Era kekacauan telah tiba. Ramalan penyihir ratusan tahun telah terwujud.
Sang Penjahat telah tiba untuk menuntut ketidakadilan.
Menantang dunia dan surga.
Saatnya kalian semua membuka mata dengan kemunculanku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian Kedua(2).
Ujian Kedua: Mengungkap Kekuatan Tersembunyi
Tetua Chen melangkah dengan tenang ke tengah arena, suara tegasnya menggema. “Hari ini, kita akan melanjutkan ujian kedua. Semua peserta akan bergiliran menggerakkan batu raksasa ini sejauh mungkin!”
Di tengah kerumunan, bisikan mulai menggema. “Ujian tahun ini sangat menarik, tapi apa mungkin ini bisa dilakukan?” seorang penonton berkomentar sambil menggeleng.
“Menggerakkan batu itu? Itu tidak mungkin!” yang lainnya menimpali.
“Sungguh, aku rasa kita butuh sepuluh orang dewasa untuk menggeser batu itu!”
Komentar-komentar negatif mengalir, menciptakan suasana skeptis di antara para penonton. Tak seorang pun yang yakin bahwa seorang remaja bisa menggunakan tenaga dalam untuk menggerakkan batu seberat ratusan kilo itu.
“Silakan, semua orang ambil posisi masing-masing. Ingat, kalian hanya boleh menggunakan tenaga dalam tanpa menyentuh batu. Baiklah, selamat berjuang! Lakukan sekuat mungkin dan semoga beruntung,” kata Tetua Chen sebelum beranjak pergi.
Para peserta menatap batu raksasa itu dengan kekhawatiran. Beberapa di antara mereka menelan ludah dengan berat, dan memilih untuk mundur. Sekarang, tinggal setengah dari peserta yang berani maju.
Sementara itu, para penonton hanya memusatkan perhatian pada ketujuh orang jenius yang telah mencuri perhatian di ujian pertama.
“Wang Kai, bolehkah kau berikan pandanganmu mengenai ujian kedua ini?” tanya Luo Yi dengan semangat.
“Apa yang ingin kau ketahui?” jawab Wang Kai.
“Apakah seorang remaja benar-benar bisa menggeser batu seberat itu?”
Wang Kai mengerutkan kening dan menggeleng. “Aku ragu mereka bisa melakukannya, setidaknya untuk remaja dengan kehidupan biasa. Namun, para peserta di sini adalah pendekar beladiri, mereka memiliki potensi untuk mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin.”
Akan tetapi, saat Wang Kai menutup matanya, ia merenungkan, bagaimana pada usianya, ia tidak pernah menghadapi ujian yang gila seperti ini.
Tiba-tiba, pekikan sorak-sorai menggema dari kerumunan. Saat Wang Kai membuka matanya, ia melihat dua sosok yang berhasil menggeser batu raksasa itu—sesuatu yang benar-benar di luar nalar!
“Sungguh menakjubkan! Itu Chen Yue dan Zhao Fu!”
Batu di depan mereka bergeser dua dan tiga meter, masing-masing. Kontingen lain pun tidak mau ketinggalan. Lien Hua dan Ma Huge menunjukkan kemampuan tenaga dalam mereka yang murni, menggerakkan batu sejauh lima meter dengan sempurna.
Di sudut lain, Baek Ling mengatur napas. Suhu tubuhnya mulai meningkat, ia menatap tajam ke arah Luo Yan. “Hei, sampah, aku akan menunjukkan betapa jauh perbedaan kita.”
Luo Yan hanya tertawa, alis Baek Ling berkedut mendengar sikap santai Luo Yan. “Tunggu saja, sialan!” teriaknya penuh semangat.
Baek Ling kemudian mengambil napas dalam-dalam, menutup matanya, lalu mulai mengalirkan tenaga dalam dari tubuhnya.
“Haaaaaahhhh!” sebuah ledakan kekuatan bergemuruh saat telapak tangannya berada hanya satu inci dari batu raksasa. Batu itu tersentak maju, berguling sejauh sepuluh meter!
Penonton terbelalak, tak percaya dengan pemandangan di depan mata mereka. Baek Ling telah mengejutkan keempat jenius sebelumnya; mereka seolah tak berarti dibandingkan dengan kekuatan yang ditunjukkannya.
Setelah aksi yang memukau itu, kelima orang jenius tampak memancarkan aura bercahaya yang luar biasa, menarik perhatian seluruh alun-alun.
Aura dari pendekar beladiri gerbang elit membanjiri tempat itu, menandakan bahwa duel sesungguhnya baru saja dimulai. Hati para penonton berdebar menunggu, siap untuk menyaksikan puncak dari ujian yang menantang ini.
