NovelToon NovelToon
Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Diam-Diam Cinta / Iblis / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kutukan
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia yang dikuasai oleh kultivasi dan roh pelindung, seorang putri lahir dengan kutukan mematikan—sentuhannya membawa kehancuran. Dibuang oleh keluarganya dan dikhianati tunangannya yang memilih saudara perempuannya, ia hidup dalam keterasingan, tanpa harapan.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan pria misterius yang tidak terpengaruh oleh kutukannya. Dengan bantuannya, ia mulai membangkitkan kekuatan sejatinya, menyempurnakan kultivasi yang selama ini terhalang, dan membangkitkan roh pelindungnya, **Serigala Bulan Biru**.

Namun, dunia tidak akan membiarkannya bangkit begitu saja. Penghinaan, kecemburuan, dan konspirasi semakin menjeratnya. Tunangan yang dulu membuangnya mulai menyesali keputusannya, sementara sekte-sekte kuat melihatnya sebagai ancaman.

Di tengah pengkhianatan dan perang antar kekuatan besar, hanya satu hal yang pasti: **Pria itu akan selalu berada di sisinya, bahkan jika ia harus menghancurkan dunia hanya untuknya**.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening

Langkah mereka semakin jauh memasuki hutan, meninggalkan kereta dan bayangan pertempuran di belakang. Xiaolin berjalan di sisi pria misterius itu, matanya terus mengawasi setiap sudut dengan kewaspadaan. Hutan ini lebih kelam dari yang dia bayangkan, dengan pepohonan raksasa yang menjulang tinggi, menutupi cahaya bulan yang sebelumnya menemani perjalanan mereka.

Udara semakin dingin, menusuk kulit seperti hembusan napas dari sesuatu yang tidak kasat mata. Kabut hitam merayap perlahan di antara akar-akar pohon, menyelimuti tanah seperti selendang yang menyembunyikan rahasia kelam. Setiap langkah kaki Xiaolin menimbulkan suara lembut di tanah yang lembab, tetapi yang membuatnya bergidik adalah bau amis besi yang semakin pekat di udara.

Dia berhenti sejenak ketika kakinya menginjak sesuatu yang basah. Ketika dia menunduk, genangan darah terlihat di tanah, begitu pekat dan segar seolah baru saja ditumpahkan. Namun, tak ada tubuh, tak ada mayat, tak ada tanda-tanda pertempuran. Darah itu ada, tetapi asalnya tidak jelas.

Xiaolin menahan napasnya, mengangkat kepalanya untuk melihat pria di sampingnya. Dia masih berjalan tenang, seolah tidak terganggu oleh pemandangan mengerikan ini. Pria itu tetap menjaga langkahnya, wajahnya tetap tenang tanpa ekspresi. Diam-diam, Xiaolin menggigit bibirnya. Apa dia tidak menyadari? Atau justru dia sudah terbiasa dengan pemandangan ini?

Saat mereka berjalan lebih jauh, tetesan darah jatuh dari atas pohon, satu per satu mengenai tanah, menambah genangan yang sudah ada. Xiaolin refleks menoleh ke atas, tetapi hanya ada cabang-cabang pohon kosong yang melintang di atas mereka. Tidak ada tubuh tergantung, tidak ada luka yang menganga di batang pohon. Darah itu jatuh dari kehampaan, seakan-akan hutan itu sendiri sedang menangis.

Tepat pada saat itu, pria di sampingnya mengangkat tangannya. Dari kehampaan, sebuah payung merah muncul begitu saja di genggamannya. Xiaolin terkejut—dia yakin sebelumnya pria itu tidak membawa apa pun. Namun, kini dia memegang sebuah payung, kainnya berwarna merah darah dengan gagang kayu yang tampak tua, seolah telah melewati banyak waktu.

Tanpa sepatah kata, pria itu membuka payungnya dan memayungi Xiaolin, melindunginya dari tetesan darah yang jatuh dari atas. Xiaolin memandangnya dengan kaget. Dia berdiri di sampingnya, persis seperti seorang pengantin pria yang sedang berjalan mengiringi pasangannya.

Hening.

Tak ada suara burung, tak ada suara serangga, bahkan angin pun seakan lenyap dari hutan ini. Xiaolin merasa dirinya terjebak dalam dimensi lain—hanya ada mereka berdua, kabut hitam yang semakin pekat, serta jejak darah yang mengiringi langkah mereka. Pria itu tetap berjalan dengan langkah yang santai dan elegan, membiarkan Xiaolin terhanyut dalam kebingungan.

Siapa dia sebenarnya?

Xiaolin ingin bertanya, tetapi suaranya seakan tertahan di tenggorokan. Dia hanya bisa mengikuti pria itu lebih dalam ke dalam hutan, sementara bayangan pepohonan tinggi semakin menyelimuti mereka dalam gelap yang tak berujung.

Suasana hening. Tidak ada suara burung malam, tidak ada suara gesekan daun, hanya langkah mereka berdua yang menggema di antara pepohonan.

Saat melewati akar pohon yang menjalar di tanah, pria itu tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dengan tenang, dia menekan sesuatu di bawah kakinya.

KRAK!

Suara pecahan keras terdengar. Xiaolin melihat ke bawah dan terkejut—sebuah tengkorak manusia telah hancur di bawah kaki pria itu. Saat tengkorak itu hancur, kabut tebal yang menyelimuti hutan perlahan menghilang, lenyap seolah sesuatu yang tak terlihat telah dihancurkan. Xiaolin hanya bisa menatapnya dengan mata lebar, bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

Dari kejauhan, suara geraman terdengar. Sekelompok serigala roh muncul dari balik pepohonan, mata mereka bersinar terang dalam gelap. Mereka mengelilingi Xiaolin dan pria itu, siap untuk menyerang kapan saja.

Namun, pria itu hanya melirik mereka dengan tatapan dingin.

Dalam sekejap, semua serigala itu mengibaskan ekor mereka, lalu berbalik pergi tanpa perlawanan. Xiaolin menahan napas. Ia tidak tahu apakah itu karena ketakutan atau rasa hormat terhadap pria ini, tetapi jelas mereka tidak berani menantangnya.

Jalan di hadapan mereka kini terbuka, seolah hutan sendiri yang tunduk di bawah kehadiran pria ini.

1
Wulan
kamu tidak boleh mati sebelum balas dendam mu tuntas xiaolin 😠😠 kamu harus hidup 🤧🤧
Wulan
ulah dia ini yang buat konspirasi 😤😤
Wulan
mampir thor 😌👍
Sie
Terima kasih kak othor, semangat ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!