Yang Katanya Playboy!

......................

-Keesokan Harinya

Di pagi hari Ayra memutuskan untuk joging sebentar bersama Dina karena dihari ini Ayra dan dina tak ada jadwal kuliah dipagi hari melainkan disiang hari nanti, Ayra dan Dina keluar dari kos dengan baju olahraga mereka masing masing, Ayra memakai baju olahraga berwarna biru muda dan Dina memakai baju olahraga berwarna pink dan hitam.

Setelah kurang lebih 30 menit Ayra dan dina memutuskan untuk menyelesaikan joging mereka, karena badan Ayra serta Dina sudah cukup lelah dan berkeringat.

Saat akan masuk kedalam kos mata Ayra tak sengaja menangkap seorang pria asing yang tak pernah ia lihat sebelumnya berdiri diteras rumah penjaga kos menghadap kedepan.

Jika Ayra lihat pria itu bukan pria playboy yang kalau gak salah namanya adalah Evan. Walaupun Ayra sudah tak lagi melihat wujud Evan seperti apa baik disosmed atau didunia nyata tapi Ayra yakin kalau lelaki yang dia lihat ini bukan Evan, karena dari tubuh dan wajahnya berbeda tak segagah dan setampan Evan. Eh!

"Woy ay, ngeliatin apaan sih sampe bengong begitu" Ayra kaget merasakan tepukan dipundak dan suara Dina disebelahnya

"Din, coba liat itu deh?" Tunjuk Ayra pada pria yang sedari tadi dia lihat

Dengan cepat Dina mengikuti arah jari Ayra. Dina tampak membelalakkan matanya kaget.

"Ay, cogan dari mana lagi itu yang nyasar kesini ay" Bisik Dina menatap damba lelaki yang sedang dia tatap.

Ayra berdecak sebal, kenapa temannya ini malah terpesona. ketiga teman Ayra memang sangat tidak bisa jika dihadapkan oleh pria pria tampan, matanya akan langsung berbinar dan tingkat ke kepoan mereka akan naik drastis.

"Ay, kenalan yuk" Ucap Dina tiba tiba

Mendengar itu tentu Ayra kaget, sangat kaget. Kenapa Dina menjadi agresif seperti ini "Hey, Din sadar, ngapain kamu ngajak kenalan dia, bisa bisa digeprek istrinya kamu, aku liat dia kayaknya udah punya istri deh" Ucap Ayra

"Tapi sayang ay kalau gak diajak kenalan dia ganteng banget cuyy, cowok ganteng gak datang du-"

Ucapan Dina terhenti saat melihat satu pria lagi keluar dari dalam rumah penjaga kos.

Ayra yang melihat itu super super kaget. bagaimana tidak, orang yang selama ini tak Ayra lihat lagi bahkan tak ingin Ayra lihat lagi tiba tiba muncul didepan matanya.

'Hah, kok dia bisa ada disini lagi sih' Batin Ayra

"Ay kok pak Evan bisa ada disini lagi?" Lirih Dina pada Ayra yang terdiam disampingnya.

......................

Evan keluar dari rumah penjaga kos dengan wajah segar, karena sebelum berjalan keluar Evan mandi terlebih dahulu agar tak mengantuk.

Sampai dipintu Evan melihat Aryan yang tengah berdiri menatap kedepan, sepertinya temannya itu sedang menikmati udara pagi disini.

"Selamat pagi yan" Sapa Evan mengangetkan Aryan

Aryan sontak menoleh kebelakang, ternyata dibelakangnya sudah ada Evan yang juga berdiri menatap dirinya "selamat pagi juga bos" Sapa Aryan juga

"Sedang apa disini?" Tanya Evan berjalan kesamping Aryan

Mereka berdua belum sadar bahwa ada yang tengah menatap mereka dengan tatapan intens, kaget, benci, sebal, kagum dan lain sebagainya.

"Sedang menikmati udara pagi bos, disini udaranya enak bos, asri, gak kayak dikota, pagi pagi sudah disambut oleh polusi" Dumel Aryan membuat Evan terkekeh

"Dikota pagi pagi begini sudah banyak kendaraan berlalu lalang yan, apalagi dikota sudah sangat jarang ada tanaman, hampir semua lahan diganti oleh gedung gedung tinggi, wajar saja pagi pagi begini udara dikota sudah tidak segar"

"Hahaha iya bos, dikota memang tempat orang untuk bekerja bukan liburan" Ucap Aryan

"Makanya selama disini nikmatilah waktu liburanmu ini, karena setelah kembali ke kota kita akan kembali bekerja mungkin dari pagi ketemu pagi" ucap Evan

"Tidak apa apa bos asal gaji tetap berjalan lancar, hehehe" Kekeh Aryan diakhir katanya

Evan ikut terkekeh mendengar penuturan Evan "Tenang saja gajimu akan tetap lancar asal kamu bekerja dengan baik dan jangan sekali kali berbuat macam macam pada saya, kamu tau sendiri gimana saya kalau ada yang mengkhianati kepercayaan saya" Ucap Evan

"Saya akan tetap setia pada bos, karena tanpa bos saya tidak akan ada diposisi seperti sekarang ini. Jadi untuk apa saya mengkhianati bos, saya takut kena karma bos" Ucap Aryan

Evan tampak menepuk pundak Aryan bangga, tak salah Evan menaruh rasa percaya yang besar pada diri Aryan, karena selama ini Aryan tak pernah mengecewakan dia, Aryan selalu setia bagaimanapun kondisi Evan.

Saat Evan akan membalikkan tubuhnya memasuki rumah, mata Evan tak sengaja melihat dua gadis yang menatap dirinya dan Aryan. Yang satu menatap dengan tatapan kagum, yang satu lagi menatap dengan tatapan dongkol, mungkin? Evan tak tau tatapan apa itu.

Evan menatap lebih intens pada kedua gadis itu, hingga tatapan Evan jatuh pada gadis dengan baju olahraga berwarna biru muda yang menatap dirinya dengan tatapan yang tak Evan mengerti.

'Apakah itu gadis yang-'

......................