari ukuran tubuhnya”
“Hahaha dia terlihat kepayahan, apa perlu kita membantunya”
“Hahaha sebaiknya iya…”. Kedua orang itu hendak bergegas namun seseorang membantu pemilik balon yang mungil itu
Ternyata orang tua nya masih berada di sana membantunya menjaga miliknya agar tetap aman, kedua orang tuanya menggenggam anak itu untuk tetap yakin dan berjalan melewati jalanan kota
Mereka tampak berbahagia membuat Caenny yang tadinya tertawa malah menjadi terdiam
“Dia lucu sekali huft… hahaha dia masih kesusahan berjalan… dia hampir saja oleng”. Leonardo masih tertawa karena menurutnya anak kecil itu sangat lucu "Lihat itu Caenny"
Sampai dia memperhatikan Caenny yang tiba-tiba diam “ada apa? Kau baik-baik saja?”
Wanita tersenyum tipis “Aku penasaran… bagaimana rasanya memiliki pendukung seperti itu, mereka pasti sangat beruntungkan”. Ya mereka sangat beruntung, karena itu aku harus memastikan jika anak ku juga akan beruntung seperti itu dan bukan seperti ku
belum lagi perlakuanmu tang memperlakukan anak-anakmu spt mesin robot pencetak uang utk memajukan perusahaan tanpa peduli dgn mrk & tanpa kasih sayang hanya krn mrk terlahir dari wanita yang tidak kamu cintai , yang bahkan sudah banyak membantumu agar sukses dgn perusahaanmu yang kau bangga2kan itu
wajar lha kalau Caenny memutuskan "tidak pamit"
justru kalau Caenny masih mau pamit itu yang aneh
"lanjut sekolah" nya cuma "statement"
Yang masa lalunya benar-benar berubah cuma dari sisi Leo, Caenny kesannya blo'on terus krn bolak balik terlalu peduli
ceritanya gak berkembang
belum lagi lihat Arata nya playboy, duhh
jadi bikin geli 🤢
kapan perginya nih?
gak usah siapin ini itu lha buat masa depan Leo, orang dia yang mau hancurin masa depannya sendiri jadi percuma kalau dipersiapkan dari awal sblm kepergian Caenny
tetep aja "Barbara" yang dia ingat
Arata juga gak muncul2 buat deketin Caenny
laki2 gak punya hati
duhh Caenny berhenti perhatikan Leo plis, biar mandiri tuh org apalg kalau udah kamu tinggal
Caenny jangan peduli sama Leo lagi , biarin aja si Leo lagian kan bebal pula biar dia sama Barbara
babang Arata mana nih thor ?
kapan dijodohin sama Caenny 😭
emang dia pikir Barbara mau sama dia kalau kere
Pliss thor buat Arata yang ngejer2 & tergila2 sama Caenny
biar Caenny bisa nikah & bahagia seumur hidupnya dgn pasangan yang benar2 cinta dia & calon anak2 yang akan keluar dari rahimnya & sangat dihargai suaminya ( kalau bisa babang Arata )
sama Caenny bisa selesaikan kuliah S2 nya hehe
biar Leonardo cepet nikah sama Barbara & hidup bersama wanita yang "dicinta matiin" nya tuh, biar dia tau kelakuan & sifat Barbara kalau sudah hidup berumah tangga & serumah bertahun2
biar si Leonardo rasain jadi gembel dikeruk semua hartanya sama Barbara
Caenny plis jodohin sama Arata secepatnya thor
harus tegas demi kebahagiaan calon anak2mu di masa depan
bahkan Caenny hrs batal kuliah ke luar negeri gara2 orang tua egois macam Gilang
gini lha Gilang egois, mikirin anak dajjal nya si Leonardo, tapi mengorbankan hidup Caenny
Caenny berhak utk bahagia
kasihan caenny dan anak" nantinya.
biarkan lah leo dapat pelajaran dari pilihannya sendiri thor