NovelToon NovelToon
Kasih Di Rantau

Kasih Di Rantau

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Romansa / Pulau Terpencil
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Sejak paham akan jati dirinya, Ringgo berontak dan menjadi 'liar' hingga 'Papa' terpaksa 'mengkarantina' dirinya hingga menjadi seorang perwira. Hatinya pernah patah karena kekasihnya mencintai Rudha, 'kakaknya sendiri'.

Kericuhan masih belum usai saat tanpa sengaja dua gadis hadir dalam hidup Letnan Ringgo dan Letnan Arre tanpa ada hati pada dua gadis malang tersebut. Kelakuan bengal mereka nyaris membuat dua wanita nyaris bunuh diri hingga mereka harus menanggung sesuatu atas keadaan.

Ujian Tuhan belum terhenti hingga petaka datang dan mengubah jalan hidup mereka melalui hadirnya Letnan Ribas.

Akankah hati mereka bersatu atau malah akan menjadi masalah pada akhirnya dan di saat yang sama, seorang wanita itu menggoyahkan perasaan para pria??

SKIP yang tidak tahan dengan KONFLIK. PENUH KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Masalah terong.

Seluruh mata tertuju pada rapat koordinasi perwira. Acara sudah di mulai tiga puluh menit dan Bang Ribas baru tiba disana.

Danyon menatap tajam wajah Danton satu. Beliau kembali memulai rapat. Danyon memang di kenal sebagai pimpinan yang bijaksana meskipun ada kesalahan sekecil apapun beliau akan membahasnya secara pribadi tanpa ada mata lain yang melihat.

...

Bang Ribas berdiri sambil menata nafasnya yang ngos-ngosan usai jungkir balik di ruangan Danyon yang tidak terlalu besar.

"Dari mana saja, kamu???"

"Siap.. istri sedang tidak enak badan." Jawab Bang Ribas.

"Apa tidak ada waktu untuk lapor ijin dan sebagainya??? Ini bukan Batalyon milik Mbah mu, Bas..!!!" Tegur Danyon.

"Siap salah, Danyon..!!"

"Istrimu kenapa??" Tanya Danyon kemudian.

"Siap.. hamil muda, Bang." Jawab Bang Ribas.

"Oohh.. hamil to. Pantas..!! Dulu istri Abang ada saja maunya sampai buat sakit kepala." Kata Danyon yang mungkin mengingat masa lalunya.

Bang Ribas tersenyum tipis pasalnya Niken sama sekali jauh dari kata rewel bahkan tidak minta apapun yang membuatnya sakit kepala.

Tak lama ponsel Bang Ribas berdering. Ia pun segera mematikan panggilan teleponnya karena sedang berada di dalam ruangan senior.

Ponsel kembali berdering dan membuat ruangan menjadi bising.

"Angkat saja, Bas..!! Siapa tau penting." Ujar Danyon.

"Siap..!!" Bang Ribas pun menepi dan mengangkat panggilan telepon.

"Lama sekali sih Mas???" Protes Niken di seberang sana, mungkin urat lehernya pun nyaris terputus karena suara disana begitu kencang.

"Saya masih di ruang Danyon. Ada apa?" Bisik Bang Ribas namun suara ponsel Bang Ribas yang kencang jelas membuat Danyon bisa mendengarnya juga.

"Ada terong?" Jawab Niken.

"Bukan maiinn. siang bolong kenapa minta terong?? Lututnya Mas sampai mau lepas dari tempurungnya lho, dek..!!" Bisik Bang Ribas.

"Nggak ada ya??" Tanya Niken lagi.

"Ada, tapi ready nanti malam ya..!!"

"Sepertinya di Batalyon banyak deh, Mas. Niken cari sendiri saja ya..!!"

"Sebentar.............!!!!"

tuuuuuuttt

"As...... tagfirulah hal adzim..!!!" Hampir saja Bang Ribas mengumpat tapi dirinya langsung segera sadar.

Dari tempatnya, Danyon sudah terbahak melihat wajah Bang Ribas yang suram.

"Sekarang tau rasanya sakit kepala??" Ledek Danyon.

"Ijin Dan............."

"Sudah sana, sebelum istrimu dapat terong sendiri..!!"

:

Bang Ribas mempercepat langkahnya melihat Niken berjalan menuju belakang barak A milik para bujangan.

"Deek.. Astagfirullah..!!!!!" Bang Ribas sungguh geram karena istrinya berani mendatangi barak bujangan. "Apa-apaan kamu ini??? Kalau rasa sayang dan perlakuan saya sama kamu memang masih kurang, katakan saja. Mau jamu kuda lumping juga saya telan, tapi tidak begini caranya. Ayo sekarang pulang..!!!!!!" Ajak Bang Ribas menarik tangan Niken, nada suaranya pun meninggi karena masih penuh dengan emosi.

"Apa sih, Mas??"

Amarah Bang Ribas sampai terdengar di seluruh barak dan tepat saat itu Bang Haidar tiba di tempat.

"Pulang..!!! Mau sampai urat jantung putus, saya ladeni..!!" Bentak Bang Ribas.

"Ono opo, Ting??? Sudah ketemu apa belum terongnya??" Tanya Bang Haidar.

"Belum juga dapat terongnya, Abangku sudah marah." Jawab Niken.

"Bagaimana nggak marah..!! Saya usahakan ready stok pagi ketemu malam, malam ketemu pagi siap siaga kalau Bu Danton minta kick boxing. Sekarang istriku ini malah cari terong. Opo ora murup mbun-mbunan ku, mau pecah kepalaku, Ting." Teriak Bang Ribas bagai kehilangan kesabaran.

"Ini nih.. Ini dia salah satu contoh manusia yang mengedepankan emosi daripada mikir. Makanya banyak-banyak istighfar biar pikiran nggak hanya isinya tutut doank." Jawab Bang Haidar.

Niken memutar pergelangan tangannya dengan kesal. "Memangnya Mas pikir apa?"

Niken berjalan lurus menuju sebuah tempat. Bang Ribas segera mengikuti langkahnya bersama Bang Haidar. Di sana sudah banyak di penuhi tanaman terong.

"Terong?? Pohon terong???" Tanya Bang Ribas.

"Iyo lah. Bojomu ngidam." Jawab Bang Haidar.

"Astaghfirullah hal adzim, Ya Allah..!!" Bang Ribas menepuk dahinya kemudian mengusap wajahnya.

:

Sudah lebih dari tiga puluh menit Bang Ribas berjongkok menatap terong yang bergantungan. Ternyata sang istri hanya ingin dirinya menatap buah terong ungu.

"Bagus ya Mas, warnanya." Kata Niken merasa puas dengan hari ini.

"He'emb..!!" Bang Ribas tidak bisa berkutik melawan bumil meskipun dirinya sangat ingin melakukannya.

Dirinya yang memiliki tinggi badan seratus delapan puluh empat centimeter, wajah garang dan Danton satu kompi penyerang yang begitu gagah kini harus berjongkok menatap ratusan terong ungu bergelantungan di pohon demi menuruti ngidamnya istri tercinta. Kini ia tak paham apa wibawanya mendadak nge-drop atau malah semakin penuh berwibawa lantaran dirinya juga sebagai seorang suami yang sudah membuat Niken berbadan dua.

.

.

.

.

1
Murni Zain
waduh emang suka rem blong klo dekat niken ya' mas.
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ya sallaaammmm.. bener² dikasih adek mereka /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cipa
sabar bng sabar, bojomu lg loro looohhh....
Siti Muhlihah
jangan dong bang kasian si neng,,kan Mash masa penyembuhan,,ditabas juga ya siap siap aja papa Rama ngmok,menantunya disenggol tipis tipis🤦
putri
🤣🤣🤣🤣
Maysuri
sikonnya engk tepat bang...😁😁 sabar...
Nabil abshor
trabassss bang,,,,, dr pada pusing ntar,,,, 🤭🤭🤭
Miko Celsy exs mika saja
kesempatan dlm ketdk berdayaan ya bang ribas
Nining Dwi Astuti
lah bang Ribas nyari perkara sich sm urusan yg " bawah" g nahan kan pamil sm bumil🤣🤣🤣🤣🤣
Murni Zain
sabar dl mas Ribas.
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Yayuk Bunda Idza
ini dua bidadari istimewa, takut didalam rumah, malah keluar dan tinggal digubuk, ya Allah....gemesnya....
Yayuk Bunda Idza
Hay Hay Hay ...jo golek molo bang....
Miko Celsy exs mika saja
ide bagus niken meskipun butuh waktu yg pnjang untuk itu,tp untuk darurat gpp lah ya biar suami aman....
cipa
kalau pawang dah turun tangan Batalyon aman,damai tentram
petinggi ma anak buah jg tenang
😂😂
Miko Celsy exs mika saja
ini bumil 2 gak ada matinya cr perkaya sm pakmil😅😅
Siti Muhlihah
nah kan gtu LBH baik emng harus bumil turun tangan meredakan emosi suami,,,
sri wulandari
semangat kak Nara terus berkarya.. dari awal kenal noveltoon sy selalu mengikuti karya2 kakak..
Murni Zain
Emang hanya istri yg bs meredam amarah suami.
Murni Zain
mancing perkara istri, Danton ni.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!