Disclaimer: Jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat dalam novel ini, tidak ada kaitannya dengan kisah nyata, novel ini hanyalah sebuah karangan semata.
Menceritakan seorang pejuang yang bernama Zhou Yu yang berhasil membuat dunia persilatan menjadi kepemilikan Sekte Zhoiling.
Akan tetapi, Zhou Yu dikhianati oleh Sekte Zhoiling yang membuatnya menjadi sangat marah dan kecewa.
Hal itu, membuatnya tak sadarkan diri sehingga kekuatan tersembunyi yang ada pada tubuhnya tiba-tiba muncul memenuhi Qi-nya seakan-akan mengendalikan tubuh Zhou Yu.
Kekuatan itupun membuat Zhou Yu bergerak dan membantai seluruh rekan anggota sekte Zhoiling, saat itu terjadi dia pun pingsan dan dilarikan oleh kudanya ke sebuah gua.
Mereka pun sementara bersembunyi disana selama 15 tahun dan Zhou Yu tidak mengetahui bahwa namanya sudah dikotori dengan sebuah berita yang tersebar ke seluruh dunia persilatan yaitu...
Zhou Yu Sang Pembantai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuroisen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 — Sekte Taring Putih dan Sekte Taring Hitam
"Aku harus memberitahu kakak ling.. "
Saat orang itu hendak pergi, sebuah kekuatan energi tiba-tiba menyerangnya dari arah berlawanan yang membuatnya terjatuh.
Saat orang itu terjatuh, orang itu mencoba bangkit namun, muncullah sebuah aura partikel helaian mawar yang membentuk sebuah tubuh dan ternyata itu adalah Tian Qiao yang menyerang orang itu.
"Hei hei~ mengintip itu tidak boleh kau tahu.. " Ucap Tian Qiao sambil menginjak perutnya.
Orang itu mencoba untuk melepaskan diri dengan memberontak kakinya Tian Qiao namun tidak bisa.
"Rasanya percuma saja jika aku melepaskan-mu, jika pada akhirnya kau akan memberitahu ke orang-orang sekte Zhoiling itu.. Lebih baik... Aku akan membuatmu istirahat selamanya... Tahan.. Ini tidak akan lama..." Ucap Tian Qiao dengan nada menggoda dan mengeluarkan sebuah aura energi tenaga dalam di telapak tangannya.
" Janga-" Seru orang itu dengan nada ketakutan dan belum selesai dengan katanya.
Tian Qiao langsung membungkamnya dan membuat orang itu mati ditempat oleh kekuatan energi tenaga dalamnya.
Setelah membunuh orang itu, Tian Qiao pun menghilang kembali dengan meninggalkan partikel helaian mawar lalu muncul kembali di atas tempat yang sama.
Dan sekarang, dialah yang mengintip orang-orang di dalam kediaman sekte ular merah itu sekarang.
Di dalam kediaman tersebut, Zhou Yu dan Sima Yan sedang bersiap-siap untuk pergi dari tempat itu.
"Jadi, apa yang akan kalian lakukan sekarang? " Tanya Zhang Sun kepada Zhou Yu dan Sima Yan.
"Kami akan melanjutkan perjalanan menuju pegunungan Zhugeru " Jawab Zhou Yu.
"Pegunungan Zhugeru? Baiklah, semoga beruntung!" Ucap Zhang Sun dengan mengepalkan tangannya kehadapan Zhou Yu yang memberi isyarat semangat.
Zhou Yu dan Sima Yan pun mengangguk lalu merekapun berjalan menuju pintu keluar meninggalkan Zhang Sun dan Huang Zhong di dalamnya.
Awalnya Zhang Sun ingin menawarkan mereka untuk menginap akan tetapi melihat kesungguhan dari tekad Zhou Yu, dia pun mengurungkan niat tawaran itu dan ingin mengetahui sampai mana tekadnya akan tercapai.
Huang Zhong dan anggota sekte ular merah itu terlihat bingung dengan tujuan Zhou Yu dan Sima Yan yang sedang menempuh perjalanan menuju pegunungan Zhugeru.
"Tuanku, menurutmu, apa tujuan mereka pergi ke pegunungan Zhugeru?" Tanya Huang Zhong dengan penasaran.
Mendengar itu, Zhang Sun tersenyum dan melihat ke arah Zhou Yu, Shei Lin dan Sima Yan yang hendak pergi ke tempat itu.
"Untuk kedamaian.. " Jawab Zhang Sun dengan nada yang penuh teka-teki.
Huang Zhong dan orang tersebut merasa bingung terhadap jawaban dari Zhang Sun.
"Hehe, sudahlah.. Ayo, lebih baik kita persiapkan energi kita esok pagi nanti, untuk merekrut anggota-anggota baru sekte ular merah." Ucap Zhang Sun sambil berjalan menuju ruangannya.
Saat di perjalanan, Zhou Yu dan Sima Yan sudah berjalan sampai berada di luar wilayah sekte ular merah dan mereka sedang berjalan di sebuah lorong di antara perumahan.
Disaat mereka hendak melakukan perjalanan, tiba-tiba partikel helaian mawar muncul kembali dihadapan mereka dan memunculkan seseorang yaitu Tian Qiao.
Zhou Yu dan Sima Yan yang melihatnya menjadi waspada akan kehadirannya.
"Kenapa kalian seperti itu padaku? Apakah aku semenakutkan itu? ” Tanya Tian Qiao dengan nada menggodanya dan berjalan pelan mendekati mereka.
Saat Tian Qiao mendekati mereka, Zhou Yu langsung menarik Shei Lin ke belakang dan mundur beberapa langkah bersama Sima Yan.
"Tian Qiao, jawab aku.. Darimana kau belajar jurus tekhnik teleportasi mawar hah?! Guru bahkan tidak mempunyai tekhnik semacam itu.. " Tanya Zhou Yu dengan nada serius.
Tian Qiao mendengar itu, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak yang membuat Zhou Yu merasa aneh dan semakin mewaspadainya.
"Ah, ya.. Begitulah hihi~" Jawab Tian Qiao dengan nada cengengesan.
" Daripada kau menanyakan hal yang tidak penting bagimu, lebih baik kau teruskan saja perjalananmu.. Karena kali ini, tantanganmu akan semakin berbahaya dari sebelumnya.. " Ucap Tian Qiao dengan nada menggoda lalu menghilang seketika meninggalkan partikel helaian mawar.
"Ngomong-ngomong, kau bilang dia wanita iblis? Apakah dia dari ajaran sekte sesat?" Tanya Sima Yan yang merasa penasaran akan suatu hubungan antara Zhou Yu dan Tian Qiao yang saling berkaitan.
"Tidak, dia tidak berasal dari sekte aliran manapun, dia berasal dari perguruan yang sama denganku akan tetapi, dia mempunyai sebuah tekhnik teleportasi yang tidak diajarkan sama sekali oleh guru kami.. " Jawab Zhou Yu sambil melanjutkan perjalanan mereka.
"Apakah itu masalah?" Tanya polos Sima Yan.
"Tentu saja, dikarenakan tekhnik teleportasi mawar itu biasanya berada di sebuah perguruan yang menggunakan kekuatan sihir, hal itu sangat bertentangan dengan perguruanku, sehingga siapapun yang menggunakan sebuah ilmu bela diri yang menggunakan sihir, akan disebut iblis" Jawab Zhou Yu dengan nada serius.
"Huu.. Ancamannya membuatku merinding.." Ucap Sima Yan sambil mengusap kedua pundaknya.
Setelah itu, suasana merekapun dipenuhi dengan suatu obrolan sembari menempuh perjalanan mereka sampai ke pegunungan Zhugeru, meskipun agak masih jauh.
...
Kota Dou
Setelah beberapa saat, matahari sudah naik dan menjadi pagi hari yang cerah.
Disaat Zhou Yu dan Sima Yan melakukan perjalanan, perut mereka mulai muncul rasa lapar dan persediaan makanan merekapun sudah habis dikarenakan saat tengah perjalanan.
Beruntungnya, mereka menemukan sebuah perkotaan yang di berada di depan,dari kejauhan dari gerbang pintunya saja sudah terlihat sebuah pasar dan ramai orang-orang yang ada di sana.
"Kota Dou? Zhou Yu, bagaimana kalau kita istirahat dan pergi ke rumah makan dulu sebentar, aku sudah sangat kelaparan" Ucap Sima Yan sambil mengusap-usap perutnya.
"Boleh, ayo!"
Zhou Yu dan Sima Yan pun memutuskan untuk mampir ke kota Dou itu untuk mencari rumah makan.
Saat mereka sudah berada di pintu gerbang, mereka melihat disekelilingnya dipenuhi oleh kedai-kedai pasar dan orang-orang yang sedang membeli sesuatu dan lain-lain.
"Kota ini sepertinya suasananya sangat damai sekali" Ucap Zhou Yu yang sedang melihat sekitaran.
"Tentu saja, Kota Dou terkenal akan kota yang damai beserta orang-orang nya yang ramah, alasannya karena kota ini berada di bawah kepemimpinan sekte Taring Putih" Jelas Sima Yan.
"Sekte Taring Putih kau bilang?!" Seru Zhou Yu dengan nada terkejut saat mendengar sekte Taring Putih.
Kediaman Sekte Taring Putih.
Disisi lain di kediaman sekte Taring Putih yang terletak di sebelah timur kota Dou, memperlihatkan seorang pemuda yang bernama Chen Li, pakaiannya serba putih dengan sedikit warna biru dan rambut panjang serta diikat.
Ia sedang berlatih bela diri dengan pedangnya di luar ruangan dan diawasi oleh gurunya yang sudah tua bernama Quan Shao.
Ia sedang duduk bersantai memperhatikan pemuda itu berlatih.
"Cukup!" Ucap Quan Shao itu.
Chen Li pun berhenti berlatih dengan memposisikan pedangnya sejajar keatas dengan garis punggungnya, lalu ia pun berbalik dan menghampiri Quan Shao yang sedang duduk.
" Sepertinya, ilmu bela dirimu sudah semakin bagus saja Chen Li, aku bisa melihat peningkatan dari gerakanmu" Puji dari Quan Shao kepada muridnya Chen Li.
"Terima kasih atas pujiannya guru " Jawab Chen Li sambil menunduk kepada Quan Shao
Disaat mereka sedang berbincang, salah satu anggota dari sekte Taring Putih muncul dari gerbang pintu dan menghadap kepada Quan Shao dengan membawa sebuah gulungan surat.
"Guru! Ada surat untukmu dari sekte Taring Hitam! " Seru anggota itu sambil menyerahkan gulungan itu.
Quan Shao pun menerima gulungan itu, ia pun membukanya dan membacakannya dengan nada pelan.
Saat membacanya, wajah Quan Shao mengerut dan menutup surat gulungan itu sambil beranjak dari kursi, Chen Li yang melihat ekspresi gurunya Quan Shao mengerut menjadi khawatir dan penasaran akan surat tersebut.
" Chen Li, beritahu-kan kepada seluruh anggota untuk bersiap berperang melawan sekte Taring Hitam, aku akan melapor kepada ketua " Perintah Quan Shao sambil berjalan terburu-buru menuju lorong-lorong ke suatu ruangan.
Maaf thor, sedikit koreksi, kalimat itu udah beda arti. Orang bisa salah mengira, yang arti sebenarnya Anming naik seekor kuda bernama Shei Lin, karena narasi itu, orang bisa mikir Anming sedang naik kuda milik Shei Lin. Kan beda.
Mending dikasih koma, jadinya "...di samping itu ia melihat Anming yang sedang menunggangi kudanya, Shei Lin, dan berjalan menuju hutan"🙏🙏
hdehhh..
tpi respect ama author yg masih semangat nulis ny
jangan lupa mampir ya kak
/Chuckle/
🙃/Facepalm/
/Facepalm/