NovelToon NovelToon
HarMoni Langit

HarMoni Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Beda Dunia / Wanita Karir / Kehidupan alternatif / Romansa / Roh Supernatural
Popularitas:944
Nilai: 5
Nama Author: S.Prayogie

Langit yang sangat mencintai Monica merasa tidak bisa melupakannya begitu saja saat Monica dinyatakan meninggal dunia dikarenakan kecelakaan yang tiba-tiba. Diluar dugaan, arwah Monica yang masih penasaran dan tidak menerima takdirnya, ingin bertemu dengan Langit. Dilain tempat, terdapat Harra yang terbaring koma dikarenakan penyakit dalam yang dideritanya, hingga Monica yang terus meratapi nasibnya memohon kepada Tuhan untuk diberi satu kali kesempatan. Tuhan mengizinkannya dan memberinya waktu 100 hari untuk menyelesaikan tujuannya dan harus berada di badan seorang gadis yang benar-benar tidak dikenal oleh orang-orang dalam hidupnya. Hingga dia menemukan raga Harra. Apakah Monica berhasil menjalankan misinya? apakah Langit dapat mengenali Monica dalam tubuh Harra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.Prayogie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 : MASA LALU HARRA

Sebuah jalanan di salah satu distrik Kota Tokyo saat itu didepan mata Monica. Monica bingung berada ditengah-tengah lalu lalang orang yang tampak sibuk dengan berbagai hal dan berusaha mencari sosok yang dikenalinya ditengah kerumunan orang. Hingga dari salah satu pintu cafe terlihat wajah Harra dengan rambut coklatnya. Wajah Harra yang tampak berbeda dari yang selama ini dilihat oleh Monica. Harra tampak menggandeng lengan seorang pria dan tertawa sambil bercengkrama dengan wajah yang ceria.

Monica menatap dengan kebingungan dari arah belakang mereka dan mengikuti kemana perginya mereka.

"Harra bisa kayak gitu wajahnya?" gumam Monica sambil terus mengikuti mereka.

Ternyata waktu berpindah ke sebuah taman di sore hari, terdapat bunga sakura yang berguguran ditepi danau dan terdapat 2 orang yang tampak berciuman disana membuat Monica terkejut dan segera memalingkan wajahnya.

"Kok ditempat umum sih--- Malu---" Monica menutup wajahnya. Lalu saat Monica membalikkan badannya, terlihat hanya Harra yang berdiri disana sambil tersenyum dan membawa setangkai bunga mawar ditangannya. Lelaki itu tampak sudah pergi.

"Hmmm---" Monica bergumam sambil menatap Harra yang tampak cantik dengan rambut yang diikat tinggi, anak rambutnya tampak berayun lembut tertiup angin. Mata indah Harra menatap danau yang siluetnya tampak indah dengan adanya guguran bunga sakura.

"Cantik sekali gadis ini-- Kenapa sekarang dia memasang wajah yang seperti itu" Gumam Monica kembali sambil mengagumi wajah Harra.

Tiba-tiba Harra melihat ponselnya dan situasi berpindah disebuah rumah yang besar. Sangat besar dengan halaman luas ditengahnya memisahkan 2 bangunan. Bagian depan bangunan yang tampak modern dan bagian belakang bangunan bernuansa tradisional Jepang. Harra terlihat berlari menaiki tangga dan masuk kedalam sebuah ruangan. Dia tampak berdebat dengan menggunakan Bahasa Jepang dengan seorang pria paruh baya. Pria itu tampak melempar beberapa lembar foto diatas mejanya. Monica mendekat dan melihatnya, tampak foto Harra yang bergandengan tangan di tengah keramaian hingga foto Harra berciuman dengan seseorang.

"Sepertinya dia juga tidak direstui oleh orang tuanya---" Monica bergumam dengan perasaan yang sedih mengingat hal yang juga terjadi padanya.

Waktu berubah dengan cepat memperlihatkan Harra yang berdiri diatas jembatan dengan seorang pria. Monica melihat dari bawah jembatan, mereka tampak beradu argumen namun tiba-tiba saling memeluk. Hingga Monica melihat Harra bersimpuh didepan pria yang ada didepannya. Namun pria itu tampak begitu saja meninggalkannya.

Monica menutup mulutnya tak menyangka dengan apa yang dilihatnya, Monica mendekati Harra dan melihat wajah Harra yang sudah banjir air mata dengan ekspresi membeku. Tangan Harra tampak terkepal erat diatas lututnya yang masih dalam posisi duduk bersimpuh.

Monica kembali berpindah ke sebuah museum seni yang terlihat banyak karya seni yang dipertontonkan. Tampak Harra yang berdiri disebuah pahatan patung yang sangat indah berwarna hitam putih. Sebuah karya seni pahat yang menampilkan 2 tangan yang saling memegang erat. Satu berwarna putih dengan taburan kristal warna warni dipermukaan dan satu berwarna hitam dengan taburan serbuk gergaji halus. Sebuah karya yang menampilkan 2 perbedaan yang berusaha untuk bersatu. Harra memandang karya itu dengan ekspresi kosong, beberapa saat kemudian dia membalikkan badan dan keluar dari museum seni itu tanpa melihat karya seni yang lain. Monica dengan rasa penasaran mendekati karya seni itu dan ternyata karya itu berjudul "Wa_nata" karya Raka Maeda.

"Raka---" Gumam Monica lalu membalikkan badannya dan melihat Harra sudah menghilang dari sana.

Waktu kembali berputar dan terlihat keramaian yang tampak memenuhi jalanan. Suara sirine ambulans dan suara histeris banyak orang dengan menggunakan Bahasa Jepang memenuhi area halaman sebuah apartemen. Monica berjalan melewati kerumunan dan melihat sosok seorang pria yang bagian kepalanya sudah ditutupi oleh jaket tampak terkapar tak berdaya, darah mengalir disekitar tubuhnya. Monica terkejut dan memundurkan langkahnya, tampak kaki lelaki itu menggunakan hanya 1 sepatu dan kaki lainnya tanpa sepatu. Dada Monica terasa sesak melihat apa yang ada didepannya. Namun tak lama kemudian dia melihat Harra yang mengenakan dress berwarna biru muda berlari hingga membuat heelsnya terlepas, Harra menerobos kerumunan dan menyingkap jaket yang menutupi kepala pria itu. Monica membalikkan badan karena dia tidak kuasa melihat apa yang ada dibalik jaket itu. Sesaat kemudian terdengar jeritan Harra dan tangisan penuh rasa sakit yang tidak bisa tergambar oleh apapun.

Waktu tiba-tiba berubah, Monica ada didalam sebuah mobil yang terpacu dengan kecepatan tinggi, membuat badan Monica bergoyang hebat. Monica melihat bahwa yang mengemudikan mobil ini adalah Harra. Harra tampak bergumam dengan Bahasa Jepang dan menggertakkan giginya. Air matanya tampak membasahi pipinya.

"Jangan jadi pengecut Raka-- Kalau kamu pergi tanpa penjelasan, maka aku akan pergi untuk mencari jawaban kepadamu" kata Harra tiba-tiba dengan menggunakan Bahasa Indonesia membuat Monica terkejut.

Harra memacu mobilnya dengan kecepatan penuh, Monica melihat pembatas jalan didepan sana yang membuatnya panik.

"Harra--- Harra-- Jurang bodoh-- Jurang" kata Monica dengan panik yang tentu saja tidak dapat didengar oleh Harra.

Sesaat kemudian benturan keras terjadi, dan mobil itu tampak melayang sejenak sebelum akhirnya terjatuh dan berguling. Monica yang melihatnya dari atas sangat terkejut dengan apa yang diperbuat oleh Harra. Mulut Monica terbuka dan matanya terbelalak dengan apa yang dilihatnya. Tak lama kemudian itu jalanan tampak ramai dengan orang-orang yang akan melakukan evakuasi.

Tiba-tiba badan Monica seperti terpental keluar dan dia terjatuh kembali dilantai kamar Harra, terlihat Harra ditempat tidur juga terbangun dengan nafas tersengal-sengal, tampak keringat mengucur dari dahinya. Monica pun sama, dia terlempar dengan nafas tersengal-sengal dan terkejut menatap Harra yang tiba-tiba terbangun dengan mata yang membelalak dan rambut yang berantakan.

Harra tampak terdiam sambil mengatur nafasnya. Bola matanya tampak bergerak-gerak seperti mengingat kembali dan kebingungan. Monica bangun dan bermaksud meninggalkan kamar Harra, dia berjalan ke sudut kamar.

"Siapa kamu?" kata Harra tiba-tiba yang membuat Monica berhenti dan terkejut.

Monica lalu menoleh dan melihat tidak ada seorang pun yang ada dikamar Harra, hanya ada Harra dan dirinya. Dengan siapa Harra berbicara, Apakah Harra bisa melihat dirinya.

"Siapa gadis itu? Siapa dia? Kenapa dia ada disetiap momen itu" Harra tampak mengerutkan dahinya dan mencengkeram seprei ranjangnya.

Monica terdiam lalu mendekati Harra kembali. Harra tampak kebingungan dan tetap menundukkan matanya.

"Siapa dia?" Harra bergumam lagi.

Monica memundurkan badannya, matanya terbelalak. Jangan-jangan Harra melihatnya hadir disetiap momen di mimpinya itu, Harra menyadari keberadaannya.

"Bagaimana bisa? Bagaimana bisa dia melihatku?" Monica bergumam dan mundur selangkah demi selangkah. Hingga dia memutuskan pergi dari kamar Harra dan kembali ke tempat Afra malam itu.

1
Sylvia Rosyta
aku mampir kak 😊 semangat buat nulisnya 💪
S.Prayogie: terima kasi banyak
total 1 replies
Yusuf Muman
Bawaan emosi
Odette/Odile
Susah move on
S.Prayogie: ikutin terus updatenya yaa kak, terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!