Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
Nando dengan pelan menggeser asal dia berdiri tetapi sorot lampu itu menyorot pungungnya tentu saja bayangannya begitu ke tara
"Hay, kalin keluar." Triak security tersebut menghampiri mereka
Degup jantung Nesya semakin kencang kala triakan seseorang"Apa kita ketahuan." ungkapnya sedikit pelan
"Sepertinya begitu, tapi kami tenang saja sayang. Cup." Tutur Nando sambil mengecup kepala sang wanita.
Nando berbalik security tersebut sedikit terkejut lantaran anak pemilik Hotel.
"Eh Tuan, maaf lancang membentak anda tadi, kirain orang mau berbuat mesum di sini!" Ujar Security kecepolasan dia sampai menutup mulutnya. Dia sedikit kesel terhadap dirinya lantaran mengatasi anak bosnya dia marasa takut akan pekerjaannya yang berakhir akan pemecatan. Zaman sekarang cari kerja itu susah apa lagi mendapat perkerjaan seperti ini cukup sulit baginya.
Orang orang yang berada di sana mendengarkan teriakan itu lekas mendekati dan mengerumuni tempat itu.
Ada yang sudah mengambil foto itu dan menguploadnya, bisa di pastikan akan trending seketika,Bukan hanya foto saja video juga mereka ambi.
"Mesum, hemm. Sama istri sendiri gak pa pa kan." Sahut Nando
"Tapi gak harus di tempat seperti ini juga kan." ungkap seseorang yang mersa jijik saja, kek gak ada tempat lain aja pikirnya. Kan ada tempat yang lebih terturup apa lagi ini kan di Hotelnya. Kenapa gak di kamar saja sih, jika begini kan orang orang tidak akan berfikir berlebihan.
"Iya betul," sahut yang lain membenarkan omongan orang tersebut
"Memangnya kenapa? Ini privasi istriku,jika dia tidak ingin go publik. Aku hanya mengikuti keinginannya." Nando tak mau kalah menjawab pertanyaan yang ingin menyudutkannya.
Mereka sedikit mengerti kenapa Tuan Arlan Nandi Wijaya melakukan seperti itu.
"Jika kalian tidak percaya, ini buktinya." Nando mengulurkan tangannya yang bertaut dengan wanitanya agar percaya perkataanya.
"Ia beneran Tuan Arlan sudah menikah."
"kok tidak ada berita sedikit pun jika Tuan Arlan sudah menikah. Ini beneran gak sih"
"kapan, Tuan Arlan menikah diam diam."
tutur mereka rasanya masih belum percaya jika Anak keluarga Wijaya sudah menikah.
Mereka akhirnya bubar setelah mengetahui jika wanita yang di peluk oleh presiden SAW.Grup itu memang benar istrinya setelah memastikan cincin yang tersemat di jari manis mereka.
...----------------...
Sandra kembali ke tempat di mana ia meninggalkan Nesya tadi, Namun yang di dapatkan orang lain yang sedang duduk di sana.
10 menit Sandra mencoba menunggu Nesya kembali dan dia berfikir jika sahabatnya ini pergi ke toilet.
Namun nampaknya tak menandakan jika sahabatnya akan kembali, akhirnya Sandra memutuskan kembali ke kamar. Mana ponselnya tidak di bawa, jika pun di bawa yang akan di hubungi juga tidak membawa ponsel.
"Dasar si Nes ini," omel Sandra sebel sambil berjalan tetapi langkahnya berhenti kala banyak orang yang berkerumun."Ah masa bodo."Sandra mengabaikannya dia memilih melanjutkan langkahnya.
...----------------...
Usai ke tangkap basah oleh penghuni Hotel tersebut, Nesya di antar Nando ke kamar tapi tidak sampai ke depan pintu dia sedikit menjauh
Setengah hari tak bertemu dengan sang wanita membuatnya uring uringan di tambah lagi ponsel wanita itu tidak aktif. Ingin segera berangkat menyusul tapi pekerjaannya begitu menumpuk.
"Aku akan membuktikan jika cintaku ini, bukan lah bulan saja "Gumam Nando masuk ke kamarnya yang berjarak beberapa pintu saja.
Nando sengaja memilih kamar yang tak terlalu jauh dari sang wanita. Agar jika wanita itu sedang sendirian dia bisa mendekatinya.
Tubuhnya ia lemparkan ke kasur empuk, dia menatap langit langit kamar tersebut. Sambil mengulum senyum sampai beberapa menit senyum itu tak lepas dari wajahnya.
Dering telfon di ponselnya membuyarkan kegiatan dia membayangkan sang wanita.
Nando berdecak kesel lantaran ponselnya berbunyi terus menerus ia merogohnya, lalu melihat siapa penelpon itu.
"Papa." Nando sampai membekap mulutnya lantaran papanya menghubungi dirinya. Bukan tanpa alasan dia terkejut lantaran sang papa akan menghubunginya jika ada hal penting saja.
Dengan perasaan cemas Nando mengeser ikon berwarna hijau
"Dasar anak nakal kamu menikahi anak orang tanpamu memberitahu kami, pulang sekarang jelaskan semuanya!" Bentak Papa Seno berapai api terdengar helaian nafasnya naik turun pasti papanya sedang marah besar terhadapnya
Nando sampai menjauhkan ponselnya saat itu juga.
Sehat sehat untuk kalian 😊😊😊
Dukungan kalian sangat berarti untuk author. 😊😊🙏🙏🙏🙏