Viona gadis cantik yang sempurna dia memiliki sejuta kelebihan. Mempunyai IQ di atas rata-rata, pintar beladiri, dan karir yang memumpuni. Tapi siapa sangka dibalik itu semua viona mempunyai trauma masa lalu yang mengharuskan nya kehilangan separuh ingatan dan melupakan kekasih lamanya.
"siapa kamu?".
"Aku Lucius.. Apa kamu sungguh melupakanku Vi?".
Laki-laki itu berbicara dengan mata yang berkaca-kaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kembalinya viona
Seorang wanita muda cantik berambut panjang, berkulit putih bagai giok dengan tinggi ideal 170cm berjalan dengan anggun keluar dari pintu bandara menunggu seseorang datang menjemputnya.
Hampir semua laki-laki menatap penuh minat padanya. Bagaimana tidak?
Kecantikannya membuat wanita manapun selalu menatap iri padanya, wajah campuran indo dan asia membuat nya lebih mempesona, bibir yg merah alami dan warna mata birunya siapapun akan langsung terpesona dengan pandangan nya.
Sudah 4 tahun dia meninggalkan tempat kelahirannya, sekarang dia kembali dengan hasil yang memuaskan.
Pencapaiannya dinegara luar patut diacungi jempol, dengan IQ diatas rata-rata dia mampu mendapat gelar magister di usia belasan tahun dan mendirikan perusaan no 2 di dunia, Perusahaan yg dia rintis dari bawah tanpa sepengetahuan orang tua nya.
“Viona Zheefany Dixon", ya itulah nama nya Lahir dari pasangan Alice Agatha dan Garvin Dixon Orang terkaya no 3 di dunia.
“Leo cancle meeting kita untuk 1 jam ke depan" seru CEO Dixon Company.
"Aku harus menjemput adikku di bandara".
"Siap tuan" jawab Leo sang asisten.
Geandra Dixon adalah kakak Viona, laki laki tampan rupawan yang selalu di kelilingi wanita tapi sayang belum ada satu wanita pun yang mampu mendapatkan hatinya.
“Pasti Vivi marah-marah gara-gara gua telat jemput, kenapa berkas ini seakan tiada habisnya" ucapnya.
Vivi adalah panggilan sayang keluarganya untuk Viona
"Leo saya pergi dulu".
Dengan langkah lebar Gean turun menggunakan lift khusus, setelah pintu lift terbuka semua karyawan menunduk hormat padanya.
CEO Dixon memang terkenal dingin dan irit bicara dengan orang luar terkecuali keluarganya.
dia langsung menuju parkiran dan langsung mengendarai mobil Bugatti Divo kesayangannya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju bandara.
setelah sampai ponsel nya berbunyi
"Hallo Vi".
“Abang masih dimana?".
"Ini Abang dibelakang kamu".
Viona menolehkan kepala tanpa mematikan panggilan telepon nya dan langsung menghampiri Gean lalu memeluk nya dengan erat.
"Abang kangen sama kamu, kamu tambah cantik sekarang dek".
"Maksudnya kemarin aku jelek gitu".
"Kamu selalu cantik sekarang tambah cantik, pasti banyak pria yang mengejar kamu dinegara D".
"Banyak sih.. Cuma mereka selalu membuatku pusing".
"Bagaimana tidak pusing kalau yang mengejar mu sangat banyak".
"Oya pulangnya mampir dulu ya ke perusahaan, soalnya Abang ada meeting yang tidak bisa ditunda habis itu kita langsung pulang".
"hhmm.. ya, Bagaimana keadaan perusahaan?".
"Baik, banyak yang meminta bekerja sama dengan perusahaan kita".
"Syukurlah kalau begitu".
Satu jam kemudian Gean dan Viona sampai di perusahaan, dengan gagah dan anggun Gean dan Viona keluar dari mobil berjalan memasuki lobi perusahaan.
Tidak ada yang tau kalau CEO mereka mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, karena dari kecil Viona tidak pernah mau di ekspos, sehingga banyak karyawan menerka-nerka siapa yang bersama bosnya, Apakah kekasih CEO?.
Bagi yang melihatnya akan mengira mereka sepasang kekasih, melihat dari cara sang laki-laki memperlakukan wanitanya dengan penuh kasih sayang sambil mengelus kepala sang wanita penuh kelembutan, dari kecil kakak adik itu begitu saling menyayangi, karena mereka hanya dua bersaudara, apa lagi melihat banyaknya yang menginginkan sang adik membuat Gean sebagai kakak harus ekstra siaga menjaga Viona.
Karena suatu kejadian membuat Gean harus berpisah dengan sang adik membuat dia sekarang lebih posesif, meskipun Viona pintar dalam segala aspek namun dalam hal asmara kepintarannya tidak berlaku, dia terlalu tidak peduli masalah asmara apa lagi tidak pernah peka dengan perasaan orang lain, sampai sekarang pun dia masih bertahan dengan status single nya
Mereka berjalan melewati banyak karyawan yang lalu lalang.
“Apakah itu kekasih bos kita?" Tanya salah satu karyawan pada temannya.
"Mungkin, selama aku bekerja di perusahaan ini aku belum pernah melihat CEO kita membawa wanita ke kantor apalagi melihatnya bersikap lembut pada wanita".
"Tapi sungguh melihat wanitanya saja sudah membuat aku iri, baru pertama kali aku melihat wanita cantik yg benar-benar alami saja sudah cantik seperti itu apa lagi berhias".
"Benar.. pantas saja Pak Gean luluh, selama ini wanita yang mengejar pak Gean sampai ke kantor wajahnya penuh dempulan semua pantas saja pak Gean tidak mau, ternyata seleranya bukan kaleng-kaleng.
"Ia apalah daya kita cuma sebutir debu".
"Sudah-sudah jangan ngobrol trus ketahuan pak Gean habis kita tegur temannya yg tadinya hanya menyimak saja".
"membayangkan wajah pak Gean saja sudah membuatku merinding, tampan sih tapi garang" Jawab temannya.
"Hush.. sudah lanjut lagi kerja".