Gadis Pendiam Dengan Rahasia Gelapan

"Halo permisi kak dengan kak Alisa. Mohon segera masuk ke ruang 13 agar kami seluruh perawat akan menjelaskan mengenai kondisi suami serta anak Anda secara detail," ujar salah seorang perawat yang singgah menghampiri Alisa.

Alisa dengan senang hati mendengar ujaran dari perawat itu langsung tersenyum. Dalam hatinya, ia berharap agar kondisi suami serta anaknya membaik.

Sampai di ruang 13.

Betapa terkejutnya saat seluruh dokter serta perawat saat memeriksa kondisi Reza dan Gracia yang sedang berada didalam ruangan itu. Mereka menjelaskan tentang kondisi Gracia dan Reza yang ternyata mengalami bertukar jiwa.

"Serius bertukar jiwa dok!?" sontak Alisa dengan nada lantang. Ia juga begitu terkejut saat melihat rupa wajah Gracia dan Reza yang memiliki aura tertukar.

"Iya kak mereka bertukar jiwa untuk sementara waktu saja," sahut salah seorang perawat.

Semenjak Reza dan Gracia dikatakan bertukar jiwa, Alisa mulai perlahan-lahan memperhatikan kebiasaan anak dan suaminya. Mulai dari cara berpakaian sampai dengan etika berperilaku kepada orang lain.

"Mengapa ku rasa ini adalah fenomena yang aneh. Justru dalam hidup yang namanya bertukar jiwa itu mitos atau karangan belaka. Namun mengapa ini bisa terjadi secara nyata ya," batin Alisa yang diam-diam mencurigai Gracia dan Reza yang posisinya masih bertukar jiwa.

Satu hari kemudian. Hari yang dimana Reza dan Gracia masih tertukar jiwa akibat kecelakaan yang dialami oleh mereka berdua. Mereka berdua awalnya diam sejenak untuk menenangkan pikiran masing-masing.

Kemudian, datanglah Alisa yang akan senantiasa untuk menjenguk suami dan anaknya. Sebagai sosok wanita yang berhati mulia, mau tidak mau kewajiban Alisa tetap terlaksana untuk melayani anak dan suaminya dengan baik.

Melihat kedatangan Alisa menjadi perhatian diantara Gracia dan Reza. Mereka berdua sama-sama menatap Alisa dengan pandangan kosong. Seolah belum berdaya.

Alisa melirik kearah wajah Gracia dan Reza.

"Hmm seperti ada yang tidak beres. Tapi apa ya yang ga beres. Uh mencurigakan," batin Alisa yang mulai membuka ekpresi curiga di hadapan Reza dan Gracia secara langsung.

Gracia yang jiwa nya tertukar dengan Reza. Kini wajahnya serupa dengan Reza. Sedangkan Reza sendiri juga serupa dengan Gracia.

Gracia mengarahkan pandangannya kearah Alisa yang dari tadi memasang ekspresi curiga tanpa diketahui olehnya.

Gracia berujar, "Mama tolong ambilkan gelas itu."

Alisa malah terlihat terkejut ketika Gracia yang mengeluarkan suara mirip Reza. Ditambah dengan wajahnya Gracia juga menyerupai Reza.

Alisa menjawab dengan nada pelan karena sedikit merinding, "I-iya sebentar."

Alisa memberikan gelas yang dimaksud oleh Gracia. Walau tangan kanannya terlihat gemeteran saat memberikan gelas, hal itu menunjukan bahwa ia takut melihat Gracia dan Reza yang sedang mengalami pertukaran jiwa.

"Makasih mama," kata Gracia tersenyum dihadapan Alisa.

Reza melihat Gracia dengan terkejut. Seolah-olah ia melihat dirinya sendiri didepan cermin. Walau rohnya Reza telah masuk kedalam tubuh Gracia justru membuat Reza merasa malu.

Hari-hari berturut-turut, selama dirumah sakit yang masih satu ruangan. Selama itu, Gracia dan Reza menjalankan operasi dengan baik agar jiwa mereka kembali seperti semula.

Pada akhirnya di hari yang tepat, saat itu hari minggu atau hari libur Gracia dan Reza sudah kembali seperti semula. Alisa yang melihat semua kejadian itu tidak merasa lega, namun justru malah membuat ia semakin penasaran dengan alasan mengapa Reza dan Gracia bisa bertukar jiwa.

Hingga pada suatu hari, tepatnya saat Gracia kembali masuk sekolah.

"Gracia ku nanya dong. Kok kamu udah seminggu lebih gak masuk sekolah?" tanya salah satu teman sekelas Gracia.

Gracia yang awalnya tidak ingin menjawab pertanyaan temannya itu, akhirnya ia berujar agar teman sekelas nya itu tidak mengajukan pertanyaan yang sama.

Jawaban Gracia memang terdengar aneh. Sekilas ia seperti menyembunyikan rahasia gelapan nya dihadapan teman sekelas nya itu.

1 jam kemudian.

Waktu istirahat pun tiba. Seorang guru wali kelas Gracia diketahui yaitu Aulia, ia memutuskan untuk memanggil Gracia secara mendadak.

"Graciaella sini ibu mau ngomong sesuatu kepadamu," ujar Aulia. Pada akhirnya, Aulia dan Gracia pergi ke kantor guru bersama.

Disana, Gracia ditanyain alasan mengapa sudah seminggu lebih tidak masuk sekolah. Karena Gracia sangat pandai menyembunyikan rahasia gelapan nya, akhirnya selama Aulia mengajukan beberapa pertanyaan ia tidak menjawab sama sekali. Hal tersebut membuat Aulia juga ikut penasaran dengan rahasia gelapan Gracia yang belum diketahui.

Sampai pulang sekolah, seperti biasanya seluruh siswa-siswi dijemput oleh orang tuanya masing-masing. Mereka terlihat sudah keluar dari kelas nya.

"Mamaa!" teriak Gracia yang biasanya memeluk Alisa saat pulang sekolah.

Alisa dengan senang hatinya langsung membalas pelukan Gracia. Terlihat sebuah momen bersama seorang anak yang sangat dicintainya, membuat Gracia semakin menjadi anak kesayangannya. Itulah yang menjadi satu-satunya alasan mengapa Gracia berstatus sebagai anak tunggal.

Perjalanan pulang pun berlangsung, seperti biasanya Alisa dan Gracia saling tukar cerita. Karena Gracia masih mengingat masa lampaunya, ia pun juga ikut menceritakan tentang masa lampaunya.

"Ini Gracia ngomong apa ya kok gaya bahasa nya terdengar aneh," batin Reza sembari menatap Gracia saat sedang menyetir mobil.

Sampai dirumah.

Kondisi Reza yang sempat pernah mengalami kecelakaan telah usai dan terlihat membaik. Ia terlihat semakin curiga dengan rahasia gelapan yang dimiliki oleh Gracia. Pikirannya terus menerus memikirkan Gracia.

"Brukk," tabrak Reza secara tidak sengaja kepada Alisa.

"Astaga mas kamu itu gimana sih. Ada aku didepan mu yang lagi jalan kok situ gak lihat sih!?" ujar Alisa sembari mengeluarkan emosinya.

Reza menghela nafas. Ia berusaha tidak membentak Alisa. Sebagaimana pun Alisa memiliki pribadi yang emosional, Reza akan tetap sabar dalam menghadapi nya.

"Uh maaf ya sayang aku tidak sengaja. Mungkin aku sedang banyak pikiran," jawab Reza dengan nada pelan dan lemah lembut.

Alisa tidak menghiraukan jawaban Reza. Karena waktunya sudah datang bulan, wajar bila Alisa suka emosional terhadap Reza.

Alisa meninggalkan Reza untuk pergi sendirian. Ia terlihat memakai sepatu dengan tergesa-gesa.

"Lis mau pergi kemana kamu?" tanya Reza yang sangat memperhatikan istrinya itu.

"Aku akan jalan-jalan ke taman terdekat sini bersama Gracia yang masih berganti pakaian di kamarnya," jawab Alisa agak sedikit cuek.

Tidak lama kemudian, Gracia dan Alisa langsung jalan-jalan berdua untuk pergi ke taman terdekat bersama. Mereka berdua terlihat bahagia dan saling mengobrol.

"Kok kayak ada yang aneh ya sama Gracia. Apakah Alisa juga ikut menyembunyikan rahasia gelapan Gracia..." batin Reza sembari mengutarakan pandangan curiga terhadap Alisa dan Gracia.

Kecurigaan Reza membuat dirinya memutuskan untuk pergi ke taman terdekat yang dimaksud oleh Gracia dan Alisa. Dengan tujuannya, untuk mengetahui obrolan Alisa dan Gracia agar rahasia gelapan Gracia segera terungkap.

Sampai di taman.

Suasana sepi dan udara yang sejuk, terlihat hanya 3 orang yang merupakan keluarga kecil Gracia berada di sana. Disisi lain, Gracia sedang membahas peristiwa setelah dirinya bereinkarnasi kembali.

"Reinkarnasi siapa yang dia maksud," batin Reza.

Reza yang memang sudah mengetahui pengertian dari reinkarnasi, merasa tidak percaya atas datangnya reinkarnasi dikehidupan manusia.

Walaupun satu demi satu kalimat yang terucap dimulut Gracia membuat Reza mulai nekat untuk nge stalker Gracia secara diam-diam agar rahasia gelapan milik Gracia terbongkar.