Bagaimana rasanya ditinggal suami saat sedang mengandung demi menikahi perempuan lain, apalagi kakaknya sendiri ? inilah cerita shanaya yang mencoba menyelesaikan masalalunya demi kebahagiaanya kedepan bersama kedua anak kembarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risss___, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Pov Noval
Saat ini mereka masih diperjalanan mengantar sikembar, seperti biasa mobil akan selalu dihiasi oleh suara suara Abi dan Ana yang sibuk dibelakang. Kadang anak-anak itu bermain atau mengobrol hal-hal bahkan tak pernah ada difikiran Sanaya dan Noval, bahkan yang paling sering adalah pertengkaran.
Tak heran dia dan Shanaya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka, dan jika perkelahian mereka sudah ditahap puku-pukulan maka Shanaya dan Noval akan langsung turun tangan.
“Sha... Papanya Abi sama Ana datang ya?” tanya Hakim berpura-pura tak tahu
“Iya Mas”
“Aku juga ngak tauh kenapa orang itu tiba-tiba datang”
Jawab Shanaya menginggat kejadian semalam, dia memang kaget melihat Hakim tiba-tiba ada di rumah semalam.
Sedangkan Noval hanya menganggukan kepalanya sebagai respon, nyatanya fikiranya kin melayang pada kejadian semalam
____
Saat itu.....
Tepatnya kemarin dia mendapat telpon dari Ibunya
“Halo!” Ucap ibunya antusias disebrang sana
“Iya Bu, kenapa?” Tanyanya, tak biasanya Ibunya itu menelponya
“Ibu ada kabar baru buat kamu!” jawab ibunya
Noval hanya menghebuskan nafasnya, entah kabar penting apa yang akan ibunya itu sampaikan. Palingan kabar bahwa hari ini arisanya naik, biasa ibi-ibu
“Noval kamu dengar ibu ngak sih?” tanya Ibu Iren disebrang sana
“Lagian ini penting banget!!!” lanjut Ibu Iren
“Iya bu. Memangnya berita apa?” tanya Noval dengan sabar
“Kamu tau ngak?” tanya Ibu Iren
“Ngak tau Bu” jawab Noval langsung
“Kamu ya! Ibu belum selesai ngomong udah kamu potong!”
“Ngak sopan banget sama orang tua!” Ucap Ibu Iten disebelah sana
“Iya-iya Bu maaf, sekarang ibu lanjut mau ngomong apa? Noval sengerin” ucap Noval
“Suaminya Shanaya datangg!!!” ucap Ibu Iren disebelah sana dengan hebonya
“Emang Ibu tau suaminya Naya yang mana?” tanya Noval tak percaya
“Ya taulah! Orang tadi Ibu ngantarin sikembar kerumahnya, niatnya mau jagain mereka sampai kamu sama Shanaya pulang. Tapi ternyata disana udah ada Suaminya Shanaya” Ucap Ibu Iren menjelaskan kejadian tadi pada putranya
Noval yang mendengarnya seketika mengepalkan tanganya. Mengapa lelaki bajingan itu tak punya malu, bahkan dengan tak tauh dirinya datang seenakanya seolah tak terjadi apa-apa. Bayangkan dulu dia meninggalkan Shanaya meninggalkan Shanaya seenaknya, lalu sekarang datang berniat memperbaiki ketololan yang dia buat.
Jangan harap dia akan membiarkan Hakim mengusik hidup tenang Shanaya dan sikembar. Apalagi sampai berniat menghalangi hubunganya dengan Shanaya.
“Kalau Ibu liha-lihat juga dia ngak ada apa-apanya dibandingkan kamu!”
“Ibu juga tadi pas liat dia, kayak apa ya?”
“Udah kelihatan gitu aurah bejadnya!”
“Ihh Ibu juga kalau diposisi Shanaya, ngak bakal mikir dua kali buat cerai!”
Ucap Ibu Iren, yang hanya didengar sepintas oleh putranya itu
“Terus suaminya Naya sekarang diamana Bu?” tanyanya lagi
“Ya dirumanya Shanaya lah! Ngak mungkin Ibu bawa kerumah” jawab Ibu Iren Ngasal
“Ya udah deh Bu, udah dulu ya” Ucap Noval mengakhiri pembicaraan mereka
Iya!” jawab Ibunya diseblah sana
Saat ini fikiranya mengarah pada kemungkina-kemungkinan lelaki parasit itu akan menghalangi hubunganya dengan Shanaya. Dan yang passti dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Pandanganya mengarah pada jam didinding ruanganya. Sudah jam pulang, diraihnya kunci mobil. Dia mengendarai mobil dengan kecepatan maksimal, entah apa yang mengejarnya.
Saat sampai di Bank tempat Shanaya tugas, dia keluar dari mobil. Secara tak sengaja ia bertemu dengan salah satu teman Shanaya yang juga bekerja disana
“Ehh Pak Noval!” sapanya ramah
“Mau jemput Shanaya ya?” tanyanya
“Iya nih!”
“Naya-nya diamana?” tanya Hakim, sambil mengedarakan pandanganya kesegala penjuru
“Kaya’nya lagi beres-beresin barangnya didalam Pak”
“Sebentar lagi palingan juga keluar” Jawab wanita itu
“Kalau gitu saya duluan ya Pak! Suami saya udah jemput” Lanjutnya
“eh iya! Makasih informasinya Bu!” ucap Hakim, yang hanya dibalas anggukan
Dilihatnya temanya Shanaya itu dijemput dengan motor oleh suaminya, walau hanya dijemput dengan mereka terlihat bahagia. Brgitulah impianya sedari dulu, hidup bahagia bersama Shanaya. Namuan dia hanya bisa berusaha, bagaimanapun endingnya dia hanya bisa berharap pada tuhan
Tak lama menunggu dilihatnya Shanaya melangkah kearahnya dengan tas ditanganya
“Halo cantik, mau kemana ni?” tanya Noval dengan nada centill
“Mau pulang nihh Mas” Jawab Shanaya tak kalah centilnya
“Kalau gitu ayo Mas anterin yuk” Ucap Shanaya mengerlingkan sebelah matanya
“Ihhh apan sih Mas, alay banget” ucap Shanaya dengan nada cemberut, dia geli melihat wajah Noval yang seperti Om-om pedifil
“Lagian ngapain coba disini malam-malam” lanjutnya
“Ngapain lagi kalau bukan jemput calon istriku ini” jawabnya sambil mencubit pipi Shanaya
“Tumben banget biasanya kalau aku lembur, kamu langsung pulang ketemu sama anak-anak. Lebih pentingin anak-anak daripada aku” Ucapn Shanaya makin cemberut
“Iyakan, hari Iini ada ibu yang jagain sikembar. kalau ngak ada ibu pasti aku kalau pulang langsung jemput Abi sama Ana” jawab Noval tanpa rasa bersalah
“Tuhhh kannn” ucap Shanya dengan nada marahnya menatap Noval
“Udah-udahngak usah dibahas lagi. Lebih baik kita jalan-jalan dulu, mumpung sikembar lagi anteng dijagain Ibu” Ucap Noval
“Ngak ahh, aku ngak enak sama ibu, masa kita enak-anakan jalan. Trus ibu sibuk jagain anak-anak” ucap Shanaya
“Udah ngak papa, aku juga udah bilang sama ibu. Lagian ibu juga ngak masalah jagain sikembar, katanya masih kangen karna baru ketemu lagi” ucap Noval meyakinkan
Shanaya menatapnya dengan pandangan ragu
“Udah ngak usah dipikiri, Ayo” lanjut Noval langsung membukakan pintu mobil dan menununtun Shanaya agar segera masuk
Hakim sengaja mengajak Shanaya, sembari menikmati waktu berdua. Dia bisa menyusun strategi yang tepat. Mereka makan malam, berbelanja, lalu singgah ketaman tempat terakhir mereka bertemu. Setelah cukup lama disana Hakim memutuskan mengajak Shanaya pulang. Tak lama merkapun sampai di depan rumah Shanaya
“Kamu ngak mau singgah dulu Mas” Tanya Shanya
“Ngak usah Nay” jawab Noval
Shanaya hanya mengangguk. namaun saat akan turun dari mobil, tanganya di pegang oleh Noval. Noval yang melihat Hakim berada di teras rumah, langsung melancarkan aksinya
“Nayy” ucap novan dengan nada renda
Saat Shanya menoleh. Noval langsung mengecup bibirnya
Cupp..
Sungguh Shanaya terkejut mendapat serangan tiba-tiba dari Noval
______
Noval tanpa sadar tersenyum tersenyum mengingat kejadian semalam. Dia fikir dengan melakukan hal itu Hakim akan sadar akan posisinya. Namun, nyatanya hal itu justru menjadi bomerang untuknya dan Shanaya.
Sebab bukanya Hakim suamakin mundur justru, dia semakin punya alasan yang jelas untuk kembali mempertahankan rumah tangganya bersama Shanaya, bagaimanapun caranya.