bercerita tentang seorang ibu rumah tangga bernama Rini yang sudah hidup bersama dengan suami nya bernama Edi selama 20 tahun lamanya. Rini menikah dengan Edi bukan berdasarkan cinta. Rini menikah dengan Edi karena Edi adalah suami pilihan orang tua nya. kisah ini menceritakan konflik di masa lampau dan juga menceritakan Lika liku kehidupan rumah tangga nya yang sedang dijalani saat ini. dari cerita ini kita belajar bahwa pilihan orang tua pun belum tentu baik dan walaupun tidak begitu buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidia Grace Giawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 batas wilayah
Karena kejadian cekcok kemarin sudah terdengar di telinga ibu mertua. Maka Hari ini dibuat lah batas wilayah didalam rumah untuk kebaikan bersama.
Hari ini semua telah berkumpul di ruang tamu. Mereka berdiskusi tentang pembagian wilayah didalam rumah.
"Edi apakah kamu sudah memperingatkan istrimu?" tanya ibu dengan sinis.
"Sudah bu, saya sudah memperingati Rini. Dan saya berjanji kepada ibu dan juga Lia Linda dan Nur, bahwa Rini tidak akan mengulangi perbuatannya semalam." jawab Edi kepada sang ibu.
Semalam Edi memang sudah memperingati Rini. Bahkan semalam kata-kata Edi sangat melukai hati Rini. Bagaimana tidak, Edi sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasan dari Rini. Edi lebih membela Lia adik nya.
mendengar ucapan Edi yang demikian kepada sang ibu, Rini meneteskan air matanya kecewa.
Sedangkan Lia, Linda, dan Nur tersenyum kemenangan.
"Rini.. Ibu sungguh tak menyangka, dibalik wajah mu yang lugu ternyata sifat mu sangat buruk. Sampai hati kau mengancam akan menghabisi anak ibu"!! ucap Ibu mertua
"Maafkan saya bu.. tapi aku bisa menjelaskan yang sebenarnya pada ibu dan juga mas Edi." ucap Rini lemas.
"Sudah jelas kamu mengejar ku dengan g*lok dan mengancam akan menghabisi nyawa ku tapi masih saja kamu ingin berbohong didepan ibu dan mas Edi." ucap Lia dengan akting menangis.
Edi menghampiri Lia dan menggenggam tangan nya.." sudah jangan menangis mas tau jika sekarang kamu sakit hati dan ketakutan atas kejadian semalam tapi mas berjanji bahwa Rini tidak akan menyakiti mu lagi."!! Ucap Edi menenangkan Lia.
"Mas.. Aku ini istri mu harusnya kamu juga membela ku dan mendengarkan penjelasan ku" ucap Rini dengan suara lantang. Tak terima melihat Edi yang begitu membela Lia.
"Diam kamu Rini... Atau jangan salahkan aku jika aku akan kasar pada mu" ucap Edi hendak menampar Rini.
"Kenapa berhenti mas.. Ini pipi ku tampar saja jika mas mau" air mata Rini semakin mengalir deras.
"Rini.. Tolong hentikan. jangan buat aku menyesal karena telah memilih mu sebagai istri ku."!! ucap Edi.
"Apa menyesal?? Aku yang menyesal mas. Aku menyesal karena orang tua ku memilih mu sebagai suamiku"!!! ucap Rini melawan.
"Dasar istri durhaka kamu!! Ucap Edi.
Ibu menghampiri Edi untuk menengahi perdebatan nya dengan Rini.
"Sudahlah nak.. meladi Rini hanya akan membuat mu semakin marah." ucap ibu menenangkan Edi.
sedangkan ketiga ipar Rini tersenyum senang melihat Rini yang di marahi didepan mereka.
"Jika kamu masih menganggap ku sebagai suami mu, makan minta maaf lah dengan tulus pada Lia dan juga ibu." perintah Edi kepada Rini.
sebenarnya Rini tidak ingin melakukannya. Karena Rini merasa tidak pernah melakukan kesalahan kepada ibu maupun kepada Lia. Kejadian semalam terpaksa Rini lakukan untuk melindungi dirinya dari amukan Lia. Tapi Rini tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah dari Edi suaminya itu untuk meminta Maaf kepada ibu dan Lia atas kesalahan yang tidak sepenuhnya ia lakukan.
"Jadi begini, ibu sudah memikirkan dan ibu sudah mengambil Keputusan untuk membuat pembatas wilayah dirumah kita." ucap ibu
" maksudnya bagaimana Bu?" tanya Edi yang tidak paham dengan ucapan sang ibu.
"Ruang tamu sebelah kanan Hingga kamar mu dan rini itu adalah batas wilayah kalian. Ibu akan membuat tanda pembatas dan pembatas itu tidak boleh di langgar. "!!
"Lalu bagaimana dengan dapur dan kamar mandi Bu? tanya Edi
"Dapur juga akan diberi pembatas sebelah kanan adalah wilayah kalian. Sedangkan kamar mandi kamu bisa membuat kamar mandi dibelakang rumah untuk Rini." jawab ibu.
Mendengar penjelasan sang ibu, sungguh Rini melongo tak menyangka dengan keputusan sang ibu mertua.
Tapi sisi positif dari itu adalah Rini akan lebih leluasa. Setidaknya jika ia akan memasak ia akan memasak untuk diri nya dan suaminya saja.
Sedangkan di pikiran Lia , Linda dan Nur merasa sedikit keberatan karena jika sudah ada batas wilayah maka Rini tidak akan mengurus mereka lagi.
"Bagaimana apakah kalian setuju dengan keputusan ibu?" tanya ibu kepada anak²nya.
"Kami setuju Bu" jawab mereka serempak
"Baguslah jika kalian setuju. Ini ibu lakukan untuk kebaikan bersama dan untuk menghindari konflik dikemudian hari." tutur sang ibu.
"Dan satu hal mulai besok Rini tidak perlu ikut bekerja di kebun" ucap ibu.
Ibu melarang Rini ikut bekerja karena tidak ingin Rini mendapatkan hasil dari kebun miliknya.
setelah membuat pembatas wilayah didalam rumah, mereka hidup masing-masing selayaknya orang yang tidak saling kenal walaupun hidup dalam satu atap.