A Villain Are Still A Villain

Akuma saat ini Sedang mencari Luna, dia sudah mencari ke kamarnya Luna tapi tidak ditemukan nya Luna di sana, saat tidak sengaja berpapasan dengan pelayan pribadi Luna di bertanya padanya:

[Akuma]"...hei aku sedang mencari adikku, apakah kau tau dimana dia..." tanya Akuma.

"...nona Luna sedang berada di taman belakang tuan, saya di suruh mengambil Snack oleh nona muda..." jawab pelayan itu.

Akuma lalu pergi ke taman belakang itu memang tempat yang di sukai Akuma karena ketenangan nya, di sana tidak banyak orang yang datang hanya tukang kebun saja yang datang untuk membersihkan taman tersebut.

Setelah tiba akuma menemukan Luna yang sedang bermain dengan boneka nya, walaupun hari sudah malam namun tempat itu ada penerbangan yang cukup taman yang sangat indah dengan kolam lalu tempat minum di tengah-tengah kolam.

Luna yang melihat kakaknya langsung berlari dan memeluk kakinya Akuma.

[Luna]"...kakak...kakak...hmmm..." sapa Luna yang memeluk kakinya.

[Luna]"...iya Luna, Luna sedang bermain apa?..." tanya Akuma.

Lalu Luna menarik akuma di tempat dia bermain dengan boneka nya.

[Luna]"...Lina sedang bermain menjadi seorang ksatria yang menyelamatkan seorang putri kakak..." dia menunjukkan sebuah boneka beruang dan boneka yang penampilan nya menggambar kan seorang putri.

[Akuma]"...wah kedengaran nya menyenangkan, apakah kakak bisa ikut?..." tanya akuma tapi dia sadar kalau Luna bermain di atas rumput.

[Luna]"...hummm, kakak boleh ikut..." jawab Luna bersemangat.

[Akuma]"... tetapi kita bermain di sana saja, di sini tidak baik untuk kesehatan nanti Luna masuk angin..." jawab khawatir Akuma yang menunjuk sebuah tempat di tengah-tengah kolam.

Luna setuju lalu membawa semua boneka nya ke arah yang di tunjuk Akuma, tiba di sana luna meletakkan semua boneka nya di atas meja lalu dia memberikan boneka beruang kepada Akuma.

*kalau enggak salah bahasa jepang nya beruang \= kuma ygy

Akuma terkejut karena diberikan boneka oleh Luna, lalu dia bertanya:

[Akuma]"...kenapa Luna memberikan kakak boneka beruang?..." tanya Akuma.

[Luna]"...ini untuk kakak, kakak akan berperan sebagai ksatria nya..." jawab Luna dengan senyum manisnya.

[Akuma]"...tapi kenapa harus beruang Luna?..." tanya Akuma.

[Luna]"... karena kakak mirip beruang, hihihi..." jawab Luna sambil tertawa kecil.

Akuma tidak tau kenapa bisa dikatakan mirip beruang, bahkan ibu dan ayahnya memanggil nya kuma.

[Akuma]"...bagian mana yang membuat kakak mirip dengan beruang..." tanya Akuma.

Luna yang melihat dari bawah ke atas bagian tubuh Akuma hanya terlihat bingung dia sudah mengulangi nya beberapa kali namun tidak tau mau menjawab apa, lalu di menjawab dengan asal.

[Luna]"... mungkin karena kakak lucu???..." jawab asal Luna dengan sedikit memiringkan kepalanya.

Akuma yang tidak berdaya dengan jawaban dan tingkah lucu Luna langsung mengelus kepalanya Luna.

[Akuma]"... Haha, ya sudah sekarang kakak yang jadi ksatria dan Luna jadi tuan putri nya..." kata Akuma yang mengajak Luna bermain.

Mereka nampak sangat senang bermain ada energi positif yang terpancar dari taman itu yang di hasilkan oleh mereka berdua, itu membuat suasana mansion menjadi damai.

Sepertinya akuma mulai melupakan masa lalunya di kehidupan sebelumnya, canda dan tawa mereka keluarkan, dari wajah mereka terpancar senyuman kebahagiaan bahkan pelayan yang mengambil Snack tidak menganggu dia hanya datang dan berdiri di sana Tampa mengeluarkan suara.

Setelah bermain Akuma dan Luna memakan Snack yang di bawa pelayan tadi, Akuma menyuapi Luna.

Setelah mereka puas bermain dan puas makan Snack, Akuma mengeluarkan batu kristal biru yang di dapat dari Golem tadi siang.

Luna yang melihat ini penasaran dan menanyakan pada Akuma, batu ini sangat indah dan terpancar di mata Luna yang menginginkan nya.

[Luna]"...kakak kakak, batu ini apa dan ini untuk apa..." tanya Luna.

[Akuma]"...ini hadiah untuk Luna sesuai janji kakak, tapi harus kakak bentuk dulu..." jawab Akuma "... Luna mau benda apa?..." tanya Akuma.

Luna yang sedang berfikir cukup lama, Akuma hanya menunggu karena lucu melihat Luna yang sedang berfikir keras, setelah berfikir cukup lama akhirnya Luna mendapatkan apa yang dia inginkan.

[Luna]"...aku ingin boneka beruang..." jawab Luna sambil mengangkat kedua tangan nya.

[Akuma]"...ha? Boneka beruang?..." akuma kebingungan.

[Luna]"...iya kakak, boneka beruang..." perjelas Akuma.

Akuma yang tidak tau tapi karena itu permintaan adiknya jadi mau bagaimana lagi, walaupun adiknya sudah mempunyai boneka beruang tapi boneka beruang untuk hiasan boleh juga.

lalu Akuma mengeluarkan energi darknya untuk memahat batu kristal itu, dia memakai element dark karena itu sudah malam dan penguasaan darknya lebih baik dan element dark lebih efisien untuk menghancurkan sesuatu Tampa merusaknya.

Akuma dengan pelan-pelan dan fokus dalam memahat, Luna hanya melihat dengan tenang karena dia tau kakaknya tidak boleh di ganggu.

*adiknya lebih paham soal kakaknya

banyak keringat yang menetes Karena ke fokusan Akuma, setelah sedikit detail lagi dan akhirnya boneka beruang nya selesai.

[Akuma]"... akhirnya..." kata Akuma yang mengelap keringat di dahinya, pelayan yang melihat ini membantu Akuma membersihkan keringat nya dan Akuma tidak mempermasalahkannya.

[Luna]"...yeyyyyy, kakak hebat..." kata Luna yang mengangkat boneka beruang itu walaupun sebenarnya batu itu berat untuk ukuran anak kecil tapi akuma sudah membuat batu beruang itu ringan dengan cara mengosongkan bagian dalam nya.

[Akuma]"...hei luna, bawa kesini sebentar boneka nya..." kata Akuma, sepertinya dia memiliki ide yang cemerlang.

Luna yang mendengar Akuma langsung membawa kan boneka itu pada kakaknya.

Lalu akuma mengeluarkan energi es nya dan memasukkan kedalam boneka itu karena didalam kosong, energi es di campur energi dark nya agar tidak mencair. Boneka yang tadi hanya batu biru biasa sekarang mengeluarkan energi dingin, lalu Akuma mengeluarkan energi cahaya nya sedikit dan itu mengejutkan pelayan dibelakang nya tidak dengan Luna.

Akuma memasukkan energi cahaya itu di campur energi esnya yang sudah di gabung dengan energi darknya dan cringg, batu beruang itu mengeluarkan cahaya biru yang indah, cahaya hangat dengan batu dingin itu membuat nya cukup menarik.

*bukan teori atau fakta hanya saja pendapat, menurut ku es bisa meniadakan efek ruang waktu dan kegelapan bisa meniadakan waktu tapi tidak dengan efeknya, jadi mencampur cahaya dengan es yang sudah di gabung dengan kegelapan akan membuat cahaya itu abadi :0 hehehe ini mirip seperti penyimpanan sistem.

[Akuma]"...nah selesai, bagaimana Luna?..." tanya Akuma.

[Luna]"... wahhh sangat indah, nanti kalau Luna kedinginan bisa pakai ini juga kepanasan..." kata Luna yang di matanya ada cahaya bintang sepertinya dia merasa itu keren "...kakak memang hebat..." luna memeluk Akuma.

Boneka beruang itu sangat cantik dengan cahaya biru itu, di tambah cahaya yang hangat dan jika boneka itu di sentuh akan merasakan sejuk dingin, ini membuat orang bingung tapi tidak bisa bertanya-tanya akan perasaan saat melihat boneka ini.

Lalu Luna meminta Akuma untuk menulis kan nama mereka di punggung boneka beruang itu, Akuma hanya bisa setuju karena itu permintaan adik tersayang nya.

[Akuma]"...ini dia sudah jadi..." akuma memberikannya kepada Luna.

[Luna]"... yeyyyyy, makasih kakak ini hadiah yang spesial buat Luna..." jawab Luna yang memeluk boneka itu walaupun keras tetapi hangat dan dingin secara bersamaan.

Akuma hanya tersenyum saat Luna menyukai boneka yang di buat juga Luna ternyata masih memakai gelang yang dia buat, itu membuat hati Akuma semakin senang.

Karena senang dia mengendong Luna dan memeluk nya.

[Akuma]"...kakak sangat sayang sama Luna, hummm..." cium Akuma ke pipi Luna.

[Luna]"... hihihi, iya kakak, Luna juga sayang sama kakak..." balas Luna dengan ketawa gelinya karena di cium.

Lalu mereka masuk ke dalam mansion, pelayan tadi yang melihat keindahan kebersamaan adik kakak membuat hatinya ikut senang juga, Akuma dan Luna pergi untuk makan malam di ikuti oleh pelayan pribadi Luna.

Di ruang makan ada Raymond dan juga Ela yang sedang makan, mereka jarang makan bersama dengan kedua anaknya karena banyak perkejaan, Luna juga lebih sering bermain di taman bahkan dia bisa bermain sambil makan.

Walaupun keluarga Takeda adalah bangsawan tertinggi bahkan kekuatan nya melebihi sang Raja, mereka tidak terlalu memaksakan putri mereka untuk melakukan hal-hal yang bangsawan umum lakukan, hanya akuma berbanding terbalik karena dia adalah penerus keluarga Takeda.

Saat Akuma dan Luna masuk itu mengejutkan Raymond dan Ela;

[Luna]"...ibu kami datang untuk makan..." kata Luna yang berada di gendongan Akuma.

Lalu mereka duduk dan Luna berada di samping Akuma, boneka beruang nya diletakkan di meja dan itu mengundang perhatian kedua orangtuanya.

[Ela]"...Luna sayang, itu punya siapa?..." tanya Ela.

[Luna]"...ini punya Luna, di buat spesial oleh kakak..." kata Luna yang memancarkan senyum bahagia.

Boneka yang memancarkan sinar biru hangat membuat orang merasa nyaman, ada wajah keterkejutan di kedua orang tuanya namun mereka tidak tau kalau di dalam ada energi cahaya yang berarti akuma mempunyai lebih dari 2 element, mereka hanya tau kalau yang bersinar itu adalah element esnya.

Setelah mendengar penjelasan Luna, mereka melanjutkan makan dan mereka berbicara selayaknya keluarga bahagia, ada canda dan tawa ini sudah seperti apa yang di impikan oleh Akuma, terlihat di wajah Akuma senyuman kebahagiaan.

Setelah makan Akuma dan Luna pamit undur diri lalu mereka kembali ke kamar.

[Luna]"...kakak...kakak, Luna mau tidur sama kakak..." kata Luna yang memohon.

Akuma hanya mengangguk dan itu membuat Luna senang, sambil bergandengan tangan walaupun tinggi mereka jauh berbeda itu membuat pemandangan manis, lalu mereka tidur di kamar dengan nyaman sambil berpelukan layaknya kakak yang menjaga adiknya dari mimpi buruk.