Selingkuh

Selingkuh

1. Pulang larut malam

Viona segera menyambut sang suami yang baru saja pulang dari kantor. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam, sebenarnya Viona sudah mengantuk, tapi demi sang suami dia rela menunggunya yang pulang larut malam.

"Kenapa belum tidur..?" tanya Bara begitu yang membukakan pintu bukan pembantu, melainkan istrinya sendiri.

"Aku sengaja menunggumu pulang mas..." jawab Viona sambil mengambil tas kerja dari tangan suaminya lalu menggandeng tangan Bara dan berjalan ke ruang tengah.

"Mas sudah makan...?" tanya Viona.

"Sudah..." jawab Bara cuek.

Mereka berdua pun langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya. Sampai di dalam kamar Viola meletakkan tas kerja suaminya di meja. Sedangkan Bara langsung membuka sepatu, jas, kemeja dan celana panjangnya dan melemparkannya ke atas kursi meja rias.

Viona pun mengambil semua pakaian sang suami dan memindahkannya ke dalam keranjang khusus baju kotor.

Dengan hanya menggunakan celana pendek dan kaos dalam, Bara langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Dia memang terlihat capek sekali malam ini. Viona hanya bisa menerka saja mungkin suaminya itu capek karena lembur kerja.

Tak butuh lama Bara terlihat sudah tidur pulas. Viona bisa mendengar dengkuran halus dari nafasnya. Viona pun hanya bisa menatap wajah sang suami yang tidur dengan sangat pulas.

Vivi mengusap pipi sang suami dengan kedua jarinya lalu mengecupnya dengan lembut. Iya, malam ini sebenarnya Viona sangat menginginkan suaminya. Sudah dua minggu sang suami tidak pernah menyentuhnya sama sekali dengan alasan dia capek karena banyak pekerjaan di kantor dan harus lembur hingga larut malam. Bahkan di hari sabtu minggu yang biasanya libur pun dia harus masuk kerja.

Viona lalu merebahkan tubuhnya di samping suami. Kemudian dia melingkarkan tangannya di perut Bara. Namun tiba- tiba Bara memiringkan badannya membelakangi Viona. Seketika hati Viona pun menjadi sedih.

Tak terasa air matanya turun.

"Mas, kenapa kau begitu cuek padaku sekarang..? Kau bahkan tidak mau menyentuhku dua minggu ini. Apa kau tidak kangen denganku...? Apa pekerjaanmu lebih penting dari pada aku...?" ucap Viona dalam hati.

Lama- kelamaan Viona pun akhirnya tertidur di samping suami.

***

Keesokan harinya pagi- pagi sekali Viola sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk suaminya. Dia memasak nasi goreng sea food kesukaan Bara.

Setelah selesai masak , Viona lalu menyiapkan sarapannya di meja makan, dia juga dibantu oleh bi Yuni menata piring serta sendok di atas meja makan tersebut.

Bara menuruni anak tangga sudah berpakaian rapi siap untuk pergi ke kantor. Dia terus sibuk dengan ponselnya sambil berjalan menuju meja makan.

"Mas, ayo sarapan, aku masak nasi goreng kesukaanmu..." ucap Viola sambil senyuman mengembang di pipinya.

Tapi Bara sama sekali tidak melihat ke arah sang istri dia hanya mengangguk saja lalu duduk di kursi meja makan. Dia masih fokus pada ponselnya dan sesekali dia tersenyum. Entah dia sedang berbalas pesan dengan siapa Viona pun tak tahu.

Viona lalu mengambilkan nasi goreng dan memindahkannya ke dalam piring lalu memberikannya pada Bara.

"Ini mas nasi gorengnya..." ucap Viola.

"Oh iya..." jawab Bara lalu meletakkan ponselnya di meja kemudian dia menyantap nasi goreng buatan Viona.

"Enak nggak mas nasi gorengnya...?" tanya Viola mulai membuka percakapan karena sejak tadi Bara hanya diam saja tidak mau bicara dengannya.

"Enak seperti biasanya. Kamu memang pandai memasak..." sahut Bara lalu mengusap rambut Viona.

"Kok kamu nggak makan...?" tanya Bara.

"I..iya mas ini aku mau makan..." jawab Viona lalu mengambil piring dan mengambil nasi goreng lalu memakannya.

"Mas..." ucap Viona.

"Hem..'' jawab Bara.

"Akhir- akhir ini mas Bara pulang larut malam terus, memangnya pekerjaan di kantor banyak banget ya..." tanya Viona dengan hati- hati takut Bara marah.

"Iya lah banyak, kalau pekerjaanku nggak banyak untuk apa aku pulang sampai larut malam. Mending di rumah tidur...'' jawab Bara.

"Karin juga pulang malam seperti mas Bara...?" tanya Viona.

"Iya lah sayang, Karin kan sekertaris aku, dia yang selalu membantu semua pekerjaanku..." sahut Bara.

 Karin adalah adik kandung Viona. Dia baru bekerja dua bulan di perusahaan keluarga Bara. Kebetulan dua bulan lalu sekertaris Bara mengundurkan diri karena dia ikut suami pindah keluar kota.

Dan kebetulan sekali Karin baru lulus kuliah jurusan sekertaris dan sedang mencari pekerjaan. Mengetahui sang adik sedang butuh pekerjaan, Viona pun merekomendasikan Karin pada Bara untuk menjadi sekertarisnya di kantor.

Bara pun meminta Karin untuk datang ke kantor membawa surat lamaran pekerjaan. Dia pun harus menjalani tes dan interview seperti pelamar kerja lainnya. Karena kepintaran dan kecakapan yang dimiliki oleh Karin, akhirnya dia pun diterima di perusahaan Bara untuk menjadi sekertarisnya mengalahkan beberapa pelamar yang lain.

"Mas, gimana pekerjaan Karin...? Dia bisa bekerja dengan baik kan di kantor..? Dia tidak mengecewakan kamu kan mas...?" tanya Viona.

"Tentu saja tidak. Dia sangat cekatan dan cerdas. Selalu bekerja dengan baik walapun dia pegawai baru. Dia selalu memuaskanku sayang..." jawab Bara sambil tersenyum pada Viona.

"Syukurlah kalau begitu mas. Aku lega mendengarnya.Karin memang anak yang cerdas mas. Dari kecil dia sudah pintar. Di sekolah dia selalu mendapat peringkat pertama, dari kelas satu SD sampai kelas tiga SMA. Dia juga sering dapat beasiswa karena kepintarannya itu mas....'' ucap Viona terlihat bangga menceritakan kelebihan sang adik pada suaminya.

"Oya...?" tanya Bara.

"Iya mas, waktu kuliah dia juga dapat beasiswa , jadi ayah dan ibu tidak terlalu berat membiayai kuliah Karin karena biayanya sudah ditanggung pemerintah. Ayah dan ibu hanya mengeluarkan uang buat jajan dan ongkos jalan saja...." sahut Viona.

"Lalu kamu sendiri bagaimana..? Apa kau juga sering dapat juara kelas dan beasiswa seperti Karin...?" tanya Bara.

"Ehm..a..aku nggak mas. Aku nggak sepintar Karin. Aku paling dapat rengking sepuluh besar saja. Makanya ayah tidak mengijinkanku kuliah karena aku tidak punya beasiswa. Ayah sama ibu nggak kuat membiayaiku kuliah kalau tidak dibantu beasiswa. Makanya aku hanya sekolah sampai SMA saja..." jawab Viona.

"Ya percaya sih kalau kamu seperti itu. Jangankan menjadi juara kelas, yang harus berfikir dengan keras dan bersaing dengan teman yang lain. Memberiku seorang anak pun kamu nggak bisa kan..? Padahal pernikahan kita sudah masuk tahun ke tiga. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda- tanda kamu akan hamil..." ucap Bara.

Mendengar ucapan sang suami hati Viona pun sakit bagaikan di tusuk sembilu. Iya, Viona sabar belum bisa menjadi istri yang baik, belum bisa membahagiakan suami dengan memberinya anak. Tapi mau bagaimana lagi, selama ini Viona juga sudah berusaha. Dia sudah datang ke dokter kandungan untuk berkonsultasi.

Dia juga sudah melakukan berbagai pemerikaaan. Tapi kata dokter tidak ada masalah dalam dirinya. Semua baik- baik saja. Mungkin karena dia belum diberi kepercayaan untuk mendapatkan momongan.

"Maafkan aku mas..." ucap Viona sambil menunduk merasa bersalah pada Bara.

Viona tahu selama ini Bara sangat menginginkan kehadiran seorang anak di tengah - tengah keluarga kecilnya. Itu bisa terlihat ketika mereka kumpul dengan keluarga besar Bara.Dia begitu senang bertemu dengan keponakannya yang masih kecil dan menggemaskan.

"Mas, bagaimana kalau kita ke dokter kandungan, kita konsultasi bareng. Kan selama ini mas Bara nggak mau kalau diajak ke dokter..." ujar Viona.

"Aku sibuk sayang, nggak ada waktu buat pergi ke dokter kandungan. Lagian yang bisa hamil kan kamu, ya kamu tinggal mengikuti saran dokter saja harus gimana. Aku nggak perlu ikut kan..." jawab Bara.

"Iya tapi kalau mas Bara ikut ke dokter kan mas Bara bisa tahu secara jelas apa yang disampaikan oleh dokter. Kemarin dokter menyarankan untuk inseminasi mas..." ucap Viona.

"Ya sudah ikuti saja saran dokter..." sahut Bara.

"Ya makanya mas Bara ikut ke sana..." ucap Viona.

"Ya sudah kamu konsultasi dulu ke dokter, nanti kalau aju dibutuhkan dan harus datang ya nanti aku akan datang..." sahut Bara.

"Tapi kalau minggu- minggu ini aku nggak bisa. Aku terlalu sibuk, kerjaan di kantor sangat banyak, aku nggak bisa meninggalkannya..." sambung Bara.

"Iya mas, nanti kita cari waktu yang pas, pas mas Bara nggak sibuk. Tapi benar ya mas, tolong disempatkan untuk datang..." ucap Viona.

"Iya sayang..." jawab Bara sambil mengusap rambut Viona.

"Aku berangkat ya, nanti malam kamu tidur duluan saja tidak perlu menungguku. Aku pulang malam lagi..." ucap Bara.

"Iya mas..." jawab Viona.

Bara lalu mengecup kening Viona dan setelah itu dia pergi berangkat ke kantor menggunakan mobilnya.

Viona mengantar keberangkatan suaminya sampai di teras rumah. Viona kembali merasakan kesepian ketika sang suami sudah pergi meninggalkannya untuk berangkat ke kantor.

Bersambung...

Viona

Bara

🌸🌺 Jangan lupa kasih dukungannya ya kasih like, komen dan vote 🌺🌸

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Mampir untuk sebuah cerita perselingkuhan yg selalu gak pernah bosan 😂👍

2024-11-05

1

cinta semu

cinta semu

Karin memang pintar moga aja bukan pintar merampok suami orang 😁

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang larut malam
2 2. Berani membentak
3 3. Kedatangan Karin
4 4. Belum hamil juga
5 5. Hampir ketahuan
6 6. Pergi menemui ayah ibu
7 7. Dan Terjadi lagi
8 8. Antara menyesal dan menikmati
9 9.Mendapat Hadiah
10 10. Kalung yang sama
11 11. Kembali diacuhkan
12 12. Bertemu Bara
13 13. Tak dapat mengendalikan diri
14 14. Merasa Konyol
15 15. Aku kerja demi kamu
16 16. Nahan pipis
17 17. Mulai merasa curiga
18 18. Ingin membuat kejutan
19 19. Tega kamu mas
20 20. Apartemen Brian
21 21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22 22. Pengkhianat
23 23. Percayalah padaku Kak...
24 24. Ada saja gangguannya
25 25. Bertemu Karin
26 26. Mediasi
27 27.Pergi ke Kantor Brian
28 28. Makan Malam bersama Brian
29 29. Babak belur
30 30. Dimarahi
31 31. Lakukanlah Brian....
32 32. Menyatu
33 33. Bekas
34 34. Imbalan
35 35. Bertemu Robby
36 36. Mulai meras cemas
37 37. Pantai
38 38. Pengalaman pertama Viona
39 39. Pendarahan
40 40. Golongan darah yang berbeda
41 41. Masa kecil Viona dan Karin
42 42. Tes DNA
43 43. Frustrasi
44 44. Mulai terungkap
45 45. Datang di saat yang tidak tepat
46 46. Kembalilah pada Bara
47 47. Kenyaataan pahit
48 48. Hanya ingin Viona
49 49. Masa lalu 1
50 50. Masa lalu 2
51 51. Munafik...?
52 52. Kita salah
53 53. Orang gila
54 54. Keguguran
55 55. Jangan temui aku lagi
56 56. Ditangkap polisi
57 57. Keluar dari penjara
58 58. Kamu mirip teman saya
59 59. Babak Belur
60 60. Anaknya Wandan
61 61. Dijenguk oleh Angga
62 62. Menyusahkan orang tua
63 63. Kecurigaan Angga
64 64. Kecurigaan Angga 2
65 65. Kedatangan tuan Bobby
66 66. Melamar pekerjaan
67 67. Pergi ke Surabaya
68 68. Tinggal kenangan
69 69. Terjerat Hutang
70 70. Kanti dan Yoko
71 71. Pekerjaan Baru Brian
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Pulang larut malam
2
2. Berani membentak
3
3. Kedatangan Karin
4
4. Belum hamil juga
5
5. Hampir ketahuan
6
6. Pergi menemui ayah ibu
7
7. Dan Terjadi lagi
8
8. Antara menyesal dan menikmati
9
9.Mendapat Hadiah
10
10. Kalung yang sama
11
11. Kembali diacuhkan
12
12. Bertemu Bara
13
13. Tak dapat mengendalikan diri
14
14. Merasa Konyol
15
15. Aku kerja demi kamu
16
16. Nahan pipis
17
17. Mulai merasa curiga
18
18. Ingin membuat kejutan
19
19. Tega kamu mas
20
20. Apartemen Brian
21
21. Aku yang disakiti aku yang disalahkan
22
22. Pengkhianat
23
23. Percayalah padaku Kak...
24
24. Ada saja gangguannya
25
25. Bertemu Karin
26
26. Mediasi
27
27.Pergi ke Kantor Brian
28
28. Makan Malam bersama Brian
29
29. Babak belur
30
30. Dimarahi
31
31. Lakukanlah Brian....
32
32. Menyatu
33
33. Bekas
34
34. Imbalan
35
35. Bertemu Robby
36
36. Mulai meras cemas
37
37. Pantai
38
38. Pengalaman pertama Viona
39
39. Pendarahan
40
40. Golongan darah yang berbeda
41
41. Masa kecil Viona dan Karin
42
42. Tes DNA
43
43. Frustrasi
44
44. Mulai terungkap
45
45. Datang di saat yang tidak tepat
46
46. Kembalilah pada Bara
47
47. Kenyaataan pahit
48
48. Hanya ingin Viona
49
49. Masa lalu 1
50
50. Masa lalu 2
51
51. Munafik...?
52
52. Kita salah
53
53. Orang gila
54
54. Keguguran
55
55. Jangan temui aku lagi
56
56. Ditangkap polisi
57
57. Keluar dari penjara
58
58. Kamu mirip teman saya
59
59. Babak Belur
60
60. Anaknya Wandan
61
61. Dijenguk oleh Angga
62
62. Menyusahkan orang tua
63
63. Kecurigaan Angga
64
64. Kecurigaan Angga 2
65
65. Kedatangan tuan Bobby
66
66. Melamar pekerjaan
67
67. Pergi ke Surabaya
68
68. Tinggal kenangan
69
69. Terjerat Hutang
70
70. Kanti dan Yoko
71
71. Pekerjaan Baru Brian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!