NovelToon NovelToon
Dari Cinta Ke Obsessi

Dari Cinta Ke Obsessi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: BadBaby_grils

Mengkisahkan seorang pria dewasa yang menyukai seorang gadis muda yang masih berumur 20 tahun. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat sang pria tidak sengaja melihat aksi peduli sang perempuan yang menolong seorang nenek dari tabrak lari di sebuah jalan yang cukup ramai.
PENASARAN KELANJUTANYA ... YUK LANJUT BACA KISAHNYA !!!!!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22: Bizzare

SEMENJAK kematian adiknya, Taejun berubah menjadi laki-laki yang sensitif terhadap perempuan. Kapan pun dia menemukan perempuan yang tengah menangis dan terlihat rapuh, dia selalu teringat kepada Hyuri, adiknya. Ini seperti sebuah penyesalan yang di rasakan Taejun semenjak kepergian adiknya. Dia seolah melampiaskannya kepada perempuan lain yang terlihat lemah. Hal itu membuat Taejun ingin melindungi mereka, menganggap bahwa para perempuan itu mengalami hal yang sama dengan Hyuri.

Taejun pikir meski terlambat menyelamatkan adiknya, setidaknya dia bisa menolong orang lain agar tak bernasib sama seperti adiknya. Jika dia ingat betapa menakutkannya hari itu, Taejun bahkan tak sanggup memikirkannya. Dia tak ingin ada perempuan lain yang mengalami hal yang sama.

Penyesalan tinggalah penyesalan. Taejun tak bisa mengulang waktu agar adiknya bisa hidup kembali. Kini dia hanya bisa mencoba lebih peka akan sesuatu, terutama pada perempuan .

Taejun memasuki kantor polisi setelah menyapa beberapa orang yang ada di sana. Dia bertemu Nam Yoon yang baru saja masuk ke ruangannya. Melihat itu, Taejun pun menyapanya. "Hai, Hyung."

Dia juga ikut masuk keruangan Nam Yoon.

"baru kembali?" tanya Nam yoon.

"Ya, hari ini melelahkan. Bagaimana denganmu? Kau ada janji dengan laki-laki yang kau caritakan kemaren, kan?"

"Aku sudah bertemu denganya, dia sudah pulang." ucapnya.

"Hanya sebentar?"

Nam Yoon hanya mengangguk sebagai jawaban." Ya, tapi sepertinya dia tak suka aku memanggilnya. Dia hanya ingin suratnya." ucapnya.

"Mungkin dia sibuk."

"ya mungkin."balanya.

Setelah jeda di antara keduanya, Nam Yoon kembali mengeluarkan suara. " Entah kenapa setiap melihatnya aku merasa ada sesuatu yang aneh ." ungkapnya.

"Aneh bagaimana?" tanya Taaejun menimpali.

"Aku tak tahu. Kesannya sangat aneh. Apa lagi aku mengetahui latar belakangnya. Dia bisa terlihat seperti laki-laki pada umunya tapi bisa juga terlihat menyeramkan secara bersamaan .

Taejun mengerutkan kening. Merasa tak mengerti akan ucapan Nam Yoon yang barusan.

"Dia bisa terlihat normal, tapi sebenarnya penjahat."

Lagi, Taejun makin bingung. " Kau membuatku penasaran dan ingin melihat wajahnya." ungkap Taejun.

Giliran Nam yoon yang menatap Taejun. " Ini tak akan penting bagimu. Tapi jika kau ingin melihat, lihat saja." Nam Yoon berujar sambil menunjuk layar laptopnya. Hal itu tentu saja membuat Taejun penasaran dan langsung menghampiri Nam Yoon. Sampai dia menatap layar, dia tiba-tiba terdiam. Dia bukan sedang membenarkan perkataan Nam Yoon tentang laki-laki itu yang terlihat menyeramkan. Tapi, Taejun terkejut karena dia baru saja bertemu laki-laki itu. Dan laki-laki itu juga yang dia ketahui sebagai suami dari perempuan yang dia tolong.

Jadi laki-laki itu menemui Nam Yoon sebelum bertemu dengan Taejun di parkiran?

" Park Jimmy .... ?" taejun bergumam. Nama itu seperti tak asing.

"Benarkan? Jika kau bertemu dengannya langsung, kau akan setuju dengan ucapanku." ujar Nam Yoon dengan yakin.

"Ya, aku setuju denganmu." ucap Taejun yang sependapat dengan Nam Yoon.

Nam Yoon menatap Taejun yang belum mengalihkan pandangan dari laptop. " Memangnya kau sudah pernah bertemu dengannya?"

"Sudah, beberapa menit yang lalu." paparnya.

Nam Yoon kini mengerutkan kening. " Kau mengenalnya?"

Alih-alih menjawab, Taejun justru mencari mouse dan menggulir sampai di layar laptop tertampang teks. Dia membaca data diri laki-laki itu dan Taejun baru ingat jika dokumen berhamburan saat itu adalah data pribadi Jimmy.

Beberapa saat memandanginya, pandangan Taejun tertuju pada satu hal yang membuatnya heran.

" Nam Yoon Hyung, statusnya lajang, dia ..... belum menikah?" ucapnya .

\*\*\*\*\*\*\*\*

Eun Hye tidak peduli jika hidupnya saat ini sudah benar-benar berakhir bersama Jimmy. Sudah tak ada yang bisa menolongnya, bahkan satu-satunya harapan yang bisa menariknya keluar dari semua ini " ayahnya", tak bisa lagi di harapkan. Hatinya mati. Perasaanya seolah kebal dengan caci maki dan kata kasar yang selalu keluar, juga fisiknya yang terlanjur hancur secara perlahan.

Sungguh, Eun hye sudah tak merasakan apa pun semenjak Jimmy menyebarkan foto telanjangnya kepada penghuni gedung flat rumahnya. Jadi, sekarang, siapa yang bisa menolongnya? Tak ada, hal itulah yang membuatnya memilih untuk pasrah. Pasrah saat Jimmy memakinya, melecehkannya bahkan memukulinya. Eun Hye tak melawan atau menolak sedikitpun. Sorot matanya yang menjawab, air mata yang mengalir diam-diam yang mengartikan betapa hancurnya hidup Eun Hye dan matinya hati Eun hye. Pada akhirnya dia hanya akan merasakan kesakitan.

Eun Hye mengelap air matanya ketika Jimmy melepaskan ciumannya. Dalam diam, dia menangis. Eun Hye membuka kancing kemejanya satu persatu. Dengan pandangan kosong , serta air mata yang tak bisa di tahan. Ini masih cukup pagi, saat mereka seharusnya pergi kekantor, setelah sebelumnya ke kantor polisi. Namun, Jimmy kembali menciumnya, meskipun Eun Hye tak melawan. Dan hal itu membuat Jimmy tersadar.

" Kenapa tak melawan? Kau mulai menikmatinya?"

Jimmy bertanya dengan nada yang begitu remeh. " seharusnya kau menurut seperti ini dari dulu daripada terus menolakku. Sekarang kau sudah sadar kan jika kau juga menikmati semuannya.?"

Jimmy menyeringai di depan wajahnya, mengejeknya.

"Kita harus pergi kekantor." pelan ucap Eun hye.

"Aku yang berkuasa." jimmy mendekatkan dirinya. " lagi pula aku bisa datang kapan pun , semauku." ucapnya dengan angkuh.

Setelah itu, Eun hye tak menjawab. Dia hanya diam sambil merasakan semua yang Jimmy lakukan padanya. Seandainya Eun hye bisa berteriak, dia akan melakukannya. Tapi tidak, Eun Hye sama sekali tidak melakukannya.

Beberapa menit dalam posisi yang begitu mengganggu, Jimmy berhenti. Dia menatap Eun Hye lekat sebelum kembali menutup kancing kemeja Eun hye satu persatu. Laki-laki itu juga merapikan kemeja Eun hye. Sampai pandanganya mulai turun ke seluruh tubuhnya dan berhenti di bagian roknya yang hanya sebatas lutut.

"Kau memakai rok sependek ini?" ujarnya menampilkan raut wajah yang tak suka.

Eun Hye tak menjawab, karena hal ini biasa baginya.

"Ganti rokmu." perintahnya.

"K-Kenapa?" ucapnya terbata.

"Kita eeting hari ini, kan? Dan yang datang semuanya adalah laki-laki." ujarnya.

Kalimat itu terdengar seperti sebuah perintah. Padahal Eun Hye memakainya setiap hari.

"Kita beli yang baru." Mendengar itu, Eun Hye terkejut, membuat Jimmy menyadarinya." Kenapa? Tak mau? Ya, aku tahu kau memang jalang, dan lihat banyak lelaki memang sudah biasa bagimu. Tapi kau tak bisa menjual tubuhmu begitu saja saat bersamaku." ucapan menghina Jimmy yang lagi-lagi menyakiti hati Eun Hye.

Tak ada seorang pun yang pernah memanggilnya seperti itu, kecuali Jimmy dan itu benar-benar menyakiti hatinya.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Keeduan laki-laki itu masih menatap layar laptop dengan pandangan bingung dan dahi yang mengeryit satu sama lain. Bukan apa-apa, hanya saja, pertanyaan Taejun membuatnya bingung.

" Memangnya kenapa kalau statusnya lajang, Taejun?" Alih-alih menjawab, laki-laki yang di panggil Taejun itu masih bungkam. " Kenapa kau terkejut begitu?" lanjutnya.

" hyung, aku tahu laki-laki ini." hal itu membuat Nam Yoon mengangkat satu alisnya. " kau ingat waktu kau pernah menolong seorang perempuan yang ingin bunuh diri dari atas jembatan? Dan pria ini, mengaku sebagai suami dari perempuan yang aku selamatkan." jelasnya dengan menggebu.

"Suami?"

"Ya, tapi di sini statusnya belum menikah?" bingungnya.

"Dia memang belum menikah." paparnya.

"lalu ... Kenapa ? Apa dia berbohong statusnya?" ucapnya yang tak mengerti.

"Taejun, aku sudah pernah bilang, dia ini pemilik PARK CORP., perusahaan besar. Dia memang belum menikah, aku tahu karena aku mengawasinya selama beberapa lama setelah ayah angkatnya meninggal." Taejun masih mendengar Nam Yoon. " Dia di wajibkan melapor untuk beberpa bulan, dia juga di wajibkan mengunjungi kantor polisi setiap dua minggu sekali sampai benar-benar di nyatakan tidak bersalah. Dan dokumen yang akan ku berikan nanti, itu adalah tanda jika dia sudah tak perlu datang lagi. Aku sudah menceritakannya."

Penjelasan Nam Yoon membuat Taejun berfikir keras. " Hyung, bisakah kau memanggilnya lagi dan tanyakan kenapa dia berbohong soal statusnya?"

1
Tati Prabowo
makasih ya sudah dukung karya aku
Iren Nursathi
nyesek banget kenapa harus tamat gak rela harus happy ending
Iren Nursathi
lanjut thor penasaran
Iren Nursathi
syedih banget aku kasih vote utk ceritanya bagus
Tati Prabowo: terima kasih kka...
total 1 replies
Iren Nursathi
aku kasih vote utk othor ceritanya bagus
Tati Prabowo: makasih banyak
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjutkan thor
Iren Nursathi
makin seru lanjuuut
Iren Nursathi
lanjut thor ceritanya seruuuu
Tati Prabowo: ok .... di tunggu ych /Bye-Bye//Bye-Bye/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!