Jingga lelah dengan kehidupan rumah tangganya, apalagi sejak mantan dari suaminya kembali.
Ia memilih untuk tidak berjuang dan berusaha mencari kebahagiaannya sendiri. dan kehadiran seorang Pria sederhana semakin membulatkan tekadnya, jika bahagianya mungkin bukan lagi pada sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deodoran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Danish yang sempat gusar membaca buku Jingga akhirnya sadar, ia tak boleh lagi kacau seperti tujuh tahun belakangan. Ia harus bisa menerima Apa yang dialami Jingga termasuk dengan pernikahan keduanya.
Danish akhirnya membaca kembali buku itu secara berurutan sesuai dengan halamannya. Dan inilah ia sekarang, Seorang pria yang menangis tersedu sedu sambil terus menggumamkan permintaan maaf yang tulus untuk Seorang wanita yang pernah ia sia siakan.
"Maafkan aku........." Guman Danish dengan air mata yang bercucuran sambil terus memeluk buku Jingga didepan dadanya.
pria dewasa berusia tiga puluh tujuh tahun itu sadar jika namanya tidak akan pernah pantas disandingkan dengan seorang Koa Danudara. Pantas saja sekalipun Jingga tak pernah menyebut namanya, Wanita itu hanya beberapa kali melukiskan sebuah rasa yang pernah ia dapatkan dari seorang Danish.
Danish begitu menyesal, ia pria bodoh yang tak pernah tahu jika Jingga Setiap malam menangis dalam diamnya dan betapa perih perasaan wanita itu ketika menyandang gelas nyonya muda Bratajaya yang kaya raya.
Danish mengaku kalah....ia kalah oleh seorang Pelukis Jalanan yang mampu memberikan dunia beserta isinya bagi sang Jingga yang ia khianati, sedangkan ia? Ia tak lebih dari seorang pecundang.
Aku selalu tertidur setelah dirimu, jika kau belum terlelap aku akan akan berpura pura menutup mata dan menunggu mu terlelap. Karena aku ingin memandang wajahmu yang cantik dalam cahaya lampu temaram.
Dan Sebelum cahaya fajar menyapa, kupastikan aku menjadi yang paling pertama terjaga untuk kembali melihat wajahmu yang begitu teduh dan menenangkan. Aku ingin menjadikan wajahmu menjadi pembuka dan penutup hari hari bahagiaku bersamamu.
(Dikutip dari buku diary Koa Danudara).
Selain tulisan Jingga, ada pula beberapa kutipan dari buku diary Koa yang terpatri dibuku itu, yang semuanya mampu membuat membuat hati Danish terasa disayat sayat.
Pria itu akhirnya menutup Buku Melihat Sang Jingga di langit Atlantis, rasanya ia tak sanggup membacanya hingga akhir. Kisah cinta Koa dan Jingga benar benar membuatnya iri. Mereka hidup dalam kesederhanaan namun begitu lengkap dengan kehadiran dua putri kecil yang digambarkan Jingga begitu menggemaskan dan lucu. Sedangkan dirinya dengan bodohnya menyuruh Jingga memasang alat kontrasepsi.
Danish menghela nafas dan mengusap sisa air matanya, ia berjalan menuju kamar mandi dan mulai mensucikan diri.
Setahun setelah kepergian Jingga yang hilang tanpa jejak, Danish menemukan sebuah buku dengan sampul berwarna ungu diruang belajarnya. Buku itu adalah sebuah tuntunan yang membantu Jingga lebih dekat dengan tuhannya.
Danish mulai melakukan hal yang sama seperti Jingga dan saat itulah ia menemukan ketenangan batin meski tetap dihantui rasa bersalah yang teramat dalam.
Kini melalui buku yang Jingga tulis ia tahu, Jingga membeli buku itu sepasang dan diberikan kepada Koa.
Danish hanya bisa tersenyum sangat miris. Bagaimana bisa ia berharap setelah membuang berlian ditengah jalan tak akan ada yang akan mengambilnya!
Dalam Munajatnya malam ini ia kembali bersimpuh dengan rendah diri seraya memohon agar kembali diberi kesempatan bertemu dengan wanita dari masa lalunya tersebut, wanita yang pernah ia sayat hatinya hingga tak lagi berbentuk.
Danish merapikan tempat tidurnya lalu meminum sebutir obat tidur. ia duduk bersandar pada kepala ranjang dengan laptop yang menyala dipangkuannya menanti obat tersebut bekerja. Sejenak ia mengalihkan diri dari buku Jingga, ia pun sadar masih memiliki beberapa dokumen Laporan yang belum diperiksanya hari ini.
Penjualan produk PT. Bratajaya Milk sudah tak pernah lagi mengalami penurunan. Semua berkat ide Jingga, namun tanpa melupakan Andil Divisi pemasaran perusahaannya.
Masa masa perceraian yang nyaris bersamaan dengan kematian Sang Ibu adalah masa terberat yang pernah dilalui Danish.
Ia tak lagi memperhatikan bagaimana jalannya perusahaan kala itu, sampai Sebuah laporan dari Bagian pemasaran diterima Danish jika penjualan produk mereka melonjak drastis sejak Sang Manager mulai menerima masukan dari Jingga dan bawahannya.
"Sebagian adalah Ide Divisi pemasaran, namun sebagiannya lagi adalah Ide Ibuk Jingga Marina....." Pak Daud tertunduk lesu saat menyampaikan keberhasilannya membawa produk utama perusahaan meraih penghargaan Top Brand padahal mereka sempat terpuruk.
"Bocah nakal itu!" Gumam Pak Daud yang masih bisa didengar oleh seluruh manager dan juga General Manager yang tak lain adalah Danish Bratajaya yang tak kalah lesunya. Padahal seharusnya mereka semua bersorak gembira, namun sayangnya Orang yang paling berhak mendapatkan penghargaan ini sudah pergi entah kemana begitu ketuk palu dari hakim berbunyi dimana ia disahkan sebagai seorang Janda.
Kabar perceraian Danish dan Jingga menjadi pukulan menyakitkan bagi semua karyawan PT. Bratajaya Milk, kecuali Alea. Baik yang bekerja di perkebunan, peternakan, pabrik, dan juga kantor merasa kehilangan sosok nyonya muda
yang rendah hati itu.
Danish yang tak tahan....ia lalu berdiri dan meninggalkan semua orang diruang rapat. Mengunci dirinya didalam ruangan kebesarannya dan merutuki semua yang terjadi.
Ia terkekeh pilu saat menyadari jika kebahagiaan mengenai keberhasilan perusahaan ternyata tidak ada apa apanya dengan Kebersamaanya dengan Seorang Jingga. padahal sebelumnya Danish berfikir prioritas utamanya di dunia ini adalah perusahaan namun ternyata ia salah.
Semua yang bengkok sudah ia luruskan namun tak sanggup membawa Jingga kembali ke sisinya.
"Pergi dari Sekitarku! Jika kita bertemu dimasa depan pura pura tidak mengenaliku! Aku sadar yang terjadi pada hidupku murni karena kesalahanku sendiri. Jikalau kau merasa bersalah maka aku membebaskanmu dari rasa bersalah itu! Aku yang akan menanggung semuanya.......Aku harap tidak akan pernah melihatmu lagi!" Danish menyodorkan surat pemecatan dan pesangon dalam jumlah cukup banyak untuk seorang karyawan yang bekerja tidak sampai setahun.
"Danish......apa sudah tidak ada lagi harapan untuk kita? Bukankah Jingga sendiri yang memilih mundur dari pernikahan kalian demi hubungan kita berdua?" Alea masih memelas, ini bukan percobaan pertamanya membujuk Danish. Beberapa kali ia mengejar Pria itu secara terang terangan sehingga membuat dirinya dimusuhi oleh nyaris seluruh Pegawai kantor PT. Baratajaya Milk.
"Pergilah Alea! Jujur selain diriku sendiri kau orang pertama yang paling ingin kulenyapkan....jangan membuatku menjadi Monster yang tak punya rasa kasihan!" Kali ini nada Suara Danish terdengar begitu mengerikan. Ia ikhlas mengemban semua rasa bersalah ini. Namun jika Alea tetap seperti ini bukan tidak mungkin Danish gelap Mata. Bagaimanapun wanita itulah yang pertama datang menggodanya dengan membawa semua kenangan manis mereka dimasa lalu. Dan Kebodohan Danish menjadi perpaduan sempurna yang akhirnya menghancurkan keluarganya.
Sejak Alea menerima surat pemecatannya ia tak pernah lagi muncul dihadapan Danish. Bahkan saat teman semasa SMA dan kuliah mereka mengadakan reuni pun Alea tak pernah menampakkan batang hidungnya. Begitupun Danish ia membatasi pergaulannya hanya sebatas urusan pekerjaan saja.
Kembali kesaat ini......
Danish mengusap layar Laptopnya, ia kembali membuka file foto pernikahannya dengan Jingga sepuluh tahun yang lalu, wajah Jingga begitu Segar dan imut layaknya gadis yang sedang ranum ranumnya.
Jika mengingat masa masa yang Danish lewati ia tak habis fikir dengan apa yang ia lakukan. Mungkin selain bodoh dan tolol tidak ada lagi kosa kata yang paling pas disematkan padanya.
Bagaimana bisa ia menyia nyiakan gadis secantik dan sebaik Jingga?
Kala itu semua orang bahagia diahari pernikahannya kecuali dirinya seorang. Ia menulikan telinga saat orang orang gantian melantunkan kalimat pujian untung Sang Jingga.
Istrimu sangat cantik.
Kamu beruntung dapat istri secantik itu.
Wah mempelai wanitanya masih muda tapi terlihat dewasa.
Sayangnya Sampai Akhir Danish tak pernah menghargai keberuntungannya.
Hah.....Danish menghela nafas berat dan menutup laptopnya sedikit kasar. Ia kemudian memeriksa Ponselnya diatas nakas dan ada beberapa panggilan dan pesan dari sang Ayah yang masih menetap di Swiss sejak kematian Istrinya.
Alis Danish sedikit bertautan saat membaca pesan Ayahnya.
"Ayah mau pulang Ke Indo?" Gumam Danish heran. karena ini adalah kepulangan pertamanya setelah tujuh tahun.
semoga ada karya baru yg seindahhh ini... aamiin
semua karya author yg pernah aku baca keren semua... 👍👍👍
(sedih banyak penulis yang keren yang gak lanjut disini)
But , sedih banget pas baca kalau kemungkinan novel ini menjadi novel terakhir kakak di Noveltoon 😭
Kakak mau pindah kemana?