NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

Hari-hari sebelum keberangkatan Raka selalu mereka isi dengan bertemu meskipun topik perbincangannya itu-itu saja.Tapi Raka meluangkan waktu untuk menemani Sekar setiap hari karena waktunya bersama gadis itu tidak banyak.

" Pagi Sekar " ujar lelaki itu yang pagi ini sudah berada di teras rumah Sekar dan langsung menyapa gadis yang baru keluar setelah dipanggil mamanya itu.Kelihatannya gadis itu belum mandi karena wajahnya masih sangat kusut.

" Pagi banget Ka,emang udah mandi?" Sekar keluar dan malah ngajak ribut

"Udah dong, ketemu pacar kan harus wangi"

"Hahaha dasar buaya, ya udah ayo masuk"

"Eh bentar sayang,nih buat kamu" Raka mengambil paper bag coklat muda yang ada di kursi sebelahnya dan menyerahkannya pada Sekar.Sekar memasang wajah bingung karena ia tidak sedang merayakan apapun kenapa harus memberinya hadiah. Namun Raka memaksa agar Sekar menerimanya. Sekar menerimanya dan mengucapkan terima kasih lalu mengajak Raka masuk.Raka mengikuti Sekar yang melangkah ke ruang santai di rumah itu.

"Papa kamu udah berangkat kerja Kar?"

" Udah tadi pagi-pagi banget"

"Mama kamu nggak kerja?"

"Entar siangan katanya"

Mendengar itu Raka langsung berjalan menuju dapur karena ia yakin mama sekar tengah memasak disana.

"Pagi tante,waduh makin cantik aja nih"

"Astaga Raka,kamu ngagetin aja "

"Hehehhehe maaf tante,lagi masak apa tuh?"

"Ini mau bikin sarapan,kamu udah sarapan? "

"Udah kok tante , Raka kedepan dulu ya "

" Iya silahkan Raka"

Lelaki itu melangkah lenggang ke ruang santai untuk menonton tv bersama Sekar yang sudah tepar di sofa sembari memainkan ponselnya. Raka datang dan langsung merebut ponsel Sekar yang membuat gadis itu terkejut lalu memukul Raka dengan cukup keras.

"Raka ih,kaget tau"

"Hahahha maaf sayang,abis kamu serius banget"

"Kamu pernah ketemu teman-teman yang lain nggak atau nongkrong gitu bekakangan?"tanya Sekar dengan mata yang masih fokus pada layar ponselnya yang telah dikembalikan oleh Raka.

"Nggak tuh,kenapa emangnya?"

"Ya masa udah asing aja sih, baru sebulan doang abis tamat"

"Ya suka-suka orang lah sayang,kali aja lagi sibuk" tutur Raka mencoba menjelaskan namun Sekar sudah cemberut karena menganggap ia telah dilupakan teman-temannya. Setelah itu mereka keluar untuk beli camilan di minimarket dekat rumah.Namun setelah kembali dari minimarket, Raka membawa Sekar ke warung andalan mereka karena Sekar belum sarapan.Mereka memilih untuk duduk di bangku paling pojok karena katanya Sekar malu dilihatin orang karena dirinya belum mandi.Raka tidak memesan sesuatu,ia hanya menemani Sekar sarapan karena ia sendiri sudah sarapan sebelum ke rumah Sekar tadi.Jadi sekarang Raka hanya fokus pada ponselnya sedangkan Sekar fokus menghabiskan makanannya sambil menatap sekeliling yang semakin ramai dan padat. Tiba-tiba seseorang datang dan menarik kursi dihadapan mereka berdua.

"Aduh maaf banget kalau nge ganggu soalnya udah full semua"ujar lelaki itu yang sepertinya seumuran dengan mereka. Raka dan Sekar sungguh terkejut, Sekar bahkan sampai tersedak dan segera menutup mulutnya agar tidak muncrat kemana-mana. Raka menatap lelaki itu yang tidak kelihatan merasa bersalah.

"Maaf banget tapi gue malu banget dah berdiri dari tadi diliatin orang lagi, jadi please yah gue disini bentar" ujar lelaki itu memohon kepada keduanya yang sekarang tertawa menatapnya.

"Hahhahah apes banget anjir, ya udah santai deh lo disini aja temenin ni anak makan" ujar Raka yang kini justru tertawa karena kasihan dengan lelaki itu.Lagipula sudah menjadi kebiasaan di warung itu untuk duduk bersama dengan orang asing di satu meja karena tempat itu sangat ramai namun tidak cukup luas.Lelaki itu menatap Sekar yang masih fokus makan dan enggan menatapnya membuat lelaki itu sedikit tidak enakan.Raka yang menyadari itu menyikut lengan Sekar sehingga gadis itu menoleh dan mengerti ketika diberi kode-kode oleh Raka.Sekar langsung menyapa lelaki itu dan mengajaknya bergabung. Jadilah keduanya makan bersama dan Raka asyik memainkan ponselnya.Setelah itu keduanya langsung pulang ke rumah Sekar.Sekar langsung menaruh belanjaan mereka di meja kemudian berbaring di lantai beralaskan karpet di depan tv dan Raka duduk di sebelahnya. Setelah 10 menitan beristirahat sejenak, Sekar mengajak Raka untuk maskeran. Raka dengan rasa malasnya mengikuti kemauan Sekar yang kini sudah siap dengan wadah untuk maskeran.Raka duduk tenang ketika Sekar mulai mengoleskan masker ke wajahnya.Namun saat gilirannya,Raka sudah mengoleskannya dengan hati-hati tapi Sekar terlalu banyak bergerak sehingga masker. nya jadi nempel di rambutnya .Sekar yang marah langsung memukul Raka tepat di wajahnya yang masih memakai masker. Saat Raka ingin membalas memukul wajah Sekar,gadis itu sudah berlari keluar menuju teras.Raka tidak ingin kalah,ia mengejar Sekar.Namun saat tiba di luar ia tidak melihat Sekar.Gadis itu tertawa keras saat melihat Raka yang kebingungan mencari dirinya yang berada di atas pohon di halaman rumahnya . Raka terkejut melihat Sekar menempel di atas pohon.

"Anjir,kirain monyet"

"Cari mati ya Ka?"

"Lah monyet bisa ngomong"

"Raka bangsat ih tolongin ini nggak bisa turun"

"Lah naiknya bisa sendiri masa nggak bisa turun sih"

"Emang nggak bisa Raka, ini susah mau turunnya"

"Bodo amat ih aku mau ambil jajan dulu" dengan teganya Raka berjalan kembali memasuki rumah dan mengambil jajan yang mereka beli tadi.Ia duduk di rerumputan menghadap Sekar yang menggelantung seperti monyet di atas pohon.Raka sengaja membuat Sekar marah dengan duduk santai sambil makan jajan tanpa mau menolong dirinya.Sekar yang berada di atas pohon mengutuk Raka. Namun tetap membutuhkan bantuan lelaki itu agar bisa turun dari pohon itu.Sekar memang tipe orang yang bisa panjat pohon tapi tidak bisa turun.Maka dari itu sekarang ia terjebak di atas pohon sambil menatap abang Raka yang amat tega.

"Aduh nikmat banget sayang"

"Ka bantuin lah,emang nggak kasian apa"

"Iya sayang tapi aku makan dulu"

"Tinggalin aja bentar Ka,ini udah keram kaki aku"

"Hahaha iya deh ayo turun "

Raka membantu Sekar turun dengan menyuruh gadis itu menginjak bahunya lalu melompat.Setelah berhasil turun Sekar cengengesan meskipun Raka menyentil dahunya karena gadis itu terlalu nekat panjat pohon padahal ia tidak bisa turun.Setelah itu mereka masuk kembali dan mencuci muka karena masker yang mereka gunakan sudah tidak terbentuk jadi lebih baik mereka cuci saja .Setelah itu mereka makan jajan yang tadi mereka beli meskipun Sekar masih ngambek karena tadi Raka membuatnya sangat kesal.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!