Che Tian, seorang Saint terkuat di alam dewa, kecewa ketika kekasihnya, Yuechan, direbut oleh Taiqing, penguasa alam dewa yang dipilih oleh Leluhur Dao. Merasa dihina, Che Tian menantang Taiqing dan dihukum, diturunkan ke bumi untuk mencari kekuatan yang lebih besar. Dengan senjata sakti, Mandala Yin Yang dan Kipas Yin Yang, Che Tian membangun kekuatan baru dan mengumpulkan murid-murid yang setia. Dalam perjalanannya, ia menghadapi pengkhianatan dan rahasia alam semesta, sambil memilih apakah akan membalas dendam atau membawa keseimbangan yang lebih besar bagi dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Ujian Para Kaisar Kuno
Che Tian menatap muridnya dengan ekspresi tenang. "Sekarang, mari kita buat dirimu lebih kuat," katanya.
Tanpa banyak bicara, mereka segera bergerak menuju sebuah tempat tersembunyi di pegunungan. Perjalanan mereka cukup mulus, melewati hutan lebat dan jalanan berbatu yang jarang diinjak manusia. Setelah beberapa waktu, mereka akhirnya tiba di depan sebuah gua besar yang terlihat kuno dan megah.
Saat mereka melangkah masuk, cahaya redup dari dalam gua memperlihatkan ukiran-ukiran kuno di dindingnya. Relief itu menggambarkan para dewa dan makhluk purba, seolah menyimpan sejarah yang telah lama terlupakan.
Che Tian memandangi ukiran tersebut sebelum menoleh ke Ye Qingxian. "Kau mewarisi kekuatan dari Tubuh Kuno Purba dan Tubuh Suci. Itu berarti metode kultivasi dari zaman kuno pasti cocok denganmu."
Ye Qingxian menatap gurunya dengan penasaran. "Guru, apa itu kultivasi zaman kuno?" tanyanya.
Che Tian berjalan perlahan melewati relief-relief tersebut sambil menjelaskan, "Kultivasi zaman kuno berbeda dengan metode saat ini. Di era itu, para kultivator mengandalkan kekuatan tubuh dan energi langit serta bumi secara langsung, bukan hanya esensi spiritual yang kita gunakan sekarang. Mereka memiliki tubuh yang lebih kuat dan daya tahan luar biasa. Beberapa bahkan bisa berdiri di atas bintang-bintang tanpa perlu menggunakan teknik khusus."
Mendengar itu, Ye Qingxian semakin tertarik. "Jadi, dengan metode ini, aku bisa menjadi lebih kuat tanpa terlalu bergantung pada teknik energi biasa?"
Che Tian mengangguk. "Benar. Tetapi, untuk memperoleh metode ini, kau harus lulus ujian yang telah ditinggalkan oleh para leluhur zaman kuno."
Setelah cukup lama berjalan, mereka akhirnya tiba di sebuah reruntuhan yang tersembunyi di dalam gua. Bangunan-bangunan besar dengan arsitektur kuno berdiri kokoh meski sudah tertutup lumut.
Di sekeliling mereka, terdapat banyak patung raksasa, masing-masing menggambarkan sosok yang terlihat gagah dan berwibawa. Di tengah area itu, terdapat sebuah kolam misterius yang memancarkan cahaya biru kehijauan, tetapi dikelilingi oleh lapisan energi yang membuat mereka tidak bisa mendekatinya.
Che Tian menunjuk ke arah kolam itu. "Itulah tempat yang harus kau masuki. Kolam ini mengandung energi dari zaman kuno yang akan membantumu memahami metode mereka. Namun, sebelum itu, kau harus melewati ujian ini."
Dengan satu hentakan jari, Che Tian melepaskan aura Yin-Yang yang langsung menyebar ke seluruh reruntuhan. Aura itu meresap ke dalam patung-patung raksasa, membuat ukiran di tubuh mereka mulai bersinar.
WUUUUNG!
Cahaya memancar dari setiap patung, dan dalam sekejap, mereka mulai bergerak. Patung-patung itu berubah menjadi manusia nyata—para Kaisar Manusia dari zaman kuno!
Sosok-sosok tersebut menatap Ye Qingxian dengan tajam. Salah satu dari mereka, seorang pria berambut putih dengan mata seterang bintang, berbicara lebih dulu. "Kau ingin mendapatkan metode kultivasi zaman kuno?"
Ye Qingxian melangkah maju dengan penuh hormat. "Ya, aku ingin menjadi lebih kuat," jawabnya tegas.
Kaisar itu tersenyum tipis. "Tidak semua orang layak menerima warisan ini. Kau harus membuktikan bahwa kau memiliki tekad, kekuatan, dan pemahaman yang cukup untuk mewarisinya. Jika kau gagal, kau akan terjebak di tempat ini selamanya."
Ye Qingxian menelan ludah. Ia menoleh sekilas ke arah gurunya, tetapi Che Tian hanya menatapnya dengan tenang, seolah mengatakan bahwa ini adalah ujian yang harus ia hadapi sendiri.
"Apa ujiannya?" tanya Ye Qingxian dengan suara mantap.
Seorang Kaisar lainnya, yang mengenakan jubah emas dengan simbol naga, melangkah maju. "Ada tiga ujian yang harus kau lalui. Pertama, ujian kekuatan fisik. Kedua, ujian tekad dan ketahanan. Dan yang terakhir, ujian pemahaman Dao."
Ye Qingxian menghela napas dan mengangguk. "Aku siap!"
Para Kaisar zaman kuno tersenyum tipis, lalu mulai bergerak, mengawali ujian yang akan menentukan apakah Ye Qingxian layak mendapatkan warisan dari zaman kuno atau tidak.
Ye Qingxian berdiri tegak di hadapan para Kaisar Kuno, matanya penuh keteguhan. Meski tubuhnya terasa sedikit tegang, ia menolak untuk menunjukkan keraguan.
Salah satu Kaisar yang memiliki tubuh kekar dengan rambut perak panjang melangkah maju. Ia mengenakan jubah perang hitam dengan pola petir menyala di atasnya. Suaranya bergema di dalam reruntuhan, penuh wibawa.
"Ujian pertama: Kekuatan Fisik!" serunya. "Dahulu, manusia tidak bergantung pada teknik sihir seperti sekarang. Tubuh mereka adalah senjata sejati. Jika kau ingin mendapatkan metode kultivasi zaman kuno, kau harus menunjukkan bahwa tubuhmu bisa menahan beban kekuatan sejati!"
Dengan satu gerakan tangannya, Kaisar itu menciptakan sebuah ruang ilusi. Seketika, Ye Qingxian merasa dirinya ditarik ke dalam dimensi lain. Ia kini berdiri di atas tanah kering dan berdebu, dikelilingi oleh gunung-gunung raksasa yang menjulang tinggi.
Dari langit, suara Kaisar itu terdengar lagi.
"Dalam ujian ini, kau harus bertahan dari serangan makhluk-makhluk zaman kuno. Mereka tidak menggunakan energi spiritual, hanya kekuatan fisik murni. Jika tubuhmu terlalu lemah, kau akan hancur berkeping-keping!"
Seketika, tanah di depannya bergetar hebat. Dari kejauhan, seekor Raksasa Bertanduk Tiga setinggi seratus meter berlari ke arahnya. Setiap langkahnya mengguncang bumi, matanya yang merah menyala dipenuhi keganasan.
"Serang aku!" Ye Qingxian berteriak, mempersiapkan kuda-kuda.
BOOM!
Raksasa itu mengayunkan tinjunya yang sebesar rumah. Ye Qingxian melompat ke samping, menghindari serangan tersebut, tetapi tekanan anginnya saja sudah cukup untuk membuat tubuhnya terdorong jauh ke belakang.
"Kuat sekali!" pikirnya.
Namun, ia tidak punya waktu untuk terkejut. Raksasa itu kembali menyerang, kali ini mengangkat kaki untuk menginjaknya. Tanpa ragu, Ye Qingxian mengaktifkan kekuatan Tubuh Kuno Purba miliknya. Cahaya keemasan menyelimuti tubuhnya saat ia mengeraskan otot-ototnya dan—
DUARRR!
Ia mengangkat kedua tangannya untuk menahan kaki raksasa itu! Tanah di sekitarnya retak, tubuhnya sedikit merosot ke bawah, tetapi ia berhasil menahan serangan tersebut.
"Luar biasa!" seru salah satu Kaisar yang mengawasi dari luar ilusi. "Tubuhnya sudah cukup kuat untuk menahan tekanan raksasa kuno."
Namun, ujian belum selesai. Dari sisi lain, muncul Serigala Langit Hitam, makhluk buas seukuran bangunan lima lantai dengan cakar tajam seperti pedang. Makhluk itu melesat dengan kecepatan luar biasa, langsung menyerang Ye Qingxian dari belakang!
Ye Qingxian tidak bisa berbalik tepat waktu. Namun, dalam sepersekian detik, dia melapisi tubuhnya dengan energi Tubuh Suci miliknya, membuat kulitnya berkilauan seperti berlian.
CRAASSHH!
Serigala itu mencakar punggungnya, tetapi cakar tersebut tidak mampu menembus pertahanannya! Namun, dorongan serangan itu cukup untuk membuatnya terpental dan jatuh ke tanah.
"Kau harus mengalahkan mereka, bukan hanya bertahan!" suara Kaisar itu menggema lagi.
Ye Qingxian segera berdiri, matanya bersinar dengan tekad. Ia mengepalkan tinjunya, lalu mengumpulkan seluruh kekuatannya.
"Jika aku tidak bisa melampaui batas tubuhku, aku tidak pantas mendapatkan metode ini!"
Dalam sekejap, ia melesat maju ke arah Raksasa Bertanduk Tiga. Dengan kecepatan luar biasa, ia melompat setinggi dadanya, lalu menghantamkan tinjunya ke wajah raksasa itu!
BOOM!!
Raksasa itu terdorong ke belakang beberapa langkah, terkejut dengan kekuatan pukulannya! Sementara itu, Serigala Langit Hitam kembali menerjangnya dari samping. Namun kali ini, Ye Qingxian sudah siap. Ia menangkap kepala serigala itu dengan kedua tangannya, lalu mengerahkan seluruh kekuatannya—
DUARR!
Dengan satu hentakan, ia menghantamkan kepala serigala itu ke tanah hingga menciptakan kawah besar!
Setelah beberapa saat, suara Kaisar terdengar lagi. "Cukup. Kau telah membuktikan bahwa tubuhmu cukup kuat untuk menanggung warisan ini."
Seketika, dunia ilusi runtuh, dan Ye Qingxian kembali ke reruntuhan di dalam gua. Ia terengah-engah, tetapi senyumnya penuh kepuasan.
Namun, ujian belum selesai.
Kaisar berambut putih maju selangkah. "Ujian kedua: Tekad dan Ketahanan!"
Ye Qingxian mengatur napasnya dan menatap lurus ke arah Kaisar tersebut. "Aku siap."
(To be continued...)