Kisah ini menceritakan tentang Sagara dan Allana yang dipersatukan karena adanya perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.
Perjodohan yang awalnya ditolak keras oleh Allana, tetapi pada akhirny...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adtnaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panggilan baru
Sagara membentak Zera di tengah keramaian, siswa siswi yang sedang menyaksikan perkelahian Zera dan Allana.
“Allana yang mulai ini semuaa,, kamu percaya kan Garaa kalo aku ga mungkin ngebuat semua keributan ini” ucap Zera, merubah semua fakta yang sebenarnya terjadi,
“STOPP NYALAHIN CEWE GUAAA!!!” bentak Sagaraa,
Tiba tiba dua orang guru BK, memasuki ruang kelas 11 IPA 1 karena mendapatkan laporan jika ada perkelahian yang terjadi di ruang kelas 11 IPA 1.
Entah siapa yang melaporkan kepada BK, setelah guru tersebut memasuki kelas, Allana dan juga Zera dibawa ke ruang Bk.
Tidak hanya mereka berdua, tetapi Sagara, Carla dan satu orang siswi kelas 11 IPA 1 juga diajak untuk menjadi bukti kronologi perkelahian yang sebenarnya terjadi antara Allana dan juga Zera.
Kenapa Sagara ikut menjadi saksi padahal Sagara baru saja datang ke kelas tersebut?? Sagara ikut menjadi saksi karena ia yang terus kekeh dan memaksa untuk menemani Allana, Sagara tidak mau meninggalkan Allana seorang diri disana.
Sesampainya mereka di ruang BK,
“Apa ini Allanaa?? Kenapa semua ini bisa terjadii?? Padahal sebelumnya kamu tidak pernah membuat masalah apapun di sekolah inii” ucap Guru BK tersebut,
“Maaf bukk,, saya kepancing emosi karena baju seragam saya disiram kopi sama Zera” jawab Allana,
“Dann kamu zeraaa,, baru hari kedua di sekolah ini kenapa sudah bikin ulahh seperti ini??” mendengar ucapan tersebut, Zera hanya bisa meminta maaf kepada guru BK yang sedang menyidang mereka,
Setelah mendengarkan ceramah dari guru BK dan juga wakil kesiswaan yang ikut turun tangan, mereka kembali ke ruang kelas masing masing.
Karena kegaduhan yang dibuat oleh Zera hari ini, membuat wakil kesiswaan memutuskan untuk memindahkan kelas Zera yang awalnya di kelas 11 IPA 1 kini di pindahkan ke kelas 11 IPA 3.
Tidak hanya itu, tetapi wakil kesiswaan juga memberi anacaman kepada Zera, apabila ia kembali membuat kegaduhan maka sekolah akan men-skors atau bahkan bisa mengeluarkannya dari sekolah.
Sedangkan Allana, ia hanya diberi teguran dan nasehat untuk bisa lebih mengendalikan emosinya agar tidak mudah terpancing.
Singkat ceritaa,,,
Jam pulang sekolah pun tiba, seperti biasa Sagara sudah menunggunya di depan ruang kelas 11 IPA 1.
Setelah Allana keluar dari dalam kelasnya, Sagara langsung mengajaknya untuk bergegas pulang.
Ditengah perjalanan, Allana merasa sangat lapar sampai sampai perutnya mengeluarkan suara.
“Kakkk,, Lana laperrrr” ucap Allana sedikit berteriak, kepada Sagara yang sedang mengendarai sepeda motor,
“Lana mau makan apaaa??” tanya Sagaraa,
“Lanaa mau makan yang pedes pedesss” jawab Allana,
“Kee Rich*** mauu??” tanya Sagara,
“Mauu mauuu”
Sagara memutar arah sepeda motornya menuju ke sebuah tempat makan yang sudah di iyakan oleh Allana.
Sesampinya disana mereka langsung memesan beberapa menu lalu mencari tempat duduk yang berada di lantai dua agar bisa sembari menikmati pemandangan jalan pada sore itu.
“Lana nyaa Garaa tadi berani bangettt,, Gara bangga sama Lanaaa” ucap Sagara memuji aksi istri kecilnya ketika di sekolah tadi,
“Apaaa apaaa?? Manggilnya apa tadiii?? Ngga denger akuuu” ucap Allana yang tidak menyangka karena Sagara mengubah nama panggilan mereka,
“Lana nya Garaaa,, kan Lana emang punya Garaa” ulang Sagara, yang membuat Allana salah tingkah dengan panggilan baru tersebutu,
“Aku mau jelasin tentang Zeraa” lanjut Sagara yang seketika merubah suasana menjadi serius,
“Gausah di jelasin, semalem Farel udah jelasin semuanya” ucap Allana,
“Farelll???”
Allana mulai menceritakan semua kejadian tadi malam, dari mulai Farel yang menghubunginya akibat Sagara yang terus melampiaskan emosinya kepada anggota Helios, hingga Farel menjemputnya dan mengajaknya untuk menjemput Sagara ke markas Helios.
Karena semalam Sagara terus terusan memanggil Allana dan tidak mau pulang jika Allana tidak menjemputnya.
Sagara juga terkejut ketika Allana mengatakan bahwa ialah yang tadi malam mengendarai motor sport milik Sagara dari markas Helios menuju ke apartemen.
Tidak hanya itu, tetapi Allana juga mengatakan jika ia sudah mengetahui hubungan Sagara dan juga Farel yang ternyata masi terikat dalam satu keluarga.
Suasana sore itu berubah mejadi tegang ketika Sagara melontarkan satu pertanyaan kepada Allana yang terlihat sedang menikmati makanannya,
“Lanaa udah ada perasaan belum sih ke Gara??” pertanyaan yang tiba tiba keluar dari mulut Sagara saat itu,
“Kenapa kak Gara tanya gituu??” tanya balik Allana kepada Sagara,
“Mulai sekarang panggilnya Gara ajaa,, Gara gasuka dipanggil kakak” pinta Sagara,
“Yaudahh iyaa,, Gara kenapa tanya gitu ke Lanaa??” ucap Allana mengulangi pertanyaanya yang belum Sagara jawab,
“Gapapa kan Gara mau tau sebenernya perasaan Lana ke Gara tuu gimana sihh”
“Jujur Lana udah mulai punya perasaan ke Garaa,, Lana udah mulai nyaman ada di deket Gara teruss” ungkap Allana kepada Sagara,
Allana tidak mau menyembunyikan perasaannya yang mulai tumbuh kepada Sagara.
Sagara merasa sangat bahagia mendengar jawaban yang di berikan Allana, jawaban yang sudah lama Sagara nantikan.
Hari itu menjadi hari yang membuat Sagara lebih merasa bahagia di bandingkan hari hari sebelumnya.
Sebenarnya Allana merasa malu untuk mengungkapkan perasannya kepada Sagara, tetapi mau bagaimana pun Sagara harus mengetahui isi hati Allana yang sebenarnya.
Setelah Allana dan Sagara sampai kamar apartemennya, Allana langsung bergegas membersihkan diri dan juga mencuci baju seragam miliknya yang terkena noda kopi siang tadi.
Setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian, Allana berjalan menghampiri Sagara yang sedang mengurus beberapa pekerjaannya di ruang tamu.
Allana menyandarkan tubuhnya di sofa ruang tamu sembari memegang perutnya.
“Garaaaa, Lanaaa boleh minta tolong gakkk??” ucap Allana sembari menoleh kearah Sagara yang sedang menatap layar macbook nya,
Mendengar ucapan Allana, Sagara langsung mematikan macbook nya lalu menaruh macbook tersebut di atas meja.
“Kenapa sayangg?? Lana mau minta tolong apaaa??” tanya Sagara dengan sangat lembut,
“Tolong temenin Lana beli soft** ke supermarket atau alfa**t depan” jawab Allana,
“Kamu dateng bulann?? Perutnya sakitt??” tanya Sagara,
“Iyaa agak sakit sedikit huhuuu” ucap Allana yang mendadak berubah manja,
“Gara mandi dulu yaaa,, abis mandi nanti Gara temenin Lana sekalian kita belanja” ucap Sagara yang langsung bergegas ke kamar mandi,
Sembari menunggu Sagara mandi, Allana sedikit menggunakan make up agar tidak terlihat pucat.
Setelah selesai berisap, Allana dan Sagara bergegas menuju ke sebuah mall yang tidak jauh dari apartemen mereka.
Sesampainya disana, Allana dan Sagara menuju ke superin** yang ada di sana, Allana mulai mencari soft** dan beberapa bahan dapur yang telah habis.
Belanja kali ini tidak memakan waktu lama, karena hanya membeli beberapa bahan dapur yang habis saja.
Setelah selesai membeli bahan dapur, Sagara mengajak Allana pergi ke salah satu took pakaian yang ada di dalam mall tersebut.
Malam ini Sagara mengajak Allana untuk membeli beberapa pakaian karena sejak awal menikah Sagara belum sempat mengajak Allana untuk membeli keperluan pribadinya.
Disana, Allana mengambil beberapa atasan dan juga bawahan yang sudah sempat ia coba.
Setelah selesai mencari pakaian, Sagara kembali mengajak Allana ke toko skincare dan make up yang kebetulan hanya berjarak dua toko dari toko pakaian yang baru saja mereka singgahi.
Seperti wanita pada umumnya, Allana seketika lapar mata ketika melihat surganya skincare dan juga per make up an disana.
Malam ini mood Allana kembali membaik karena perilaku Sagara yang selalui bisa membuat mood nya kembali.
***